Herpes zoster (Cacar Ular) merupakan penyakit yang ditandai dengan timbulnya ruam dan bintil berisi air yang disertai nyeri pada salah satu sisi tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus Varicella Zoster, yang juga menjadi penyebab cacar air.
Penyakit ini tidak sampai mengancam jiwa, akan tetapi bisa menimbulkan nyeri yang sangat mengganggu. Pada umumnya hanya terjadi satu kali, kasus ini jarang terjadi terhadap orang yang pernah terkena herpes zoster untuk bisa mengalami kekambuhan.
Apa Saja Gejalanya?
Ada beberapa gejala yang harus Anda ketahui, timbulnya bintil berisi air di kulit, dengan ciri-ciri sebagai berikut:
- Bintil muncul seperti cacar air di salah satu sisi tubuh, bisa kanan atau kiri,
- Timbul di satu area kulit.
- Jaringan kulit di sekitar bintil menjadi bengkak.
- Biasanya berkembang menjadi luka lepuh yang akan pecah dan menjadi luka berkerak, lalu menghilang secara perlahan dalam 2–3 minggu.
- Muncul di jalur saraf dari saraf tulang belakang, seperti pada punggung, dada, dan perut.
- Bintil timbul di area wajah, mata, mulut, dan telinga.
Bintil herpes pada kulit terasa nyeri seperti terbakar, kaku, dan kesemutan yang semakin parah bila tersentuh. Nyeri tersebut sudah timbul 2-3 hari sebelum bintil muncul dan masih akan terus terasa bahkan setelah bintil hilang.
Namun, selain itu bintil dan nyeri, gejala lainnya yang dialami oleh si penderita adalah:
- Demam,
- Menggigil,
- Sakit kepala,
- Kelelahan,
- Sensitif terhadap cahaya.
- Sakit perut.
Penyakit herpes zoster bisa terjadi di dalam dan di sekitar mata. Kondisi tersebut dinamakan zoster ophthalmicus. Ruam lepuh yang timbul akan muncul di kelopak mata, dahi, dan terkadang di sekitar area hidung. Berikut gejalanya, yaitu:
- Mata terasa terbakar, nyeri berdenyut, memerah dan meradang.
- Kelopak mata membengkak.
- Penglihatan kabur.
Apa Saja Penyebabnya?
Penyebab yang terjadi pada herpes zoster, karena dari virus Varicella Zoster yang menjadi penyebab cacar air. Bagi penderita yang sembuh dari cacar air, cirus tersebut tidak mati, namun hanya menjadi tidak aktif.
Pada virus yang tidak aktif ada kemungkinan pindah ke saraf sumsum tulang belakang dan otak untuk menetap selama bertahun-tahun. Di fase ini tidak menimbulkan gejala apa pun, virus yang aktif akan mempengaruhi sel saraf di kulit sehingga bisa menimbulkan gejala ruam.
Saat ini belum diketahui penyebab virus Varicella Zoster aktif kembali, karena tidak semua orang yang pernah mengalami cacar air akan mengalami Herpes Zoster. Ada beberapa kondisi yang diduga bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami Herpes Zoster, yaitu:
- Usia 50 tahun ke atas
Seiring pertambahan usia, daya tahan tubuh akan makin melemah sehingga risiko terkena herpes zoster akan makin tinggi. - Stres
Stres fisik atau emosional dapat membuat tubuh melepaskan senyawa kimia yang bisa mengganggu daya tahan tubuh. - Daya tubuh yang lemah
Kondisi ini dapat terjadi akibat AIDS, kanker, operasi transplantasi organ, atau konsumsi obat kortikosteroid dalam jangka panjang.
Bagaimana Cara Mengatasinya?
Ada cara yang bisa mengurangi risiko terjadinya herpes zoster yaitu dengan mendapatkan vaksin cacar air atau vaksin varicella. Vaksin tersebut disarankan untuk orang berusia 50 tahun ke atas. Selain itu, vaksin juga bisa diberikan kepada penderita untuk mencegah kekambuhan.
Meskipun tidak bisa mencegah sepenuhnya, vaksin varicella bisa mengurangi keparahan gejala penyakit ini. Selain itu, vaksin juga mempercepat waktu penyembuhan. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, adanya kelanjutan dari penyakit cacar air tidak bisa menular.
Berikut beberapa hal yang harus diketahui oleh Sobat FAST untuk menghindari penularannya, yaitu:
- Menutupi luka yang melepuh, agar cairan pada lepuhan tidak mengkontaminasi benda-benda yang bisa menjadi perantara penularan.
- Jangan pernah menyentuh atau menggaruk luka lepuh.
- Mencuci tangan Anda dengan sabun dan air yang mengalir secara rutin.
- Menghindari kontak langsung dengan ibu hamil yang belum pernah terserang cacar air, bayi dengan berat badan lahir rendah atau bayi prematur, dan orang dengan daya tahan tubuh yang lemah.
Kapan Anda Harus Ke Dokter?
Jika Anda merasakan beberapa gejala yang telah dijelaskan, segeralah untuk konsultasi ke dokter. Terutama untuk Anda yang:
- Usia 60 tahun atau lebih.
- Mempunyai daya tahan tubuh yang lemah akibat menderita kanker atau penyakit kronis, riwayat transplantasi organ, atau sedang mengkonsumsi obat tertentu.
- Mengalami nyeri dan ruam di sekitar mata.
- Tinggal satu rumah dengan orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah.
- Memiliki ruam yang menyebar dan terasa sangat nyeri.