Posts By :

Yudha Pratama

Bahaya Kanker Serviks – Yuk Cari Tahu

Bahaya Kanker Serviks – Yuk Cari Tahu 150 150 Yudha Pratama

Bahaya Kanker Serviks yang harus kalian ketahui sejak dini. Penyakit tersebut tumbuh pada sel-sel di leher rahim. Pada umumnya penyakit ini bisa berkembang secara perlahan dan baru menunjukkan gejala ketika sudah memasuki stadium lanjut.

Jadi buat Sobat FAST, penting untuk mendeteksi kanker se-dini mungkin. Dari pada harus timbul komplikasi serius dan biaya pengobatan tentunya akan relatif semakin mahal. Tanpa berlama-lama lagi, berikut informasi tentang Kanker Serviks.

Apa itu kanker serviks?

Leher rahim atau serviks merupakan bagian yang terhubung ke vagina. Kanker ini terjadi saat adanya beberapa sel di rahim alias serviks yang tidak normal dan berkembang tidak terkendali. Pada sel-sel abnormal bisa berkembang dengan cepat, sehingga bisa mengakibatkan tumbuhnya tumor pada serviks.

Tumor yang terjadi pada kanker tergolong ganas dan ada kemungkinan bisa berkembang. Penyakit ini salah satu kanker yang paling banyak menelan korban pada wanita di seluruh penjuru dunia. 

Menurut data kementerian kesehatan RI, setidaknya dilaporkan ada 15.000 kasus kanker serviks/tahunnya di Indonesia.  Melakukan deteksi dini atau tes pap smear secara rutin bisa menjadi perhatian umum.

Apa Saja Gejalanya?

Gejala baru akan muncul ketika sudah mulai menyebar dan memasuki tahap stadium lanjut. Pada kasus ini mempunyai banyak kasus yang berkaitan erat dengan infeksi menular seksual (IMS). Berikut beberapa gejala yang harus kalian ketahui dan perlu diwaspadai:

  1. Adanya perdarahan yang tidak wajar dari Miss V.
  2. Ketidakteraturan siklus menstruasi.
  3. Sakit panggul (Perut bagian bawah).
  4. Ketika berhubungan seks ada rasa nyeri.
  5.  Nyeri di pinggang (punggung bawah) atau kaki.
  6. Merasakan badan lemas dan mudah lelah.
  7. Memiliki berat badan menurun, padahal sedang tidak diet.
  8. Tidak memiliki nafsu makan.
  9. Cairan Miss V tidak normal (Adanya bau menyengat dan disertai darah)
  10. Salah satu kakinya bengkak.

Apa Saja Penyebabnya?

Sobat FAST harus tahu tentang penyebab yang terjadi dari kanker serviks. Biasanya terjadi ketika sel-sel yang sehat mengalami perubahan atau mutasi. Mutasi inilah yang menyebabkan beberapa sel tersebut menjadi tumbuh secara tidak normal. 

Bagi penyebab pastinya pada penyakit kanker serviks masih belum  diketahui apa saja yang bisa menyebabkan perubahan gen sel-sel tersebut. Pada kondisi ini diketahui terkait dengan infeksi human papilloma virus (HPV), virus tersebut bisa menular melalui hubungan seksual.

Apa Saja Jenis-Jenisnya?

Kanker serviks memiliki 2 jenis, yaitu:

1. Karsinoma Sel Skuamosa (KSS)

Jenis kanker ini paling sering terjadi, KSS bermula di sel skuamosa serviks yaitu sel yang melapisi bagian luar leher rahim.

2. Adenokarsinoma

Jenis kanker ini bermula di sel kelenjar pada saluran leher rahim.

Walaupun masih terbilang jarang terjadi, kedua jenis ini  bisa terjadi secara bersamaan. Kanker serviks juga bisa terjadi pada sel leher rahim selain sel skuamosa atau sel kelenjar, tetapi hal ini sangat jarang terjadi.

Angka Harapan Hidup

Apakah masih ada harapan hidup pada penderita? Jawabannya tergantung pada stadium yang dialaminya. Angka ini merupakan gambaran persentase untuk penderita yang masih hidup 5 tahun setelah terdiagnosa menderita kanker serviks.

Salah satu contohnya, angka harapan hidup sekitar 80% berarti 80 dari 100 penderita bertahan sampai 5 tahun atau lebih setelah terdiagnosis kanker serviks. Berikut adalah angka harapan hidup pada penderita, berdasarkan stadium yang dialaminya:

  • Stadium 1: 90% atau lebih,
  • Lalu untuk yang ke 2: 60-80%,
  • Stadium 3 50%, dan
  • Kemudian untuk yang ke 4 ≤30%.

Bagaimana Cara Pengobatan dan Pencegahannya?

Pada pengobatan serviks tergantung pada stadium kanker yang dialami penderita dan kondisi kesehatannya. Tindakan yang mungkin bisa dilakukan yaitu dengan membutuhkan dokter seperti kemoterapi, radioterapi, bedah, atau kombinasi dari ketiganya.

Penderita ada kemungkinan besar sembuh, jika kondisi ini terdeteksi sejak dini. Oleh karena itu, setiap wanita disarankan untuk menjalani skrining kanker serviks secara berkala sejak usia 21 tahun atau sejak menikah.

Infeksi HPV bisa memicu kanker ini juga dapat dilakukan dengan menjalani vaksinasi kanker serviks sejak usia 10 tahun. Buat Sobat FAST bisa melakukan vaksinasi HPV di Klinik Utama FASTLab Widya Chandra. Kebetulan sedang ada promo berjalan, yuk jangan sampai kehabisan!

Kapan Anda Harus ke Dokter?

Ketika teman-teman sudah memiliki beberapa gejala yang disebutkan diatas, disarankan untuk langsung mengunjungi atau konsultasi dokter. Jangan menganggap kondisi ini sepele, untuk menghindari penyakit tidak semakin parah.

Penanganan yang baik dan cepat, dapat meminimalisir akibat, sehingga pengobatan bisa lebih cepat dilakukan. Sobat FAST bisa Vaksin HPV atau Konsultasi Dokter di Klinik Utama FASTLab Widya Chandra. Yuk tunggu apa lagi, dapatkan segera promonya sekarang juga!

Herpes Zoster – Tanpa Komplikasi

Herpes Zoster – Tanpa Komplikasi 830 495 Yudha Pratama

Herpes zoster (Cacar Ular) merupakan penyakit yang ditandai dengan timbulnya ruam dan bintil berisi air yang disertai nyeri pada salah satu sisi tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus Varicella Zoster, yang juga menjadi penyebab cacar air.

Penyakit ini tidak sampai mengancam jiwa, akan tetapi bisa menimbulkan nyeri yang sangat mengganggu. Pada umumnya hanya terjadi satu kali, kasus ini jarang terjadi terhadap orang yang pernah terkena herpes zoster untuk bisa mengalami kekambuhan.

Apa Saja Gejalanya?

Ada beberapa gejala yang harus Anda ketahui, timbulnya bintil berisi air di kulit, dengan ciri-ciri sebagai berikut:

  • Bintil muncul seperti cacar air di salah satu sisi tubuh, bisa kanan atau kiri,
  • Timbul di satu area kulit.
  • Jaringan kulit di sekitar bintil menjadi bengkak.
  • Biasanya berkembang menjadi luka lepuh yang akan pecah dan menjadi luka berkerak, lalu menghilang secara perlahan dalam 2–3 minggu.
  • Muncul di jalur saraf dari saraf tulang belakang, seperti pada punggung, dada, dan perut.
  • Bintil timbul di area wajah, mata, mulut, dan telinga.

Bintil herpes pada kulit terasa nyeri seperti terbakar, kaku, dan kesemutan yang semakin parah bila tersentuh. Nyeri tersebut sudah timbul 2-3 hari sebelum bintil muncul dan masih akan terus terasa bahkan setelah bintil hilang.

Namun, selain itu bintil dan nyeri, gejala lainnya yang dialami oleh si penderita adalah:

  • Demam,
  • Menggigil,
  • Sakit kepala,
  • Kelelahan,
  • Sensitif terhadap cahaya.
  • Sakit perut.

Penyakit herpes zoster bisa terjadi di dalam dan di sekitar mata. Kondisi tersebut dinamakan zoster ophthalmicus. Ruam lepuh yang timbul akan muncul di kelopak mata, dahi, dan terkadang di sekitar area hidung. Berikut gejalanya, yaitu:

  • Mata terasa terbakar, nyeri berdenyut, memerah dan meradang.
  • Kelopak mata membengkak.
  • Penglihatan kabur.

Apa Saja Penyebabnya?

Penyebab yang terjadi pada herpes zoster, karena dari virus Varicella Zoster yang menjadi penyebab cacar air. Bagi penderita yang sembuh dari cacar air, cirus tersebut tidak mati, namun hanya menjadi tidak aktif.

Pada virus yang tidak aktif ada kemungkinan pindah ke saraf sumsum tulang belakang dan otak untuk menetap selama bertahun-tahun. Di fase ini tidak menimbulkan gejala apa pun, virus yang aktif akan mempengaruhi sel saraf di kulit sehingga bisa menimbulkan gejala ruam.

Herpes zoster

Saat ini belum diketahui penyebab virus Varicella Zoster aktif kembali, karena tidak semua orang yang pernah mengalami cacar air akan mengalami Herpes Zoster. Ada beberapa kondisi yang diduga bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami Herpes Zoster, yaitu:

  • Usia 50 tahun ke atas
    Seiring pertambahan usia, daya tahan tubuh akan makin melemah sehingga risiko terkena herpes zoster akan makin tinggi.
  • Stres
    Stres fisik atau emosional dapat membuat tubuh melepaskan senyawa kimia yang bisa mengganggu daya tahan tubuh.
  • Daya tubuh yang lemah
    Kondisi ini dapat terjadi akibat AIDS, kanker, operasi transplantasi organ, atau konsumsi obat kortikosteroid dalam jangka panjang.

Bagaimana Cara Mengatasinya?

Ada cara yang bisa mengurangi risiko terjadinya herpes zoster yaitu dengan mendapatkan vaksin cacar air atau vaksin varicella. Vaksin tersebut disarankan untuk orang berusia 50 tahun ke atas. Selain itu, vaksin juga bisa diberikan kepada penderita untuk mencegah kekambuhan.

Meskipun tidak bisa mencegah sepenuhnya, vaksin varicella bisa mengurangi keparahan gejala penyakit ini. Selain itu, vaksin juga mempercepat waktu penyembuhan. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, adanya kelanjutan dari penyakit cacar air tidak bisa menular.

Berikut beberapa hal yang harus diketahui oleh Sobat FAST untuk menghindari penularannya, yaitu:

  • Menutupi luka yang melepuh, agar cairan pada lepuhan tidak mengkontaminasi benda-benda yang bisa menjadi perantara penularan.
  • Jangan pernah menyentuh atau menggaruk luka lepuh.
  • Mencuci tangan Anda dengan sabun dan air yang mengalir secara rutin.
  • Menghindari kontak langsung dengan ibu hamil yang belum pernah terserang cacar air, bayi dengan berat badan lahir rendah atau bayi prematur, dan orang dengan daya tahan tubuh yang lemah.

Kapan Anda Harus Ke Dokter?

Jika Anda merasakan beberapa gejala yang telah dijelaskan, segeralah untuk konsultasi ke dokter. Terutama untuk Anda yang:

  • Usia 60 tahun atau lebih.
  • Mempunyai daya tahan tubuh yang lemah akibat menderita kanker atau penyakit kronis, riwayat transplantasi organ, atau sedang mengkonsumsi obat tertentu.
  • Mengalami nyeri dan ruam di sekitar mata.
  • Tinggal satu rumah dengan orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah.
  • Memiliki ruam yang menyebar dan terasa sangat nyeri.

Hari AIDS Sedunia – Bagaimana Cara Pencegahannya?

Hari AIDS Sedunia – Bagaimana Cara Pencegahannya? 1024 683 Yudha Pratama

Hari AIDS Sedunia  setiap tahun diperingati pada tanggal 1 Desember. Penetapan tersebut dengan tujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dunia terhadap wabah penyakit AIDS yang sangat berbahaya.

AIDS atau Acquired Immune Deficiency merupakan suatu kumpulan gejala dan infeksi sindrom yang muncul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia lantaran virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh manusia.

Menurut WHO, HIV masih menjadi masalah kesehatan masyarakat global yang serius dan sejauh ini telah merenggut 36,3 juta jiwa. Di Tahun 2020 tercatat sekitar 680.000 orang meninggal terkait HIV dan 1,5 juta orang tertular.

Ada sekitar 37,7 juta orang yang hidup dengan HIV per akhir tahun 2020 dan lebih dari dua pertiganya 25,4 juta berada di wilayah Afrika. Penyakit tersebut sampai saat ini belum ada obatnya.

Adanya peningkatan akses ke pencegahan, diagnosis, pengobatan, dan perawatan HIV yang efektif, infeksi HIV telah menjadi kondisi bagi kesehatan kronis yang bisa dikelola. Ketersediaan layanan yang memungkinkan seseorang hidup dengan HIV, untuk menjalani hidup yang panjang dan sehat.

Sejarah Hari AIDS Sedunia?

Adanya sejarah yang tercipta dibalik hari AIDS sedunia berasal dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Menteri Kesehatan Sedunia tahun 1988. Kala itu ada beberapa negara yang tengah menjalankan program pencegahan AIDS bagi masyarakat dunia.

Pada pertemuan tersebut ada beberapa organisasi internasional di seluruh dunia menyepakati Hari AIDS di tanggal 1 Desember. Menteri kesehatan juga menganggap momentum penting dalam menghormati orang yang telah meninggal karena HIV/AIDS.

Di tahun 1995 Presiden Amerika Serikat telah meresmikan Hari AIDS Sedunia pada tanggal 1 Desember. Berikutnya di tahun 2005, United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS) menjadi pelopor kampanye hari AIDS Sedunia.

Sobat FAST harus tahu, bahwa sebelum memilih tema, mereka berkonsultasi dengan organisasi kesehatan global lainnya. Tugas ini diserahkan kepada World AIDS Campaign (WAC) di tahun 2005.

Mengenal Tanda dan Gejalanya?

Hari AIDS Sedunia

Gejala yang timbul telah bervariasi pada stadium infeksi, meskipun begitu orang yang hidup dengan HIV cenderung paling menular dalam beberapa bulan pertama setelah terinfeksi. Ada banyak yang tidak menyadari status mereka sampai tahap selanjutnya.

Pada beberapa minggu pertama setelah terjadinya infeksi awal, mungkin tidak merasakan atau mengalami gejala, seperti:

Saat infeksi semakin melemahkan sistem kekebalan, mereka bisa mengembangkan tanda dan gejala lainnya. Contohnya seperti:

  • Pembengkakan kelenjar getah bening,
  • Penurunan berat badan,
  • Demam,
  • Diare, dan
  • Batuk.

Tanpa adanya pengobatan, penyakit tersebut bisa berkembang semakin parah, seperti:

Bagaimana Penularannya?

Penyakit HIV dapat ditularkan melalui pertukaran berbagai cairan tubuh dari orang yang terinfeksi, contohnya seperti:

  • Darah,
  • ASI,
  • Air mani, dan 
  • Cairan vagina.

HIV juga bisa terjadi penularan dari ibu ke anaknya selama masa kehamilan dan persalinan. Bukan hanya itu saja, ada berbagai jarum suntik yang terkontaminasi, alat suntik dan transfusi darah juga bisa menularkan HIV.

Bagaimana Cara Pencegahan Penularannya?

Infeksi HIV bisa dikurangi dengan cara pertahankan perilaku aman, seperti melakukan perilaku seks berisiko dan menggunakan narkoba. Jika bertemu ODHA, bersikap wajar dan jangan mendiskriminasi atau memberikan cap negatif, namun beri dukungan dan jika berinteraksi dengan ODHA, tidak perlu takut tertular.

Hal yang perlu Anda ketahui, bahwa virus HIV tidak akan menular melalui:

  • Sentuhan,
  • Keringat, dan
  • Berbagi makanan.

Kesimpulan

HIV hanya menular melalui cairan kelamin dan darah. Upaya dalam pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS bertujuan dalam mewujudkan target Three Zero pada 2030, antara lain tidak ada lagi penularan infeksi baru HIV, tidak ada lagi kematian akibat AIDS, dan tidak ada lagi stigma dan diskriminasi kepada orang yang menderita virus HIV.

Semoga bisa bermanfaat pada artikel kali ini dan terima kasih sudah membacanya sampai selesai, jangan lupa untuk membaca artikel kami yang lainnya. Bila mana memiliki pertanyaan, bisa melalui kolom komentar yang tersedia dibawah.

Apa Itu Hemoroid? Yuk Cari Tahu Penjelasannya!

Apa Itu Hemoroid? Yuk Cari Tahu Penjelasannya! 2251 2250 Yudha Pratama

Apa itu hemoroid? Wasir atau hemoroid adalah pembengkakan atau pembesaran pada pembuluh darah di bagian akhir usus besar (rektum) dan anus. Wasir dapat terjadi di segala usia, tetapi lebih sering dialami oleh orang usia 50 tahun atau lebih.

Pada Wasir internal biasanya timbul bersama perdarahan rektum tanpa rasa nyeri, sedangkan wasir eksternal bisa menunjukkan beberapa gejala atau jika terkena trombosis akan ada nyeri signifikan dan pembengkakan di area anus.

Ada banyak sekali secara keliru menganggap semua gejala yang muncul di sekitar area anus dan rektum sebagai “wasir”. Penyebab wasir yang sebenarnya masih belum diketahui, sejumlah faktor yang meningkatkan tekanan intra-abdomen, khususnya konstipasi.

Apa Saja Gejalanya?

  1. Rasa gatal atau sakit di sekitar anus,
  2. Benjolan keras di sekitar anus yang terasa perih,
  3. Perdarahan dari anus setelah buang air besar, dan
  4. Keluarnya lendir setelah BAB.

Apa Saja Penyebabnya?

  1. Terlalu mengejan saat buang air besar,
  2. Diare kronis atau konstipasi,
  3. Kehamilan,
  4. Obesitas atau kelebihan berat badan,
  5. Duduk di toilet terlalu lama,
  6. Terlalu banyak minum kafein,
  7. Hubungan intim secara anal,
  8. Diet yang rendah serat tapi tinggi lemak,
  9. Pekerjaan yang mengharuskan seseorang untuk duduk atau berdiri dalam waktu lama,
  10. Hilangnya kemampuan otot panggul sering terjadi karena pertambahan usia,
  11. Gaya hidup yang jarang bergerak,
  12. Mengidap penyakit hati atau penyakit jantung,
  13. Infeksi di daerah anus, dan
  14. Genetik.

Apa Saja Faktornya?

Apa itu hemoroid?

Ada beberapa faktor risiko yang harus sobat FAST ketahui, seperti:

  • Penuaan.
  • Lemahnya dinding pembuluh darah.
  • Wanita Hamil.
  • Konstipasi.
  • Konsumsi makanan rendah serat.
  • Peningkatan tekanan intra abdomen.
  • Batuk kronik.
  • Sering mengedan.
  • Penggunaan toilet yang berlama-lama (misal: duduk dalam waktu yang lama di toilet).

Cara Pencegahan dan Pengobatannya?

Sobat FAST harus mengetahui, bahwa “wasir” harus segera ditangani agar tidak membengkak, pecah, atau terpelintir. Pengobatan bisa dilakukan dengan cara:

  • Mengkonsumsi obat pelancar BAB.
  • Menerapkan pola makan yang sehat dan menambah asupan serat.
  • Menggunakan salep wasir.
  • Menjalani operasi pengangkatan wasir.

Dalam menghindari terjadinya wasir, langkah yang bisa dilakukan yaitu dengan mengkonsumsi makanan kaya serat, banyak minum air putih, dan rutin berolahraga. Kemudian, hindari juga kebiasaan yang bisa memicu wasir, seperti duduk terlalu lama, menunda BAB.

Apa Itu Hepatitis A? – Penyebab dan Gejalanya?

Apa Itu Hepatitis A? – Penyebab dan Gejalanya? 2250 2250 Yudha Pratama

Apa itu Hepatitis A? Penyakit yang menyerang organ hati disebabkan oleh virus hepatitis A. Infeksi ini mengganggu sistem kerja organ hati yang dapat menular dengan mudah melalui makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi oleh virus tersebut.

Apa Saja Gejala dan Penyebabnya?

Gejala yang dapat dirasakan oleh penderita ketika sudah terkena selama beberapa minggu akan menyebabkan berbagai keluhan, seperti:

  1. Penyakit kuning.
  2. Demam.
  3. Mual.
  4. Muntah.
  5. Lemas.

Selain itu berbagai kondisi seseorang dengan mudah terkena virus hepatitis A ini jika ia tinggal di daerah yang sudah banyak terkena kasus hepatitis A. Tak hanya itu orang yang berhubungan seksual dengan si penderita Hepatitis A juga sangat mudah untuk terkena.

Apa Saja Faktor-Faktornya?

Apa itu Hepatitis A?

Jika Anda belum melakukan vaksinasi, bisa memiliki risiko tinggi untuk terpapar virus. Ada beberapa faktor yang harus Anda ketahui, sebagian besar kasusnya terjadi pada anak-anak dan faktor risiko sebagai berikut:

  • Bepergian atau bekerja pada wilayah dengan kasus hepatitis yang tinggi.
  • Menitipkan anak di daycare.
  • Tinggal dengan seorang pengidap.
  • Melakukan hubungan seksual dengan sesama jenis.
  • Positif mengidap HIV.
  • Memiliki kelainan faktor pembekuan darah (hemofilia).
  • Memakai segala jenis obat-obatan terlarang atau narkotika.

Cara Pengobatan dan Pencegahannya?

Biasanya hepatitis ini dapat sembuh dengan sendirinya tergantung dengan kondisi sistem kekebalan tubuh di penderita. Selain itu pengobatan juga akan diberikan hanya untuk meringankan gejala sambil menunggu penyakit tersebut sembuh.

Kemudian salah satu cara untuk mencegah Hepatitis A ini menularkan ke orang lain adalahnya dengan cara menjalani vaksinasi hepatitis A, menjaga kebersihan lingkungan sekitar, dan memastikan makanan dan minuman yang dikonsumsi sudah bersih dan matang.

Kapan Anda Harus ke Dokter?

Jika Anda terdampak atau merasakan beberapa gejala yang dijelaskan diatas, segera untuk periksakan diri ke dokter dan menyebutkan gejala apa yang dirasakan. Biasanya dokter akan memeriksa dan memberikan vaksin hepatitis atau suntikan immunoglobulin (antibody) dalam waktu dua minggu setelah mencurigai adanya paparan virus.

Semoga artikel kali ini bisa membantu sobat FAST dalam mengatasi virus hepatitis A, jangan lupa untuk baca artikel kami yang lainnya. Jika mempunyai beberapa pertanyaan atau ada yang ingin disampaikan, bisa langsung memberikan komentar pada kolom dibawah.

Apa Itu Taeniasis? – Cara Mengatasinya?

Apa Itu Taeniasis? – Cara Mengatasinya? 2251 2251 Yudha Pratama

Apa itu Taeniasis? Kondisi tubuh terkena infeksi parasit yang disebabkan oleh cacing pita (Taeniidae). Secara umum kondisi ini mudah diatasi, tetapi jika dibiarkan saja maka cacing tersebut dapat menyebar pada organ tubuh lainnya sehingga menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan yang serius.

Apa Saja Penyebabnya?

Beberapa penyebabnya adalah tubuh terkontaminasi oleh telur atau larva cacing yang menginfeksi usus. Dari jenis cacing pita menyebabkan Taeniasis ini seperti:

  1. Taenia solium, yaitu cacing pita yang terdapat pada daging babi
  2. Saginata, yakni biasanya terdapat di daging sapi
  3. Asiatica adalah cacing pita yang terdapat pada daging sapi tetapi yang ada di asia saja seperti Indonesia, Korea Selatan, Thailand dan India

Apa Saja Gejalanya? 

Beberapa gejala yang dirasakan oleh penderita ketika cacing yang ada di usus tadi sudah menyebar ke organ tubuh lainnya adalah:

  1. Mual
  2. Hilang nafsu makan
  3. Diare
  4. Lemah
  5. Sakit perut
  6. Pusing
  7. Keinginan mengkonsumsi makanan rasa asin
  8. Berat badan menurun

Apa Saja Pencegahannya?

Sobat FAST harus tahu, bahwa ada beberapa langkah yang bisa dilakukan, seperti:

  • Menghindari konsumsi daging yang belum dimasak.
  • Mencuci semua buah dan sayuran dengan bersih sebelum dikonsumsi.
  • Memasak bahan makanan sampai benar-benar matang merata.
  • Membawa hewan peliharaan yang terinfeksi cacing pita ke dokter hewan.
  • Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah mengolah makanan, sebelum makan, serta setelah menggunakan toilet.
Apa itu Taeniasis?

Jika Anda mempunyai hewan ternak, selain melakukan langkah pencegahan yang dijelaskan diatas, buatlah saluran pembuangan kotoran yang baik. Hal itu bertujuan agar jangan sampai air yang digunakan untuk keperluan konsumsi tercemari oleh kotoran.

Cara Mengatasinya?

Biasanya pengobatan yang dilakukan untuk menghentikan Taeniasis ini adalah dengan cara menghentikan perkembangbiakan cacing, mencegah komplikasi dan penularan pada orang lain.

Selain itu dokter juga akan berupaya untuk membunuh cacing pita dengan cara mengeluarkan dari tubuh, memberikan obat antihelmintik dan obat-obatan jangka panjang. Tak hanya itu dokter juga akan memberikan obat anti radang dan melakukan pemeriksaan feses.

Hal ini bertujuan untuk memeriksa apakah telur, larva, atau bagian tubuh cacing pita sudah tidak ada di dalam tubuh, maka pengobatan dapat dinilai berhasil.

Kapan Harus Ke Dokter?

Jika Anda merasakan salah satu gejala yang telah dijelaskan diatas, terutama Anda menemukan sesuatu yang terlihat seperti cacing pita pada tinja Anda. Segeralah untuk pergi ke dokter untuk mendapatkan penangan pertama.

Semoga pembahasan kali ini bisa bermanfaat untuk Anda, jangan lupa untuk membaca artikel kami yang lainnya. Jika Anda memiliki beberapa pertanyaan, silahkan berikan komentar pada kolom dibawah ini.  

Apa Itu Schistosomiasis? – Yuk Ikuti Penjelasannya!

Apa Itu Schistosomiasis? – Yuk Ikuti Penjelasannya! 2250 2251 Yudha Pratama

Apa itu Schistosomiasis? Penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing schistosoma, penyakit ini lebih dikenal dengan sebutan penyakit demam siput. Penyakit ini biasanya sering muncul atau ditemukan di benua Afrika, namun sedikit kasus yang ditemukan di daerah Timur Tengah, Amerika Selatan, sampai negara-negara di Asia Tenggara.

Pada negara Indonesia masih banyak ditemukan di provinsi Sulawesi Tengah. Penyakit ini juga sering disebut dengan “demam keong”, karena penularannya adalah melalui larva infektif yang hidup di dalam tubuh seekor keong.

Schistosomiasis yang bersifat akut atau kronis bisa menyerang berbagai macam organ dalam tubuh. Penyakit ini pada umumnya tidak berakibat fatal, namun secara kronis mengakibatkan kerusakan organ serius dan bisa mengancam nyawa.

Apa Saja Penyebabnya?

Penyebab utamanya yaitu cacing schistosoma yang hidup di air tawar, seperti waduk, danau dan sungai. Seseorang dapat terkontaminasi oleh cacing ini ketika sedang mandi, berenang atau langsung berkontak dengan air yang terkontaminasi oleh cacing ini.

Apa Saja Gejalanya?

Gejala umum yang dirasakan ketika terkena cacing ini adalah ruam dan gatal-gatal pada kulit. Tetapi cacing ini dapat tumbuh dan berkembang pada tubuh manusia sehingga dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti:

  1. Demam,
  2. Diare,
  3. Pusing,
  4. Ruam kulit,
  5. Nyeri otot dan sendiri,
  6. Sakit perut,
  7. Lelah dan lemas, dan
  8. Batuk.
Apa itu Schistosomiasis?

Jika kondisi ini tidak segera ditangani oleh dokter atau klinik kesehatan maka dapat menyebabkan komplikasi berkelanjutan seperti:

  1. Nyeri perut,
  2. Diare dan BAB berdarah,
  3. Anemia,
  4. Urin berdarah,
  5. Sesak napas,
  6. Batuk terus menerus hingga batuk berdarah,
  7. Kejang,
  8. Sakit kepala, dan
  9. Tungkai lemah atau lumpuh.

Cara Mengatasinya?

Jika Anda mengalami beberapa gejala yang ada di atas setelah beberapa hari habis mandi atau berenang di sungai, waduk atau danau segera bawa diri ke dokter untuk melakukan pemeriksaan dan pengobatan. Umumnya dokter akan memberikan praziquantel untuk mengatasinya.

Kapan Anda Harus Ke Dokter?

Ketika Anda mengalami beberapa gejala seperti demam, nyeri otot, sendi, nyeri kepala dan disertai dengan ruam terasa gatal, terutama setelah bepergian ke daerah endemik Schistosomiasis, segera untuk lakukan pemeriksaan ke tenaga kesehatan terdekat.

Kali ini Anda sudah tidak perlu repot-repot lagi mengantri untuk regis atau cek ke dokter, cukup melalui aplikasi FASTLab sudah bisa regis online. Anda bisa dengan cepat mendapatkan perawatan atau pertolongan pertama.

Semoga bisa bermanfaat pada artikel kali ini dan sobat FAST jangan lupa untuk membaca artikel kami yang lainnya, bila ada yang ingin disampaikan bisa tulis komentar Anda pada kolom dibawah ini!

Apa Itu Ascariasis? – Cacing Daging S

Apa Itu Ascariasis? – Cacing Daging S 2251 2251 Yudha Pratama

Apa itu ascariasis adalah kondisi perut mengalami nyeri yang disebabkan oleh cacing gelang (Ascaris lumbricoides). Cacing ini dapat hidup dan berkembang didalam usus manusia sehingga dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan dan komplikasi.

Apa Saja Penyebabnya? 

Cacing gelang dapat tumbuh dimana saja seperti, tanah, air, dan makanan yang terkontaminasi oleh cacing tersebut. Tetapi telur cacing gelang juga dapat ditemukan pada tanah yang terkontaminasi oleh tinja manusia. Beberapa faktor yang menyebabkan seseorang terkena Ascariasis:

  1. Mengonsumsi bahan makanan yang tumbuh di tanah yang terkontaminasi cacing gelang.
  2. Mengonsumsi makanan dan minuman dengan tangan tidak dicuci terlebih dahulu setelah menyentuh tanah.

Apa Saja Gejalanya?

Gejala umum yang muncul ketika seseorang terinfeksi berbeda-beda tergantung dimana ia mengalami infeksi tersebut. misalnya jika paru-paru yang terkena maka penderita akan mengalami gejala asma atau pneumonia seperti:

  1. Batuk,
  2. Sesak napas,
  3. Mengi, dan
  4. Demam.
Apa itu ascariasis

Jika tubuh bagian perut yang terinfeksi oleh cacing gelang ini maka akan menyebabkan gejala seperti:

  1. Lemes,
  2. Diare,
  3. Sakit perut hebat,
  4. Mual dan muntah,
  5. BAB berdarah,
  6. Hilang nafsu makan,
  7. Berat badan menurun, dan
  8. Terdapat cacing pada tinja.

Cara Mengatasinya? 

Umumnya pada beberapa kasus kondisi ini dapat sembuh dengan sendirinya, tetapi untuk sangat disarankan mengunjungi dokter rumah sakit atau klinik kesehatan. Selanjutnya pengobatan yang dapat dilakukan secara mandiri adalah dengan mengkonsumsi beberapa obat cacing seperti:

  1. Pirantel pamoat,
  2. Piperazine,
  3. Mebendazole, dan
  4. Albendazole.

Ketika tubuh sudah terkontaminasi oleh cacing gelang dan menyebabkan beberapa komplikasi yang berat dokter akan melakukan prosedur bedah untuk membuang cacing di dalam usus dan memperbaiki kerusakan yang ada di usus tersebut.

Apa Saja Faktor-Faktornya?

Sobat FAST harus tahu, bahwa ada beberapa faktor risiko yang bisa menyebabkan seseorang lebih mudah mengalami ascariasis, yaitu:

  • Usia. Kebanyakan orang yang menderita ascariasis berusia 10 tahun atau lebih muda. Anak-anak dalam kelompok usia ini mungkin berisiko lebih tinggi karena mereka lebih sering bermain di tanah.
  • Iklim yang Hangat. Negara dengan iklim hangat seperti Indonesia lebih rentan mengalami penyakit cacing gelang ini. 
  • Sanitasi yang Buruk. Ascariasis akan lebih tersebar luas di negara berkembang di mana kotoran manusia dibiarkan bercampur dengan tanah setempat.

Kapan Anda Harus Ke Dokter?

Jika Anda merasakan gejala yang dijelaskan di atas, segera untuk konsultasi ke dokter. Ingat untuk penanganan yang tepat dapat meminimalisir akibat, sehingga pengobatan bisa lebih cepat dilakukan.

Saat ini Anda sudah tidak perlu ribet antri untuk regis offline, bisa langsung download aplikasi FASTLab untuk langsung regis online.

Apa Itu Strongyloidiasis – Cara Mengatasinya?

Apa Itu Strongyloidiasis – Cara Mengatasinya? 2251 2251 Yudha Pratama

Apa itu strongyloidiasis adalah penyakit infeksi akibat cacing gelang jenis Strongyloides stercoralis. Cacing ini dapat hidup sebagai parasit di dalam tubuh manusia dan mengambil nutrisi yang diperoleh manusia melalui makanan.

Soba FAST harus tahu, bahwa Cacing  S.stercoralis umumnya berkembang biak pada cuaca hangat. Negara tropis dan subtropis biasa menjadi tempat ditemukannya cacing ini, khususnya di wilayah pedesaan.

Cara utama penularannya adalah melalui kontak kulit dengan tanah yang mengandung larva cacing. Larva bisa menembus kulit, lalu menuju tinggal dalam tubuh inangnya. Cacing ini bahkan dapat menetaskan telurnya dalam usus inangnya. Meski sebagian cacing bisa dikeluarkan lewat tinja dan sebagian lainnya berkembang biak menginfeksi inangnya.

Apa Saja Gejalanya?

Pada jenis strongyloidiasis akut (yang berlangsung mendadak), gejala yang ditimbulkan meliputi:

  • Gatal ringan dan ruam pada kulit, biasanya pada kaki, bokong dan pinggul
  • Sakit perut
  • Mual dan muntah
  • Diare
  • Tidak nafsu makan
  • Demam
  • Batuk
  • Sesak napas dengan mengi

Sedangkan pada strongyloidiasis kronis (yang berlangsung dalam jangka panjang), gejala yang dapat timbul berupa:

  • Rasa tidak nyaman di perut
  • Gatal dan ruam pada kulit yang berulang
  • Diare berdarah yang terkadang diselingi dengan konstipasi
  • Penurunan berat badan
  • Perut buncit.
  • Pucat

Apa Saja Penyebabnya?

Cacing Strongyloides terjadi ketika kulit kontak dengan cacing yang kecil di dalam tanah. Berikut beberapa siklus cacing Strongyloides di dalam tubuh manusia setelah cacing menembus kulit dan masuk ke aliran darah: 

  1. Cacing bergerak melalui aliran darah dan masuk ke dalam paru-paru.
  2. Naik dari paru-paru melalui kerongkongan hingga ke dalam mulut dan tertelan masuk ke dalam perut.
  3. Bergerak menuju usus halus.
  4. Cacing bertelur di usus halus yang kemudian menetas menjadi larva
  5. Larva cacing dibuang bersama feses dan menjadi cacing dewasa yang dapat menginfeksi orang lain
  6. Larva cacing juga dapat masuk kembali dengan menembus kulit di sekitar anus (autoinfeksi)

Cara Mengatasinya?

Apa itu strongyloidiasis

Pada setiap jenis strongyloidiasis memerlukan penanganan, baik menimbulkan gejala atau tidak. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi. Tujuan pengobatan yang paling utama adalah menghilangkan cacing di dalam tubuh.

Cara untuk pengobatannya yaitu dengan menggunakan obat cacing, seperti ivermectin yang berfungsi membunuh cacing Strongyloides dewasa. Selain itu obat albendazole dan tiabendazole juga bisa digunakan sebagai alternatif.

Jika ada pengobatan lain, tentunya harus dilakukan sesuai dengan gejala yang timbul. Obat antihistamin bisa digunakan untuk menangani gatal dan ruam pada kulit. Penderita dengan sistem imun yang lemah, penanganan dan perawatan di rumah sakit perlu dilakukan.

Kapan Anda Harus Ke Dokter?

Bagi Anda penderita dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter, saat mengalami atau merasakan gejala yang telah dijelaskan diatas. Selain gejala akut dan kronis, bisa juga ditandai dengan gejala yang lebih serius yang menandakan terjadinya sindrom hiperinfeksi.

Segera lakukan pemeriksaan diri ke dokter saat mengalami gejala sindrom hiperinfeksi. Berikut beberapa gejalanya, yaitu:

  • Menggigil,
  • Kebingungan,
  • Leher kaku,
  • Diare disertai darah,
  • Sesak nafas, dan
  • Batuk darah.

Infeksi Cacing Tambang – Penyebab dan Gejalanya?

Infeksi Cacing Tambang – Penyebab dan Gejalanya? 2251 2251 Yudha Pratama

Infeksi cacing tambang adalah penyakit yang disebabkan oleh masuknya cacing tambang ke dalam tubuh. Terdapat dua jenis cacing tambang yang sering menyebabkan infeksi pada manusia, yaitu Ancylostoma duodenale dan Necator americanus.

Sobat FAST harus tahu, ketika tubuh dimasuki oleh parasit berupa cacing tambang, hal tersebut bisa berkembang dalam tubuh. Cacing-cacing tersebut menggunakan tubuh manusia sebagai lingkungan yang ideal untuk berkembang menjadi cacing dewasa.

Kita harus waspada, karena manusia bisa tertular cacing tambang ketika sedang berjalan tanpa alas kaki di area terkontaminasi tinja binatang, seperti di taman atau pantai. Parasit yang menempel padat kulit juga bisa berasal dari benda yang lembab, seperti handuk.

Jenis infeksi cacing tambang biasa ditemukan yaitu ascariasis & cutaneous larva migrans (CLM).

Ascariasis

Kondisi yang disebut infeksi cacing tambang yang ada di tubuh dan berkembang biak di dalam usus. Ascariasis dapat menyebabkan gangguan pencernaan serta penyakit usus.

Cutaneous Larva Migrans (CLM)

Infeksi parasit yang menyerang kulit. Jenis cacing tersebut biasa ditemukan pada binatang, kucing, anjing, domba, dan kuda.

Apa Saja Gejalanya?

Gejala yang terjadi biasanya bisa bervariasi di setiap orang. Pada orang yang daya tahan tubuhnya baik, infeksi cacing tambang mungkin tidak menimbulkan gejala. Larva Cacing tambang masuk melalui kulit yang akan menimbulkan keluhan berupa ruam yang berkelok-kelok.

Pada gejala ruam umumnya terasa gatal dan tampak kemerahan. Infeksi tersebut terjadi di kulit yang disebut dengan cutaneus larva migran. 

Berikut beberapa gejalanya yang harus Anda ketahui, yaitu:

  1. Sakit perut,
  2. Diare,
  3. Nafsu makan menurun,
  4. Berat badan menurun,
  5. Mual,
  6. Demam,
  7. BAB berdarah, dan
  8. Anemia.

Apa Saja Penyebabnya?

Penyebab yang paling sering terjadi disebabkan oleh cacing tambang jenis Necator americanus dan Ancylostoma duodenale. Larva cacing bisa masuk ke dalam tubuh saat seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi.

Berikut adalah beberapa penyebabnya yang bisa meningkatkan risiko, seperti

  1. Tinggal di lingkungan yang memiliki sistem sanitasi yang buruk,
  2. Mengonsumsi makanan dan minuman yang memiliki risiko terkontaminasi telur atau larva cacing tambang, seperti daging mentah atau setengah matang, dan
  3. Melakukan aktivitas yang sering bersentuhan langsung dengan tanah tanpa penggunaan pelindung yang cukup.

Cara Mengatasinya?

Pengobatan yang bertujuan untuk mengatasi infeksi, mencegah perburukan kondisi, dan mencegah komplikasi. Anda bisa atasi dengan pemberian obat pembunuh cacing (anthelmintik), seperti albendazole, pirantel pamoat, mebendazole, dan levamisole.

Pasien yang mengalami anemia, biasanya dokter akan memberikan suplemen zat besi dan asam folat untuk membantu pembentukan sel darah merah. Jika infeksi yang dialami oleh pasien tergolong parah, perawatan di rumah sakit, transfusi darah, dan operasi untuk mengangkat cacing.

Kapan Anda Harus Ke Dokter?

Jika Anda mengalami beberapa gejala yang dijelaskan diatas, segera untuk lakukan pemeriksaan ke dokter. Anda akan dianjurkan untuk segera melakukan pemeriksaan ke dokter jika muncul gejala, seperti berikut:

  • Ruam di kaki,
  • Berat badan menurun,
  • Hilang nafsu makan,
  • Tubuh terasa sangat lelah, dan
  • BAB berdarah.