Apa Itu Demam Tifoid? – Penyebab dan Gejalanya?

Bagikan :
Bagikan :
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Daftar Isi

Apa itu demam Tifoid atau Tipes (tifus) adalah penyakit akut yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Bakteri ini biasanya ditemukan di air atau makanan yang terkontaminasi. Selain itu, bakteri ini juga bisa ditularkan dari orang yang terinfeksi.

Sobat FAST harus tahu, bahwa demam tifoid banyak terjadi di beberapa negara Asia, termasuk di Indonesia. Negara Indonesia telah tergolong penyakit endemik, diperkirakan ada 500 dari tiap 100.000 penduduk Indonesia terserang demam tifoid setiap tahunnya.

Penderita yang terinfeksi tipes bisa menularkan bakteri melalui feses atau urinenya. Biasanya ketika orang lain makan-makanan atau minum air yang terkontaminasi dengan urine yang sudah terinfeksi, penyakit ini bisa menular.

Ada banyak orang-orang salah mengartikan, tipes berbeda dengan tipus. Tifus disebabkan oleh beberapa jenis bakteri Rickettsia typhi atau R. Prowazekii. Kemudian untuk penyakit tipes dibawa oleh ektoparasit, seperti:

  • Kutu,
  • Tungau, dan
  • Caplak, Kemudian menyerang manusia.

Apa Saja Gejalanya?

Gejala yang terjadi pada demam tifoid biasanya muncul 7-14 hari setelah seseorang terinfeksi bakteri Salmonella typhi. Berikut beberapa gejala awal, berupa:

  • Demam yang meningkat secara bertahap hingga mencapai 39–40°C
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Lelah dan lemas
  • Keringat berlebih
  • Batuk kering
  • Hilang nafsu makan
  • Berat badan menurun
  • Sakit perut
  • Sembelit
  • Ruam kemerahan di kulit
  • Pembengkakan di perut

Ketika gejala tersebut semakin memburuk, biasanya akan timbul gejala lanjutan seperti:

  • Linglung atau mengigau
  • Halusinasi
  • Diare
  • Menggigil
  • Tubuh terasa sangat lelah
  • Sulit berkonsentrasi
  • BAB berdarah

Apa Saja Penyebabnya?

demam Tifoid

Penyebab dari demam tifoid disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Bakteri ini dapat masuk dan berkembang di dalam usus setelah seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi tinja dan urine penderita demam tifoid.

Berikut beberapa penyebabnya yang harus Anda ketahui, yaitu: 

  • Feses dan urine (Bakteri Salmonella typhi biasanya disebarkan melalui makanan atau air yang telah terkontaminasi), dan
  • Orang yang pernah terinfeksi (orang yang sembuh dari sakit tifus atau demam tifoid bisa menyimpan bakteri ini dalam saluran usus atau kantong empedunya).

Apa Saja Faktornya?

Ada beberapa faktor yang harus sobat FAST ketahui untuk bisa meningkatkan risiko seseorang terserang demam tifoid, yaitu:

  • Mengunjungi atau bekerja di daerah yang tinggi kasus demam tifoid.
  • Melakukan kontak langsung dengan penderita demam tifoid.
  • Tinggal di lingkungan yang kotor dan bersanitasi buruk.
  • Bekerja sebagai tenaga kesehatan yang menangani penderita demam tifoid.
  • Mengonsumsi sayur-sayuran atau buah-buahan yang tidak dicuci bersih.
  • Menggunakan toilet yang sama dengan penderita dan tidak mencuci tangan setelahnya.
  • Mengonsumsi makanan laut dari air yang terkontaminasi bakteri.
  • Melakukan seks melalui mulut (oral sex) dengan penderita demam tifoid.

Kapan Anda Harus Ke Dokter?

Ketika Anda mengalami beberapa gejala yang disebutkan diatas, terutama jika baru bepergian ke daerah dengan kasus penyebaran demam tifoid yang tinggi. Perlu Anda ketahui, bahwa orang yang telah mendapatkan vaksin tifoid tetap berisiko terserang demam tifoid.

Jika merasakan gejala yang parah dan tak kunjung juga membaik, Anda harus segera untuk memeriksakan diri ke dokter. Tanpa ribet mengantri buruan download aplikasi FASTLab untuk regis online, kini sudah tersedia di playstore atau appstore.

Bagikan :