Posts By :

Yudha Pratama

5 CARA SEDERHANA MENJAGA KEBUGARAN MENTAL

5 CARA SEDERHANA MENJAGA KEBUGARAN MENTAL 2251 2251 Yudha Pratama

Hello Sobat Fast! Tahukah Anda, bahwa dalam meningkatkan kebugaran secara keseluruhan, Anda bukan hanya berfokus pada kesehatan fisik. Namun kesehatan mental juga memainkan peran yang besar dalam kehidupan, kesehatan mental Anda sebagai kemampuan diri sendiri dalam mengelola perasaan dan menghadapi kesulitan sehari-hari.

Selama ini ada banyak pemahaman tentang apa yang kita pikirkan bisa mempengaruhi tubuh fisik kita, begitu juga apa yang sedang kita alami di tubuh fisik akan mempengaruhi kualitas pemikiran Anda. Terganggunya kesehatan pikiran oleh pemikiran dan perasaan negatif akan memicu keluarnya hormon dan reaksi kimia dalam tubuh yang mempengaruhi kondisi fisik secara negatif, ketika hal ini berlangsung berkepanjangan fenomena ini telah memicu munculnya masalah fisik yang sebenarnya bermula dari pikiran.

Beberapa faktor bisa mempengaruhi kesehatan mental seseorang (kebugaran). Di antaranya faktor biologis seperti gen atau kimia di otak, pengalaman hidup, dan riwayat keluarga. Berikut beberapa cara menjaga kesehatan mental yang perlu dilakukan setiap hari:

1. Positif Thinking

Berusaha untuk selalu positif thinking, memang tidak semudah yang kita fikirkan. Namun ternyata saat kita mencoba untuk positif thinking memiliki pengaruh sangat baik untuk menjaga kebugaran mental. Positif Thinking sebaiknya dimulai dengan berbicara pada diri sendiri (self-talk). Jika self-talk Anda terlalu kebanyakan negatif, maka pandangan hidup Anda kemungkinan memiliki perasaan pesimis. Tetapi sebaliknya, jika self-talk Anda sebagian besar positif, maka Anda kemungkinan orang yang optimis dan memiliki kepercayaan diri. Pemikiran positif akan memiliki keterampilan dalam mengatasi stres yang lebih baik dan bermanfaat bagi kesehatan mental secara keseluruhan.

Pada penelitian telah menunjukkan, bahwa cara Anda berpikir positif tentang diri sendiri dapat memiliki efek yang kuat pada kejiwaan Anda. Ketika Anda memandang diri Anda sendiri dan memikirkan hal negatif, maka kita juga merasakan efek negatifnya. Sebaliknya, jika membiasakan diri menggunakan kata-kata yang membuat lebih positif, maka hal ini membuat Anda jadi lebih optimis dan kebugaran pun akan terbangun.

2. Sering Berolahraga Untuk Kebugaran Tubuh

kebugaran

Ketika tubuh Anda aktif bergerak tidak hanya baik untuk kesehatan fisik, tetapi juga berkontribusi positif pada kesehatan mental. Jadi aktif bergerak dapat meningkatkan harga diri, memotivasi diri sendiri, dan mengubah kimia di otak menjadi lebih positif. Coba sering Anda rutinkan untuk beranjak dari tempat duduk setiap 20 menit sekali, lakukan jalan kaki untuk mengambil minum atau ke kamar mandi. Fisik dan mental juga mempengaruhi, semakin prima seseorang rutin berolahraga setidaknya 30 menit lakukan setia hari.

Pilihlah jenis olahraga yang dilakukan di luar ruangan. Lalu hirup udara di luar ruangan bisa membantu meredakan stres. Maka tubuh akan melepaskan endorfin, sehingga membantu menyingkirkan stres dan bisa meningkatkan suasana hati Anda sebelum dan sesudah berolahraga. Jadi seperti itulah sebabnya olahraga, dalam penangkal stres, kecemasan, dan depresi yang ampuh.

Baca juga : Apakah Virus Hepatitis A Berbahaya? || Bisa Disembuhkan?

3. Mencoba Hal Baru

Pernahkah Anda berhenti sejenak dari rutinitas yang sering kali Anda lakukan? 

Mencoba sesuatu hal baru dapat membantu menjaga otak tetap sehat dengan membiarkan otak tetap aktif dan meningkatkan vitalitasnya, melakukan kegiatan yang baru dapat Anda lakukan secara sederhana dalam kehidupan sehari-hari seperti mencoba makanan baru, traveling, mencoba cara baru untuk menyelesaikan tugas rutin, dan menggunakan rute yang berbeda untuk pergi bekerja atau supermarket.

Pada penelitian telah menunjukkan, bahwa mempelajari keterampilan baru dapat meningkatkan kesejahteraan mental. Jadi ketika Anda sedang mempelajari ilmu atau pengetahuan baru, kepercayaan diri dan harga diri Anda bisa meningkat. Selain itu, mempelajari keterampilan baru juga membuka peluang seseorang terhubung dengan orang lain. Ingat, tak perlu muluk-muluk menerapkan target tertentu. Cukup Anda lakukan sesuatu yang baru dan bisa menarik untuk bisa rutin dijalani.

4. Multitasking

Jika seseorang memiliki kemampuan multitasking,  memang itu sebuah kemampuan yang bagus dan biasanya juga banyak dibutuhkan dalam dunia kerja. Multitasking merupakan sebuah kemampuan untuk mengerjakan beberapa hal sekaligus pada saat yang bersamaan. Ada banyak orang bisa melakukan multitasking dengan harapan mempermudah dan mempersingkat waktu. Pada kenyataannya, terjadi dalam beberapa hal tentang multitasking, cenderung tidak membuat lebih produktif, melainkan hanya menciptakan lebih banyak masalah daripada menyelesaikannya.

Secara otak kita sebenarnya hanya dapat fokus pada satu tugas dalam satu waktu dan tidak didesain untuk menampung beberapa tugas berat dalam waktu bersamaan. Mungkin kita tidak merasa bahwa tugas tersebut berat, namun kenyataannya melakukan pergantian tugas secara terus menerus dalam waktu yang cepat dan bersamaan adalah hal yang berat untuk dilakukan oleh otak kita. Oleh karena itu, multitasking dapat mengganggu kinerja otak dan menyebabkan otak kehilangan kemampuan untuk berpikir tajam, serta dapat mengganggu memori jangka panjang.

5. Luangkan Waktu Untuk Beristirahat Dan Kebugaran

Ketika Anda sudah mulai merasa memiliki beban pikiran, coba istirahatkan fisik dan mental Anda sejenak. Anda bisa coba untuk lakukan meredakan stres secara instan, coba lakukan latihan pernapasan sederhana. Anda bisa coba untuk memejamkan mata dan tarik napas dalam-dalam sampai 10 kali. Saat mengambil, menahan, dan mengeluarkan napas, masing-masing lakukan dalam empat hitungan.

Pada saat-saat semua pekerjaan terasa seperti terlalu banyak, menjauhlah, dan lakukan apapun kecuali hal yang membuat kamu semakin stres, setidaknya sampai Anda merasa sedikit lebih baik. hal terbaik yang bisa Anda lakukan yaitu latihan pernapasan sederhana: Tutup mata dan ambil 10 tarikan napas dalam-dalam. Untuk masing-masing tarikan napas, hitung sampai empat saat menarik napas, tahan selama empat hitungan, dan buang napas untuk empat hitungan. Hal ini bekerja baik untuk membantu Anda melawan stres.

Jadi mulai sekarang, Anda memiliki berbagai cara langkah-langkah positif sederhana untuk menjaga kebugaran mental Anda. Cara menjaga kesehatan mental seperti yang disebutkan diatas tidaklah sulit dilakukan, Anda hanya memerlukan menerapkannya secara bertahap dan penuh ketelatenan dalam menerapkannya supaya mendapatkan manfaat jangka panjang.

Obat Herbal Hepatitis ? || Berikut Penjelasannya

Obat Herbal Hepatitis ? || Berikut Penjelasannya 2251 2251 Yudha Pratama

Hello Sobat FAST! Tahukah Anda, bahwa saat ini hepatitis telah merajalela di beberapa negara. Salah satunya negara kita tercinta yaitu Indonesia. Virus hepatitis bisa menyebabkan peradangan kronis pada hati. 

Bagi pengobatan hepatitis diperlukan untuk mengurangi keparahan hingga mencegah komplikasi. Obat herbal hepatitis dapat membantu untuk pemulihan hepatitis. Beberapa bahan alami yang dapat mengatasi hepatitis apa sajakah? Mari kita bahas dalam artik kali ini.

Penjelasan Obat Herbal Hepatitis

Tahukah Sobat Fast, bahwa beberapa ilmuwan telah menunjukkan bagaimana pengobatan alami memberikan cara yang lebih murah untuk pencegahan dan pengobatan virus hepatitis. 

Contohnya seperti :

  • Daun sambiloto,
  • Phyllanthus amarus, 
  • Alpukat, 
  • Kunyit, 
  • Bawang putih, dan 
  • Kola sambiloto.

Secara konvensional virus hanya dapat ditanggulangi dengan vaksinasi, skrining massal, dan pengobatan. Namun pemerintah tidak segera melakukan tindakan penyelamatan jiwa ini mungkin karena implikasi biaya yang besar, karena merawat lebih dari 25 juta orang yang terinfeksi.

Ada 5 jenis virus hepatitis, yaitu hepatitis A, B, C, D, dan E. Masing-masing gejala hepatitis bisa berbeda untuk setiap orang, jadi untuk pengobatannya pun berbeda dan disesuaikan dengan kondisi pasien. 

Selain mengatasinya dengan obat dokter, ternyata ada beberapa bahan atau metode alternatif yang bisa membantu mengatasi pengobatan virus hepatitis. Tetapi, harus diingat bahwa obat herbal hepatitis ini tidak bisa menyembuhkan penyakit seutuhnya.

Obat herbal hepatitis

1. Milk Thistle

Obat Herbal pertama yaitu milk thistle, salah satu pengobatan hepatitis tradisional yang sudah terkenal sejak lama. Ekstrak tanaman ini banyak digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan yang berkaitan dengan organ hati, saluran empedu, dan kantung empedu.

Ada beberapa penelitian, terlihat bahwa obat herbal hepatitis ini dapat membantu menghambat virus hepatitis memasuki sel hati. Namun untuk  penggunaannya belum bisa digunakan sebagai obat utama untuk mengatasi gejala hepatitis.

2. Teh Hijau Obat Herbal Hepatitis

Selanjutnya yaitu dengan mengkonsumsi minuman yang terbuat dari teh hijau, karena bisa menjadi salah satu obat herbal hepatitis secara alami. Pasalnya, teh hijau mengandung antioksidan bernama katekin yang dapat membantu melindungi sel hati.

Pada kandungan polifenol dalam teh hijau berpotensi untuk menghambat virus agar tidak masuk ke sel hati. Pengobatan hepatitis tradisional ini tidak dianjurkan secara berlebihan karena justru menyebabkan kerusakan hati pada sebagian orang.

3. Zinc

Zinc merupakan mineral yang sangat penting untuk banyak fungsi tubuh. Ketika seseorang mengalami hepatitis, kadar zinc di dalam tubuh akan menurun. Hal inilah yang membuat pasien kerap mengalami kekurangan zinc.

Solusinya, Anda bisa mencoba minum suplemen zinc sebagai obat herbal hepatitis. Penelitian dari  Journal of Clinical Biochemistry and Nutrition (2012) bahkan pernah menemukan bahwa pasien hepatitis C yang minum suplemen zinc mengalamai risiko kanker hati. 

Zinc bekerja dengan cara menghambat proses peradangan dan aktivitas protein penyebab kerusakan jaringan pada hepatitis C kronis. Selain itu, zinc juga baik untuk menjaga fungsi liver. Pasalnya, orang dengan penyakit liver kronis memiliki kadar zinc yang rendah.

4. Kunyit

Kemudian ada kunyit salah satu bahan herbal yang tak asing. Beberapa orang menggunakan kunyit untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan, kecuali tidak untuk menjaga kesehatan organ hati. 

Senyawa dari kurkumin pada kunyit menghambat masuknya seluruh genotip virus hepatitis C. Kurkumin juga merusak virus hepatitis C sehingga mengganggu proses infeksi ke liver. Tidak hanya hepatitis C, kurkumin juga menghambat aktivitas DNA virus hepatitis B.

5. Ginseng

Pada bahan satu ini juga yaitu ginseng bisa menjadi obat herbal mengatasi virus hepatitis. Hal ini dikarenakan pengobatan hepatitis tradisional ini mampu melindungi organ hati dari kerusakan akibat virus serta kemunculan jaringan parut atau fibrosis.

Namun untuk Anda yang sedang menjalani perawatan dengan obat golongan imatinib atau raltegravir, ginseng tidak boleh dikonsumsi. Hal ini dikarenakan interaksi obat ini akan menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan, seperti kerusakan liver.

Baca juga : Mabuk Perjalanan? Penyebab, Gejala dan Mengobatinya?

6. Temulawak Obat Herbal Hepatitis

Kemudian untuk obat mengatasi hepatitis tidak hanya kunyit, tetapi temulawak pun mengandung kurkumin. Temulawak memiliki senyawa kurkumin yang bersifat antioksidan sehingga bisa mengurangi peradangan pada liver.

Jadi, temulawak termasuk bagian dari obat herbal dalam mengatasi hepatitis yang bisa mengurangi komplikasi yang diakibatkan peradangan berkepanjangan, seperti kerusakan liver. Selain itu, kandungan kurkumin berpotensi menghambat penggandaan virus hepatitis B. 

Manfaat dari obat herbal Temulawak yaitu bisa menekan keparahan penyakit satu ini. Tak heran, temulawak menjadi obat herbal untuk penyakit hepatitis B. Serupa dengan kunyit, kurkumin pada temulawak juga menghambat infeksi hepatitis C ke liver.

7. Meditasi & Yoga

Terakhir Anda bisa mencoba melakukan kegiatan meditasi dan yoga dalam mengatasi penyakit hepatitis C, terutama yang sudah kronis, tentu bisa menurunkan kualitas hidup Anda. Tak jarang pasien yang mengalaminya merasa cemas dan stres. 

Dokter suka menyarankan pasien melakukan meditasi dan yoga. Walaupun tidak bisa mengobati hepatitis seutuhnya, cara tersebut bisa meringankan beban yang Anda rasakan dan membuat tubuh terasa lebih nyaman secara alami. 

Kegiatan meditasi ini diharapkan bisa melepas diri dari pikiran-pikiran yang membuat cemas serta membuat tubuh lebih rileks. Kemudian latihan peregangan saat yoga dapat mengurangi rasa sakit atau pegal-pegal yang Anda rasakan selama mengalami gejala.

Kesimpulan Obat Herbal Hepatitis

Pada penjelasan diatas terlepas dari penggunaan obat medis atau herbal untuk mengatasi hepatitis, Anda perlu menjalani tes darah rutin. Ini berguna agar dokter mengetahui secara pasti sejauh mana hati Anda masih berfungsi. 

Kemudian untuk pengobatan hepatitis akut dan kronis berbeda satu sama lainnya. Beristirahat, meringankan gejala dan menjaga asupan cairan yang memadai dianjurkan untuk pengobatan hepatitis virus akut.

Apa Itu Hepatitis E? || Apakah Bisa Disembuhkan?

Apa Itu Hepatitis E? || Apakah Bisa Disembuhkan? 2251 2251 Yudha Pratama

Hello Sobat FAST! Tahukah Anda tentang Hepatitis E? Kita sudah 4 kali pembahasan tentang Hepatitis, memiliki banyak jenis dan semuanya berbahaya jika tidak segera diatasi dengan baik dan benar.

Pembahasan kali ini kita akan memberikan informasi seputar tentang Hepatitis E. Virus ini menyerang sel sehat dalam tubuh dan terdiri dari berbagai jenis yang berbeda sesuai dengan cara penularannya.

Virus Hepatitis E termasuk penyakit yang jarang terjadi, terutama di negara-negara maju. Meski begitu, penyakit hepatitis ini lebih sering ditemukan di negara berkembang yang memiliki tingkat kebersihan dan sanitasi yang kurang baik.

Overview

Hepatitis E adalah peradangan hati yang disebabkan oleh virus hepatitis E. VHE memiliki setidaknya 4 jenis yang berbeda: genotipe 1, 2, 3 dan 4. Genotipe 1 dan 2 hanya ditemukan pada manusia. Genotipe 3 dan 4 beredar di beberapa hewan.

Virus ditumpahkan dalam tinja orang yang terinfeksi dan memasuki tubuh manusia melalui usus. Penularan biasanya terjadi melalui air minum yang terkontaminasi. Infeksi biasanya sembuh sendiri dan sembuh dalam 2-6 minggu.

Penularan

Infeksi dari virus hepatitis E umum di negara-negara yang memiliki penghasilan rendah dan menengah dengan akses terbatas ke air esensial, sanitasi, kebersihan dan layanan kesehatan. Pada daerah-daerah ini, penyakit terjadi baik sebagai wabah maupun sebagai kasus sporadis.

Virus ini biasanya mengikuti periode kontaminasi tinja dari persediaan air minum dan dapat mempengaruhi ratusan hingga ribuan orang. Wabah tersebut terjadi di daerah-daerah konflik dan keadaan darurat kemanusiaan.

Beberapa kasus sporadis juga terkait dengan pencemaran air, meskipun dalam skala yang lebih kecil. Kasus-kasus tersebut sebagian besar disebabkan oleh infeksi virus genotipe 1, dan lebih jarang oleh virus genotipe 2.

Pada daerah menengah keatas dengan sanitasi dan suplai air yang lebih baik, infeksi hepatitis E biasanya jarang terjadi. Kasus ini disebabkan oleh virus genotipe 3 dan dipicu oleh infeksi virus yang berasal dari hewan, biasanya melalui konsumsi daging hewan yang kurang matang.

Gejala

Masa inkubasi setelah terpapar hepatitis E berkisar antara 2-10 minggu, dengan rata-rata 5-6 minggu. Orang yang terinfeksi mengeluarkan virus mulai dari beberapa hari sebelum sampai 3-4 minggu setelah timbulnya penyakit.

Di daerah dengan endemisitas penyakit yang tinggi, infeksi simtomatik paling sering terjadi pada orang dewasa muda berusia 15-40 tahun. Walaupun infeksi terjadi pada anak-anak, sering tidak terdiagnosis karena mereka biasanya tidak memiliki gejala atau hanya penyakit ringan.

Tanda dan gejala khas hepatitis meliputi:

  • Fase awal demam ringan, mual dan muntah yang berlangsung selama beberapa hari,
  • Sakit perut, gatal, ruam kulit, atau nyeri sendi,
  • Penyakit kuning (warna kulit kuning), urin gelap dan tinja pucat, dan
  • Hati yang sedikit membesar dan nyeri tekan (hepatomegali).

Gejala-gejala seperti ini sering tidak bisa dibedakan dari yang dialami selama penyakit hati lainnya dan biasanya berlangsung 1-6 minggu.

Kasus penyakit ini memang jarang terjadi, karena efeknya bisa parah dan mengakibatkan hepatitis fulminan (gagal hati akut), beresiko kematian. Wanita hamil dengan hepatitis E, terutama pada trimester 2/3, memiliki risiko gagal hati akut, kematian janin, dan kematian. 

Dari 20-25% wanita hamil dapat meninggal jika mereka mendapatkan hepatitis E pada trimester ketiga.

Kasus infeksi penyakit ini telah dilaporkan pada orang dengan imunosupresi, terutama penerima transplantasi organ pada obat imunosupresif, dengan infeksi VHE genotipe 3 atau 4. Ini tetap tidak umum.

Diagnosa

Kasus hepatitis E secara klinis tidak dapat dibedakan dari jenis hepatitis virus akut lainnya. Namun, diagnosis sering kali dapat dicurigai secara kuat dalam rangkaian epidemiologi yang tepat.

Ketika beberapa kasus terjadi di tempat-tempat di daerah endemik penyakit yang diketahui, dalam rangkaian dengan risiko kontaminasi air ketika penyakitnya lebih parah pada wanita hamil atau jika hepatitis A telah diderita. pengecualian.

Diagnosis pasti infeksi hepatitis E biasanya didasarkan pada deteksi antibodi anti-VHE imunoglobulin M (IgM) spesifik terhadap virus dalam darah seseorang, ini biasanya cukup di daerah di mana penyakit ini umum. Tes cepat tersedia untuk penggunaan lapangan.

Tes tambahan termasuk reverse transcriptase polymerase chain reaction (RT-PCR) untuk mendeteksi RNA virus hepatitis E dalam darah dan tinja. Pengujian ini membutuhkan fasilitas laboratorium khusus. 

Treatment

Tidak ada pengobatan khusus untuk mengubah perjalanan hepatitis E akut. Virus ini biasanya sembuh sendiri, rawat inap umumnya tidak diperlukan. Hal paling penting adalah menghindari obat-obatan seperti Asetaminofen, parasetamol, dan obat-obatan untuk mengatasi muntah.

Perawatan inap tidak diperlukan bagi pasien dengan hepatitis fulminan. Orang dengan imunosupresi dengan hepatitis E kronis mendapat manfaat dari pengobatan khusus menggunakan ribavirin, obat antivirus.

Pencegahan

Virus Hepatitis E dapat dikurangi dengan:

  • Menjaga standar kualitas untuk pasokan air publik, dan
  • Membangun sistem pembuangan yang tepat untuk kotoran manusia.

Pada tingkat individu, risiko infeksi dapat dikurangi dengan:

  • Menjaga praktik higienis, dan
  • Menghindari konsumsi air dan es yang kemurniannya tidak diketahui.

Kesimpulan

Jadi kesimpulan yang bisa diambil dari penjelasan diatas yaitu adalah peradangan hati yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis E (VHE). Setiap tahun diperkirakan ada 20 juta infeksi VHE di seluruh dunia.

Informasi yang didapatkan dari WHO memperkirakan bahwa virus ini menyebabkan sekitar 44.000 kematian pada tahun 2015 (menyumbang 3,3% dari kematian akibat virus hepatitis). Virus ini ditularkan melalui rute fekal-oral, terutama melalui air yang terkontaminasi.

Awas Bahaya Virus Hepatitis D || Penularannya Cepat!

Awas Bahaya Virus Hepatitis D || Penularannya Cepat! 2251 2251 Yudha Pratama

Hello Sobat FAST! Tahukah Anda tentang Virus Hepatitis D? Pada artikel sebelumnya kita sudah sering membahas soal Hepatitis. Pembahasan kali ini, kita akan memberitahu informasi tentang Hepatitis D. 

Hepatitis D yaitu jenis virus yang berbeda, hal ini karena infeksi virus ini hanya bisa terjadi jika seseorang sudah terinfeksi hepatitis B sebelumnya. Hepatitis D dapat bersifat akut maupun kronis.

Overview

Hepatitis D adalah peradangan hati yang disebabkan oleh virus VHD, yang membutuhkan VHB untuk replikasinya. Infeksi VHD tidak dapat terjadi tanpa adanya virus hepatitis B. 

Koinfeksi VHD-VHB dianggap sebagai bentuk hepatitis virus kronis yang paling parah karena perkembangan yang lebih cepat menuju karsinoma hepatoseluler dan kematian terkait hati. Vaksinasi terhadap hepatitis B adalah satu-satunya metode untuk mencegah infeksi HDV.

Distribusi Geografis

Pada sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Hepatology di tahun 2020, dilakukan bekerja sama dengan WHOwho, diperkirakan virus hepatitis D mempengaruhi hampir 5% orang di dunia yang memiliki infeksi kronis virus hepatitis B.

Koinfeksi hepatitis D dapat menjelaskan sekitar 1 dari 5 kasus penyakit hati dan kanker hati pada orang dengan infeksi VHB. Studi ini telah mengidentifikasi beberapa hotspot geografis dengan prevalensi tinggi infeksi VHD termasuk Mongolia, Republik Moldova, dan negara-negara di Afrika barat dan tengah.

Penularan

Rute penularan terjadi melalui kulit yang rusak atau melalui kontak dengan darah yang terinfeksi. Vaksinasi terhadap VHB mencegah koinfeksi VHD, karena perluasan program imunisasi VHB pada masa kanak-kanak telah mengakibatkan penurunan kejadian hepatitis D.

Pembawa VHB kronis berisiko terinfeksi VHD. Orang yang tidak kebal terhadap VHB (baik karena penyakit alami atau imunisasi dengan vaksin hepatitis B) berisiko terinfeksi VHB, yang menempatkan mereka pada risiko infeksi VHD.

Pengguna narkoba dan orang dengan virus hepatitis C atau infeksi HIV. Risiko koinfeksi juga tampaknya berpotensi lebih tinggi pada penerima hemodialisis, pria yang berhubungan seks sesama jenis, dan pekerja seks komersial.

Gejala

Biasanya untuk yang terkena hepatitis D akan merasakan gejala awal seperti demam kelelahan, kehilangan nafsu makan, mual, muntah, urin berwarna gelap, tinja berwarna pucat, dan penyakit kuning (mata kuning), biasanya muncul 3-7 minggu setelah infeksi awal. 

Bahkan fulminan tetapi pemulihan biasanya lengkap dan perkembangan hepatitis fulminan jarang terjadi dan hepatitis D kronis jarang terjadi (kurang dari 5%).

Dalam superinfeksi, Penyakit ini dapat menginfeksi seseorang yang sudah terinfeksi hepatitis B secara kronis. Superinfeksi VHD pada VHB kronis mempercepat perkembangan penyakit yang lebih parah pada semua usia dan pada 70-90% orang. 

Pasien dengan sirosis yang diinduksi VHD berada pada peningkatan risiko karsinoma hepatoseluler (HCC), namun mekanisme dimana VHD menyebabkan hepatitis yang lebih parah dan perkembangan fibrosis yang lebih cepat daripada VHB saja masih belum jelas.

Diagnosa

Infeksi dari virus VHD di diagnosis dengan kadar tinggi imunoglobulin G (IgG) anti-VHD dan imunoglobulin M (IgM), dan dikonfirmasi dengan deteksi RNA HDV dalam serum. Namun, diagnostik VHD tidak tersedia secara luas dan tidak ada standarisasi untuk pengujian RNA HDV.

Treatment

Interferon alfa pegilasi yaitu sebuah pengobatan yang umumnya direkomendasikan untuk infeksi virus VHD. Pengobatan harus berlangsung setidaknya selama 48 minggu terlepas dari respon pasien. 

Virus cenderung memberikan tingkat respons yang rendah terhadap pengobatan, namun pengobatan dikaitkan dengan kemungkinan perkembangan penyakit yang lebih rendah, tidak boleh diberikan kepada pasien dengan sirosis dekompensasi.

Diperlukan lebih banyak upaya untuk mengurangi beban global hepatitis B kronis dan mengembangkan obat-obatan yang aman dan efektif melawan VHD dan cukup terjangkau untuk digunakan dalam skala besar bagi mereka yang paling membutuhkan.

Pencegahan

WHO tidak memiliki rekomendasi khusus tentang hepatitis D, pencegahan penularan Hepatitis D yaitu dosis kelahiran tepat waktu, profilaksis antivirus tambahan untuk wanita hamil yang memenuhi syarat, keamanan darah, praktik injeksi yang aman di tempat perawatan kesehatan dan layanan kebersihan.

Kesimpulan Virus Hepatitis D

Dari penjelasan diatas kesimpulannya, bahwa Virus Hepatitis D adalah virus yang membutuhkan virus hepatitis B (VHB) untuk replikasinya. Virus ini mempengaruhi secara global hampir 5% orang yang memiliki infeksi kronis virus hepatitis B (VHB).

Populasi yang lebih mungkin untuk memiliki koinfeksi VHB dan VHD termasuk penduduk asli, penerima hemodialisis dan orang-orang yang menyuntikkan narkoba. Di seluruh dunia, jumlah infeksi HDV telah menurun sejak tahun 1980-an.

Kombinasi infeksi VHD dan VHB dianggap sebagai bentuk hepatitis virus kronis yang paling parah karena perkembangan yang lebih cepat menuju kematian terkait hati dan karsinoma hepatoseluler.

Medical Check-up (MCU) Apa Itu? || Berikut 5 Alasan Penting

Medical Check-up (MCU) Apa Itu? || Berikut 5 Alasan Penting 2251 2251 Yudha Pratama

Hello Sobat Fast! Untuk Anda yang masih muda dan tidak pernah sakit, kemudian Anda telah menyimpulkan merasa sehat-sehat saja. Justru karena masih muda itulah Anda harus mengetahui kondisi medis. Merasa sehat dan tidak pernah sakit bukan berarti Anda benar-benar sehat.

Ada banyak sekali yang harus Anda periksa ketika medical check-up (MCU), seperti gula darah, tekanan darah, kolesterol, jantung, mata, kulit, telinga, gigi, tulang dan lainnya. Ini sangat penting dan perlu dilakukan secara berkala.

Jika Anda masih cukup ragu untuk melakukan Medical Check-up, kita akan bahas beberapa alasan yang dapat menjadi bahan pertimbangan Anda dalam mendengarkan isyarat yang telah diberikan oleh tubuh Anda :

1. Deteksi Penyakit Sejak Dini

Pada pemeriksaan kesehatan yang dilakukan secara rutin memungkinkan dokter untuk mengetahui tanda-tanda penyakit yang mungkin tidak diketahui oleh pasien. Karena pemeriksaan rutin, dokter dapat mendiagnosis kondisi yang berpotensi parah atau mengancam jiwa.

Selain memeriksa tingkat kesehatan, medical check-up (MCU)merupakan langkah antisipasi yang efektif dalam mendeteksi kemungkinan adanya penyakit serius dalam tubuh dan risiko-risikonya.

MCU

2. Mencegah Penyakit Untuk Berlanjut

Ketika Anda sering melakukan medical check-up (MCU), Anda akan mengetahui gejala yang sedang Anda alami, kemudian Anda bisa mencegah penyakit tersebut, agar tidak berlanjut ke tahap yang lebih serius.

Pada beberapa penyakit yang mengancam jiwa dapat secara bertahap menumpuk di dalam tubuh bahkan sebelum gejala fisik muncul, dengan deteksi dini, Anda akan memiliki peluang lebih tinggi untuk mendapatkan perawatan yang tepat dengan segera.

3. Mendorong Kebiasaan Sehat Untuk Medical Check-up (MCU)

Ketika Anda sudah mengetahui kondisi tubuh dengan sering melakukan Medical Check-up (MCU), jadi Anda akan lebih peduli dalam merawat tubuh, tentunya Anda akan melakukan berbagai macam cara yang direkomendasikan oleh dokter dalam merawat tubuh Anda sendiri.

Dalam hal inilah yang pada akhirnya akan mendorong Anda untuk mengubah pola perilaku ke arah yang lebih sehat, seperti mengubah menu makanan, aktivitas olahraga atau fisik, serta mengendalikan stres dengan cara yang tepat.

Pada pemeriksaan kesehatan secara teratur, seseorang memiliki akses mendapatkan informasi penting yang bisa memantau kesehatan fisik, mental, dan emosional mereka sehingga mereka bisa mengambil tindakan dan membuat sebuah keputusan yang bijaksana untuk kesejahteraan mereka.

4. Medical Check-up Hemat Biaya

Ketika Anda mengeluarkan biaya untuk medical check-up (MCU) itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan biaya yang harus Anda bayarkan untuk menyembuhkan penyakit berat yang sudah tergolong parah. Itulah mengapa kita sangat perlu mengetahui kondisi kesehatannya sedini mungkin.

Jadi semakin awal Anda melakukan pemeriksaan kesehatan dan melakukan tindakan antisipasi, semakin kecil pula biaya yang perlu dikeluarkan nantinya. Seperti yang kita ketahui, perkembangan penyakit ke arah yang lebih berbahaya akan berpotensi pada perawatan medis jangka panjang yang sangat mahal.

5. Memiliki Rekam Medis Medical Check-up!

Kesimpulan Dari Medical Check-up (MCU)

Medical Checkup yang dilakukan secara rutin dapat menghasilkan catatan medis yang konsisten. Catatan ini dapat menjadi informasi penting tentang kondisi kesehatanmu dari waktu ke waktu sehingga analisa dan tindakan medis yang diambil dapat terukur dan akurat.

Apakah Hepatitis C Berbahaya? || Seperti Apa Gejalanya?

Apakah Hepatitis C Berbahaya? || Seperti Apa Gejalanya? 2251 2251 Yudha Pratama

Hello Sobat FAST! Tahukah Anda soal Hepatitis C? Sebelumnya kita pernah membahas tentang Hepatitis, keduanya sama-sama virus yang menular dan bisa menyebabkan kematian. Sebelumnya Sobat FAST sudah pernah mencari tahu soal virus hepatitis c?

Hepatitis memiliki beberapa jenis, tetapi yang paling umum terjadi adalah hepatitis yang disebabkan oleh virus (viral hepatitis). Hepatitis akibat virus ini dibagi lagi menjadi lima, salah satunya hepatitis C.

Secara global, diperkirakan 58 juta orang memiliki infeksi virus hepatitis C kronis, dengan sekitar 1,5 juta infeksi baru terjadi per tahun. WHO memperkirakan pada tahun 2019, sekitar 290.000 orang meninggal karena hepatitis C, sebagian besar karena sirosis dan karsinoma hepatoseluler (kanker hati primer).

Overview

Virus Hepatitis C menyebabkan infeksi akut dan kronis. Infeksi Hepatitis C akut biasanya tidak menunjukkan gejala dan sebagian besar tidak menyebabkan penyakit yang mengancam jiwa. 

Sekitar 30% (15-45%) dari orang yang terinfeksi secara spontan membersihkan virus dalam waktu 6 bulan setelah infeksi tanpa pengobatan apapun. Sisanya 70% (55-85%) orang akan mengembangkan infeksi HCV kronis.

Distribusi Geografis

Informasi dari WHO hepatitis C terjadi di Wilayah Mediterania Timur dan Eropa, dengan 12 juta orang terinfeksi kronis. Kemudian untuk Asia Tenggara dan Pasifik Barat, diperkirakan 10 juta orang terinfeksi kronis dan 9 juta orang terinfeksi kronis di Afrika dan 5 juta di Amerika.

Penularan

Virus Hepatitis C paling sering ditularkan melalui:

  • Sterilisasi peralatan medis yang tidak memadai, terutama alat suntik dan jarum suntik di fasilitas perawatan kesehatan,
  • Transfusi darah dan produk darah yang tidak disaring, dan
  • Penggunaan narkoba suntik melalui berbagi peralatan injeksi.

Virus ini dapat ditularkan dari ibu yang terinfeksi ke bayinya dan melalui praktik seksual yang menyebabkan pajanan darah (misalnya, orang dengan banyak pasangan seksual dan di antara laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki).

Hepatitis C tidak menyebar melalui ASI, makanan, air atau kontak biasa seperti berpelukan, berciuman dan berbagi makanan atau minuman dengan orang yang terinfeksi.

Gejala

Mereka yang bergejala akut mungkin menunjukkan demam, kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, muntah, sakit perut, urin berwarna gelap, tinja pucat, nyeri sendi dan penyakit kuning (kulit dan bagian putih mata menguning).

Hepatitis C

Pengujian & Diagnosis Hepatitis C

Infeksi Virus Hepatitis C biasanya tidak terlihat gejalanya, pada orang-orang yang terus mengembangkan infeksi VHC, sering tidak terdiagnosis karena tetap asimtomatik sampai beberapa dekade setelah infeksi ketika gejala berkembang sekunder akibat kerusakan hati yang serius.

Infeksi HCV didiagnosis dalam 2 langkah:

  1. Pengujian antibodi VHC dengan tes serologis.
  2. Jika tes positif untuk antibodi anti-VHC, tes asam nukleat untuk asam ribonukleat (RNA) VHC diperlukan untuk mengkonfirmasi infeksi kronis sekitar 30% orang yang terinfeksi hepatitis C secara spontan membersihkan infeksi dengan respon imun yang kuat tanpa perlu perlakuan.

Setelah seseorang didiagnosis dengan infeksi HCV kronis, penilaian harus dilakukan untuk menentukan tingkat kerusakan hati (fibrosis dan sirosis). Ini dapat dilakukan dengan biopsi hati atau melalui berbagai tes non-invasif. 

Diagnosis dini dapat mencegah masalah kesehatan yang mungkin timbul akibat infeksi dan mencegah penularan virus. WHO telah memberikan rekomendasi untuk menguji orang-orang yang mungkin berada pada peningkatan risiko infeksi.

Dalam rangkaian seroprevalensi antibodi VHC didefinisikan sebagai seroprevalensi antibodi VHC >2% atau >5%), WHO merekomendasikan agar semua orang dewasa memiliki akses dan ditawarkan pengujian VHC yang terkait dengan layanan pencegahan, perawatan dan pengobatan.

Sekitar 2,3 juta orang (6,2%) dari perkiraan 37,7 juta orang yang hidup dengan HIV secara global memiliki bukti serologis infeksi HCV di masa lalu atau saat ini. Penyakit hati kronis merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di antara orang yang hidup dengan HIV secara global.

Treatment

Infeksi baru dengan virus hepatitis C tidak selalu memerlukan pengobatan, karena respon imun pada beberapa orang akan menghilangkan infeksi. Namun, ketika infeksi virus menjadi kronis, pengobatan diperlukan.

Informasi dari WHO  telah merekomendasikan terapi dengan pan-genotypic direct-acting antivirus (DAA) untuk orang di atas usia 12 tahun. DAA dapat menyembuhkan sebagian besar orang dengan infeksi VHC, dan durasi pengobatannya singkat (biasanya 12 hingga 24 minggu)..

Dari 58 juta orang yang hidup dengan infeksi VHC secara global pada tahun 2019, diperkirakan 21% (15,2 juta) mengetahui diagnosis mereka, dan dari mereka yang didiagnosis dengan infeksi HCV kronis, sekitar 62% (9,4 juta) orang telah diobati dengan DAA pada akhirnya. tahun 2019.

Pencegahan Hepatitis C

Tidak ada vaksin yang efektif melawan hepatitis C, sehingga pencegahan tergantung pada pengurangan risiko pajanan virus dalam perawatan kesehatan. Bagi pengguna napza suntik dan laki-laki yang berhubungan seks sesama jenis atau mereka yang terinfeksi HIV.

Intervensi pencegahan primer yang direkomendasikan oleh WHO meliputi:

  • Penggunaan suntikan perawatan kesehatan yang aman dan tepat,
  • Penanganan dan pembuangan benda tajam dan limbah yang aman,
  • Penyediaan layanan pengurangan dampak buruk yang komprehensif bagi pengguna napza suntik,
  • Pengujian darah yang disumbangkan untuk VHB dan VHC (serta HIV dan sifilis), pelatihan tenaga kesehatan, dan
  • Pencegahan paparan darah saat berhubungan seks.

Terkena Hepatitis C, Kapan Harus Ke Dokter ?

Ketika Anda atau keluarga Anda memiliki tanda dan gejala di atas, segeralah berbicara dengan dokter agar mendapat penanganan yang tepat. Anda juga dapat langsung memeriksakan diri pada dokter dengan buat janji di rumah sakit atau cek aplikasi FASTLab

Cukup dengan download aplikasi FASTLab di Apps Store dan Google Play, kemudahan dalam akses kesehatan hanya dengan menggunakan smartphone di tangan!

Apakah Virus Hepatitis B Berbahaya? || Kapan Harus Ke Dokter?

Apakah Virus Hepatitis B Berbahaya? || Kapan Harus Ke Dokter? 2251 2251 Yudha Pratama

Hello Sobat FAST! Tahukah Anda soal Virus Hepatitis B? Sebelumnya kita sudah pernah membahas soal Hepatitis A, salah satu virus yang bisa menular. Adanya gejala peradangan pada organ hati yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A. 

Virus Hepatitis B (VHB) merupakan masalah besar di Indonesia karena prevalensinya tinggi dan risiko komplikasi-komplikasinya. VHB biasanya terjadi melalui penularan ibu hamil & anak. 

Penderita Virus Hepatitis B ditemukan secara tidak sengaja pada saat test kesehatan, screening transfusi darah, atau pada saat cek up kesehatan untuk bekerja. Infeksi VHB dapat menyebabkan hepatitis akut, fulminan (berat), dan hepatitis kronis yang bisa berlanjut menjadi sirosis hati dan kanker hati. 

Kasus VHB akut tidak terlalu sering dijumpai dalam praktek dokter sehari-hari. Berbeda dengan kasus hepatitis A yang banyak dijumpai pada “musim” dan saat-saat ini, karena mudahnya penularan melalui makanan dan minuman yang tercemar virus hepatitis A.

Apa Itu Hepatitis B?

Menurut informasi yang didapat dari WHO tentang VHB adalah virus yang menyerang hati dan bisa menyebabkan penyakit kronis. Penularan VHB dari ibu ke anak selama kelahiran dan persalinan, serta melalui kontak saat berhubungan seks dengan pasangan yang terinfeksi.

Data dari WHO pada 2 Juni 2022, diperkirakan sekitar 296 juta orang hidup dengan infeksi VHB kronis di tahun 2019, dengan 1,5 juta infeksi baru setiap tahunnya. Pada tahun 2019, hepatitis B diperkirakan menyebabkan 820.000 kematian, sebagian besar disebabkan oleh sirosis dan karsinoma hepatoseluler (kanker hati primer).

Hepatitis B dapat dicegah dengan vaksin yang aman, tersedia dan efektif. Anda tidak perlu khawatir soal dimana tempat Vaksin yang aman, FASTLab telah menyediakan layanan Vaksinasi untuk mengatasi virus VHB.

Penularan

Virus VHB bisa menyebar melalui luka tusuk jarum, tato, tindik dan paparan darah dan cairan tubuh yang terinfeksi, seperti air liur dan cairan menstruasi, vagina dan mani. Penularan seksual lebih sering terjadi pada orang yang tidak divaksinasi dengan banyak pasangan seksual.

Infeksi hepatitis B yang didapat pada masa dewasa menyebabkan hepatitis kronis pada kurang dari 5% kasus, sedangkan infeksi pada masa bayi dan anak usia dini menyebabkan hepatitis kronis pada sekitar 95% kasus.

Hepatitis B dapat bertahan hidup di luar tubuh setidaknya selama 7 hari. Virus ini masih bisa menyebabkan infeksi jika masuk ke tubuh orang yang belum vaksin. Masa inkubasi virus hepatitis B berkisar antara 30 hingga 180 hari.

Hepatitis B

Gejala

Ada banyak sekali orang tidak mengalami gejala apapun saat baru terinfeksi. Namun, beberapa orang memiliki penyakit akut dengan gejala yang berlangsung beberapa minggu, termasuk menguningnya kulit dan mata, urin gelap, kelelahan ekstrim, mual, muntah dan sakit perut. 

Orang dengan hepatitis akut dapat mengalami gagal hati yang dapat menyebabkan kematian, sebagian orang mengembangkan penyakit hati lanjut seperti sirosis dan karsinoma hepatoseluler, yang menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang tinggi.

Koinfeksi HBV-HIV

Ada sekitar 1% orang yang hidup dengan infeksi VHB (2,7 juta orang) juga terinfeksi HIV. Sebaliknya, prevalensi global infeksi HBV pada orang yang terinfeksi HIV adalah 7,4%. Sejak 2015, 

Menurut informasi yang didapat dari WHO yaitu merekomendasikan pengobatan untuk semua orang yang didiagnosis dengan infeksi HIV. Tenofovir, yang termasuk dalam kombinasi pengobatan yang direkomendasikan sebagai terapi lini pertama untuk infeksi HIV, juga aktif melawan VHB.

Diagnosa

Tes darah tersedia untuk mendiagnosis dan memantau orang dengan hepatitis B, digunakan untuk membedakan infeksi akut dan kronis. WHO merekomendasikan agar semua donor darah diuji hepatitis B untuk memastikan keamanan darah dan menghindari penularan.

Pada tahun 2019, ada sekitar 30,4 juta orang (10,5% dari semua orang yang diperkirakan hidup dengan hepatitis B) menyadari infeksi mereka, sementara 6,6 juta (22%) orang yang didiagnosis sedang dalam pengobatan. 

Menurut perkiraan WHO terbaru, proporsi anak di bawah lima tahun yang terinfeksi HBV secara kronis turun menjadi hanya di bawah 1% pada tahun 2019 turun dari sekitar 5% pada era pra-vaksin mulai dari tahun 1980-an hingga awal 2000-an.

Treatment

Apakah ada pengobatan khusus untuk hepatitis B akut? Jawabannya yaitu tidak ada. Oleh karena itu, perawatan ditujukan untuk menjaga kenyamanan dan keseimbangan nutrisi yang memadai, lalu hindari juga obat-obatan yang tidak perlu seperti Asetaminofen, parasetamol, dan obat anti muntah harus dihindari.

Infeksi hepatitis B kronis dapat diobati dengan obat-obatan, termasuk agen antivirus oral. Pengobatan dapat memperlambat perkembangan sirosis, mengurangi kejadian kanker hati dan meningkatkan kelangsungan hidup jangka panjang. 

WHO merekomendasikan penggunaan pengobatan oral (tenofovir atau entecavir) sebagai obat yang paling ampuh untuk menekan virus hepatitis B. Kebanyakan orang yang memulai pengobatan hepatitis B harus melanjutkannya seumur hidup.

Pencegahan

WHO merekomendasikan agar semua bayi menerima vaksin hepatitis B sesegera mungkin setelah lahir, sebaiknya dalam waktu 24 jam, diikuti dengan 2 atau 3 dosis vaksin VHB dengan jarak minimal 4 minggu untuk menyelesaikan rangkaian vaksinasi. 

Perlindungan berlangsung setidaknya 20 tahun dan mungkin seumur hidup. WHO tidak merekomendasikan vaksinasi booster untuk orang yang telah menyelesaikan jadwal vaksinasi 3-dosis.

WHO telah merekomendasikan penggunaan profilaksis antivirus untuk pencegahan penularan hepatitis B dari ibu ke anak. Penerapan strategi keamanan darah dan praktik seks yang lebih aman, termasuk meminimalkan jumlah pasangan dan menggunakan alat pelindung diri (kondom), juga melindungi dari penularan.

Kapan Harus Ke Dokter?

Anda bisa segera periksa diri di rumah sakit atau FASTLab untuk mendapatkan langkah perawatan jika:

  • Berpikir mungkin telah terpapar virus. Perawatan dapat membantu mencegah infeksi jika diberikan dalam beberapa hari setelah terpapar.
  • Memiliki gejala yang berhubungan dengan hepatitis B.
  • Kamu adalah kelompok berisiko tinggi.

Selain melakukan vaksinasi dan langkah perawatan, Anda juga bisa mengonsumsi suplemen guna menunjang kesehatan tubuh secara menyeluruh. Download FASTLab segera dan cek kebutuhan suplemen di Toko Kesehatan pada aplikasi kami.

Apakah Virus Hepatitis A Berbahaya? || Bisa Disembuhkan?

Apakah Virus Hepatitis A Berbahaya? || Bisa Disembuhkan? 2251 2251 Yudha Pratama

Hello Sobat FAST! Tahukah Anda soal Virus Hepatitis A? Salah satu penyakit yang bisa dikatakan menular. Setelah Indonesia bisa perlahan melewati masa-masa Covid-19. Namun kali ini ada penyakit Hepatitis. 

Apa yang terlintas di benak Anda ketika mendengar penyakit atau virus hepatitis? Hepatitis merupakan penyakit peradangan pada organ hati, jika dibiarkan bisa memicu terjadinya kanker hati. Parah atau tidaknya penyakit Hepatitis hingga bisa terkategori akut atau kronis tergantung pada jenisnya.

Pada artikel kali ini kita akan membahas Hepatitis A terlebih dahulu. Berikut penjelasannya mengenai “Apa Itu Hepatitis A & Apakah Bisa Disembuhkan?”. Mari disimak bersama-sama!

Apa Itu Hepatitis A?

Gambar Hepatitis A

Menurut artikel dari WHO yang terbit pada 2 Juni 2022, bahwa VHA adalah peradangan hati yang dapat menyebabkan penyakit ringan hingga berat. VHA menular melalui makanan dan air yang terkontaminasi atau melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.

Virus VHA untuk kabar baiknya yaitu bisa pulih sepenuhnya dengan kekebalan seumur hidup, tetapi untuk kabar buruknya dari sebagian kecil orang yang terinfeksi virus VHA bisa meninggal karena hepatitis fulminan. 

Risiko infeksi virus hepatitis A telah dikaitkan dengan kurangnya air bersih, sanitasi dan kebersihan yang buruk. Salah satu contohnya seperti tangan yang terkontaminasi dan kotor. Cara untuk mencegah tertular dari virus VHA yaitu dengan vaksin yang aman dan efektif untuk mencegah VHA.

Virus ini terutama menyebar ketika orang yang tidak terinfeksi dan tidak divaksinasi menelan makanan atau air yang terkontaminasi dengan kotoran orang yang terinfeksi. Virus ini erat dengan air atau makanan yang tidak aman, sanitasi yang tidak memadai, kebersihan pribadi yang buruk dan hubungan seks oral-anal.

Hepatitis A tidak seperti hepatitis B dan C, karena VHA tidak menyebabkan penyakit hati kronis tetapi dapat menyebabkan gejala yang melemahkan dan jarang hepatitis fulminan (gagal hati akut), yang seringkali berakibat fatal. 

Informasi data yang didapatkan dari WHO diperkirakan, bahwa di tahun 2016 ada sekitar 7134 orang meninggal karena VHA di seluruh dunia (menyumbang 0,5% dari kematian akibat virus hepatitis).

Epidemi yang berhubungan dengan makanan atau air yang terkontaminasi dapat meletus secara eksplosif, seperti contohnya epidemi di Shanghai yang terjadi di tahun 1988, telah mempengaruhi sekitar 300.000 orang.

Distribusi Geografis

Gambar Distribusi Geografis

Wilayah sebaran geografis dapat dicirikan memiliki tingkat infeksi virus hepatitis A yang tinggi, sedang, atau rendah. Namun, infeksi tidak selalu berarti penyakit karena anak kecil yang terinfeksi tidak mengalami gejala yang nyata.

Menurut informasi yang didapatkan dari WHO, bahwa infeksi umum terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah dengan kondisi sanitasi dan praktik higienis yang buruk, dan sebagian besar anak (90%) telah terinfeksi virus VHA sebelum usia 10 tahun, paling sering tanpa gejala. 

Tingkat infeksi rendah di negara yang memiliki penghasilan tinggi dengan kondisi sanitasi dan higienis yang baik. Penyakit dapat terjadi di kalangan remaja dan orang dewasa dalam kelompok berisiko tinggi, seperti Penasun, Pria yang Berhubungan Seks Dengan Laki-Laki.

Pada negara adidaya Amerika Serikat dilaporkan, bahwa wabah tersebar di antara orang-orang yang mengalami tunawisma. Di negara-negara berpenghasilan menengah dan wilayah di mana kondisi sanitasi bervariasi, pada masa kanak-kanak dan mencapai usia dewasa tanpa kekebalan.

Penularan

Gambar Penularan Hepatitis A

Virus VHA menular melalui rute fekal-oral yaitu ketika orang yang tidak terinfeksi menelan makanan atau minum air dari orang yang telah terkontaminasi dengan kotoran orang yang terinfeksi. 

Penularan biasanya terjadi pada keluarga, ini mungkin terjadi meskipun tangan kotor ketika orang yang terinfeksi menyiapkan makanan untuk anggota keluarga. Wabah yang ditularkan melalui air, biasanya berhubungan dengan air yang tidak diolah dengan baik.

Penyakit ini bisa menular melalui kontak fisik yang dekat (seperti seks oral-anal) dengan orang yang menularkan, meskipun kontak biasa di antara orang-orang tidak menyebarkan virus.

Gejala

Gambar Gejala Hepatitis A

Gejala virus hepatitis A masa inkubasinya terjadi sekitar 14-28 hari, tanda-tanda dari gejalanya seperti  demam, malaise, kehilangan nafsu makan, diare, mual, ketidaknyamanan perut, urin berwarna gelap, dan penyakit kuning. 

Biasanya untuk orang-orang dewasa memiliki tanda dan gejala penyakit lebih sering daripada anak-anak. Bagi anak-anak yang terinfeksi di bawah usia 6 tahun biasanya tidak mengalami gejala yang nyata, dan hanya 10% yang mengalami penyakit kuning.

Siapa Yang Beresiko?

Gambar Berisiko penularan VHA

Pasti Anda bertanya-tanya, siapa yang paling berisiko terkena VHA. Penyakit ini akan menular kepada seseorang yang belum melakukan vaksinasi atau sebelumnya terinfeksi dapat terinfeksi virus VHA. Berikut beberapa faktor yang berisiko terkena hepatitis A :

  1. Sanitasi yang buruk,
  2. Kurangnya air bersih,
  3. Tinggal serumah dengan orang yang terinfeksi,
  4. Menjadi pasangan seksual seseorang dengan infeksi hepatitis A akut,
  5. Penggunaan obat-obatan rekreasional,
  6. Seks antara laki-laki, dan
  7. Bepergian ke daerah endemisitas tinggi tanpa diimunisasi.

Diagnosa

Gambar Diagnosa

Pada kasus penyakit hepatitis A tidak dapat kita bedakan secara klinis. Jenis hepatitis ini termasuk virus akut, diagnosis spesifik dibuat dengan mendeteksi antibodi imunoglobulin G (IgM) spesifik HAV dalam darah. Tes tambahan termasuk reverse transcriptase polymerase chain reaction (RT-PCR) untuk mendeteksi RNA virus VHA dan mungkin memerlukan fasilitas laboratorium khusus.

Treatment

Gambar Treatment

Penyakit hepatitis A tidak memiliki pengobatan khusus, untuk pemulihan dari gejala setelah infeksi mungkin lambat dan bisa memakan waktu beberapa minggu atau bulan. Obat-obatan yang perlu dihindari seperti Asetaminofen, parasetamol, dan obat anti muntah harus dihindari.

Ketika Anda tertular VHA, untuk proses penyembuhan tidak perlu melakukan rawat inap, jika tidak ada gagal hati akut. Terapi ditujukan untuk menjaga kenyamanan dan keseimbangan nutrisi yang adekuat, termasuk penggantian cairan yang hilang akibat muntah dan diare.

Pencegahan

Gambar Pencegahan Penularan Hepatitis A

Perbaikan sanitasi, keamanan pangan dan imunisasi adalah cara paling efektif untuk memerangi VHA. Penyebaran virus ini dapat dikurangi dengan:

  • Pasokan air minum yang aman memadai,
  • Pembuangan limbah yang tepat dalam masyarakat, dan
  • Mencuci tangan secara teratur sebelum makan dan setelah pergi ke kamar mandi.

Beberapa vaksin hepatitis A telah tersedia secara internasional. Semua memberikan perlindungan serupa dari virus dan memiliki efek samping yang se-banding. Tidak ada vaksin yang dilisensikan untuk anak-anak di bawah usia 1 tahun.

Kesimpulan Hepatitis A

Dapat kita simpulkan dari pembahasan diatas soal hepatitis A termasuk kategori penyakit yang bisa disembuhkan, tapi jika sudah sampai akut bisa menyebabkan kematian. Penularan terbesar biasa terjadi pada usia lanjut dan cara mencegah agar tidak tertular yaitu dengan selalu menjaga kebersihan dan imun kesehatan tubuh. 

Sekian pembahasan soal penyakit hepatitis A, jika Anda ingin mengetahui juga soal hepatitis B, yuk baca artikel tentang Hepatitis B juga.

Vitamin, Multivitamin, dan Suplemen. Apa Perbedaannya?

Vitamin, Multivitamin, dan Suplemen. Apa Perbedaannya? 2251 2251 Yudha Pratama

Vitamin, Multivitamin, dan Suplemen. Apa Perbedaannya? Saat ini sudah banyak produsen yang menciptakan produk-produk kesehatan dalam bentuk vitamin, multivitamin, dan suplemen. Namun, apakah Anda sudah mengetahui apa bedanya vitamin, multivitamin, dan suplemen?

Ternyata, semua memiliki fungsi dan manfaatnya sendiri-sendiri. Vitamin, Multivitamin dan Suplemen sering digunakan secara bergantian, tetapi keduanya tidak persis sama. Untuk memahami manfaatnya, tentu Anda harus tahu apa perbedaan dari ketiganya.

Salah satu perbedaan utama dari ketiganya yakni pertama, dari segi nutrisi. Nutrisi ada sebagai elemen yang memberikan makanan dan termasuk dalam 2 kategori: makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien mengacu pada karbohidrat (termasuk serat, gula, dan pati), lemak, protein (yang terdiri dari 20 asam amino), dan air. Mikronutrien mengacu pada vitamin, mineral, dan antioksidan. Mari kita pahami perbedaannya di bawah ini ya!

Apa itu Vitamin?

Vitamin, Multivitamin, dan Suplemen

Pada tubuh kita membutuhkan asupan nutrisi yang lengkap agar kesehatan bisa tetap terjaga. Salah satu nutrisi yang bagus untuk tubuh kita yaitu vitamin. Vitamin adalah nutrisi alami yang ditemukan dalam makanan seperti buah-buahan dan sayuran hijau.Tubuh kita tidak bisa memenuhi semua kebutuhan vitamin sendiri, jadi perlu mengkonsumsi vitamin untuk nutrisi tambahan. Jadi ketika kebutuhan vitamin kurang, maka tubuh kita akan lebih rentan terhadap suatu masalah kesehatan tertentu.

Pada tubuh kita ini sangat membutuhkan asupan nutrisi yang lengkap agar kesehatan bisa tetap terjaga. Dilansir dari Encyclopedia Britannica yaitu salah satu zat yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang kecil. Walaupun jumlah yang dibutuhkan tidak terlalu banyak, pada asupan vitamin tetap harus dipenuhi setiap harinya.  

Kemudian tubuh kita tidak bisa menghasilkan vitamin yang artinya asupan zat ini berasal dari luar tubuh. Jika kita kekurangan vitamin akan menimbulkan efek buruk bagi kesehatan tubuh kita.

Apa itu Multivitamin?

Gambar Multivitamin

Banyak orang memilih untuk mengkonsumsi multivitamin agar kebutuhan nutrisi tubuhnya tetap terpenuhi. Tidak hanya untuk mencukupi asupan nutrisi, multivitamin juga bagus dalam meningkatkan daya tahan tubuh untuk mencegah berbagai penyakit. Pada multivitamin dapat kita temukan dalam berbagai macam bentuk, seperti dari tablet, pil, kapsul, jeli, bubuk, hingga sirop.

Multivitamin yaitu sebuah kombinasi dari banyak vitamin berbeda dalam bentuk tablet, kapsul, bubuk, ataupun cairan yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Multivitamin juga digunakan untuk mengobati kekurangan vitamin yang disebabkan oleh penyakit, kehamilan, gizi buruk, gangguan pencernaan, dan banyak kondisi kesehatan lainnya.

Apa itu Suplemen?

Gambar Suplemen

Suplemen yaitu sebagai zat aditif yang mengandung nutrisi bagus utnuk kesehatan tubuh kita. Jika vitamin bersifat organik dan berasal dari makanan atau buah-buahan, suplemen umumnya diproduksi secara mekanik. Suplemen yang diolah secara mekanik ini (olahan pabrik) biasanya berbentuk pil, tablet, kapsul, ataupun berbentuk cairan. Karena di produksi, suplemen umumnya mengandung lebih dari tiga macam vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh.

Suplemen adalah produk buatan yang menambah nilai gizi atau meningkatkan kesehatan. Perbedaannya, vitamin bersifat organik dan berasal dari makanan atau buah-buahan, suplemen umumnya diproduksi olahan oleh pabrik. Dalam satu supplement, biasanya mengandung bermacam-macam vitamin, mineral, asam amino dan lainnya. Namun ada juga suplemen yang tidak mengandung vitamin atau biasa dikenal dengan sebutan non-vitamin, non-mineral (NVNM). Contoh suplemen yang tergolong dalam NVNM diantaranya minyak ikan, ginseng, suplemen bawang putih, atau ginkgo biloba.

Beberapa kalangan membutuhkan vitamin, seperti vegetarian yang mengalami kekurangan vitamin B12 atau B5. Selain itu, sebagian orang yang tidak menyukai sayuran atau buah atau memiliki alergi juga dianjurkan untuk mengkonsumsi suplemen.

Kesimpulan

Pada sebuah perbedaan yang paling mendasar antara vitamin dan multivitamin yaitu terdapat di nutrisi yang terkandung di dalamnya. Multivitamin juga bisa dikatakan suplemen yang mengandung beberapa jenis vitamin dan mineral. Jenis vitamin tersebut terkandung di dalam multivitamin sangat beragam.

Dari penjelasan diatas, bahwa tubuh kita membutuhkan vitamin dalam menjaga kesehatan dan menjalankan kinerjanya. Vitamin pada umumnya bersumber dari beberapa jenis bahan makanan. Ada banyak orang mungkin tidak terlalu menyukai sayuran atau buah-buahan, jadi untuk peran suplemen dibutuhkan agar tubuh tetap bisa menjaga kesehatan. Lalu, jika kita mengkonsumsi suplemen yang melebihi dosis berbahaya bagi kesehatan, akan menimbulkan kerusakan pada bagian organ dalam tubuh kita. 

Jadi itulah penjelasan mengenai cara membedakan vitamin, multivitamin, dan suplemen. Semoga bisa membantu Anda dalam memilih produk-produk yang akan Anda butuhkan untuk menunjang kesehatan. Jangan lupa sobat fast, untuk membaca artikel kita yang lainnya. Sampai jumpa di artikel kita selanjutnya.

Apa itu penyakit Gerd? Temukan jawabannya.

Apa itu penyakit Gerd? Temukan jawabannya. 2251 2251 Yudha Pratama

Apa itu penyakit gerd? Sudah tahukah kamu soal penyakit gerd itu apa? Jadi Sobat Fast! Ada banyak orang pernah mengalami refluks asam dari waktu ke waktu, yaitu terjadi ketika asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan. Penyebabnya bisa karena dipicu oleh kebiasaan makan yang tidak baik, seperti mengonsumsi terlalu banyak makanan atau langsung berbaring setelah makan.

Refluks asam yang sering terjadi bisa menandakan penyakit gastroesophageal reflux (GERD). Bagi pengidap GERD, harus lebih memperhatikan lagi jenis makanan yang dikonsumsi penting untuk mencegah refluks asam. Pasalnya, refluks asam bisa mengiritasi lapisan kerongkongan. Bila hal itu sering kali terjadi, pengidap berisiko mengalami kondisi kesehatan serius, seperti kerongkongan Barrett dan kanker kerongkongan. 

Maka dari itu, bagi pengidap GERD dianjurkan untuk lebih peduli dalam memilah-milih makanan yang bisa memicu asam lambung naik kembali. Salah satunya seperti makanan bersantan. Terutama untuk Anda yang merayakan hari raya Idul Fitri atau Idul Adha, kurang nikmat rasanya jika tidak menyantap Opor Ayam. Namun dibalik dari kenikmatan menyantap Opor Ayam, jika makannya terlalu berlebihan mungkin bagi yang memiliki pengidap GERD  akan berbahaya. Maka dari itu, mari kita bahas kenapa sih makan Opor Ayam itu jangan terlalu berlebihan, bagi pengidap penyakit GERD.

Apa itu Penyakit GERD lebih detail?

Penyakit Refluks Gastroesofagus atau bisa juga disebut Penyakit GERD yaitu penyakit soal pencernaan seperti asam lambung atau empedu mengiritasi lapisan dalam saluran makanan. Ini adalah penyakit kronis yang terjadi ketika asam lambung atau empedu mengalir ke saluran makanan dan mengiritasi dinding dalamnya. Ketika asam lambung naik lebih dari dua kali seminggu dapat mengindikasikan GERD.

Efek dari penyakit GERD ini untuk gejalanya yaitu merasakan nyeri panas pada bagian dada yang biasanya terjadi setelah makan-makanan bersantan dan akan memburuk ketika berbaring. Anda bisa melakukan perubahan gaya hidup dan obat yang tersedia bebas biasanya bersifat sementara.

Penyakit GERD & Santan

Apa itu penyakit gerd?

Tahukah Anda, bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia gemar mengonsumsi makanan bersantan, salah satu contohnya yaitu makanan opor ayam. Pada santan memang bisa memberikan rasa gurih yang bisa menambah kelezatan makanan.

Ketika Anda mengkonsumsi dalam jumlah yang tepat, santan bisa bermanfaat untuk kesehatan tubuh, karena pada produk kelapa tersebut mengandung banyak nutrisi baik, mulai dari kalori, lemak, protein, serat, karbohidrat,  vitamin, mineral, sampai omega-3 dan omega-6 yang semuanya bagus untuk kesehatan tubuh. Lalu santan juga sering digunakan sebagai pengganti susu karena jarang menimbulkan reaksi alergi.

Walaupun begitu, makanan bersantan salah satu jenis makanan yang perlu dihindari oleh pengidap GERD, karena santan memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi. Secangkir santan bisa mengandung hingga 40 gram lemak jenuh.

Bagi para pengidap GERD telah dianjurkan untuk menghindari makanan yang mengandung lemak. karena lemak membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mencerna di dalam lambung. Maka dari itu, penyebabnya lambung akan memproduksi asam lambung lebih banyak, sehingga bisa menyebabkan refluks asam.

Jadi Anda harus mampu membatasi makanan-makanan bersantan bagi pengidap GERD. Makanan yang mengandung santan selain bisa memperparah gejala penyakit, ketika Anda mengonsumsinya secara berlebihan akan meningkatkan kadar lemak dan kolesterol di dalam tubuh. Pada kedua hal tersebut telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung.

Pola Makan Sehat Untuk Pengidap Penyakit GERD

Gambar Makanan Sehat

Bagi Anda yang suka dengan makanan bersantan, ada baiknya utnuk perbanyak konsumsi makan-makanan sehat yang bisa mencegah kambuhnya gejala GERD. Contohnya, seperti makanan berserat. Makanan berserat yang kaya akan serat, seperti sayuran hijau dan biji-bijian utuh, bisa membuat Anda merasa kenyang. Karena itu, Anda cenderung tidak mengonsumsi makanan secara berlebihan yang bisa memicu GERD.

Bukan hanya makanan berserat, tapi makanan yang mengandung alkali juga baik untuk dikonsumsi pengidap GERD. Hal itu karena jenis makanan tersebut memiliki  pH lebih tinggi yang bersifat basa, sehingga bisa membantu mengimbangi asam lambung yang kuat. Contoh makanan beralkali, yaitu buah pisang, melon, sayuran kembang kol, dan kacang. 

Beberapa makanan yang telah mengandung banyak air, seperti semangka, timun, selada, dan seledri, bisa mencarikan dan melemahkan asam lambung.

Lalu Anda pun tidak hanya memperhatikan jenis makanan yang akan dikonsumsi, Anda juga perlu menerapkan kebiasaan makan yang baik. Makanlah secara perlahan dan kunyah dengan saksama. Setelah makan, jangan langsung berbaring. Anda bisa menunggu setidaknya selama tiga jam setelah makan bila Anda ingin berbaring atau tidur.

Kesimpulan mengenai Apa itu penyakit Gerd?

Bagaimana Sobat Fast! Dari penjelasan diatas sudah paham ya, kalau makan opor ayam terlalu berlebihan, itu berbahaya bagi pengidap GERD. Bahayanya itu karena memang di makanan Opor Ayam tercampur dengan santan, sementara pengidap GERD harus menghindari makanan bersantan. Bila Anda mengalami gejala GERD yang parah atau sering, segera temui dokter untuk mendapatkan pengobatan. Jangan lupa untuk sering melakukan medical check-up di FASTLab. Terima kasih Sobat Fastlab, sudah membaca artikel ini dan jangan lupa untuk membaca artikel kita yang lainnya.