Penyakit

Gastroenteritis atau Giardiasis – Penyebab & Gejalanya?

Gastroenteritis atau Giardiasis – Penyebab & Gejalanya? 2251 2251 Yudha Pratama

Gastroenteritis atau Giardiasis adalah suatu kondisi tubuh yang mengalami gangguan pencernaan yang disebabkan oleh infeksi parasit pada usus halus. Parasit ini dapat hidup dan tumbuh pada makanan, air, tanah, hingga tinja (kotoran) manusia dan hewan.

Sobat FAST harus tahu, dalam intensitas ringan penyakit bisa sembuh dalam beberapa minggu. Beberapa pengidap mungkin saja mengembangkan penyakit yang membuat parasit lebih lama hilang. Sampai saat ini belum ada langkah pengobatan efektif.

Apa Saja Penyebabnya?

Penyebab utama dari penyakit Giardiasis adalah parasit Giardia. Parasit ini biasanya terdapat pada air yang masuk kedalam tubuh misalnya menelan air kolam atau mengkonsumsi air sungai yang tidak terjamin kebersihannya.

Selain itu parasit juga dapat ditemukan pada makanan yang terkontaminasi. serta melakukan kebiasaan-kebiasaan yang menyebabkan terkontaminasinya parasit giardia seperti:

  1. Mengganti popok bayi
  2. Orang yang sering kontak dengan kotoran hewan
  3. Orang yang tinggal di sekitar sumber air yang tidak bersih
  4. Melakukan hubungan anal sex, apa lagi jika tidak menggunakan kondom

Apa Saja Gejalanya?

Setelah seseorang terkena oleh parasit giardia masa inkubasinya sekitar 1 hingga 3 minggu dan dapat mengalami gejala selama 2 hingga 6 minggu, gejalanya seperti:

  1. Demam
  2. Sakit kepala
  3. Diare (dengan tinja yang berminyak atau berbusa)
  4. Mual dan muntah
  5. Perut kembung
  6. Kram perut
  7. Lemas
  8. Berat badan menurun
  9. Hilang nafsu makan
  10. Pusing

Pengobatan Giardiasis

Umumnya pengobatan pada Giardiasis sendiri dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu kedepan. Tetapi jika mengalami gejala lebih lama dan tak kunjung sembuh maka Anda dapat segera menemui dokter atau fasilitas kesehatan setempat. Tetapi biasanya dokter akan memberikan resep obat antiparasit seperti:

  1. Tinidazole
  2. Metronidazole
  3. Nitazoxanide

Apa Saja Faktornya?

Gastroenteritis atau Giardiasis

Ada beberapa faktor yang harus Anda ketahui, yaitu :

  • Bayi atau anak-anak yang masih buang air besar di popok.
  • Pengasuh anak yang bekerja pada penitipan anak.
  • Perawat yang kontak dengan feses.
  • Orang yang sering melakukan kontak dengan hewan.
  • Seseorang yang biasa melakukan bepergian ke tempat bersanitasi buruk dengan sumber air yang tidak bersih.
  • Orang yang melakukan hubungan seks anal.

Kapan Anda Harus Ke Dokter?

Pada saat Anda merasakan tinja encer, perut kram atau kembung, serta merasakan mual yang berlangsung lebih dari seminggu, di sarankan Anda untuk segera menghubungi dokter atau konsultasikan gejala yang sedang dirasakan.

Lakukan pemeriksaan diri juga ketika Anda memiliki anak yang dititipkan pada tempat penitipan anak atau yang baru saja pergi ke daerah sanitasi yang buruk. Selain Anda melakukan sejumlah langkah pencegahan yang dijelaskan diatas, Anda bisa coba konsumsi suplemen untuk menunjang kesehatan tubuh.

Soba FAST jangan lupa untuk download aplikasi FASTlab, kini sudah tersedia di playstore atau appstore. Pada aplikasi tersebut guna mempermudah Anda dalam regis online untuk tidak perlu mengantri ketika datang ke Klinik FASTLab Laboratorium.

Gastritis Atau Radang Lambung – Penyebab dan Gejalanya?

Gastritis Atau Radang Lambung – Penyebab dan Gejalanya? 2251 2251 Yudha Pratama

Gastritis atau radang lambung merupakan kondisi tubuh pada lapisan lambung yang mengalami iritasi, peradangan atau pengikisan. Pada lapisan lambung tersebut berfungsi untuk menghasilkan asam lambung dan juga enzim untuk pencernaan. Lapisan lambung tersebut dilindungi oleh lendir yang tebal sehingga tidak terjadinya iritasi atau Gastritis. Ketika lendir yang melindungi tadi hilang, maka iritasi pada lambung dapat terjadi.

Pada gangguan pencernaan dibagi menjadi 2 berdasarkan jangka waktu perkembangan gejalanya. Pertama yaitu gastritis akut (berkembang secara cepat dan tiba-tiba), kemudian yang kedua ada adalah kronis (perkembangan secara perlahan). 

Gastritis dikenal juga sebagai iritasi lambung atau radang lambung, gejalanya bisa muncul secara tiba-tiba. Meskipun begitu, pada bagian pencernaan ini mirip maag. Namun ia sedikit berbeda dengan penyakit tersebut.

Jika penyakit ini dalam kondisi akut, biasanya akan muncul tiba-tiba. Secara umum akan muncul nyeri ulu hati yang parah walau hanya sementara sebagai pertanda timbulnya gejala. Pada kondisi kronis iritasi di lambung berlangsung lambat.

Nyeri yang disebabkan dari iritasi lambung yang kronis ini tidak separah dibandingkan dengan gastritis akut, tetapi akan terjadi pada waktu yang lama. Iritasi ini bisa mengubah struktur  lapisan lambung dan mempunyai risiko menjadi kanker.

Penyakit ini bisa menyebabkan gastritis erosif atau terjadinya pengikisan lambung. Pengikisan tersebut bisa menyebabkan luka dan pendarahan pada lambung. Meskipun kondisi tersebut terbilang jauh lebih jarang dibandingkan dengan gastritis erosif.

Apa Saja Penyebabnya?

Penyebab dari Gastritis ini bermacam-macam tetapi Gastritis ini dapat ditandai dengan adanya luka atau cedera pada penghalang lapisan dinding lambung. Dan beberapa faktor lainnya yang menyebabkan Gastritis antara lain:

  1. Muntah kronis,
  2. Infeksi bakteri H.pylori,
  3. Stress,
  4. Konsumsi minuman alkohol berlebih,
  5. Efek samping obat untuk mengurangi peradangan secara berkala,
  6. Penyalahgunaan obat-obatan,
  7. Pertambahan usia,
  8. Infeksi bakteri dan virus,
  9. Reaksi autoimun,
  10. Penyakit Crohn,
  11. Penyakit HIV/AIDS,
  12. Anemia pernisiosa, dan
  13. Refluks empedu.

Apa Saja Gejalanya?

Gastritis atau radang lambung

Jika seseorang mengalami atau terkena Gastritis ini ia akan mengalami beberapa gejala yang akan dirasakan seperti:

  1. Muntah darah,
  2. Gangguan saluran cerna,
  3. Panas dan nyeri yang menggerogoti dalam lambung,
  4. Cepat merasa kenyang saat makan,
  5. Perut kembung,
  6. Cegukan,
  7. Mual,
  8. Sakit perut,
  9. BAB dengan warna hitam pekat,
  10. Muntah, dan
  11. Hilangnya nafsu makan.

Untuk pencegahan dalam gangguan pencernaan ini cobalah untuk mengatur dan mengubah porsi dan jadwal makan. Dengan begitu jadwal makan yang lebih sering dari biasanya dapat membantu proses sistem pencernaan teratur.

Tetapi jika mendapatkan gejala yang lebih serius dari beberapa yang sudah disebutkan tadi segera memeriksa diri ke dokter. Tujuannya adalah pemeriksaan dapat dilakukan sejak dini mungkin agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Apa Saja Faktornya?

Pada penyakit radang lambung biasanya memiliki beberapa faktor yang bisa meningkatkan seseorang tersebut mengalaminya. Berikut adalah faktor-faktornya, yaitu:

  • Konsumsi Makanan dengan kadar pengawet, garam yang tinggi, berlemak, berminyak, asam, dan pedas berlebihan.
  • Meminum-minuman alkohol berlebihan.
  • Kebiasaan merokok.
  • Penggunaan narkoba dan zat-zat berbahaya lainnya.
  • Kondisi medis tertentu yang bisa menyebabkan sistem kekebalan tubuh menurun.

Kapan Anda Harus Konsultasi Ke Dokter?

Jika Anda merasakan beberapa gejala yang sudah dijelaskan di atas tak kunjung juga membaik, maka Anda harus segera untuk pergi ke dokter untuk konsultasikan gejala apa yang sedang dirasakan. Maka penanganan pertama akan bisa dilakukan.

Kebetulan dengan adanya aplikasi FASTLab yang sudah tersedia di Playstore atau Appstore, bisa Anda download untuk mempermudah Anda dalam regis. Hal tersebut bertujuan untuk menghindari pengantrian panjang offline.

Parotitis atau Gondongan? Cari Tahu Cara Mengatasinya!

Parotitis atau Gondongan? Cari Tahu Cara Mengatasinya! 2251 2250 Yudha Pratama

Parotitis atau gondongan merupakan penyakit dari infeksi virus. Terjadinya infeksi virus disebabkan bengkaknya kelenjar parotitis di bagian wajah. Pada beberapa kasus, sobat FAST perlu tahu! Penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi. Sampai saat ini, belum ada obat khusus untuk mengobati parotitis.

Mungkin Sobat FAST masih bingung apa itu parotitis? Parotitis nama lainnya yaitu gondongan yang disebabkan virus golongan paramyxovirus, biasanya menyerang kelenjar liur (kelenjar parotis) di dalam mulut.

Apa Saja Gejalanya?

Gejala yang terjadi biasanya seperti menyerupai flu. Berikut beberapa gejala parotitis yang harus Anda ketahui secara umum:

  • Demam,
  • Kelenjar ludah atau Pipi bengkak,
  • Mudah lelah,
  • Badan pegal-pegal,
  • Merasakan nyeri di telinga,
  • Sakit kepala, dan
  • Nafsu makan hilang.

Biasanya penyakit ini akan hilang dengan sendirinya dalam waktu 4-5 hari. Walaupun begitu penanganan medis harus tetap dilakukan dalam meredakan gejala dan mencegah terjadinya komplikasi.

Apa Saja Penyebabnya?

Parotitis atau gondongan

Ada beberapa penyebab yang bisa mengakibatkan parotitis, dalam hal ini bisa menyebabkan peradangan pada kelenjar parotis. Contohnya seperti :

  • Infeksi,
  • Penyakit Sistematik,
  • Tumor, dan sebagainya.

Berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab pemicu terjadinya parotitis :

  1. Adanya Bakteri (Bakteri Staphylococcus aureus, Alpha-hemolytic streptococcus, dan Streptococcus pyogenes).
  2. Infeksi Virus. Virus mumps/gondongan/parotitis, disebabkan paramyxovirus. Anda bisa vaksinasi MMR (measles, mumps, rubella) dalam mengatasinya.
  3. Virus HIV, Enterovirus, EBV, Influenza, CMV, dan sebagainya.
  4. Infeksi Jamur Candida Albicans.
  5. Tumor (mucoepidermoid carcinoma, adenoid cystic carcinoma, dan sebagainya).
  6. Sialolithiasis.
  7. Penyakit Autoimun (Mikulicz disease, Sjogren Syndrome, dan sebagainya).

Cara Mengatasinya?

Sampai saat ini, bahwa parotitis atau gondongan belum ada obat khusus untuk mengobatinya. Mungkin saja dokter memberikan resep obat seperti:

  • Paracetamol
  • Ibuprofen

Hal tersebut hanya untuk meringankan gejala yang muncul, tapi mungkin jika dialami oleh anak-anak disarankan untuk membawanya ke dokter terlebih dahulu sebelum memberikan obatnya.

Jika kita memberikan obat sembarangan untuk anak-anak, bisa mengalami sindrom Reye akibat pemberian aspirin. Selain mengkonsumsi obat, berikut beberapa langkah untuk meringankan gejala dan mempercepat proses pemulihan:

  • Perbanyak istirahat dan konsumsi air putih yang banyak.
  • Konsumsi makanan bertekstur lembut, seperti bubur.
  • Hindari makanan keras yang sulit dikunyah.
  • Kompres pipi pada bagian bengkak dengan air hangat/dingin.

Selain yang disebutkan diatas, Anda bisa melakukan Vaksin MMR. Vaksin tersebut untuk melindungi tubuh dari tiga penyakit, seperti :

Namun vaksin MMR disarankan bagi seseorang yang memiliki sistem kekebalan tubuh kuat, tidak mengalami alergi terhadap gelatin atau neomisin dan ibu hamil. 

Kapan Anda Harus Ke Dokter?

Ketika Anda atau anak-anak mengalami rasa nyeri dan pembengkakan pada buah zakar (testis) saat mengalami parotitis, segera konsultasikan hal tersebut ke dokter untuk mendapatkan penanganan pertama.

Apa Itu Ulkus? Berikut Penjelasan Gejala & Penyebabnya!

Apa Itu Ulkus? Berikut Penjelasan Gejala & Penyebabnya! 2251 2250 Yudha Pratama

Apa itu ulkus? Sebelum ke pembahasan, pernahkah sobat FAST mengalami nyeri pada bagian perut yang berlangsung dalam beberapa hari? Jika Anda pernah mengalami hal tersebut, saran dari kami untuk tidak mengabaikan kondisi tersebut.

Bilamana nyeri yang dirasakan bertambah parah saat mengonsumsi suatu makanan dan membuat Anda mudah merasa cepat kenyang. Bisa jadi Anda telah mengalami kondisi yang terjadi pada bagian pencernaan.

Pada pembahasan kali ini, kami akan membahas tentang “Ulkus Gaster”. Tanpa berlama-lama lagi mari kita bahas dan selamat membaca.

Ulser adalah nama lain dari luka. Penyakit ini biasanya terbentuk pada lambung atau bagian atas usus kecil, yang disebut dengan duodenum. Penyakit tersebut sangat umum terjadi.

Salah satu jenis ulkus peptic. Sebuah luka terbuka yang terjadi pada lapisan dalam saluran pencernaan. Perlu Anda ketahui bahwa ulkus peptic sendiri umumnya terjadi pada lambung dan duodenum (usus dua belas jari).

Ulkus biasanya terjadi akibat terkikisnya lapisan pada bagian dalam saluran pencernaan yang dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti infeksi bakteri Helicobacter pylori atau konsumsi obat-obatan tertentu.

Beberapa jenis obat-obatannya, seperti:

Beberapa hal yang biasanya dipicu dengan adanya:

  • Stress, 
  • Merokok,
  • Konsumsi Alkohol, dan
  • Konsumsi Makanan Pedas atau Asam.

Apa Saja Gejalanya?

Gejala yang biasa terjadi pada ulkus lambung saat masih berukuran kecil, tidak adanya gejala apapun. Penderita baru akan menyadari ada sesuatu yang salah saat ukuran sudah relatif besar dan menimbulkan gejala.

Berikut beberapa gejala yang harus anda ketahui:

  • Nyeri ulu hati,
  • Mual atau muntah,
  • Perut terasa kembung,
  •  Sering bersendawa,
  • Rasa panas terbakar pada dada,
  • Kondisi dirasakan membaik setelah pengidapnya makan atau minum, tetapi kemudian memburuk 1-2 jam kemudian (pada ulkus duodenum),
  • Kondisi dirasakan memburuk pada saat pengidapnya makan atau minum (pada ulkus gaster),
  • Cepat merasa kenyang,
  • Nyeri pada lambung yang membangunkan pengidapnya pada malam hari, dan
  • Penurunan berat badan secara tiba-tiba.

Apa Saja Penyebabnya?

Apa itu ulkus?

Penyebab yang terjadi pada ulkus gaster yaitu adanya infeksi Helicobacter Pylori. Bakteri tersebut menginfeksi lokasi yang berbeda pada sistem pencernaan. Biasanya terjadi ketika selaput yang melapisi lambung terkikis.

Perlu Anda ketahui, ketika selaput luka terbuka timbul pada dinding usus 12 jari yang merupakan bagian awal dari usus halus. Ada beberapa faktor risiko lainnya yang meningkatkan seseorang berisiko mengalami kondisi tersebut, seperti:

  1. Kebiasaan merokok,
  2. Kebiasaan minum minuman beralkohol,
  3. Keganasan atau kanker,
  4. Konsumsi terlalu banyak makanan atau minuman asam,
  5. Obat-obatan anti inflamasi seperti aspirin, ibuprofen, naproxen, ketoprofen, dan beberapa obat untuk arthritis,
  6. Peradangan atau infeksi bakteri, dan
  7. Stress secara fisik atau emosional.

Bagaimana Cara Mengatasinya?

Penyebaran bakteri H.Pylori menurut beberapa dokter masih belum tahu secara pasti. Bakteri ini ditemukan pada air liur atau ludah, berciuman mungkin bisa jadi sebagai salah satu penyebabnya. Penyebaran juga bisa melalui makanan atau air yang terinfeksi bakteri.

Ada beberapa upaya yang bisa Anda lakukan untuk mencegah ulkus gaster, yaitu:

  • Menghindari kafein, alkohol, dan kebiasaan merokok.
  • Jangan terlalu sering makan yang bisa menyebabkan rasa terbakar di dada.
  • Hindari obat-obatan anti inflamasi seperti aspirin dan ibuprofen.

Kapan Anda Harus Ke Dokter?

Jika Anda merasakan gejala yang disebutkan diatas, pada gejala tersebut tidak kunjung membaik. Maka segerakanlah untuk konsultasi ke dokter spesialis penyakit untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut serta mendapatkan penanganan pertama. 

Tanpa mengantri atau menunggu lama, melalui aplikasi FASTLab Anda sudah bisa memesan antrian untuk pemeriksaan. Tunggu apa lagi, yuk download aplikasinya sekarang juga. Sudah tersedia di Playstore atau Appstore.

Candidiasis? Yuk Cari Tahu Penyebabnya!

Candidiasis? Yuk Cari Tahu Penyebabnya! 2251 2251 Yudha Pratama

Apa Itu Candidiasis?

Sobat Fast sudah tahu soal Candidiasis. Buat yang teman-teman yang belum tahu, kebetulan pada pembahasan kali ini tentang “Candidiasis”. yaitu infeksi yang disebabkan oleh jamur Candida albicans.

Penyakit ini biasanya terjadi :

  • Kulit,
  • Mulut, dan
  • Kelamin. 

Penyakit kandidiasis jika dibiarkan atau tidak ditangani, maka infeksi ini bisa menyebar ke organ tubuh lain, seperti usus, ginjal, jantung, dan otak. Candidiasis dapat dialami oleh siapa saja, namun orang dengan daya tahan tubuh lemah lebih berisiko terkena infeksi penyakit ini. 

Beberapa penyakit yang bisa menyebabkan turunnya kekebalan tubuh adalah :

  • Diabetes,
  • Kanker, dan
  • HIV/AIDS

Apa Saja Gejalanya?

Candidiasis mulut (oral thrush)

  • Bercak putih atau kuning di lidah, bibir, gusi, langit-langit mulut, dan pipi bagian dalam
  • Kemerahan di mulut dan tenggorokan
  • Kulit pecah-pecah di sudut mulut
  • Nyeri saat menelan

Candidiasis vulvovaginal

  • Rasa gatal yang ekstrem di vagina
  • Nyeri dan terbakar saat buang air kecil
  • Tidak nyaman selama berhubungan seks
  • Pembengkakan di vagina dan bagian luar vagina (vulva)
  • Keputihan yang menggumpal

Candidiasis kulit (cutaneous candidiasis)

  • Ruam yang gatal di lipatan kulit, seperti ketiak, selangkangan, sela jari, atau di bawah payudara
  • Kulit yang kering dan pecah-pecah
  • Melepuh dan bernanah jika terjadi infeksi sekunder, yaitu infeksi kuman lain, termasuk bakteri

Pada penjelasan diatas, kemungkinan ada beberapa tanda dan gejala yang tidak disebutkan diatas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, Anda bisa konsultasi ke dokter yang ada di Klinik FASTLab Laboratorium.

Apa Saja Penyebabnya?

Apa Itu Candidiasis?

Pada penyakit candidiasis penyebab utamanya adalah jamur candida atau candida albicans. Jamur ini hampir ditemukan dimana saja, bisa bertumbuh di area dimana terdapat kelembaban dan panas, seperti area genital dan area tertentu pada kulit.

Candida ini bisa bertumbuh dengan orang yang sistem imunnya lemah, seperti wanita hamil, orang dengan diabetes, HIV atau AIDS. Konsumsi antibiotik dalam jangka panjang dapat membunuh bakteri alami yang berada di tubuh Anda, membuat candida bertumbuh.

Berikut beberapa penyebab yang harus Anda ketahui:

  1. Menderita diabetes, HIV/AIDS, kanker, atau menjalani kemoterapi
  2. Menggunakan obat kortikosteroid dalam jangka waktu yang lama
  3. Mengkonsumsi antibiotik dalam jangka waktu yang lama, dan
  4. Menderita obesitas atau malnutrisi.

Apa Sajakah Faktornya?

Ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi jamur candida, contohnya seperti :

  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  • Pengidap HIV/AIDS, kanker, dan seseorang yang menjalani kemoterapi juga bisa meningkatkan risiko terjadinya infeksi jamur candida.
  • Usia, infeksi jamur lebih sering dialami oleh bayi dan lansia. Contohnya seperti ruam popok pada bayi.
  • Penyakit kronis tertentu, seperti diabetes.
  • Obat-obatan tertentu, seperti prednison, kortikosteroid inhalasi, atau antibiotik.
  • Aktif secara seksual tanpa menggunakan pengaman dapat meningkatkan risiko candidiasis.

Kapan Anda Harus Ke Dokter?

Jika orang terdekat Anda mengidap candidiasis segeralah untuk konsultasi ke dokter, berikut beberapa gejala yang harus Anda ketahui:

  • Gejala yang memburuk atau tidak kunjung membaik dalam 1 minggu,
  • Luka berwarna putih pada lidah, pipi bagian dalam, langit-langit mulut, gusi, dan amandel,
  • Luka yang sedikit menimbul,
  • Kemerahan atau rasa sakit yang cukup parah, menyebabkan kesulitan makan atau menelan,
  • Sedikit berdarah apabila luka tergesek, dan
  • Retak atau kemerahan pada ujung-ujung mulut.

Adanya aplikasi FASTLab, Anda bisa membuat janji dengan dokter yang tersedia di Klinik FASTlab. Tanpa perlu mengantri atau menunggu lama. Jadi tunggu apa lagi? Yuk download aplikasi FASTLab sekarang!

Cara Mengatasi Hipertensi? Yuk Baca Selengkapnya!

Cara Mengatasi Hipertensi? Yuk Baca Selengkapnya! 2250 2251 Yudha Pratama

Cara Mengatasi Hipertensi? Sobat FAST pasti tidak asing dengan kata “Hipertensi” atau kata lainnya “Tekanan Darah Tinggi” dimana kekuatan aliran dari jantung mendorong dinding pembuluh darah (arteri).

Perlu sobat FAST ketahui, bahwa kekuatan tekanan darah bisa berubah dari waktu ke waktu, berpengaruh dengan aktivitas yang sedang dilakukan jantung, misalnya ketika Anda sedang berolahraga atau dalam keadaan istirahat dan daya tahan pembuluh darahnya.

Kebetulan pada kali ini kita akan membahas tentang “Cara mengatasi hipertensi?”, tanpa berlama-lama lagi, mari kita bahas dan baca sampai selesai ya.  

Apa Itu Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)?

Sebelum kita masuk untuk bahas cara mengatasinya, kita cari tahu terlebih dahulu apa itu hipertensi. Hipertensi yaitu sebuah pengertian medis dari penyakit darah tinggi. Biasanya disebabkan dari berbagai macam komplikasi kesehatan yang membahayakan nyawa.

Jika dibiarkan gangguan ini bisa menyebabkan peningkatan risiko terjadinya :

  • Penyakit Jantung,
  • Stroke, dan
  • Hingga Kematian.

Sobat FAST harus tahu dari kata istilah tekanan darah sendiri itu digambarkan sebagai kekuatan dari sirkulasi darah terhadap dinding arteri tubuh yang merupakan pembuluh darah utama. Biasanya terjadi tekanan besar bergantung pada resistensi dari pembuluh darah.

Penderita dapat mengalami tekanan darah tinggi apabila semakin banyak darah yang dipompa oleh jantung dan akibat sempitnya pembuluh darah pada arteri. Perlu diketahui dengan pemeriksaan secara rutin pada tekanan darah. Direkomendasikan pemeriksaan setiap tahun.

Hasil pemeriksaan akan terbagi menjadi dua nomor yaitu:

  • Pada angka pertama atau yang dinamakan sistolik mewakili tekanan dalam pembuluh darah ketika jantung berkontraksi atau berdetak. 
  • Kemudian kedua atau dinamakan diastolik mewakili tekanan di dalam pembuluh darah ketika jantung beristirahat di antara detaknya.

Perlu Anda ketahui, bahwa seseorang itu dikatakan telah mengalami hipertensi saat angka tekanan darah sistolik dari pengukuran selama 2x berturut-turut memperlihatkan hasil yang lebih besar dari 140 mmHg, kemudian untuk diastolik hasilnya lebih besar dari 90 mmHg.

Apa Saja Gejalanya?

Sobat FAST harus tahu istilah dari hipertensi yaitu the silent killer atau penyakit yang membunuh secara diam-diam. Hal ini karena penderita hipertensi umumnya tidak mengalami gejala apapun sampai tekanan darahnya sudah terlalu tinggi dan mengancam nyawa. 

Berikut beberapa gejala dari hipertensi yang perlu Anda ketahui:

  • Sakit kepala,
  • Mimisan,
  • Masalah penglihatan,
  • Nyeri dada,
  • Telinga berdengung,
  • Sesak nafas, dan
  • Aritmia.

Kemudian bagi hipertensi yang berat gejalanya seperti berikut:

  • Kelelahan,
  • Mual dan/atau muntah,
  • Kebingungan,
  • Merasa cemas,
  • Nyeri pada dada,
  • Tremor otot, dan
  • Adanya darah dalam urine.

Apa Saja Penyebabnya?

Sobat FAST harus tahu, bahwa hipertensi memiliki 2 macam yaitu hipertensi primer dan sekunder. Hipertensi primer tidak diketahui penyebabnya dengan pasti, namun hipertensi sekunder bisa terjadi akibat beberapa faktor seperti :

  • Penyakit Ginjal
  • Sleep Apnea, dan
  • Kecanduan Alkohol.

1. Hipertensi Primer

Hipertensi primer cenderung berkembang secara bertahap selama bertahun-tahun yang akhirnya semakin parah jika tidak dilakukan penanganan.

2. Hipertensi Sekunder

Hipertensi sekunder memiliki tekanan darah tinggi, karena mengalami kondisi kesehatan mendasarinya. Pada jenis ini biasa cenderung terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan tekanan darah lebih tinggi dibandingkan hipertensi primer.

  • Obstruktif sleep apnea (OSA).
  • Masalah ginjal.
  • Tumor kelenjar adrenal.
  • Masalah tiroid.
  • Cacat bawaan di pembuluh darah.
  • Obat-obatan, seperti pil KB, obat flu, dekongestan, obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas. 

Bagaimana Cara Mengatasinya?

Cara Mengatasi Hipertensi?

Beberapa cara mengatasi dari hipertensi yaitu menjalani pola hidup sehat, seperti:

  • Mengonsumsi makanan sehat,
  • Menghentikan kebiasaan merokok,
  • Mengurangi konsumsi minuman berkafein.

Jika tekanan darah sudah cukup tinggi, pasien diharuskan mengonsumsi obat antihipertensi. Kemudian untuk mencegah tekanan darah tinggi, Anda harus melakukan olahraga secara rutin untuk menjaga berat badan tetap ideal.

Ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi hipertensi, yaitu:

  • Batasi asupan garam (menjadi kurang dari 5g setiap hari), 
  • Kurangi konsumsi kafein yang berlebihan,
  • Berolahraga secara teratur,
  • Menjaga berat badan,
  • Mengurangi konsumsi minuman beralkohol,
  • Membatasi asupan makanan tinggi lemak jenuh, dan
  • Menghilangkan/mengurangi lemak trans dalam diet.

Kapan Anda Harus Ke Dokter?

Kapan Anda harus ke dokter ketika merasakan, gejala seperti berikut:

  • Tekanan darah lebih tinggi dari biasanya (lebih dari 120/80 mm Hg).
  • Mimisan, sakit kepala, atau pusing.
  • Timbul efek samping setelah minum obat darah tinggi.

Sobat FAST harus ingat, bahwa hipertensi adalah penyakit tersembunyi dan sulit terdeteksi. Jadi Anda harus memeriksa tekanan darah Anda secara teratur, cari pertolongan medis secara perawatan rumah sakit atau klinik jika menyadari adanya tanda atau gejala abnormalitas.

Jika Anda sakit kepala muncul disertai dengan mimisan, itu sudah pertanda krisis hipertensi. Anda bisa melakukan check up di Klinik FASTLab Laboratorium, agar segera mendapatkan pertolongan pertama.

Cara Mengatasi Bronkitis Akut? Yuk Cari Tahu!

Cara Mengatasi Bronkitis Akut? Yuk Cari Tahu! 2251 2250 Yudha Pratama

Cara mengatasi bronkitis akut? Sebelum kita bahas caranya, perlu Anda ketahui, bahwa bronkitis akut tergolong umum terjadi. Bronkitis Akut umumnya ditandai dengan batuk yang berlangsung selama 3 minggu. Saat gejala tersebut terjadi lebih dari 3 minggu, kondisi tersebut dinamai dengan bronkitis kronis.

Sobat FAST sebelumnya sudah mengenal jauh informasi tentang bronkitis akut? Kalau belum kebetulan nih pada pembahasan kali ini kita akan bahas tuntas habis tentang “Bronkitis Akut”. Tanpa berlama-lama, kita langsung saja.

Apa Itu Bronkitis Akut?

Teman-teman harus tahu terlebih dahulu nih tentang bronkitis akut yaitu peradangan atau iritasi pada bronkitis yang berlangsung 10-14 hari. Bronkus sendiri merupakan saluran yang memiliki fungsi mengalir udara dari tenggorokan ke paru-paru.

Berdasarkan penelitian, ada 44 dari 1.000 orang dewasa yang mengalami bronkitis akut setiap tahunnya. Sekitar 82% dari angka kejadian tersebut menunjukkan bahwa bronkitis akut biasa menyerang pada pergantian musim. 

Apa Saja Gejalanya?

Cara mengatasi bronkitis akut?

Gejala yang paling umum dan biasa terjadi pada penderita “Bronkitis Akut” yaitu batuk. Batuk yang dirasakan berupa batuk kering atau berdahak. Pada batuk berdahak yang keluar bisa berwarna putih, kuning dan hijau.

Ada pun gejala lainnya yang biasa terjadi, sebagai berikut : 

  1. Batuk Berdahak,
  2. Sesak Nafas,
  3. Nyeri Dada,
  4. Sakit Tenggorokan,
  5. Demam,
  6. Menggigil,
  7. Nyeri Otot atau Punggung,
  8. Lemas, dan
  9. Sakit Kepala.

Gejala yang muncul selain batuk biasanya akan membaik dalam jangka waktu 1 minggu. Namun batuk juga bisa tetap ada sampai beberapa minggu atau bahkan bulan.

Apa Saja Penyebabnya?

Sobat FAST harus tahu, penyakit “Bronkitis Akut” biasanya akan berlangsung 10 sampai 14 hari. Namun untuk pengidap bronkitis akut dapat mengalami batuk sampai 3 minggu. Jenis bronkitis ini bisa terjadi pada siapa saja. Akan tetapi untuk usia kurang dari 5 tahun lebih beresiko. 

Bronkitis akut terjadi karena infeksi yang menyerang bronkus. Adapun penyebab infeksi tersebut adalah virus yang sama menjadi salah satu penyebab infeksi saluran napas bagian atas (ISPA) salah satunya bernama Rhinovirus.

Sobat FAST harus tahu, bahwa bronkitis akut juga dapat disebabkan oleh beberapa kondisi lain, yaitu

  • Infeksi bakteri,
  • Paparan zat yang menyebabkan iritasi, seperti debu dan asap, dan
  • Penyakit refluks asam lambung (GERD).

Apa Saja Faktor-faktor Bronkitis Akut?

Cara mengatasi bronkitis akut?

Bronkitis Akut meski terjadi pada siapa pun, tapi ada beberapa faktor yang harus sobat FAST ketahui, yaitu:

  • Berjenis kelamin laki-laki,
  • Berusia di bawah 5 tahun (balita) atau di atas 50 tahun (lansia),
  • Merokok atau sering terpapar asap rokok (pasif),
  • Sering terpapar zat-zat berbahaya, seperti debu atau bahan kimia,
  • Memiliki daya tahan tubuh yang lemah, misalnya karena menderita HIV/AIDS atau melakukan kemoterapi untuk penanganan kanker,
  • Pernah menderita asma sebelumnya,
  • Menderita penyakit refluks asam lambung (GERD), dan
  • Tidak mendapatkan vaksin influenza atau pneumonia.

Bagaimana Cara Mengatasinya?

Ada beberapa cara dalam mengatasi penyakit bronkitis akut, seperti :

  • Anda tidak merokok atau hindari paparan asap rokok,
  • Menghindari paparan polusi udara dan zat berbahaya dengan memakai masker,
  • Istirahat yang cukup,
  • Minum obat sesuai dengan saran dan resep dokter,
  • Menjaga kebersihan diri dan lingkungan,
  • Tidak berbagi barang pribadi dengan orang lain,
  • Lakukan vaksin pneumonia dan flu.

Pada penyakit bronkitis akut biasanya gejala hanya terjadi selama beberapa minggu, tapi saat muncul gejala lain yang lebih serius, Anda harus segera periksa ke dokter. Berikut beberapa gejala yang mengharuskan Anda untuk pergi ke dokter, yaitu :

  • Batuk yang berlangsung lebih dari 3 minggu, mengganggu aktivitas atau kenyaman istirahat Anda,
  • Batuk yang disertai dengan darah atau dahak yang memiliki warna gelap,
  • Tubuh demam lebih dari 3 hari dengan suhu lebih dari 38 derajat Celcius,
  • Ada kondisi medis yang mendasari, seperti gagal jantung, emfisema, atau asma,
  • Suara batuk terdengar agak kasar dan mengakibatkan sulit bicara,
  • Batuk mengakibatkan rasa nyeri pada dada, dan
  • Terjadi penurunan berat badan tanpa sebab yang pasti.

Perlu sobat FAST ketahui, gejala diets bisa menandakan adanya kondisi medis, seperti :

Segeralah untuk bertanya pada dokter, apabila mengalami keluhan tersebut. Anda bisa check di Klinik FASTLab untuk melakukan pengecekan. Jangan lupa juga untuk download aplikasi FASTLab yang sudah tersedia di App store atau Play Store.

Apa Itu Asma Bronkial? Yuk Cari Tahu Cara Mengatasinya!

Apa Itu Asma Bronkial? Yuk Cari Tahu Cara Mengatasinya! 2250 2250 Yudha Pratama

Apa itu asma bronkial? Sobat FAST pasti tidak asing dengan penyakit asma. Penyakit kronis yang terjadi pada saluran pernapasan yang ditandai dengan sesak pada peradangan dan penyempitan di saluran napas. Asma bisa diderita oleh semua golongan usia.

Para penderita Asma biasanya memiliki saluran pernapasan sensitif dibandingkan orang normal. Saat paru-paru penderita terpapar pemicu asma, yang terjadi di saluran pernapasan akan kaku dan bisa membuat saluran menyempit. 

Pada pembahasan kali ini kita akan membahas tentang penyakit “asma bronkial”. Tanpa berlama-lama lagi, mari dibaca penjelasan berikut sampai selesai.

Apa Itu Asma Bronkial?

Asma bronkial adalah suatu kelainan pada saluran pernapasan yakni inflamasi (peradangan), yang dapat menyebabkan hiperaktivitas bronkus sehingga gejala episodik dapat terulang seperti, sesak napas, rasa berat di dada, mengi, dan batuk terutama di malam atau dini hari.

Menurut data yang diterima dari WHO (World Health Organization) pada tahun 2019, ada sekitar 235 juta orang di seluruh dunia yang mengidap asma, kurang lebih mempengaruhi 1-18% polusi di berbagai negara di dunia.

Apa Saja Gejalanya?

Pada gejala asma biasanya ditandai dengan beberapa gejala yang telah mengganggu saluran pernapasan, seperti :

  1. Mengi atau ngik-ngik biasanya terdengar, salah satu gejala asma yang paling dominan. Suara tersebut terjadi karena adanya penyempitan saluran pernapasan.
  2. Batuk, gejala kedua yang umum yaitu terjadi pada penyakit saluran pernapasan atau asma.
  3. Sesak Napas, pada gejala ini biasanya terjadi pada penyakit asma dan penyempitan pernapasan yang menyebabkan penderitanya merasakan sesak.
  4. Sensasi terikat atau nyeri dada, penyempitan saluran pernapasan yang menyebabkan sensasi tidak enak seperti dada yang diikat oleh tali yang erat.

Lalu gejala lainnya pada Asma Bronkial, yaitu :

  1. Memiliki riwayat keluarga asma atau alergi,
  2. Dada terasa sesak atau terikat, dan
  3. Lemah dan lesu.

Apa Saja Penyebabnya?

Untuk sampai saat ini penyebab terjadinya seseorang terkena Asma bronkial masih belum bisa dipastikan. Tetapi berikut ini beberapa penyebab kondisi seseorang dapat terkena Asma bronkial:

  1. Polusi udara
  2. Paparan zat, serbuk sari, bulu binatang, bakteri dan pasir
  3. Parfum atau wewangian
  4. Infeksi virus (flu/pneumonia)
  5. Stress dan kecemasan berlebihan
  6. Cuaca atau perubahan suhu yang terjadi secara ekstrem

Jika seseorang mengalami Asma bronkial ini dapat diatasi dengan obat pengontrol serta menjauhi beberapa pemicu yang ada di atas, Tetapi jika timbulnya gejala yang berulang dan dapat menyebabkan si penderita tidak sadarkan diri segera bawa penderita ke rumah sakit atau fasilitas klinik kesehatan terdekat.

Apa Saja Faktornya?

Apa itu asma bronkial?

Pada penyakit asma bronkial beberapa faktor yang terjadi dari peradangannya yang membuat sel saluran pernapasan mengeluarkan lendir. Lendir tersebut bisa semakin mempersempit saluran pernapasan dan menyulitkan Anda untuk bernapas lega.

Berikut beberapa faktor yang bisa memicu, seperti :

  • Asma olahraga,
  • Nokturnal (biasanya kambuh di malam hari),
  • Asma karena pekerjaan tertentu,
  • Asma Batuk dan alergi.

Kapan Anda Harus Ke Dokter?

Perlu Sobat FAST ketahui, bahwa penyakit Asma itu tidak dapat disembuhkan. Pengobatan yang berjalan hanya untuk mengurangi gejala dan mencegah kambuh kembali. Pada pengobatan asma harus dibicarakan antara Anda dengan dokter. Hal ini guna mendapatkan hasil pengobatan yang efektif dan maksimal.

Berikut beberapa pengobatan yang biasa diberikan oleh dokter, yaitu:

1. Obat Kontrol Jangka Panjang

Biasanya kondisi yang dialami seperti kronis atau persisten hingga berat. Pada pengobatan ini cocok untuk Anda terapi jangka panjang. Pengobatan jangka panjang bertujuan untuk mengendalikan keparahan gejala, dan mencegah tubuh berkelanjutan.

2. Obat Kontrol Jangka Pendek

Pada pengobatan jangka pendek biasanya lebih bertujuan untuk meredakan serangan akut saat kejadian. Pengobatan ini berfungsi untuk membantu meringankan gejala yang baru muncul dan kambuh sewaktu-waktu.

Jika Anda mengkonsumsi obat-obatan ini lebih dari 2 minggu, segera untuk pergi konsultasi ke dokter. Dokter bisa membuat perubahan rencana aksi asma yang disesuaikan dengan kondisi Anda.

Apa Itu Laringitis atau Radang Pita Suara? Yuk Cari Tahu!

Apa Itu Laringitis atau Radang Pita Suara? Yuk Cari Tahu! 2251 2250 Yudha Pratama

Apa Itu Laringitis? Saat Anda sedang berbicara dengan membuka mulut, namun yang terdengar atau keluar suaranya hanya bisikan saja, bisa jadi itu karena radang pita suara. Sobat FAST pasti bingung dan bertanya-tanya, bagaimana bisa radang pita suara ini terjadi.

Perlu Sobat FAST ketahui, bahwa laringitis terjadi karena pembengkakan pada kotak suara yang berada di leher bagian atas, lebih tepatnya di belakang tenggorokan kita. Hal tersebut terjadi karena infeksi seperti pilek, flu atau bronkitis yang memicu pembengkakan tersebut.

Sobat FAST mungkin ada yang tahu dan ada yang belum tahu tentang penyakit laringitis. Pada pembahasan kita kali ini yaitu tentang “Penyakit Laringitis atau biasa dikenal dengan Radang Pita Suara”. Tanpa berlama-lama lagi, kita langsung ke pembahasannya sebagai berikut. 

Apa Itu Laringitis?

Penyakit laringitis atau yang lebih dikenal dengan radang pita suara adalah kondisi laring yang mengalami peradangan. Laring ini berada pada bagian tubuh dari saluran pernapasan yang mana terletaknya pita suara. Penyebab dari kondisi ini umumnya adalah penggunaan laring yang berlebihan (berteriak keras), iritasi hingga infeksi.

Apa Saja Gejalanya?

Penyakit laringitis bisa menyebabkan berbagai macam gejala yang terjadi pada orang dewasa, seperti :

  • Suara Serak,
  • Kesulitan Berbicara,
  • Sakit Tenggorokan,
  • Demam rendah, dan
  • Batuk terus menerus.

Biasanya gejala tersebut menjadi lebih buruk selama 2 – 3 hari kedepan. Radang pita suara sering berhubungan dengan penyakit lain. Seperti :

  • Tonsilitis,
  • Infeksi Tenggorokan,
  • Pilek,
  • Flu,
  • Radang Tenggorokan,
  • Sakit Kepala,
  • Pembengkakan di kelenjar,
  • Hidung Beringus,
  • Sakit Menelan, dan 
  • Tubuh mudah sekali merasakan lelah.

Kemudian untuk gejala yang terjadi pada anak-anak itu berbeda, seperti :

  • Batuk yang kasar,
  • Menggonggong, dan
  • Demam.

Sobat FAST perlu mengetahui tentang “croup” yaitu penyakit pernapasan yang sering menular pada anak-anak. Walaupun begitu penyakit tersebut mudah untuk diobati, kasus “croup” parah tetap membutuhkan perawatan medis.

Gejala yang terjadi pada anak-anak yang perlu orang tua waspadai, yaitu :

  • Sulit bernapas,
  • Sulit menelan,
  • Demam tinggi,
  • Nafas keras dan tinggi ketika menghirup udara.

Para orang tua perlu mengetahui, bahwa gejala tersebut mengindikasikan epiglotis, peradangan jaringan di sekitar trakea atau batang tenggorokan. Biasa terjadi pada anak-anak dan dewasa, kondisinya juga bisa membahayakan.

Penyebab Laringiris

Apa Itu Laringitis?

Penyebab umum yang sering menyebabkan terjadinya laringitis adalah penggunaan suara yang berlebih dan juga terinfeksinya virus. Tetapi ada juga beberapa penyebab lain terjadinya laringitis diantaranya:

  1. Luka pada bagian pita suara,
  2. Reaksi alergi,
  3. Pneumonia,
  4. Teriritasinya laring,
  5. Penggunaan obat kortikosteroid hirup,
  6. Infeksi saluran pernapasan,
  7. Infeksi bakteri,
  8. Bronkitis,
  9. Bahan kimia dan stimulator, dan
  10. Naiknya asam lambung ke tenggorokan lewat ke kerongkongan.

Pengobatan pada laringitis

Beberapa pengobatan yang dapat dilakukan secara mandiri maupun bantuan orang lain diantaranya:

  1. Mengurangi berbicara,
  2. Berkumur dengan air hangat yang dicampur garam,
  3. Mengkonsumsi obat pereda nyeri,
  4. Menghindari udara yang kotor dan berdebu,
  5. Jangan meminum-minuman yang mengandung kafein dan alkohol,
  6. Menghindari kebiasaan merokok,
  7. Menggunakan inhaler yang mengandung mentol, dan
  8. Menggunakan vaporizer atau humidifier untuk mengatur kelembaban udara.

Jika dari penderita merasa terganggu dan merasakan sakit ketika mengalami laringitis maka dapat segera mengunjungi dokter atau fasilitas klinik kesehatan. Dan nantinya ketika di sana dokter atau perawat akan memberikan pelayanan dan penanganan yang tepat dan cepat.

Kapan Anda Harus Ke Dokter?

Jika Anda merasa masih memiliki gejala di atas dan mendapati bahwa suara perlahan-lahan menghilang, segera tanyakan pada dokter bagaimana pertolongan pertama yang bisa dilakukan. Ada tiga hal yang meningkatkan risiko seseorang alami radang pita suara, yaitu:

  • Mengalami infeksi pernapasan, seperti pilek, bronkitis, atau sinusitis. 
  • Paparan zat yang mengiritasi, seperti asap rokok, konsumsi alkohol berlebihan, asam lambung atau bahan kimia di tempat kerja. 
  • Terlalu sering menggunakan suara, seperti berbicara terlalu banyak, terlalu keras, berteriak, atau bernyanyi.

Apa Itu Tonsilitis atau Radang Amandel? Yuk Caro Tahu!

Apa Itu Tonsilitis atau Radang Amandel? Yuk Caro Tahu! 2251 2250 Yudha Pratama

Apa Itu Tonsilitis atau Radang Amandel? Sobat FAST sudah pernah mendengar tentang Tonsilitis atau yang lebih dikenal dengan Radang Amandel. Bagi sobat FAST yang belum tahu, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang “Tonsilitis atau Radang Amandel”. Tanpa berlarut-larut, kita langsung ke pembahasannya.

Apa Itu Tonsilitis?

Tonsilitis atau radang amandel adalah kondisi rongga mulut yang mengalami inflamasi atau peradangan. Kondisi ini kerap terjadi pada anak-anak usia 3 hingga 7 tahun, meski demikian orang dewasa pun dapat mengalami radang amandel ini.

Perlu sobat FAST ketahui, bahwa tonsil atau amandel yaitu dua kelenjar kecil yang berada di tenggorokan, memiliki fungsi sebagai pencegahan dari infeksi. Biasanya terjadi pada anak-anak, namun dengan seiring bertambahnya usia maka daya tahan tubuh pun akan semakin kuat. 

Apa Saja Penyebabnya?

Penyebab utama dari terjadinya Tonsilitis adalah terinfeksinya tubuh terhadap virus atau bakteri. virus atau bakteri ini yang menyebabkan tubuh menjadi terserang batuk pilek atau flu.

Ada beberapa jenis virus yang menjadi sebab pada radang amandel adalah virus yang menyebabkan batuk, pilek, dan flu. Pada gejala tersebut biasanya ada pembengkakan amandel dan rasa sakit ketika menelan.

Kondisi tersebut biasanya menimbulkan gejala, seperti :

Virus yang menjadi penyebab radang amandel atau tonsilitis, yaitu :

Apa Saja Gejalanya?

Apa itu tonsilitis?

Beberapa gejala yang dapat dialami seseorang ketika mengalami radang amandel adalah 

  1. Pembengkakan amandel,
  2. Sakit ketika menelan,
  3. Suara serak,
  4. Demam,
  5. Bau mulut,
  6. Batuk, dan 
  7. sakit kepala.

Cara Mengatasinya?

Pencegahan yang dapat dilakukan secara mandiri adalah dengan pemberian obat atau operasi. Tetapi untuk penanganan sebelum melakukan operasi dapat mengunjungi dokter agar mendapatkan metode yang tepat sesuai kondisi radang amandel tersebut.

Dalam mencegah radang amandel, Anda bisa lakukan beberapa cara berikut :

  1. Tetap menjaga kebersihan mulut dengan rajin menggosok gigi,
  2. Kumur-kumur dengan air garam untuk membersihkan mulut,
  3. Perbanyak minum air putih, dan
  4. Terapkan pola makan sehat.

Kapan Anda Harus Konsultasi ke Dokter?

Ketika radang amandel Anda tak kunjung jua membaik, malah justru menjadi semakin parah. Segeralah untuk buat janji medis dengan melalui aplikasi FASTLab. Caranya Anda bisa download yang sudah tersedia di App Store  dan Google Play. Yuk Download sekarang juga!