Reaksi Anafilaktik – Berikut Penyebab dan Gejalanya!

Bagikan :
Bagikan :
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Daftar Isi

Reaksi Anafilaktik (Syok Anafilaktik) merupakan reaksi alergi dengan kategori berat. Kondisi ini juga dapat mengancam nyawa seseorang karena dapat berkembang dengan cepat. Ketika seseorang mengalami Reaksi Anafilaktik ini akan mengalami rasa mual dan sakit pada area perut.

Alergi ini biasanya bereaksi menyebabkan penurunan tekanan darah secara drastis dan penyempitan saluran pernapasan. Bila tidak ditangani, kondisi ini bisa mengancam jiwa. Syok Anafilaktik berpotensi terjadi kembali (biphasic anaphylaxis) dalam kurun waktu 12 jam setelah syok pertama. 

Apa Saja Penyebabnya?

Penyebab terjadinya seseorang mengalami Reaksi Anafilaktik adalah ketika tubuh merespon zat-zat alergen yang dianggap berbahaya bagi tubuh secara berlebihan. Berikut ini beberapa zat alergen yang dapat menyebabkan Reaksi Anafilaktik:

  1. Obat-obatan
  2. Terkena serangan serangga
  3. Kacang-kacangan

Apa Saja Gejalanya?

Gejala pada penyakit ini bisa timbul dalam beberapa menit atau jam setelah penderita mengkonsumsi, menghirup, atau terpapar alergen. Biasanya di awal akan terlihat seperti gejala alergi, bersin-bersin, dan ruam pada kulit.

Reaksi Anafilaktik

Berikut beberapa gejala yang bisa muncul saat seseorang mengalami syok anafilaktik, yaitu:

  • Ruam seperti biduran.
  • Sulit bernapas, sesak napas, atau berbunyi “ngik” (mengi).
  • Pembengkakan di kelopak mata, bibir, lidah, dan tenggorokan.
  • jantung berdebar-debar.
  • Denyut nadi lebih cepat, tetapi terasa lemah.
  • Kram atau nyeri perut.
  • Mual, muntah, atau diare.
  • Sensasi kesemutan di kulit kepala, mulut, tangan, dan kaki.
  • Linglung, gelisah, sampai penurunan kesadaran.
  • Penurunan, gelisah, hingga penurunan kesadaran.
  • Penurunan tekanan darah secara drastis yang menyebabkan lemas, pusing, dan terasa ingin pingsan.

Apa Saja Faktornya?

Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan terjadinya syok anafilaktik, seperti misalnya, seseorang yang mengidap asma atau alergi, pernah mengalami syok anafilaktik sebelumnya, sehingga memiliki anggota keluarga yang pernah mengalami kondisi tersebut.

Baca juga: Cara Mengatasi DBD? – Cari Tahu Gejala & Penyebabnya!

Bagaimana Cara Pencegahannya?

Hal yang harus dilakukan dalam mencegah terjadinya syok anafilaktik yaitu dengan menghindari berbagai hal yang bisa menyebabkan alergi. Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan dalam mencegah terjadinya reaksi alergi dan syok anafilaktik, yaitu:

  • Menjalani tes alergi di rumah sakit atau klinik.
  • Membaca label keterangan pada makanan atau minuman kemasan.
  • Menggunakan penangkal serangga terutama ketika berada di luar ruangan.
  • Menggunakan alas kaki saat berjalan ke luar rumah.
  • Membawa obat alergi yang diresepkan oleh dokter ketika berpergian.
  • Menginformasikan kepada dokter mengenai riwayat kesehatan.

Kapan Anda Harus ke Dokter?

Jika Anda merasakan beberapa gejala yang sudah dijelaskan diatas, segera untuk periksakan diri ke dokter. Penyakit ini bisa menyebabkan kondisi gawat darurat, Anda dianjurkan untuk segera mencari pertolongan medis bila melihat keluarga atau saudara yang mengalami gejala tersebut.

Penanganan sejak dini akan diperlukan agar resiko terjadinya komplikasi dapat dicegah. Terima kasih buat sobat FAST yang sudah membaca artikel ini, jangan lupa untuk membaca artikel kami yang lainnya.

Bagikan :