Posts By :

Yudha Pratama

Diabetes? Ini Cara Mencegahnya || Praktis dan Mudah

Diabetes? Ini Cara Mencegahnya || Praktis dan Mudah 2251 2251 Yudha Pratama

Keluarga indonesia merupakan keluarga yang mempunyai riwayat penyakit diabetes terbesar kedua di dunia. bermula dari pola hidup yang kurang sehat sehingga meledaknya diabetes type satu dan dua di indonesia. 

penyakit diabetes ini disebabkan oleh tubuh yang tidak bisa lagi memproduksi insulin (hormon pengatur gula darah) sehingga kadar gula yang terkandung di dalam darah meningkat yang mengakibatkan komplikasi komplikasi lainnya bermunculan.

lantas penyakit ini apakah bisa diobati dan apa upaya yang dapat dilakukan masyarakat indonesia untuk mencegah penyakit diabetes ini? Namun jangan sampai penyakit itu terkena pada diri kita atau bahkan keluarga kita. so, berikut beberapa cara dalam pencegahan diabetes.

Cara Mencegah Diabetes Dengan Mudah

Diabetes

Penyakit diabetes melitus memang memerlukan perawatan seumur hidup jika sudah terkena dari beberapa faktor. namun dengan penanganan dan pola hidup sehat maka bisa meminimalisir angka terjadinya penyakit ini.

mencegah lebih baik daripada mengobati memang banyak dipercaya oleh orang orang karena sudah banyak yang sudah terjadi jika sudah dirasakan oleh orang sebelum dicegah. lantas bagaimana cara mencegah diabetes dengan mudah? berikut langkah-langkahnya:

1. Mengurangi Makanan & Minuman Tinggi Gula (Diabetes)

Cenderung, ketika mengalami stress seseorang akan memilih mengatasi stress tersebut dengan cara makan atau minum sesuatu, namun makan yang dipilih adalah dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang tinggi akan kadar gulanya.

Hal ini menurut mereka bisa menurunkan mood dan stress karena rasa manis dan membuat rasa bahagia. namun tidak banyak yang mengetahuinya bahwa makanan dan minuman dengan kadar gula tinggi bisa menyebabkan kegemukan hingga terkena diabetes.

Al hasil untuk mencegah penyakit diabetes di dalam tubuh kita dengan cara mengatur pola makan makanan yang manisnya berlebihan. bisa dengan cara mengkonsumsinya 3 atau 2 seminggu sekali.

2. Olahraga Yang Teratur

Olahraga yang dianggap orang malas adalah kegiatan yang paling dibenci, namun kegiatan yang satu ini malah kunci jitu untuk mencegah penyakit diabetes melitus.

siapa sangka banyak sekali yang didapat dari kegiatan olahraga ini, selain terhindar dari penyakit diabetes melitus ternyata ada beberapa manfaat yang didapat dari olahraga, diantaranya:

  • menurunkan berat badan atau kadar gula,
  • meningkatkan sensitivitas terhadap insulin,
  • meregangkan sendir,
  • meningkatkan imunitas,
  • menjaga metabolisme,
  • mengurangi stress,
  • memperkuat tulang otot,
  • memperbaiki kualitas tidur, dan
  • meningkatkan fungsi organ tubuh.

Selain itu beberapa kegiatan olahraga yang dapat kalian lakukan untuk terhindar dari penyakit gula ini adalah:

  • jogging pagi dan sore,
  • senam pagi,
  • aerobik, dan
  • zumba.

Baca juga : Apa itu Vertigo? Penyebab, Gejala dan Pengobatannya?

3. Perbanyak Minum Air Putih Mencegah Diabetes

Selain dengan olahraga yang teratur, dengan cara memperbanyak mengkonsumsi air putih dapat membantu pencegahan penyakit diabetes. selain itu air putih juga dibutuhkan oleh tubuh karena air didalam butuh terkandung sekitar 60%-70%.

Dengan mengkonsumsi air putih yang rutin maka mampu membuat tubuh merespon lebih baik terhadap insulin. untuk menjaga pola minum pada kegiatan sehari hari bisa dimulai dengan membawa sebotol air putih dimanapun berada.

Ketika berada di kantor bisa di sediakan secangkir atau sebotol air minum, selain itu ketika melakukan kegiatan diluar atau di kamar tidur.

4. Menjaga Pola Makan

Ketika porsi makan seseorang berlebihan patut dipertanyakan apakah makanan tersebut sangat lezat atau hanya menjadi cemilan saja?. pola makan yang berlebihan dapat meningkatkan terjadinya penyakit gula terhadap seseorang.

Selain itu makan dengan porsi yang lebih, dapat memicu terjadinya kegemukan dikarenakan terlalu banyak kalori. oleh karena itu bisa dimulai dengan cara mengatur porsi makan, mengkonsumsi beras merah, mengurangi makanan gorengan serta makanan tinggi kolesterol.

5. Memilih Kebutuhan Vitamin D

Cara mencegah penyakit diabetes berikutnya adalah dengan cara memenuhi kebutuhan vitamin D, selain didapat dari paparan sinar matahari beberapa sumber vitamin D ini bisa kalian peroleh di sekitar kalian diantaranya:

  • ikan salmon, sarden, dan tuna,
  • jamur,
  • kuning telur, dan
  • keju.

Dengan beberapa sumber vitamin D tersebut dapat mencegah penyakit gula yang meneror, serta bisa lebih merangsang sensitivitas tubuh terhadap insulin sehingga dapat mengurangi resistensi insulin. yang mana penyebab diabetes tipe 2.

Kesimpulan

Dari penjelasan diatas adalah cara dalam mencegah penyakit diabetes melitus tipe 1 dan 2, dengan beberapa cara tersebut bisa menjamin Anda terhindar dari penyakit ini. Kemudia juga jangan lupa untuk disertai dengan pola hidup yang sehat.

Jika dari beberapa cara diatas masih tak kunjung jua mencegah diabetes yang Anda alami, mungkin Anda bisa coba untuk menghubungi atau berkonsultasi dengan dokter agar menjalin perawatan dan pengecekan berkala rutin.

Mengalami Pembekua Darah, Kenali Penyebabnya!

Mengalami Pembekua Darah, Kenali Penyebabnya! 2251 2251 Yudha Pratama

FASTLab, Jakarta – Pembekuan darah adalah proses normal penghentian darah ketika tubuh sedang luka atau cedera. hal ini bersifat alami agar darah yang keluar dari luka atau cedera tersebut dapat berhenti. 

Tetapi pembekuan darah juga bisa membahayakan bagi tubuh jika pembekuan darah tersebut tidak diperlukan yang bisa terjadi di pembuluh arteri atau vena.

Jika gumpalan darah tersebut tidak segera diatasi maka bisa menyebabkan komplikasi-komplikasi yang lebih serius, bahkan dapat mengancam nyawa seseorang. Oleh karena itu sangat penting untuk mengenali gejala-gejala dari pembekuan darah, apa saja gejalanya? berikut penjelasannya:

Beberapa Gejala Pengumpalan Darah

pembekuan darah

Pembekuan darah bisa terjadi kapan saja setiap waktu, namun ada beberapa orang yang tidak bisa menyadari bahwa ia mengalami pembekuan. untuk itu, berikut beberapa Gejala jika terjadi:

1. Terjadi Dilengan atau Kaki

Lengan dan kaki pada tubuh manusia sangat sering terjadi proses pembekuan darah atau yang lebih dikenal dengan sebutan Trombosis Vena Dalam (DVT). Jika terjadi pada daerah lengan atau kaki maka bisa membuat kondisi lebih berbahaya karena pada organ tubuh tersebut jalannya aliran darah balik ke paru-paru dan jantung. untuk gejala umum jika terjadi di lengan atau kaki adalah:

  • Pembengkakan,
  • Nyeri atau pegal,
  • Sakit tiba-tiba atau mendadak,
  • Merasa hangat di beberapa bagian,
  • Kesulitan bernafas,
  • Bagian yang bengkak akan terasa gatal, hangat, dan sakit, dan
  • Terbentuknya gumpalan darah yang terlihat berwarna biru atau hijau pada kulit.

2. Paru-Paru

Jika terjadi pembekuan darah pada lengan dan kaki maka tak menutup kemungkinan terjadi juga pada organ paru-paru. dan akan mengakibatkan kondisi paru-paru emboli paru dan sangat berbahaya jika dibiarkan saja. apa saja gejalanya? berikut:

  • Kesulitan bernafas,
  • Batuk darah,
  • Sering berkeringat,
  • Kepala sering pusing,
  • Demam,
  • Denyut darah cepat,
  • Dada terasa sakit, dan
  • Sering jatuh pingsan.

3. Otak

Harus diperhatikan ketika terjadi pembekuan pada otak. biasanya hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain timbunan lemak yang membawa darah ke bagian otak, terjadi akibat kecelakaan, atau mengalami pukulan keras pada kepala yang mengakibatkan Gegar otak. 

kemudian jika tidak segera diatasi maka bisa mengakibatkan stroke pada tubuh. Gejala yang terjadi bila di bagian otak antara lain:

  • Gangguan pada penglihatan dan berbicara,
  • Kelemahan pada sebagian tubuh,
  • Sakit kepala yang berlebihan,
  • Kejang, dan
  • Perubahan pada sebagian wajah, atau sebagian tubuh.

4. Perut

Tak hanya di lengan dan kaki saja, bahkan pembekuan juga bisa terjadi pada tubuh bagian perut. umumnya pembekuan darah pada perut disebabkan oleh efek samping penggunaan pil KB. jika terjadi akan memberikan gejala:

  • Mual dan muntah,
  • Diare,
  • Merasakan sakit perut yang parah,
  • Terjadi muntah dan BAB berdarah, dan
  • Terbentuk jelas pembekuan darah di bagian kulit perut biasanya berwarna biru atau hijau.

5. Jantung

Jarang terjadi namun perlu diwaspadai pembekuan pada jantung. karena jika kondisi ini sudah menyerang bisa berakibat Serangan jantung gejala yang bisa terjadi:

  • Kesulitan saat bernafas,
  • Berkeringat setiap saat,
  • Mual,
  • Pusing,
  • Nyeri pada dada dan lengan kiri, dan
  • Bisa jatuh pingsan.

Kapan Harus Membawa Diri Ke Dokter?

Ketika tubuh sudah mengalami beberapa gejala yang sudah dijelaskan di atas tadi, maka ada baiknya membawa diri ke dokter segera. Karena dokter akan memeriksakan dan menentukan apakah gejala yang dimiliki penyebab dari pembekuan darah.

Jika sudah terdeteksi dari beberapa gejala, dokter pun akan memberikan diagnosa dan pengobatan agar penanganan pun cepat terkendali. sehingga anda tidak perlu merasa khawatir.

Apakah Kafein Bahaya? || Pengidap Diabetes Berhati-hati

Apakah Kafein Bahaya? || Pengidap Diabetes Berhati-hati 2251 2251 Yudha Pratama

FASTLab, Jakarta – Tak bisa dipungkiri bahwa kopi menjadi andalan setiap orang jika merasa kantuk di waktu kerja. Namun benarkah, bahwa kafein kopi bisa membahayakan bagi penderita diabetes type 2.

Kopi kerap kali menjadi jurus ampuh untuk menghilangkan rasa kantuk. Saat kita meminum kopi, maka yang tadinya diserang oleh rasa kantuk jadi merasa lebih segar dan berstamina kembali.

Tahukah Sobat FAST? Bahwa kopi mengandung kafein. Kafein adalah kandungan yang terdapat pada kopi dan teh. Kandungan ini yang bisa menyebabkan rangsangan ke otak untuk menjadi segar, berstamina, fokus dan juga mudah berkonsentrasi.

Maka dari itu kopi yang mengandung kafein pun bisa menjadi solusi untuk rasa lelah dan mengantuk.
Lalu bagaimana jika kopi dikonsumsi oleh orang-orang yang memiliki penyakit tertentu? semisalkan Penyakit diabetes type 2?

Jika seseorang mengkonsumsi kopi bagi penderita diabetes maka seseorang tersebut akan mengalami lonjakan kadar gula darah. Lantas apa saja dampak negatif dari kafein ini jika dikonsumsi oleh orang yang menderita Penyakit diabetes type 2? berikut penjelasannya :

kafein

Dampak Negatif Kafein Bagi Para Penderita Diabetes

Beberapa hasil survei menunjukan, jika seseorang mengkonsumsi kopi sebanyak 5 cangkir sehari dapat meningkatkan kadar gula dalam darah bagi para penderita diabetes type 2. Hal ini dikarenakan oleh efek kafein yang dapat mengganggu kinerja tubuh yang memproduksi hormon insulin, yang mana tidak dapat mengontrol kadar gula darah didalam tubuhnya. 

Lalu jika seseorang yang menderita diabetes type 2 mengkonsumsi kopi sebelum makan, maka bisa meningkatkan kadar gula darah. Namun bahayanya kafein ini masih perlu melakukan penelitian lebih lanjut.

Dampak Positif Kafein Bagi Para Penderita Diabetes

Kemudian pada pihak lain kafein yang terkandung di dalam kopi yang dapat meningkatkan kadar gula darah ternyata kopi juga memiliki kandungan polifenol. Polifenol adalah zat antioksidan yang baik bagi para penderita diabetes.

Zat antioksidan ini dapat memberikan efek untuk memelihara kesehatan sel dan jaringan didalam tubuh dari serangan radikal bebas. Namun dengan adanya 2 pendapatan yang berbeda, dampak positif dari kafein ini juga masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.

Lalu yang dapat dilakukan ketika para penikmat kopi memperhatikan tingkat kadar gula dalam darah, ada baiknya kalian melakukan pemeriksaan rutin untuk melakukan check-up atau berkonsultasi dengan dokter.

Itulah tadi pembahasan apakah kandungan kopi tadi berbahaya bagi penderita diabetes. jika kalian masih ragu dalam mengkonsumsinya kalian dapat meningkatkan pola hidup sehat seperti mengkonsumsi kopi secukupnya, berolahraga teratur, pola makan yang dijaga serta tidur yang cukup.

Apa Itu Omicron BA.4 & BA.5? || Waspada Virus Menular!

Apa Itu Omicron BA.4 & BA.5? || Waspada Virus Menular! 2251 2251 Yudha Pratama

Hello Sobat FAST! Tahukah Anda, bahwa Covid-19 naik lagi kasusnya. Menurut informasi yang diambil dari Kompas.com 23/06/2022  menjelaskan, Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 telah dikonfirmasi masuk ke Indonesia, sejak awal Juni 2022 oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). 

Bagaimana gejala Covid BA.4 dan BA.5? Informasi yang di dapatkan dari Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Erlina Burhan, SpP(K) menyampaikan gejala BA.4 dan BA.5 masih hampir sama dengan varian Omicron sebelumnya.

Hanya beberapa minggu setelah muncul Omicron BA.2 Pertama kali ditemukan oleh para ilmuwan di Afrika Selatan pada bulan April dan terkait dengan peningkatan kasus berikutnya di sana, BA.4 dan BA.5 adalah anggota terbaru dari keluarga subvarian virus corona yang berkembang di Omicron.

Omicron

Apa Itu Omicron BA.4 dan BA.5?

Subvarian baru Omicron keduanya mirip dengan BA.2 daripada jenis BA.1 yang memulai gelombang Omicron di sebagian besar negara akhir tahun lalu. Jenis Omicron BA.4 dan BA.5 membawa mutasi unik mereka sendiri. 

Adanya perubahan yang disebut L452R dan F486V dalam protein lonjakan virus yang mungkin mengubah kemampuannya untuk menempel pada sel inang dan menghindari beberapa respons imun.

Korber dan Fischer juga menemukan bahwa banyak urutan genom yang diklasifikasikan sebagai BA.2 dalam database publik sebenarnya adalah BA.4 atau BA.5. Akibatnya, para peneliti dapat meremehkan kenaikan varian yang sedang berlangsung.

Mengapa Varian Meningkat Secara Global?

Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 tampaknya berasal dari kapasitas mereka untuk menginfeksi orang yang kebal terhadap bentuk awal Omicron dan varian lainnya, kata Christian Althaus, ahli epidemiologi komputasi di University of Bern. 

BA.4 dan BA.5 didorong hampir seluruhnya oleh kekebalan populasi, Althaus menambahkan, dengan kasus meningkat ketika perlindungan berhenti. dan jatuh hanya ketika cukup banyak orang telah terinfeksi.

Negara-negara sekarang cenderung memiliki profil kekebalan yang berbeda karena sejarah gelombang COVID-19 dan tingkat vaksinasi mereka berbeda. Akibatnya, ukuran gelombang BA.4 dan BA.5 akan bervariasi dari satu tempat ke tempat lain.

Apa Dampak BA.4 & BA.5 Terhadap Masyarakat?

Dalam sebuah penelitian yang diposting ke server pracetak medRxiv, Jassat dan rekan-rekannya menemukan bahwa gelombang BA.4 dan BA.5 Afrika Selatan menyebabkan tingkat rawat inap yang serupa tetapi tingkat kematian yang sedikit lebih rendah.

Kedua gelombang Omicron terbukti jauh lebih ringan, dalam hal rawat inap dan kematian, daripada gelombang Delta yang ganas di negara itu.

Di luar Afrika Selatan, negara lain melihat dampak yang lebih signifikan dari BA.4 dan BA.5. Di Portugal — di mana tingkat vaksinasi dan peningkatan COVID-19 sangat tinggi — tingkat kematian dan rawat inap yang terkait dengan gelombang terbaru serupa dengan gelombang Omicron pertama (walaupun masih tidak seperti dampak yang disebabkan oleh varian sebelumnya).

Salah satu penjelasan untuk perbedaannya adalah demografi Portugal, kata Althaus. “Semakin banyak orang tua yang Anda miliki, semakin parah penyakitnya.” Jassat berpikir bahwa sifat kekebalan suatu negara juga dapat menjelaskan hasil yang berbeda-beda.

Sekitar setengah dari orang dewasa Afrika Selatan telah divaksinasi, dan hanya 5% yang menggunakan booster. Tetapi ini, dikombinasikan dengan tingkat infeksi yang sangat tinggi dari gelombang COVID-19 sebelumnya, telah membangun dinding ‘kekebalan hibrida’ yang menawarkan perlindungan kuat terhadap penyakit parah, terutama pada orang tua, yang kemungkinan besar telah divaksinasi, katanya.

Waspadai Gejala Omicron BA.4 & BA.5

Varian Omicron BA.4 dan BA.5 memiliki ciri-ciri gejala ringan ketimbang varian sebelumnya. Gejala ini karena imunitas kelompok atau herd immunity yang sudah terbentuk. Gejala Omicron BA.4 dan BA.5 tidak menimbulkan keparahan. Tetapi, untuk penularannya sangat cepat.

Gejalanya sama dengan varian virus corona yang lain yaitu:

  • Batuk yang dialami oleh 89 persen pengidap.
  • Fatigue atau kelelahan yang dialami oleh 65 persen pengidap.
  • Hidung tersumbat atau rinore yang dialami oleh 59 persen pengidap.
  • Demam yang dialami oleh 38 persen pengidap.
  • Mual atau muntah yang dialami oleh 22 persen pengidap.
  • Sesak napas yang dialami oleh 16 persen pengidap.
  • Diare yang dialami oleh 11 persen pengidap.
  • Anosmia atau ageusia yang dialami oleh 8 persen pengidap.

Pada jurnal SARS-CoV-2 Omicron BA.2.12.1, BA.4, and BA.5 subvariants evolved to extend antibody evasion menunjukkan bahwa vaksinasi tidak efektif untuk mencegah paparan BA.4 dan BA.5. Dengan kata lain, setiap orang memiliki risiko yang sama besar untuk terpapar.

Mudah Bereplikasi di Sel Paru Manusia

Menurut informasi dari para peneliti di Tokyo mengatakan varian baru Virus Omicron lebih berisiko menyebabkan gejala parah. Peneliti menemukan bahwa BA.4 dan BA.5 lebih mudah bereplikasi di sel paru-paru manusia dan berpotensi menimbulkan masalah lebih besar.

Omicron BA.4 dan BA.5 mempertahankan beberapa mutasi dari varian Delta, termasuk bagian dari genom yang disebut residu L452. Mutasi ini mengubah protein lonjakan untuk membantu virus menempel lebih baik pada reseptor ACE2 di sel manusia dan menyebabkan penyakit.

Asam Urat cek Sekarang juga!

Asam Urat cek Sekarang juga! 2251 2251 Yudha Pratama

FAST Clinic, Jakarta – Cek asam urat adalah pemeriksaan untuk mengetahui jumlah kadar asam yang ada di dalam darah atau urine. Asam urat adalah senyawa alami yang diproduksi oleh tubuh sehingga membentuk dari penguraian zat purin dari makanan dan minuman yang dikonsumsi.

Namun pada umumnya senyawa tersebut dibutuhkan juga oleh tubuh selama kadarnya masih normal. Tetapi jika kadar asam ini terlalu tinggi, ia akan menyebabkan beberapa gejala yang dapat mengganggu organ tubuh.

Untuk mengetahui berapa kadar asam urat dalam darah dan urin dapat dilakukan dengan tes. Tes ini sering dilakukan di rumah sakit atau bisa juga ketika menjalani Medical check up. Tak hanya itu dokter juga akan menyarankan untuk melakukan tes jika sudah ditemukan gejala-gejala penyakit asam urat atau batu ginjal.

Bagaimana Prosedur Tes Asam Urat

Asam urat

Secara umum pengetesan kadar asam ini dapat dilakukan dengan 2 metode yakni dengan darah dan juga urin. Lalu seperti apa prosedur dari kedua metode tersebut? Berikut penjelasannya :

1. Tes Asam Urat Dengan Darah

Sebelum melakukan tes disarankan untuk Anda berpuasa sebelum melakukan tes. Untuk melakukan Anda bisa mengunjungi rumah sakit atau klinik kesehatan yang menyediakan layanan tes ini. Selanjutnya dokter akan melakukan pengambilan darah melalui pembuluh darah Anda.
Setelah sampel darah yang diperlukan sudah didapat maka dokter akan memeriksanya di Laboratorium, dan hasilnya akan bisa diambil dalam beberapa jam kemudian. Tetapi dengan perkembangan zaman sekarang dan teknologi yang mumpuni, dalam pengecekan asam urat sekarang sudah bisa menggunakan alat easy touch.

Tes ini sangat mudah dilakukan dengan cara menusukan jarum kecil ke ujung jari, lalu darah akan keluar dan diambil dari alat easy touch. Dan hasil pun akan keluar dalam waktu beberapa menit saja.

Namun hasil dari alat ini hanyalah skrining dan bukan diagnostik. Yang artinya adalah tes ini hanya memberikan gambaran jumlah kadar saja tetapi tidak dengan beberapa penyakit yang dialaminya. Maka dari itu dokter juga akan lebih menyarankan untuk pemeriksaan di rumah sakit atau Laboratorium.

2. Tes Asam Urat Dengan Urin

Sesuai dengan namanya tes asam urat ini akan dilakukan dengan cara pengecekan urin Anda. biasanya perawat akan memberikan kalian wadah untuk menampung urin yang akan diperiksa di Laboratorium. Namun untuk prosedur yang lebih baik Anda dapat mengikuti langkah langkah berikut:

  • Pada pagi hari ketika bangun tidur Anda akan disuruh untuk membuang air kecil. untuk hal ini Anda tidak perlu menampung nya di dalam wadah, tetapi hanya perlu untuk mencatat jam berapa saat membuang air kecil tersebut.
  • Berikutnya selama 24 jam kedepan Anda akan disuruh untuk menampung air kecil ke wadah yang berbeda-beda.
  • Lalu simpan wadah di dalam kulkas atau ruang pendingin
  • Setelah terkumpul beberapa wadah dalam 24 jam kemudian serahkan ke pihak rumah sakit atau Laboratorium untuk diperiksa. Dan hasilnya akan didapatkan  dalam waktu beberapa hari kedepan.

Cara Membaca Hasil Kadar Asam Urat

Setiap metode cek asam urat masing-masing memiliki angka yang berbeda-beda. Untuk kadar asam dalam darah sekitar 1,5 – 6,0 mg/dL untuk wanita,  2,5 – 7,0 mg/dL untuk pria. Sedangkan untuk cek asam dalam urin orang dewasa sekitar 250-750 mg/dL per 24 jam.

Gangguan kesehatan ketika menderita asam urat tidak normal

1. Kadar Asam Tinggi Dalam Darah

Jika kadar asam dalam darah dengan hasil tinggi maka bisa dipastikan Anda menderita preeklampsia atau batu ginjal. Namun tak menutup kemungkinan bagi pengidap asam urat tinggi dapat menderita kanker juga.

2. Kadar Asam Tinggi Dalam Urine

Hasil tes kadar asam urat yang tinggi didalam urin dipastikan anda sedang mengalami obesitas, diabetes, kanker (multiple myeloma dan leukemia)

3. Kadar Asam Rendah Dalam Darah

Tak hanya kadar asam tinggi saja yang menyebabkan beberapa komplikasi, namun kadar asam yang rendah dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti penyakit hati atau ginjal, penyakit wilson, atau efek samping pengobatan allopurinol.

4. Kadar Asam Rendah Dalam Urine

Jika tadi kadar asam yang tinggi dalam urin dapat menyebabkan beberapa komplikasi maka tak menutup kemungkinan juga jika kadar asam yang rendah dalam urin. Komplikasi yang dapat dipicu adalah penyakit ginjal, berlebihan mengkonsumsi alkohol berlebihan atau keracunan bahan timbal.

Dengan adanya mengetahui apa saja manfaat dan prosedur dari Cek asam urat maka kita juga tidak perlu terlalu khawatir untuk pengecekan asam. Dengan pola hidup yang sehat serta pola makan yang seimbang maka tubuh akan baik baik saja. Maka dari itu selalu melakukan konsultasi ke dokter untuk pengecekan kesehatan rutin agar terhindar dari hal-hal yang menyebabkan penyakit.

Kolesterol || Pemeriksaan Profil Lipid Sekarang?

Kolesterol || Pemeriksaan Profil Lipid Sekarang? 2251 2251 Yudha Pratama

FAST Clinic, Jakarta –  Pemeriksaan profil lipid atau yang dikenal dengan tes kolesterol merupakan proses pengecekan darah yang mengukur jumlah total zat lemak yakni trigliserida yang ada di dalam darah. Tes ini bertujuan untuk menentukan apakah seseorang menderita kolesterol tinggi atau tidak.

Penting untuk diketahui bahwa jika seseorang mengalami kolesterol yang tinggi dapat  menyebabkan penyakit jantung dan juga stroke. Nah jadi tes ini bertujuan untuk mendeteksi dan memantau risiko tersebut. Karena biasanya penyakit ini tidak menyebabkan gejala fisik, jadi harus rutin untuk melakukan pemeriksaan secara teratur.

Siapa Saja Yang Dapat Melakukan Pemeriksaan Kolesterol?

Tes kolesterol ada baiknya dilakukan secara berkala dan rutin setidaknya 5 tahun sekali pada saat Anda berumur 20 tahun dan seterusnya. Namun ada juga beberapa kelompok orang atau kategori yang dapat melakukan tes yang cukup sering yakni :

  1. Pria berumur 55 tahun keatas dan untuk wanita 65 tahun ke atas,
  2. Keluarga yang memiliki riwayat penyakit jantung,
  3. Seseorang yang memiliki berat badan lebih atau obesitas,
  4. Memiliki tekanan darah tinggi atau Diabetes,
  5. Perokok,
  6. Kurang berolahraga, dan
  7.  Sering mengkonsumsi makanan yang tidak sehat, seperti makanan berlemak atau gorengan.

Pada saat melakukan pemeriksaan bahan yang diambil adalah darah pasien, baik dari ujung jari atau pembuluh darah lainnya. Kemudian akan diperiksa di Laboratorium klinik atau rumah sakit setempat. Tes ini tidak akan memakan waktu dan hanya beberapa menit saja.

Istilah Dalam Tes Kolesterol

Dalam proses tes akan ada beberapa pengukuran yakni 4 tahapan. diantaranya 

  1. HDL = jenis baik
  2. LDL = jenis jahat
  3. Trigliserida = total keseluruhan dari jenis
  4. Kolesterol total = Total keseluruhan dari jenis

HDL = jumlah lebih dari 60 mg/dL (jika semakin tinggi  akan semakin baik)

LHL = Jumlah kurang dari 130 mg/dL ( jika semakin rendah akan semakin baik)

Trigliserida = kurang dari 150 mg/dL (jika semakin rendah akan semakin baik)

Kolesterol total = kurang dari 200 mg/dL (jika semakin rendah akan semakin baik)

Lantas bagaimana seseorang tersebut dikatakan memiliki kolesterol tinggi? ia akan disebut memiliki kadar tinggi jika hasil LDL nya melebihi 190 mg/dL, atau total nya lebih dari 240 mg/dL.

Kolesterol

Setelah Mendapatkan Tes Apa Yang Dilakukan?

Jika Anda sudah melakukan tes dan mendapatkan kadar yang baik maka dokter akan mengharapkan kamu untuk menjalankan pola hidup sehat selalu. Namun jika Anda yang sudah melakukan tes kolesterol tetapi dengan kadar yang tinggi maka dokter pun akan menyarankan dan mengubah pola hidup sehat.

Berikut ini beberapa tips untuk mengendalikan kadar kolesterol agar lebih baik:

1. Mengkonsumsi Makanan Yang Bergizi & Seimbang

Usaha yang dapat dilakukan dalam menguranginya dengan cara memakan sayuran, buah-buahan, makanan yang mengandung biji-bijian, susu rendah lemak dan makanan yang merupakan sumber protein. 

Kemudian hindari beberapa bahan makanan yang menjadi sumber kolesterol seperti daging, telur, udang, hati, dan produk olahan susu. Serta kurangi penggunaan garam pada makanan sehari-hari.

2. Menerapkan Pola Hidup Sehat

Berusahalah untuk menerapkan olahraga dan aktivitas fisik lainnya setidaknya 3 kali dalam seminggu. Kemudian biasakan untuk tidak merokok dan kurangi minuman beralkohol, karena dari kegiatan tersebut akan menghasilkan tekanan darah dan juga kadar trigliserida.

3. Konsumsi Makanan & Minuman Untuk Penurunan Kolesterol

Cara yang satu ini khusus buat Anda yang sedang mengalami kolesterol tinggi yakni dengan cara  mengkonsumsi makanan dan minuman penurun. seperti:

  • Gandum utuh
  • Oatmeal
  • Apel
  • Pisang
  • Pir
  • Jeruk

Selain itu ada juga sayur-sayuran yang dapat menurunkan kadar tinggi diantaranya:

  • Terong
  • Okra

Dan terdapat juga serat kacang-kacangan yang dapat menurunkan kolesterol:

  • Buncis
  • Kacang merah
  • Lentil

Tak hanya beberapa bahan makanan yang dapat menurunkan kolesterol, ternyata ada beberapa suplemen yang dapat menurunkan juga, berikut penjelasannya:

  1. Beta glucan adalah sejenis serat  yang memiliki fungsi untuk menurunkan kadar kolesterol. Untuk zat ini banyak ditemukan pada gandum, rumput laut dan oatmeal.
  1. Inulin merupakan serat yang dapat larut di air yang berguna untuk menurunkan kadar trigliserida yang ada di dalam darah.

Perlu diingat bahwa ketika ingin mengkonsumsi suplemen penurunan kolesterol haruslah mengikuti dosis yang tertera pada kemasan. Tak hanya itu jika Anda memiliki penyakit lain, Anda harus konsultasi terlebih dahulu ke dokter.

Dan kunci bebas dari penyakit ini ialah dengan pola hidup sehat, berolah rada dan juga makan makanan yang sehat. Serta jangan lupa untuk melakukan tes secara rutin untuk memantau kesehatan darah.

Tes Gula Darah Apa Itu ? || Jenis-Jenis Tes Gula Darah?

Tes Gula Darah Apa Itu ? || Jenis-Jenis Tes Gula Darah? 2250 2251 Yudha Pratama

FAST Clinic, Jakarta – Persis dengan judulnya, tes gula darah adalah proses pemeriksaan untuk mengetahui kadar gula (glukosa) dalam darah. Guna tes ini adalah membantu dokter dalam mendiagnosa penyakit diabetes. Selain itu tes ini juga digunakan untuk mencegah sebelum terjadinya komplikasi penyakit diabetes.

Untuk cek gula sendiri biasanya akan dilakukan ketika seseorang berkunjung di rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan. Namun pemeriksaan gula darah juga bisa dilakukan dirumah Anda dengan cara menggunakan alat glukometer

Untuk penderita diabetes, cek gula darah memang ditujukan untuk mengetahui apakah gula darah mereka telah terkendali atau sebaliknya. Namun cek gula darah bisa dilakukan oleh siapa saja guna untuk mengecek normal kadar gula dalam darah. 

Terdapat beberapa jenis cek gula darah yang mana tujuannya untuk memeriksa gula darah. Tapi dari jenis-jenis tes gula darah apakah Anda sudah mengenal semuanya? jika belum yuk simak pembahasan di bawah ini!

1. Tes Gula Darah Sewaktu

Tes gula darah sewaktu adalah tes gula darah yang dilakukan pada saat itu juga, bisa dilakukan dimana saja atau kapan saja tanpa perlu memerlukan persiapan sebelumnya.  Kemudian untuk mengetahui suatu penyakit, tetapi bisa juga untuk sebagai pemeriksaan kesehatan secara umum.

Namun jika terdapat pada tes kadar gula darah Anda diatas normal maka Anda harus melakukan pemeriksaan gula darah lainnya untuk lebih memastikan apakah gula darah anda normal atau tidak.

2. Tes Gula Darah Puasa

Sesuai dengan namanya tes ini dilakukan ketika anda harus berpuasa terlebih dahulu. Biasanya pemeriksaan ini dilakukan dengan kondisi atau keadaan prediabetes dan diabetes. Umumnya tes ini akan diambil setelah Anda berpuasa semalaman atau sekitar  8-10 jam. 

Pada pemeriksaan tes gula darah puasa dapat dianggap sebagai pemeriksaan yang cukup efektif bagi pengecekan diabetes. Dibawah ini terdapat beberapa kategori kadar gula darah untuk tes gula darah puasa :

  • Normal = kurang dari 100 mg/dL,
  • Prediabetes = antara 100 – 125 mg/dL, dan
  • Diabetes = diatas 126 mg/dL.

Prediabetes merupakan dimana kondisi seseorang memiliki kadar gula darah diatas normal tetapi masih belum memasuki kategori diabetes. Dan biasanya jika seseorang tersebut tidak menjaga pola hidup sehat maka akan beresiko menuju diabetes.

3. Tes Gula Darah 2 Jam Setelah Makan (Post Prandial)

Sama dengan nama tesnya yakni tes gula darah yang dilakukan 2 jam setelah makan, biasanya tes ini dilakukan ketika anda makan 2 jam kemudian karena pada saat 10 menit setelah makan gula dalam darah anda akan naik dan puncaknya pada 2 hingga 3 jam setelah makan. 

Pemeriksaan ini digunakan untuk lanjutan Tes gula darah sewaktu untuk membuktikan bahwa apakah tubuh Anda bisa mengontrol insulin yang ada didalam tubuh. Lantas berapakah kadar gula darah normal setelah melakukan tes gula darah 2 jam setelah makan? berikut kadarnya

  • Normal = kurang dari 140 mg/dL, dan
  • Diabetes = antara atau lebih dari 180 mg/dL.
tes darah

4. Tes Gula Darah Hemoglobin Atau HbA1c

Tes ini dilakukan untuk tujuan mengetahui rata-rata kadar gula darah dalam jangka waktu panjang. Pemeriksaan ini dengan menggunakan persentase gula darah yang terikat dengan hemoglobin.

Hemoglobin adalah oksigen yang ada didalam darah yang bertugas membawa protein ke dalam sel darah merah. Jika semakin tinggi hemoglobin yang ada di dalam darah maka semakin tinggi pula tingkat gula didalam darah.

Untuk ukuran dari tes gula darah hemoglobin ini diantaranya:

  • Normal = kurang dari 5,7%,
  • Prediabetes = antara 5,7 – 6,7%, dan
  • Diabetes = lebih dari 6,5% atau lebih di tes dari satu kali.

5. Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO)

Tes ini hampir sama dengan tes 2 jam setelah makan namun perbedaannya adalah cara pengukuran tes ini menggunakan kemampuan tubuh dalam menyerap zat gula (glukosa). Tes ini digunakan untuk untuk mengidentifikasi apakah tubuh mengalami diabetes atau tidak. 

Selain itu pada tes TTGO ini juga akan meminta pada pasien untuk mengkonsumsi larutan gula yang mengandung glukosa sekitar 75 gram. Tujuannya adalah untuk pemeriksaan lanjutan mengkonfirmasi hasil abnormal dari cek gula darah 2 jam setelah makan.

6. Tes Insulin C- Peptide

Selain pemeriksaan gula darah yang umumnya dikenal masyarakat tes insulin C-peptide juga bisa digunakan untuk mengecek apakah seseorang tersebut menderita diabetes atau tidak. Dengan cara tes ini kita akan mengetahui seberapa banyak insulin yang dihasilkan oleh tubuh.

Tes ini juga digunakan untuk mengecek apakah seseorang tersebut menderita diabetes tipe 1 atau 2. Sebelum melakukan tes biasanya Anda akan diminta oleh dokter untuk berpuasa kurang lebih 11-12 jam. Pemerisakaan ini dilakukan dengan cara pengambilan sampel darah Anda dan akan diproses selama beberapa hari.

Untuk tes insulin C-peptide ini memiliki 3 golongan dari hasil yang dilakukan diantaranya:

  • Normal = 0,51 – 2,72 (ng/mL) hingga 0,17 – 0,90 (nmol/L),
  • Rendah = jika hasil tes insulin C-peptide terdapat dibawah angka normal maka bisa dipastikan bahwa menderita diabetes tipe 1. selain itu bisa menandakan bahwa si pasien menderita gangguan hati, infeksi berat dan juga penyakit addison, dan
  • Tinggi = jika hasil tes insulin C-peptide terdapat lebih tinggi dari angka normal maka akan menandakan bahwa terjadinya resistensi insulin, diabetes tipe 2 dan sindrom Cushing. Selain itu penyebab tingginya insulin C-peptide juga bisa dipengaruhi oleh penggunaan obat penurun gula darah atau terindikasi tumor pankreas.

Siapa Saja Yang Membutuhkan Tes Gula Darah?

Ketika seseorang mengalami gejala gula darah tinggi (Hiperglikemia) atau rendah (Hipoglikemia)  dokter akan menyarankan untuk segera melakukan pemeriksaaan dengan ciri-ciri:

1. Orang Yang Mengalami Hiperglikemia

  • Sering buang air kecil,
  • Rasa haus tinggi atau lapar tinggi,
  • Pandangan kabur,
  • Luka yang lama sembuh, dan
  • Mudah lelah.

2. Orang Yang Mengalami Hipoglikemia

  • Tubuh gemetar,
  • Lemas,
  • Linglung,
  • Merasa lapar,
  • Berkeringat, dan
  • Cemas.

3. Orang Yang Beresiko Diabetes

  • Berat badan berlebih,
  • Kurang berolahraga,
  • Tekanan darah tinggi,
  • Penyakit jantung,
  • Pola makan tidak sehat, dan
  • Mempunyai riwayat keluarga diabetes.

4. Wanita Hamil

Selain dari beberapa golongan yang memerlukan tes gula darah diatas, wanita hamil juga wajib melakukan tes pada usia kehamilan di 24-28 minggu. Guna pemeriksaan ini adalah mencegah terjadinya diabetes gestasional, atau diabetes yang terjadi selama kehamilan.

Jadi tadi itu penjelasan mengenal lebih dekat dengan tes gula darah, dengan kita lebih mengenal tes ini kita juga sudah menyadari bahwa mencega penyakit gula dari sekarang dengan pola hidup sehat.

Terapi Oksigen kenal lebih dekat

Terapi Oksigen kenal lebih dekat 2251 2251 Yudha Pratama

FAST Clinic, Jakarta – Oksigen merupakan senyawa kimia yang sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup di bumi. Dengan adanya oksigen semua keberlangsungan ekosistem akan berjalan lancar, sama halnya dengan manusia yang sangat membutuhkan oksigen tersebut.

Tetapi tidak semua orang bisa mendapatkan oksigen tersebut dengan baik, bisa dikarenakan faktor lokasi dan juga faktor diri sendiri. Jika dilihat dari faktor lokasi seseorang tersebut bisa kemungkinan sulit mendapatkan oksigen karena kurangnya sumber oksigen. Seperti didaerah perkotaan dan juga pegunungan.

Selain itu ada juga dari faktor orang tersebut yang tidak bisa menghirup oksigen dengan normal. Beberapa orang akan memerlukan pengobatan dan terapi untuk mendapatkan oksigen dengan benar. Salah satu solusi untuk mendapatkan oksigen dengan benar adalah dengan terapi oksigen. Namun apa itu terapi oksigen?

Apa Itu Terapi Oksigen?

terapi oksigen

T

Terapi oksigen adalah sebuah proses pengobatan yang dapat membantu seseorang mendapatkan asupan atau kadar oksigen yang cukup. Terapi ini dilakukan untuk orang yang kesulitan bernapas atau kekurangan kadar oksigen di dalam darahnya. 

Ketika seseorang mengalami kesulitan bernapas organ paru-paru yang ada didalam tubuh akan berusaha untuk mendapatkan oksigen. Hal ini merupakan kemampuan dari organ paru-paru untuk mendapatkan energi agar semua organ selain paru-paru yang ada di dalam tubuh bisa bekerja dengan baik.

Namun dengan kadar oksigen yang semakin sulit dicari di kawasan perkotaan maka, terapi oksigen merupakan pilihan satu satu nya. Biasanya proses ini akan diberikan ketika sudah melakukan cek kadar oksigen didalam darah, yang artinya sebelum melakukannya seseorang harus melakukan cek dan juga konsultasi ke dokter.

Siapa Saja Yang Bisa Mendapatkan Terapi Oksigen?

Terapi oksigen akan diberikan kepada siapa yang yang lebih membutuhkan, yang artinya adalah ketika seseorang tersebut sedang mengalami kesulitan untuk mendapatkan oksigen dengan baik. Terapi ini juga akan diberikan kepada seseorang yang sedang mengalami penyakit yang berhubungan dengan paru-paru. Berikut ini daftar penyakit yang berhubungan dengan masalah paru-paru!

  1. Asma,
  2. Pneumonia,
  3. Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK),
  4. Fibrosis kritik,
  5. Gagal jantung,
  6. Sleep apnea (kesulitan bernapas saat tidur),
  7. Trauma atau cedera pada sistem pernapasan,
  8. Bronchopulmonary dysplasia (kondisi paru-paru bayi yang belum sempurna), dan
  9. Penyakit paru-paru lainnya.

Apa Saja Jenis-Jenis Terapi Oksigen?

terapi oksigen

Saat ini terapi oksigen yang secara umum dikenal masyarakat adalah dengan cara pemberian gas dengan tabung oksigen. Namun sekarang terapi oksigen sudah terbagi menjadi beberapa jenis yakni berupa gas, cair dan juga konsentrat.  Tetapi dari jenis-jenis nya tersebut berbeda juga cara pemberiannya, seperti apa penjelasannya?

1. Oksigen Gas

Proses pemberian oksigen ini biasanya dilakukan dengan cara memberikan gas oksigen melalui tabung oksigen. Jika Anda menggunakan tabung oksigen yang berukuran besar biasanya akan digunakan didalam satu ruangan saja, bisa di rumah sakit atau di kamar rumah Anda. Namun jika Anda menggunakan tabung yang kecil bisa digunakan jika sedang melakukan kegiatan di luar.

2. Oksigen Cair

Oksigen yang dimaksud sama halnya dengan oksigen gas, tapi oksigen cair ini sama-sama disimpan di dalam tabung. Dari bentuk oksigen ini yaitu cair maka akan membuat kadar oksigen yang ada didalamnya lebih tinggi. Maka dari itu kandungan oksigen cair lebih banyak dibandingkan dengan kandungan oksigen gas.

3. Konsentrator Oksigen

Untuk terapi yang satu ini berbeda dari yang sebelumnya, jika sebelumnya menggunakan gas dan cair menggunakan oksigen yang ada di dalam tabung. Kalau te yang satu ini bekerja dengan cara mengambil udara dari luar ruangan yang menjadikan oksigen utuh. Dalam sistem kerjanya terapi ini, akan membuang gas atau komponen lain dari udara yang diambil. Sehingga keuntungan dari terapi ini akan lebih jauh murah dan penggunanya tidak memerlukan pengisian ulang tangki oksigen.

4. Hiperbarik

Dari terapi yang ada sebelumnya dengan cara langsung disalurkan dengan si pasien, untuk terapi yang satu ini  berbeda dengan metode terapi sebelumnya. Terapi ini dilakukan dengan cara memberikan O2 ke suatu ruangan baik itu kamar Anda atau di ruangan rumah sakit.

Pada saat ruangan tersebut diberikan terapi ini oksigen yang ada di dalam ruangan itu akan bertambah tekanannya 3 hingga 4 kali lebih tinggi dari sebelumnya. Dengan metode ini akan membantu lebih banyak mengantar oksigen ke dalam jaringan-jaringan tubuh.

Terapi ini tak hanya untuk membantu kesulitan bernapas tetapi dapat membantu mengobati luka, gangguan pada pembuluh darah hinggi infeksi parah. Namun dalam proses ini berlangsung sangat perlu diperhatikan agar kadar oksigen yang ada didalam darah tidak berlebihan. 

Jika Anda ingin menggunakan terapi ini dirumah, Anda harus melakukan konsultasi dan mendapatkan arahan dari dokter terlebih dahulu.

Nebulisasi Apa Itu ? || Manfaat & Bagaimana Cara Kerjanya?

Nebulisasi Apa Itu ? || Manfaat & Bagaimana Cara Kerjanya? 2251 2251 Yudha Pratama

FAST Clinic, Jakarta – Nebulisasi merupakan sebuah proses memasukan obat ke dalam bentuk uap atau gas kedalam saluran pernapasan. Nebulisasi ini digunakan untuk seseorang yang mengalami gangguan pernapasan seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronis, atau mengalami sesak napas.

Biasanya proses nebulisasi dapat menggunakan alat yang bernama Nebulizer atau bisa juga dengan Inhaler. 

Perbedaan dari kedua jenis alat Nebulisasi ini adalah pada cara kerjanya:

  1. Nebulizer mengubah obat yang berbentuk larutan menjadi aerosol atau uap, sehingga bisa dihirup oleh penderita menggunakan mouthpiece atau masker.
  2. Inhaler mengubah obat asma berbentuk cairan atau serbuk menjadi uap, tetapi cara memasukan uap tersebut melalui mulut.

Manfaat Nebulisasi

Pada umumnya nebulizer digunakan untuk membantu orang yang menderita sesak napas atau asma, tetapi sekarang nebulizer dapat membantu anak-anak yang sedang mengalami batuk atau pilek. 

Karena nebulizer merupakan salah satu pilihan pengobatan terutama jika jenis pengobatan lain sudah tidak efektif lagi. Pada saat mengidap masalah pernapasan, pengobatan yang bisa dihirup atau di semprot bisa dibuktikan lebih membantu membersihkan saluran napas untuk meredakan gejala yang dialami.

Ketika seseorang atau anak-anak yang sedang mengalami batuk dan pilek pasti akan berhubungan dengan lendir yang sudah menumpuk di rongga kerongkongan. Oleh karena itu dengan menggunakan nebulizer ini dapat membantu mengontrolkan penumpukan lendir atau dahak sehingga dapat lebih berkurang.

Bagaimana Cara Kerja Nebulizer

Untuk alat yang digunakan nebulizer mencakupi beberapa perangkat, diantaranya:

  • Mesin kompresor,
  • Masker atau corong mulut,
  • Selang penghubung,
  • Cangkir atau wadah untuk obat nebulizer, dan
  • Obat untuk pengobatan yang dilakukan.

Setelah mengetahui beberapa alat yang ada di nebulizer sekarang terdapat tata cara dalam menggunakan nebulizer, berikut penjelasannya!

  1. Persiapkan semua alat yang sudah dibersihkan,
  2. Mencuci tangan terlebih dahulu,
  3. Masukan obat sesuai dosis yang diperlukan pasien,
  4. Sambungkan masker nebulizer ke wadah nebulizer,
  5. Pasang selang antara mesin kompresor dengan wadah nebulizer,
  6. Ketika semua alat sudah siap, nyalakan mesin kompresornya,
  7. Setelah menyala mesin akan berjalan normal dan alat akan mengeluarkan uap dari obat tadi,
  8. Letakan masker tadi ke mulut pasien dan pastikan tidak ada celah,
  9. Duduk atau bersandar dengan posisi nyaman,
  10. Biasanya proses ini memerlukan waktu sekitar 15 hingga 20 menit,
  11. Ketika sedang menggunakan alat nebulizer pastikan pasien bernapas dengan perlahan-lahan, dan
  12. Jaga agar wadah nebulizer tadi tetap tegak atau berdiri selama beroperasi.
Nebulisasi

Perlu diingat!

Jika pasien mengalami pusing, mual, dada berdebar atau merasa gelisah, maka bisa menghentikan sejenak pengobatan. Setelah beberapa menit kemudian dapat digunakan kembali alat nebulizer tadi tetapi cobalah dengan bernapas lebih perlahan lagi. Namun jika masih terdapat beberapa keluhan lagi maka bisa menghentikan proses berjalannya nebulizer, dan segera lakukan  konsultasi ke dokter.

Penyakit Yang Dapat Ditangani Nebulizer

Setelah mengetahui manfaat dan bagaimana cara kerja nebulizer sekarang yang harus Anda ketahui adalah penyakit apa saja yang dapat ditangani dengan nebulizer, berikut penjelasannya:

1. Penyakit Paru Obstruktif Kronis

Pada penyakit paru ini atau yang lebih dikenal dengan PPOK adalah dimana kondisi paru-paru seseorang mengalami peradangan dalam jangka panjang. Peradangan ini yang membuat aliran udara di dalam saluran pernapasan terganggu, sehingga dapat menimbulkan sesak napas, batuk dan juga mengi/mengep (suara terdengar keras ketika bernapas).

Selain itu penyakit ini juga biasanya disebabkan oleh polusi atau asap rokok yang dihirup terus menerus dalam jangka waktu yang lama.

2. Croup

Croup merupakan suatu penyakit yang diderita oleh anak-anak bahkan orang dewasa yang mana mengganggu pita suara. Biasanya penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus, gejala yang sering ditimbulkan oleh penyakit ini adalah ketika batuk terdengar suara menggonggong.

3. Epiglotitis

Epiglotitis merupakan pembengkakan pada epiglotis yang mana berfungsi untuk menutup saluran pernapasan ketika sedang makan atau minum. Biasanya penyakit ini disebabkan oleh bakteri atau bahkan virus dan juga cedera pada tenggorokan.

Umumnya gejala yang dapat dirasakan pada seseorang yang menderita epiglotitis adalah demam tinggi, tenggorokan sakit, suara serak, sesak napas hingga kesulitan dan nyeri ketika ingin menelan.

4. Pneumonia

Pneumonia merupakan penyakit paru-paru yang disebabkan oleh infeksi dan membuat organ yang ada di paru-paru meradang. Biasanya penyebab dari Pneumonia ini adalah virus, bakteri dan juga jamur. Umumnya gejala yang dirasakan dari seseorang yang mengidap pneumonia adalah

  1. Batuk berdahak,
  2. Sesak napas,
  3. Lemas,
  4. Demam,
  5. Nyeri di dada,
  6. Mual,
  7. Linglung, dan
  8. Muntah.

Penyakit ini bisa memungkinkan penderita mengalami akut hingga dengan kronis atau jangka lama, sehingga perlu perawatan di rumah sakit. Dan penderita pneumonia akan lama sembuh jika si penderita mengalami imun yang lemah, merokok, diabetes, penyakit jantung, dan masih banyak lainnya.

Apa Itu Infus? || Manfaat dan Jenis Infus?

Apa Itu Infus? || Manfaat dan Jenis Infus? 2560 2560 Yudha Pratama

FAST Clinic, Jakarta – Kata infus mungkin kalian akan berpikir untuk pernah melihatnya di rumah sakit bagi pasien yang melakukan rawat inap. Namun apakah kalian tahu apa itu infus, manfaatnya dan jenis-jenisnya ada apa saja?

Nah, pada artikel ini kita akan membahas apa itu infus dan jajarannya. Tanpa perlu basa basi lagi kalau begitu langsung saja kita masuk ke pembahasannya.

Apa Itu Infus?

Infus merupakan proses atau metode dalam pemberian cairan dan obat yang disalurkan secara langsung melalui pembuluh darah. Isi dari cairan tersebut berguna sebagai cairan pemeliharaan atau dengan kata lain resusitasi. Biasanya cairan infus ini akan diberikan kepada pasien yang melakukan rawat inap untuk memenuhi kebutuhan perawatan.

Namun infus juga sekarang dapat diberikan kepada orang yang memerlukannya seperti perawatan home care atau kebutuhan lainnya. Tak hanya itu infus juga berguna bagi mereka yang memerlukan obat tetapi tidak bisa lagi melalui mulut.

Manfaat Infus?

Dalam pemasangan infus bagi pasien pasti ada tujuan dan manfaatnya. Jadi pemasangan infus tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang tapi harus dengan bantuan tenaga medis. ada juga tujuan dari pemberian infus ini untuk mencukupi kebutuhan cairan dalam tubuh pasien yang sebelumnya hilang karena kondisi penyakit tertentu.

lantas apa saja manfaatnya ini?

  • Seseorang yang sedang mengalami gangguan pencernaan, seperti diare berat, pendarahan pada saluran cerna dan masih banyak lainnya,
  • Ketika menjalani pengobatan seperti kemoterapi,
  • Seseorang yang mengalami dehidrasi,
  • Sedang menjalankan pengobatan infeksi,
  • Sedang mengalami efek samping dari penggunaan obat-obat tertentu,
  • Seseorang yang mengalami gangguan fungsi hati,
  • Orang yang mengalami stroke, keracunan, serangan jantung dan malnutrisi yang cukup parah, dan
  • Orang yang sedang mengalami pingsan atau koma.

Setelah mengetahui manfaatnya, selanjutnya adalah mengenal apa saja jenis-jenis dari infus tersebut berikut penjelasannya:

1. Cairan infus Kristaloid

untuk jenis cairan yang pertama ini adalah kristaloid, infus ini mengandung natrium klorida, natrium asetat, natrium glukonat, kalium klorida, magnesium klorida dan juga glukosa.

Cairan ini berguna untuk mengembalikan keseimbagan elektrolit, menghidrasi tubuh, mengembalikan pH dan sebagai cairan resusitasi.

2. Cairan Saline 

Cairan saline atau istilahnya NaCL 0.9% merupakan cairan kristaloid yang sering ditemui. Di Dalam cairan ini mengandung natrium dan juga klorida. Cairan ini digunakan ketika cairan didalam tubuh pasien hilang, ketidakseimbangan elektrolit dan juga menjaga tubuh agar tidak dehidrasi.

3. Cairan Dextrose

Cairan satu ini merupakan cairan yang mengandung gula sederhana, kegunaan dari cairan ini adalah ketika si pasien mengalami peningkatan kadar gula darah atau sedang mengalami hipoglikemia. Tak hanya itu dextrose juga digunakan untuk seseorang dengan kondisi hyperkalemia atau kadar kalium yang tinggi.

4. Cairan infus Ringer Laktat

Ringer laktat ini mengandung kalsium, kalium, laktat, natrium, klorida, dan juga air. Biasanya cairan ini diberikan kepada seseorang yang sedang mengalami operasi yang mengakibatkan kehilangan darah dengan cepat. Namun infus ini juga bisa diberikan kepada orang yang telah mengalami luka atau cedera.

5. Cairan Koloid

Untuk jenis cairan yang kelima ini adalah cairan koloid. jenis cairan ini terbilang sebagai cairan dengan molekul yang lebih berat karena cairan ini diberikan kepada orang yang sedang mengalami kritis, pasien bedah atau bisa juga sebagai cairan resusitasi.

6. Cairan Gelatin

Biasanya cairan gelatin ini sering digunakan bagi seseorang yang sedang dalam perawatan di rumah sakit. karena cairan ini mengandung protein hewani yang dapat mengatasi berkurangnya volume darah yang disebabkan oleh kehilangan darah pasca operasi.

7. Cairan Albumin

Bagi seseorang yang mengalami atau memiliki kadar albumin yang rendah maka cocok akan diberikan jenis cairan yang satu ini. karena cairan ini digunakan ketika sedang menjalani operasi transplantasi hati, pasien sepsis dan juga menderita luka bakar akut.

8. Cairan Dekstran

Cairan yang satu ini mengandung polimer glukosa yang digunakan untuk memulihkan atau tahap penyembuhan ketika kehilangan darah. kegunaan dari cairan ini adalah untuk mencegah tromboemboli setelah operasi.

Kesimpulan

Jadi tadi itu beberapa penjelasan mengenai infus, semoga dari artikel ini kita jadi lebih tau apa saja kegunaan dari cairan tersebut. Namun yang perlu diperhatikan adalah ketika menggunakannya tidak boleh sembarangan orang menggunakannya.

Tetapi harus dalam pengawasan dokter, karena takutnya nanti akan terjadi komplikasi lain yang tidak terduga. Selain itu jika ingin menggunakan infus untuk keperluan pribadi harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.