Apa itu disentri? Disentri adalah peradangan dan infeksi pada usus, yang mengakibatkan diare yang mengandung darah atau lendir. Gejala lain yang mungkin termasuk kram perut, mual, muntah, dan demam. Kondisi ini dapat terjadi sebagai akibat dari infeksi bakteri atau parasit.
Infeksi ini biasanya menyebar sebagai akibat dari kebersihan atau sanitasi yang buruk. Sobat FAST harus tahu bahwa disentri terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
- Basiler atau Shigellosis, yang disebabkan oleh infeksi bakteri Shigella.
- Amoeba atau Amoebiasis, yang disebabkan oleh infeksi Entamoeba histolytica.
Apa Saja Gejalanya?
Gejala dapat muncul 1-3 hari setelah terinfeksi. Pada beberapa orang, gejalanya membutuhkan waktu lebih lama untuk muncul. Namun, ada juga yang tidak mengalami gejala sama sekali. Setiap jenis memiliki gejala yang sedikit berbeda. Disentri basiler menyebabkan gejala seperti:
- Diare dengan kram perut,
- Demam,
- Mual dan muntah, dan
- Darah atau lendir pada diare.
Disentri amuba biasanya tidak menimbulkan gejala. Namun, pada beberapa kasus, gejala dapat muncul 2-4 minggu setelah terinfeksi. Berikut ini beberapa gejala yang perlu diwaspadai :
Apa Saja Penyebabnya?
Disentri basiler disebabkan oleh infeksi bakteri shigella (paling umum ditemui). Namun demikian, bakteri Campylobacter, E. coli, dan Salmonella, juga dapat menyebabkan disentri basiler.
Sementara itu, disentri amuba, disebabkan oleh infeksi parasit bersel satu, yaitu Entamoeba histolytica. Umumnya, daerah dengan sanitasi yang buruk merupakan tempat amuba sering ditemui. Komplikasi pada organ hati, yang berupa abses hati bisa disebabkan karena disentri amuba.
Apa Saja Faktor-Faktornya?
Ada beberapa faktor yang harus Anda ketahui, seperti:
- Kurangnya menjaga kebersihan, seperti tidak mencuci tangan sebelum makan dan setelah buang air besar.
- Benda yang terkontaminasi parasit atau bakteri penyebab disentri masuk ke dalam mulut seseorang.
- Makanan dan air yang terkontaminasi kotoran manusia.
- Daerah dengan ketersediaan air bersih yang tidak memadai.
- Lingkungan dengan tempat pembuangan limbah yang tidak tertata dengan saksama.
- Penggunaan pupuk untuk tanaman yang berasal dari kotoran manusia.
Bagaimana Cara Pencegahannya?
Cara untuk mencegah dengan upaya yang bisa dilakukan, yaitu:
- Selalu mencuci tangan dengan air dan sabun, terutama sebelum makan, memasak, menyiapkan makanan, dan setelah buang air besar, serta mengganti popok bayi.
- Menghindari kontak langsung dengan pengidap.
- Hindari penggunaan handuk yang sama dengan pengidap.
- Menggunakan air panas untuk mencuci pakaian pengidap.
- Selalu membersihkan toilet dengan desinfektan setiap digunakan.
- Menghindari makan buah-buahan yang dikupas oleh orang lain.
- Mengkonsumsi air yang telah dimasak hingga mendidih dan air di botol yang masih tertutup rapat.
- Hindari es batu yang dijual sembarangan oleh karena kemungkinan terkontaminasi kuman
Kapan Anda Harus Ke Dokter?
Jika Anda merasakan beberapa gejala yang disebutkan diatas, segeralah untuk pergi konsultasi ke Dokter. Berikut beberapa gejala yang parah untuk Anda ketahui, yaitu:
- Diare disertai darah.
- Sakit saat buang air besar.
- Muntah berulang-ulang.
- Demam tinggi.
- Penurunan berat badan secara drastis.
- Memunculkan gejala dehidrasi.