Penyakit

Apa Itu Faringitis atau Radang Tenggorokan? Yuk Cari Tahu!

Apa Itu Faringitis atau Radang Tenggorokan? Yuk Cari Tahu! 2250 2250 Yudha Pratama

Apa Itu Faringitis? Apakah sobat FAST sudah pernah mendengar tentang penyakit faringitis? Kalau belum pada artikel kali ini kita akan membahas tuntas tentang “Apa Itu Faringitis?”. Tanpa berlama-lama kita langsung ke topik pembahasannya!

Apa Itu Faringitis?

Faringitis adalah peradangan pada tenggorokan atau faring. Kondisi yang juga disebut dengan radang tenggorokan, biasanya akan ditandai dengan gejala tenggorokan nyeri, gatal, dan sakit saat menelan.

Pada umumnya  penyakit faringitis disebabkan oleh infeksi virus. Beberapa jenis virus yang menyebabkan faringitis adalah influenza, rhinovirus, dan epstein-barr. Namun sebab dari virus ini biasanya karena infeksi virus dan infeksi bakteri golongan Streptococcus yang menyebabkan terjadinya faringitis.

Perlu Anda ketahui bahwa virus faringitis mudah sekali menyebar melalui udara, contohnya melalui percikan air liur dari batuk penderita yang terhirup. Meski faringitis umumnya adalah kondisinya tidak terlalu berbahaya dan bisa sembuh dalam beberapa hari, namun pengobatannya harus tetap dilakukan untuk meredakan gejalanya.

Ketika merasakan gejala sakit tenggorokan, biasanya juga kerap dialami oleh penderita Covid-19. Jika Anda mengalami anosmia dan memerlukan pemeriksaan Covid-19, Anda bisa melakukan pengecekan pada Klinik FASTLab terdekat.

Apa Saja Gejalanya?

Biasanya gejala pertama pada masa inkubasi faringitis yaitu jarak sekitar 2-5 hari. Gejalanya akan muncul bervariasi, tergantung pada kondisi yang menyebabkan :

  1. Nyeri atau sakit tenggorokan,
  2. Gatal di tenggorokan,
  3. Sulit menelan,
  4. Demam,
  5. Sakit kepala,
  6. Pegal linu,
  7. Mual muntah, dan
  8. Pembengkakan kelenjar di leher.

Apa Saja Penyebabnya?

Faringitis atau nama lainnya yaitu radang tenggorokan biasa terjadi akibat infeksi virus. Pada jenis virus yang disebabkan, yaitu :

  • Virus influenza, 
  • Adenovirus, 
  • Rhinovirus,
  • Coronavirus, dan
  • Epstein-barr.

Kemudian penyebab lainnya bisa karena penyebaran infeksi penyakit lain, seperti :

  • Pilek,
  • Flue,
  • Pertussis,
  • Campak,
  • Cacar, dan
  • Mononukleosis.

Pada kasus tersebut faringitis juga bisa disebabkan karena bakteri yang berasal dari golongan Streptococcus A, meski jarang bakteri lain seperti Neisseria Gonorrhoeae, Chlamydia Trachomatis, dan Corynebacterium Diphtheriae, juga bisa menyebabkan faringitis.

Cara Mengatasi Faringitis?

Perlu Sobat FAST tahu, bahwa pada beberapa kondisi perawatan secara medis sangat diperlukan untuk mengatasi faringitis. Virus tersebut juga tidak bisa hanya sebatas diobati dengan obat-obatan biasa. Obat yang biasa digunakan untuk menurunkan gejala, seperti keluhan sakit menelan, makan, atau minum.

Penyakit faringitis bisa diatasi dengan antibiotik dan berbagai perawatan medis yang disarankan oleh dokter. Bagi penderita harus rajin minum antibiotik yang telah dianjurkan oleh dokter. Jangan lupa obatnya diminum sampai habis dan beristirahat yang cukup.

Kemudian untuk faringitis jamur biasanya banyak dialami oleh lansia dan pengidap immunocompromised. Gejala ini bisa diatasi dengan penggunaan flukonazol dan perawatan secara mandiri.

Berikut beberapa hal yang harus dilakukan pengidap faringitis:

  • Jangan merokok, karena hal ini akan memperparah kondisi faringitis.
  • Hindari memakan makanan yang pedas, panas, dan berminyak.
  • Minum cairan lebih banyak untuk melegakan tenggorokan.
  • Perbanyak minum minuman hangat.

Faktor-Faktor Risiko Faringitis?

Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami faringitis, diantaranya:

  • Usia 13-15 tahun
  • Sering terpapar asap rokok atau polusi tidak sehat
  • Mempunyai riwayat alergi (seperti alergi dingin, debu, atau bulu binatang),
  • Memiliki riwayat sinusitis,
  • Sering berada diruangan yang kering, seperti ruangan ber-AC,
  • Adanya riwayat kontak dengan penderita faringitis (contoh tinggal dengan penderita),
  • Daya tahan tubuh lemah,
  • Penderita GERD (gastroesophageal reflux disease) atau penyakit asam lambung, dan
  • Sering beraktivitas yang menyebabkan ketegangan pada otot tenggorokan.

Kapan Anda Harus Konsultasi ke Dokter?

Anda harus periksa diri ke dokter ketika mengalami beberapa gejala faringitis yang telah dijelaskan diatas, terutama bila tidak membaik dalam 1 minggu atau disertai dengan gejala sulit menelan, sulit bernapas, ruam di kulit, sampai sulit membuka mulut.

Bagi seseorang yang mempunyai riwayat penyakit sinusitis, alergi, atau penyakit asam lambung, biasanya lebih beresiko untuk terkena faringitis. Oleh karena itu, jika Anda menderita salah satu dari penyakit yang disebutkan diatas  untuk segera melakukan pemeriksaan rutin ke dokter.

Apa Itu Batuk rejan atau pertusis? Yuk Cari Tahu!

Apa Itu Batuk rejan atau pertusis? Yuk Cari Tahu! 2250 2251 Yudha Pratama

Apa itu batuk rejan atau pertusis? Sobat Fast sudah pernah mendengar tentang penyakit tersebut atau ada yang mengalami penyakit tersebut, namun bingung harus bagaimana cara mengatasinya. Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang Batuk Rejan atau Pertusis.

Apa Itu Pertusis?

Batuk rejan atau pertusis adalah infeksi bakteri pada saluran pernapasan dan paru-paru. Penyakit ini sangat mudah menular dan bisa mengancam nyawa, terutama bila menyerang bayi dan anak-anak.

Penyakit pertusis biasanya ditandai dengan rentetan batuk keras secara terus-menerus. Pada umumnya batuk rejan ini sering kali diawali dengan bunyi tarikan nafas panjang dengan melengking khas seperti “whoop”. Biasanya ketika ini terjadi, penderita merasakan sesak/sulit bernafas. 

Apa Saja Gejalanya?

Gejala batuk rejan atau pertusis umumnya baru muncul 5–10 hari setelah seseorang terpapar bakteri Bordetella pertussis di saluran pernapasan. Batuk rejan biasanya dibagi menjadi tiga tahapan yang terjadi pada bayi dan anak-anak, yaitu :

1. Tahap Pertama

Pertama biasanya diawali dengan gejala yang muncul masih termasuk ringan, contohnya bersin, hidung berair atau tersumbat, mata berair, dan di tahap itulah untuk pengidap batuk rejan bisa beresiko menular ke orang lain yang ada di sekelilingnya.

2. Tahap Kedua

Kemudian untuk tahap kedua yaitu ditandai dengan meredanya semua gejala seperti flu, akan tetapi batuk justru bertambah parah dan tidak bisa terkontrol. Bagi pengidap biasanya batuk keras secara terus-menerus yang diawali dengan tarikan nafas panjang melalui mulut.

Bagi bayi atau anak-anak yang telah mengalami batuk rejan bisa mengalami muntah serta tubuh akan merasa lelah. Kondisi tersebut bisa berlangsung sekitar 2-4 minggu atau bisa lebih.

3. Tahap Ketiga

Pada tahap ketiga, tubuh biasanya mulai membaik, akan tetapi gejala batuk rejan tetap ada bahkan bisa lebih keras. Tahap pemulihan itu akan bertahan hingga dua bulan atau bisa lebih tergantung dari pengobatan.

Berikut  beberapa kondisi yang harus segera ditangani oleh dokter:

  • Bayi dengan usia 0-6 bulan yang terlihat sangat tidak sehat.
  • Pengidap mulai merasa kesulitan bernapas.
  • Mengalami komplikasi serius, contohnya kejang atau pneumonia.
  • Mengeluarkan bunyi saat menarik napas.
  • Muntah akibat batuk yang parah.
  • Biasanya tubuh menjadi memerah atau membiru.

Apa Saja Penyebabnya?

Apa itu batuk rejan atau pertusis?

Penyebab yang terjadi dari penyakit batuk rejan yaitu karena infeksi bakteri Bordetella pertusis yang bisa menyebar melalui udara. Awal mulanya bakteri ini bisa menyerang dinding trakea dan bronkus (percabangan trakea yang menuju ke paru-paru kanan dan kiri).

Kemudian pada saluran udara membengkak sebagai hasil reaksi dari infeksi bakteri. Alhasil, pembengkakan membuat pengidap harus menarik napas dengan kuat melalui mulut karena sulit bernapas. 

Jadi ketika bakteri menginfeksi dinding saluran udara, tubuh akan memproduksi lendir kental. Kemudian tubuh akan merangsang pengidap untuk mengeluarkan lendir kental dengan cara batuk.

Perlu Anda ketahui, bahwa semua orang bisa terkena batuk rejan, namun risiko penyakit ini lebih tinggi pada orang yang mengalami kondisi, seperti berikut :

  1. Usia di bawah 1 tahun atau di atas 65 tahun,
  2. Belum menjalani atau melengkapi vaksinasi pertusis,
  3. Tinggal atau berkunjung di wilayah dengan wabah pertusis,
  4. Sedang hamil,
  5. Sering melakukan kontak dengan penderita pertusis,
  6. Menderita obesitas, dan
  7. Memiliki riwayat asma.

Apa Saja Komplikasinya?

Batuk rejan jika tidak segera ditangani bisa menimbulkan komplikasi, biasanya pengidap batuk rejan berbeda-beda tergantung usia. Contohnya yang terjadi pada bayi atau usia yang masih dibawah 6 bulan bisa mengancam nyawanya, seperti :

  1. Radang paru-paru,
  2. Henti napas,
  3. Dehidrasi,
  4. Kejang, dan
  5. Kerusakan Otak.

Sementara bagi remaja atau orang dewasa komplikasinya akan menimbulkan :

  1. Tulang rusuk memar atau retak,
  2. Hernia perut, dan
  3. Pecahnya pembuluh darah kulit atau bagian putih warna.

Kapan Anda Harus Konsultasi Ke Dokter?

Segeralah lakukan pemeriksaan ketika Anda sudah mengalami batuk rejan seperti yang dijelaskan diatas. Terutama bagi pengidap yang belum di vaksin pertusis. Pemeriksaan dan penanganan harus segera diberikan untuk mencegah komplikasi semakin parah.

Kemudian Anda juga harus segera memeriksakan diri bila menderita gangguan saluran pernapasan, penyakit jantung, dan obesitas. Pemeriksaan itu bertujuan untuk mengetahui penyebab batuk yang dialami dan mengontrol kondisi kesehatan Anda.

Apa itu flu influenza? Berikut penjelasannya!

Apa itu flu influenza? Berikut penjelasannya! 2251 2251 Yudha Pratama

Apa itu flu influenza? Sobat FAST pasti sering dan sudah tahu soal Flu atau Influenza. Namun jika masih ada yang belum tahu, mari kita bahas. Flu atau Influenza adalah infeksi virus yang menyerang hidung, tenggorokan, dan paru-paru. 

Biasanya bagi penderita flu dapat mengalami demam, sakit kepala, pilek, hidung tersumbat, serta batuk. Ada banyak orang telah mengira flu sama seperti batuk pilek biasa (common cold). Secara gejala memang ada unsur kemiripan, namun keduanya disebabkan dari jenis virus yang berbeda.

Apa Saja Gejalanya?

Biasanya gejala yang timbul, akibat tertular flu yang tidak di sengaja melalui penghirupan percikan air liur di udara yang dikeluarkan si penderita. Kemudian berikut beberapa gejala dari flu atau influenza :

  1. Demam,
  2. Pilek,
  3. Hidung Tersumbat, dan
  4. Sakit Kepala.

Apa Saja Penyebabnya?

Apa itu flu influenza?

Perlu Anda ketahui, bahwa penyakit ini mudah menular. Jadi Anda harus lebih berhati-hati terhadap seseorang yang sedang mengalami gejala flu atau influenza. Ada baiknya untuk sementara berjaga jarak atau menggunakan masker kesehatan dalam perlindungan diri.

Berikut penyebab yang biasa terjadi pada penyakit flu atau influenza :

  1. Menghirup percikan air liur di udara, yang dikeluarkan penderita ketika bersin atau batuk,
  2. Menyentuh mulut atau hidung setelah memegang benda yang terkena percikan air liur penderita.

Bagaimana Pencegahan dan Pengobatannya?

Pada kasus flu yang masih dibilang skala ringan bisa diatasi dengan hanya memperbanyak waktu istirahat. Kemudian Anda harus rajin mengkonsumsi makanan sehat seperti contohnya yang mengandung vitamin C dan tentunya perbanyak juga minum air putih.

Jika gejalanya tergolong berat, Anda segera lakukan sebuah pengecekan agar tidak memperparah penyakit tersebut. Kemudian anda juga dianjurkan untuk rajin mencuci tangan agar tetap menjaga kebersihan pada diri Anda.

Apa Saja Komplikasinya?

Jika Anda mengalami flu yang sudah pernah sembuh, kemudian selang beberapa minggu kembali kambuh lagi dan malah makin memburuk. Hal tersebut bisa dipastikan komplikasi serius seperti contohnya paru-paru basah, jantung, meningitis atau infeksi pada otak.

Biasanya komplikasi terjadi kepada ibu hamil dan orang-orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah.

Apa Itu Epistaksis? Berikut Penjelasannya!

Apa Itu Epistaksis? Berikut Penjelasannya! 2251 2251 Yudha Pratama

Apa Itu Epistaksis Epistaksis atau disebut juga mimisan biasanya ditandai dengan keluarnya darah dari hidung. Kondisi dimana biasanya membuat beberapa orang merasa panik dan berpikir ada masalah kesehatan serius. Namun ketika kita sudah terbiasa, maka akan biasa-biasa saja, karena akan berhenti dengan sendirinya.

Pada gejala ini biasanya terjadi pada bagian depan hidung (epistaksis anterior) atau bisa juga belakang hidung (epistaksis posterior), kemudian darah keluar dari satu atau dua lubang hidung dalam waktu yang bersamaan.

Apa Saja Gejalanya?

Mimisan atau epistaksis memberikan gejala berupa keluarnya darah dari hidung atau riwayat keluar darah dari hidung. Terkait hal ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

  1. Lokasi keluarnya darah (depan rongga hidung atau ke tenggorok)
  2. Banyaknya perdarahan, dan
  3. Frekuensi.

Apa Saja Penyebabnya?

Apa Itu Epistaksis alias Mimisan?

Pada umumnya epistaksis posterior lebih berbahaya dan perlu segera penanganan oleh dokter. Biasanya dapat menyebabkan perdarahan dari hidung dan sulit untuk berhenti. Kemudian untuk darah yang keluar pun juga lebih banyak dan mengalir sampai rongga mulut dan tenggorokan.

Berikut beberapa penyebab utama dari epistaksis anterior  atau mimisan :

  1. Sering mengorek hidung keadaan kuku yang tajam,
  2. Bersin dan membuang ingus terlalu keras,
  3. Udara yang kering dan dingin, misalnya ketika berada di dataran tinggi,
  4. Cedera pada hidung,
  5. Hidung tersumbat atau pilek, misalnya karena flu atau sinusitis,
  6. Alergi,
  7. Hidung bengkok akibat cacat bawaan lahir atau cedera (deviasi septum), dan
  8. Efek samping obat dekongestan, terutama jika digunakan secara berlebihan.

Kemudian juga berikut beberapa penyebab dari epistaksis posterior :

  1. Hidung patah akibat cedera,
  2. Kelainan pada pembuluh darah di dalam hidung, misalnya akibat kelainan genetik atau pengerasan dinding pembuluh darah,
  3. Komplikasi atau efek samping operasi hidung,
  4. Pukulan atau benturan keras pada wajah atau kepala,
  5. Gangguan pembekuan darah, misalnya karena kelainan genetik atau kanker darah (leukemia),
  6. Efek samping obat pengencer darah, seperti aspirin dan antikoagulan, dan
  7. Tumor atau kanker di rongga hidung, misalnya kanker nasofaring.

Langkah Yang Perlu Anda Lakukan Saat Mengalami Epistaksis

Melihat darah keluar dari hidung tentu menakutkan, bahkan membuat Anda bingung dan tidak tahu harus berbuat apa. Namun, cobalah untuk tetap tenang dan lakukan beberapa langkah penanganan epistaksis berikut ini:

  1. Duduk tegak dan condongkan tubuh ke depan. Posisi ini bisa mengurangi tekanan dalam pembuluh darah di hidung, sehingga dapat mengurangi perdarahan. Posisi condong ke depan juga bisa mencegah darah masuk ke dalam lambung atau tenggorokan.
  2. Setelah itu, embuskan nafas dari hidung seperti membuang ingus, tetapi lakukan secara perlahan untuk membersihkan saluran hidung dari bekuan darah.
  3. Selanjutnya, jepit lubang hidung selama 5–10 menit memakai ibu jari dan telunjuk guna menghentikan perdarahan. Lakukan pada kedua lubang meski pendarahan hanya keluar pada satu lubang hidung saja. Selama penjepitan, Anda bisa bernapas melalui mulut.

Setelah perdarahan berhenti, Anda disarankan untuk menegakkan kepala atau jangan menunduk selama beberapa jam agar darah tidak mengalir kembali.

Benda Asing Masuk Kedalam Tubuh? Cara Mengatasinya?

Benda Asing Masuk Kedalam Tubuh? Cara Mengatasinya? 2251 2250 Yudha Pratama

Benda Asing Masuk Kedalam Tubuh? Cara mengatasinya Benda asing masuk dalam tubuh terutama hidung dan mulut atau corpus alienum merupakan kasus yang kerap terjadi pada rumah sakit atau klinik kesehatan. Kasus ini kerap terjadi pada anak-anak berusia 2 hingga 5 tahun yang keingintahuan anak-anak dalam mengeksplorasi tubuh mereka.

Walaupun kasus ini terlihat sederhana tetapi jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat maka dapat mengakibatkan hal yang fatal. Dalam terjadinya benda masuk kedalam tubuh terdapat 2 kategori benda yakni organik dan anorganik.

1. Benda Organik

Benda organik yang dapat masuk kedalam tubuh diantaranya kacang-kacang, biji-bijian, nasi, larva lalat, tulang hewan dan lain-lain.

2. Benda Anorganik

Benda anorganik yang sering masuk kedalam tubuh antara lain adalah manik-manik, mainan kecil, paku, jarum, peniti, baterai, batu, kerikil, kertas, tisu, jam, logam dan lain-lain.

Bagaimana Gejalanya?

Benda Asing Masuk Kedalam Tubuh?

Beberapa tanda atau gejala yang dialami seseorang atau anak kecil ketika terdapat benda asing masuk tubuh diantaranya :

  1. Mengorok,
  2. Sesak nafas,
  3. Timbul nyeri di bagian hidung atau leher,
  4. Timbul rasa nyeri di punggung,
  5. Merasa seperti tercekik,
  6. Sulit bernafas saat benda masuk lewat hidung, dan
  7. Sulit menelan saat benda masuk lewat mulut.

Cara Pencegahannya?

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya benda masuk kedalam tubuh seperti:

  1. Mengawasi benda-benda kecil disekitar anak-anak,
  2. Memberikan anak-anak makanan yang sesuai dengan usianya,
  3. Tidak menggunakan gigi palsu saat tidur,
  4. Menggunakan gigi palsu sesuai ukuran mulut,
  5. Berhati-hati ketika memakan ikan dengan duri yang banyak di dalam tubuhnya,
  6. Menghindari minuman beralkohol, dan
  7. Menghindari kebiasaan memegang benda menggunakan mulut.

Jika benda yang masuk kedalam tubuh tidak diketahui dan mengganggu pernapasan anak atau orang dewasa, sebaiknya segera membawa diri ke rumah sakit atau ke klinik kesehatan untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat. Karena jika diabaikan akan menyebabkan berbagai komplikasi hingga kematian.

Apa Itu Rhinitis Alergi? Mari Disimak Penjelasan Berikut!

Apa Itu Rhinitis Alergi? Mari Disimak Penjelasan Berikut! 2251 2251 Yudha Pratama

Apa itu rhinitis alergi? Sobat FAST sudah pernah mendengar penyakit tersebut atau belum? Pada artikel kali ini kita mau bahas nih tentang rhinitis alergika. Hay fever atau rhinitis alergi adalah peradangan yang terjadi di rongga hidung akibat reaksi alergi.

Penyakit Rhinitis alergi telah dipicu dari beberapa jenis alergen, seperti contohnya adalah serbuk sari, debu dan bulu hewan. Hal seperti itu yang harus kita cegah atau menghindarinya. Jika adanya gejala rhinitis alergi, dokter bisa langsung memberikan obat yang bernama antihistamin dan dekongestan dalam meredakannya.

Gejala Rhinitis Alergi

  1. Pilek atau hidung tersumbat,
  2. Bersin-bersin,
  3. Mata terasa gatal atau berair,
  4. Mata membengkak dan kelopak mata bawah berwarna gelap (mata panda),
  5. Gatal di mulut dan tenggorokan,
  6. Muncul ruam pada kulit,
  7. Lemas,
  8. Batuk-batuk, dan
  9. Sakit kepala.

Penyebab Rhinitis Alergi

Terdapat beragam alergen yang bisa memicu reaksi sistem kekebalan tubuh jika terhirup melalui hidung, di antaranya:

  • Serbuk sari,
  • Tungau,
  • Spora jamur atau kapang,
  • Debu,
  • Kulit dan bulu hewan,
  • Serbuk gergaji, dan
  • Lateks.

Rhinitis alergi dapat dialami oleh siapa saja, tetapi ada beberapa faktor yang diduga bisa meningkatkan risiko terjadinya rhinitis alergi, yaitu:

  • Memiliki orang tua atau saudara kandung dengan kondisi yang sama,
  • Menderita alergi jenis lain, misalnya asma atau dermatitis atopik, dan
  • Sering terpapar asap rokok.

Selain faktor risiko, ada beberapa hal yang dapat memperparah rhinitis alergi, antara lain:

  • Suhu dingin,
  • Lingkungan lembap,
  • Parfum atau deodorant, dan
  • Asap dan polusi udara.

Hal Yang Kita Lakukan Dalam Mencegah Rhinitis Alergi

Apa itu rhinitis alergika?
Allergic rhinitis on a summer vacation in a teenage girl’s journey. A girl in a T-shirt on a pink background sneezes into a napkin

Ada banyak beberapa metode dalam pengobatan rhinitis, tergantung pada tingkat keparahan gejala dan pengaruhnya terhadap keseharian pasien. Namun, secara umum, menghindari pemicu alergi adalah metode penanganan sekaligus pencegahan utama rhinitis alergi.

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah rhinitis alergi:

  • Tutupi mulut dan hidung dengan masker saat beraktivitas di luar rumah.
  • Biasakan untuk segera mandi setelah beraktivitas di luar rumah.
  • Bersihkan lantai dengan disapu dan dipel.
  • Mandikan hewan peliharaan secara rutin dua kali sebulan.
  • Bersihkan karpet atau tikar di rumah secara rutin.
  • Pasang saringan udara di ventilasi rumah jika diperlukan.

Kapan Anda harus ke Dokter?

Pada umumnya untuk penyakit rhinitis alergi masih tergolong ringan, karena masih mudah untuk ditangani. Namun, ketika sudah menghambat aktivitas sehari-hari Anda. Segera lakukan pengecekan ke Dokter, ketika :

  • Beberapa gejala sudah sangat mengganggu dan tidak kunjung membaik,
  • Kemudian saat minum obat alergi, merasa tidak efektif malah justru ada efek samping, dan
  • Adanya penyakit lain yang bisa memperparah rhinitis alergi, contohnya seperti sinusitis, asma, atau polip dalam rongga hidung.

Ketika keluarga atau anak Anda memiliki alergi atau asma, segeralah untuk konsultasikan ke dokter.  Selanjutnya dokter bisa memberikan penanganan pertama pada penyakit rhinitis alergi.

Apa Itu Rhinitis Vasomotor? Kenali Lebih Dekat

Apa Itu Rhinitis Vasomotor? Kenali Lebih Dekat 2251 2250 Yudha Pratama

Apa itu Rhinitis Vasomotor? Rhinitis vasomotor adalah kondisi hidung yang mengalami peradangan pada bagian mukosa. Rhinitis vasomotor ini sering disebut dengan rhinitis non alergi yang sering ditandai dengan hidung berair, hidung tersumbat dan bersin-bersin. Pada kondisi ini masih belum jelas akan penyebabnya karena bukan dari alergi ataupun infeksi.

Ketika sedang mengalami Rhinitis vasomotor ini karena terjadinya gangguan saraf pada hidung, meskipun kondisi ini menyebabkan rasa tidak nyaman pada hidung Rhinitis vasomotor tidak mengancam nyawa.

Penyebab Rhinitis vasomotor

Meskipun masih belum diketahui penyebab utama dari Rhinitis vasomotor ini para peneliti menduga beberapa kondisi dapat menjadi pemicu terjadinya Rhinitis vasomotor diantaranya:

  1. Konsumsi minuman beralkohol,
  2. Infeksi virus yang terkait dengan flu,
  3. Konsumsi makanan dan minuman panas dan pedas,
  4. Paparan dari zat yang berubah menjadi gas seperti parfum, asap atau perokok pasif,
  5. Mengidap penyakit tertentu seperti hipotiroidisme,
  6. Perubahan cuaca atau musin kering,
  7. Perubahan hormon seperti hamil, menstruasi dan kontrasepsi oral, dan
  8. Penggunaan obat tertentu seperti aspirin, beta blockers, ibuprofen, antihipertensi atau antidepresan.

Gejala Rhinitis vasomotor

Pada umumnya gejala dari Rhinitis vasomotor ini adalah hidung berair, tetapi dalam beberapa kondisi tertentu terdapat gejala lain yang dapat muncul seperti

  1. Hidung berair,
  2. Penciuman menurun,
  3. Bersin-bersin,
  4. Hidung tersumbat, dan
  5. Lendir pada tenggorokan.

Pengobatan dan Pencegahan Rhinitis vasomotor

Apa itu Rhinitis Vasomotor?

Pengobatan yang dilakukan untuk Rhinitis vasomotor hanyalah untuk meredakan gejalanya saja, berikut langkahnya:

  1. Menggunakan semprotan hidung kortikosteroid seperti lfuticasone,
  2. Menggunakan dekongestan seperti fenilefrin atau pseudoefedrin, dan
  3. Semprotan hidung yang dijual bebas di apotik dan toko obat.

Setelah pengobatan kemudan ada beberapa langkah untuk pencegahan terjadinya Rhinitis vasomotor diantaranya:

  1. Menghindari polusi udara,
  2. Hindari penggunaan jangka panjang obat dekongestan hidung,
  3. Hindari penggunakan obat bebas secara sembarangan,
  4. Kurangi pemicu makanan yang pedas atau panas, dan
  5. Terlibat dalam aktifitas fisik seperti membuka saluran udara.

Jika kamu mengalami beberapa gejala yang ada diatas, kamu dapat berkonsultasi dengan dokter yang ada di rumah sakit atau klinik kesehatan untuk mendapatkan penanganan. Selain itu jika terdapat  gejala selain yang ada diatas segera membawa diri untuk mendapatkan penanganan dari dokter, agar mendapatkan dilakukan pengecekan yang tepat.

Apa Itu Furunkel Hidung? Penyebab dan Gejala

Apa Itu Furunkel Hidung? Penyebab dan Gejala 2251 2250 Yudha Pratama

Apa Itu Furunkel Hidung? Furunkel pada hidung adalah kondisi kulit hidung yang mengalami infeksi. Ketika terjadi infeksi pada kulit maka akan terbentuknya abses di kulit sekitar vestibulum hidung.

Furunkel pada umumnya paling banyak menyerang anak-anak, remaja hingga dengan dewasa. Dalam perjalanannya, furunkel akan semakin membesar dan terasa nyeri dalam beberapa hari dan kemudian akan pecah mengeluarkan nanah.

Penyebab Furunkel pada hidung

Selain dari bakteri staphylococcus aureus yang menyebabkan terjadinya Furunkel pada hidung, terdapat beberapa kondisi yang menyebabkan gejala serupa furunkel seperti:

  1. Abses pada kulit,
  2. Gigitan serangga,
  3. Acne atau jerawat,
  4. Kebiasaan mengorek hidung,
  5. Rinitis kronis,
  6. Higiene personal yang buruk, dan
  7. Sosio ekonomi rendah.

Gejala Furunkel pada hidung

Beberapa keluhan yang dapat dirasakan dari seseorang yang mengalami Furunkel pada hidung seperti nyeri dan perasaan tidak nyaman, selain itu terdapat juga gejala seperti rinitis (iritasi pada dinding lendir hidung).

Kapan Anda Harus Konsultasi Ke Dokter?

Biasanya bisul atau furunkel bisa disembuhkan dengan sendirinya, saat kondisinya masih berukuran kecil. Meskipun demikian, Anda segeralah untuk konsultasi ke dokter jika bisul atau furunkel bertambah parah.

Contoh Furunkel yang harus ke dokter:

  • Disertai demam, tidak enak badan, meriang, pusing, atau pembengkakan kelenjar getah bening,
  • Bertambah buruk dengan cepat dan disertai nyeri hebat,
  • Bertambah besar setelah sebelumnya dilakukan pengobatan mandiri,
  • Tumbuh sebagai jerawat di dalam hidung, di wajah, telinga, atau punggung,
  • Tumbuh lebih dari satu buah di lokasi yang sama atau membentuk karbunkel,
  • Tidak kunjung sembuh setelah lebih dari 14 hari,
  • Terjadi secara berulang (kambuh), dan
  • Dialami oleh orang dengan gangguan sistem imun.

Cara Mengobati Furunkel?

Apa Itu Furunkel Hidung?

Bisul yang berukuran kecil, berjumlah satu, dan tidak disertai dengan penyakit lain biasanya bisa diatasi sendiri di rumah. Beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan untuk mengobati bisul adalah:

  • Mengompres bisul dengan air hangat selama 10 menit sebanyak 4 kali sehari, guna mengurangi rasa sakit sekaligus mendorong nanah untuk berkumpul di puncak benjolan,
  • Membersihkan bisul yang pecah dengan kain kasa steril dan sabun anti-bakteri, lalu menutup bisul dengan kain kasa steril,
  • Mengganti perban sesering mungkin, misalnya 2–3 kali sehari, dan
  • Mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum dan sesudah mengobati bisul.

Mencegah Terjadinya Furunkel atau Bisul?

Ada beberapa cara untuk mencegah furunkel, penyakit tersebut dapat dicegah dengan menjaga kebersihan diri. Berikut adalah beberapa cara yang bisa diterapkan:

  • Mandi dan cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir,
  • Membersihkan dan merawat luka dengan benar, bila mengalami luka goresan, luka robek, atau luka potong,
  • Tidak berbagi penggunaan barang pribadi dengan orang lain, misalnya handuk, alat cukur, atau pakaian
  • Berolahraga secara teratur dan mengkonsumsi makanan yang sehat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, dan
  • Menghindari kontak langsung dengan penderita infeksi kulit.

Mabuk Perjalanan? Penyebab, Gejala dan Mengobatinya?

Mabuk Perjalanan? Penyebab, Gejala dan Mengobatinya? 2250 2250 Yudha Pratama

Mabuk perjalanan adalah sebuah kondisi dimana otak tidak dapat memahami sinyal yang didapat dari berbagai gerakan seperti mata, telinga dan tubuh lainnya ketika sedang dalam perjalanan. Ketika kondisi ini terjadi makan penderita tersebut akan mengalami pusing dan mual selama kendaraan bergerak.

Apa Penyebabnya?

Ketika sedang dalam perjalanan otak akan menerima sinyal dari berbagai keadaan dan kondisi, misalkan saat didalam kendaraan mata melihat semua bangunan atau pepohonan yang bergerak sedangkan otot dan sendi merasa bahwa tubuh diam tidak bergerak.

Ketika kondisi tersebut terjadi maka akan membuat otak tidak dapat memproses informasi secara benar. Hal inilah yang menyebabkan seseorang mengalami mabuk perjalanan. Tetapi terdapat beberapa faktor juga ketika seseorang mengalaminya misalkan:

  1. Usia 2 hingga 12 tahun,
  2. Bermain handphone atau membaca buku ketika berkendara,
  3. Kurang beristirahat,
  4. Perut dalam keadaan kosong,
  5. Perubahan hormonal,
  6. Riwayat pada keluarga, dan
  7. Kondisi tertentu seperti migrain, vertigo atau parkinson.

Apa Gejalanya?

Gejala yang dialami ketika sedang mabuk perjalanan dapat dibagi dari gejala ringan hingga dengan berat. Dibawah ini beberapa gejala dan tanda akibat dari masuk perjalanan:

  1. Pusing,
  2. Nyeri perut,
  3. Lelah,
  4. Mual,
  5. Kulit pucat,
  6. Sakit kepala,
  7. Keringat dingin,
  8. Sulit berkonsentrasi,
  9. Gelisah,
  10. Nafas tidak teratur,
  11. Produksi air liur meningkat, dan
  12. Muntah.

Cara Mengatasinya?

Mabuk perjalanan

Ketika seseorang mengalami mabuk perjalanan untuk mengatasinya cukup dengan minum obat anti mabuk sebelum melakukan perjalanan. Ketika ingin menggunakan obat anti mabuk sebaiknya makan terlebih dahulu dan minum obat 1 hingga 2 jam sebelum keberangkatan.

Beberapa obat anti mabuk yang dapat kamu dapatkan tanpa resep dokter ketika ingin berpergian diantaranya:

  1. Antimo strip,
  2. Antimo anak,
  3. Tolak angin,
  4. Dramamine,
  5. Domperidone,
  6. Metoclopramide, dan
  7. Ondansetron.

Dalam melakukan perjalanan obat anti mabuk tersebut hanya digunakan oleh para penumpang saja dan tidak dianjurkan oleh pengemudi, karena dari beberapa obat yang ada diatas dapat menyebabkan rasa kantuk.

Mencegah Mabuk Perjalanan

Ada beberapa tips untuk Anda yang sering kali mengalami mabuk saat melakukan perjalanan dapat dicegah dengan melakukan beberapa cara berikut ini:

  • Menghirup aroma yang berasal dari beberapa bahan alami, seperti daun mint, jahe, atau lavender
  • Mengisap permen rasa mint atau jahe
  • Minum air putih lebih sering
  • Mengonsumsi makanan rendah lemak sebelum bepergian
  • Membatasi asupan makanan berat, berminyak, pedas, dan asam sebelum bepergian
  • Mengonsumsi makanan ringan selama dalam perjalanan
  • Tidak merokok dan hindari mengonsumsi minuman beralkohol
  • Memilih tempat duduk yang membuat mata lebih leluasa saat di dalam kendaraan, misalnya di dekat kaca atau di samping sopir
  • Tidak membaca buku atau memainkan handphone saat kendaraan sedang melaju
  • Berbaring dan memejamkan mata ketika gejala mulai timbul, sampai gejala tersebut mereda
  • Memilih tempat duduk di bagian depan atau tengah kapal, jika sedang naik kapal laut

Kapan Anda Harus Konsultasi Ke Dokter?

Ketika Anda ingin melakukan sebuah pemeriksaan ke dokter dan telah memiliki riwayat mabuk perjalanan, kemudian Anda berencana melakukan perjalanan panjang dengan kendaraan. Anda juga dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan bila masih tetap mengalami gejala mabuk perjalanan.

Apa Itu Otitis Media? Penyebab, Gejala dan Mengobati

Apa Itu Otitis Media? Penyebab, Gejala dan Mengobati 2251 2250 Yudha Pratama

Apa Itu Otitis Media? Otitis Media Akut merupakan kondisi telinga bagian yang mengalami infeksi. Otitis Media Akut ini dapat terjadi pada siapa saja baik anak-anak, remaja, dewasa hingga lansia, serta tidak menutup kemungkinan perempuan dan laki-laki.

Tetapi pada umumnya kondisi ini lebih banyak ditemukan pada anak-anak yang berumur dibawah 3 tahun. Penyakit Otitis Media ini adalah penyakit yang paling sering terjadi pada bayi.

Gejala Otitis Media?

Ketika Anda mengalami Otitis Media, berikut beberapa gejala mungkin akan Anda rasakan seperti :

  1. Keluarnya cairan dalam telinga,
  2. Masalah pendengaran,
  3. Mual dan muntah,
  4. Diare,
  5. Nafsu makan berkurang,
  6. Demam, dan
  7. Sering menarik-narik telinga,
  8. Sulit tidur,
  9. Mudah marah (untuk bayi mudah rewel), dan
  10. Sakit telinga.

Cara Mengobati Otitis Media

Apa Itu Otitis Media?

Pada umumnya Otitis Media dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari kedepan. Tetapi jika Anda mengalami keluhan selain yang ada di atas, sebaiknya menemui dokter segera. Kemudian dokter akan memberikan obat dan penanganan yang tepat untuk si pasien.

Otitis Media dapat dicegah dengan cara menjauhkan anak-anak dari paparan asap rokok dan polusi udara. Serta selalu memantau anak untuk selalu mendapatkan imunisasi dengan tepat pada usianya, selain itu memberikan ASI eksklusif pada bayi juga jangan memberikannya dengan cara diminum sambil berbaring.

Komplikasi Otitis Media

Meski jarang terjadi, jika dibiarkan tanpa penanganan bisa berisiko sebabkan komplikasi, seperti:

  • Infeksi yang menyebar ke tulang telinga (mastoiditis).
  • Infeksi yang menyebar ke cairan di sekitar otak dan sumsum tulang belakang (meningitis).
  • Gangguan pendengaran permanen.
  • Gendang telinga pecah atau robek.

Selain itu, radang telinga tengah yang terjadi pada bayi atau anak-anak juga berisiko menyebabkan terlambatnya perkembangan bicara anak. Oleh karena itu, penanganan sedari dini dari kondisi ini tentunya sangatlah penting guna meminimalkan risiko komplikasi yang mengintai.

Kapan Anda Harus Konsultasi Ke Dokter?

Ketika Anda merasakan atau mengalami beberapa gejala otitis media, cobalah untuk konsultasi ke dokter. Penanganan yang tepat dan cepat bisa meningkatkan peluang kesembuhan, dan mencegah komplikasi berbahaya.