FAST Clinic, Jakarta – Nebulisasi merupakan sebuah proses memasukan obat ke dalam bentuk uap atau gas kedalam saluran pernapasan. Nebulisasi ini digunakan untuk seseorang yang mengalami gangguan pernapasan seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronis, atau mengalami sesak napas.
Biasanya proses nebulisasi dapat menggunakan alat yang bernama Nebulizer atau bisa juga dengan Inhaler.
Perbedaan dari kedua jenis alat Nebulisasi ini adalah pada cara kerjanya:
- Nebulizer mengubah obat yang berbentuk larutan menjadi aerosol atau uap, sehingga bisa dihirup oleh penderita menggunakan mouthpiece atau masker.
- Inhaler mengubah obat asma berbentuk cairan atau serbuk menjadi uap, tetapi cara memasukan uap tersebut melalui mulut.
Manfaat Nebulisasi
Pada umumnya nebulizer digunakan untuk membantu orang yang menderita sesak napas atau asma, tetapi sekarang nebulizer dapat membantu anak-anak yang sedang mengalami batuk atau pilek.
Karena nebulizer merupakan salah satu pilihan pengobatan terutama jika jenis pengobatan lain sudah tidak efektif lagi. Pada saat mengidap masalah pernapasan, pengobatan yang bisa dihirup atau di semprot bisa dibuktikan lebih membantu membersihkan saluran napas untuk meredakan gejala yang dialami.
Ketika seseorang atau anak-anak yang sedang mengalami batuk dan pilek pasti akan berhubungan dengan lendir yang sudah menumpuk di rongga kerongkongan. Oleh karena itu dengan menggunakan nebulizer ini dapat membantu mengontrolkan penumpukan lendir atau dahak sehingga dapat lebih berkurang.
Bagaimana Cara Kerja Nebulizer
Untuk alat yang digunakan nebulizer mencakupi beberapa perangkat, diantaranya:
- Mesin kompresor,
- Masker atau corong mulut,
- Selang penghubung,
- Cangkir atau wadah untuk obat nebulizer, dan
- Obat untuk pengobatan yang dilakukan.
Setelah mengetahui beberapa alat yang ada di nebulizer sekarang terdapat tata cara dalam menggunakan nebulizer, berikut penjelasannya!
- Persiapkan semua alat yang sudah dibersihkan,
- Mencuci tangan terlebih dahulu,
- Masukan obat sesuai dosis yang diperlukan pasien,
- Sambungkan masker nebulizer ke wadah nebulizer,
- Pasang selang antara mesin kompresor dengan wadah nebulizer,
- Ketika semua alat sudah siap, nyalakan mesin kompresornya,
- Setelah menyala mesin akan berjalan normal dan alat akan mengeluarkan uap dari obat tadi,
- Letakan masker tadi ke mulut pasien dan pastikan tidak ada celah,
- Duduk atau bersandar dengan posisi nyaman,
- Biasanya proses ini memerlukan waktu sekitar 15 hingga 20 menit,
- Ketika sedang menggunakan alat nebulizer pastikan pasien bernapas dengan perlahan-lahan, dan
- Jaga agar wadah nebulizer tadi tetap tegak atau berdiri selama beroperasi.
Perlu diingat!
Jika pasien mengalami pusing, mual, dada berdebar atau merasa gelisah, maka bisa menghentikan sejenak pengobatan. Setelah beberapa menit kemudian dapat digunakan kembali alat nebulizer tadi tetapi cobalah dengan bernapas lebih perlahan lagi. Namun jika masih terdapat beberapa keluhan lagi maka bisa menghentikan proses berjalannya nebulizer, dan segera lakukan konsultasi ke dokter.
Penyakit Yang Dapat Ditangani Nebulizer
Setelah mengetahui manfaat dan bagaimana cara kerja nebulizer sekarang yang harus Anda ketahui adalah penyakit apa saja yang dapat ditangani dengan nebulizer, berikut penjelasannya:
1. Penyakit Paru Obstruktif Kronis
Pada penyakit paru ini atau yang lebih dikenal dengan PPOK adalah dimana kondisi paru-paru seseorang mengalami peradangan dalam jangka panjang. Peradangan ini yang membuat aliran udara di dalam saluran pernapasan terganggu, sehingga dapat menimbulkan sesak napas, batuk dan juga mengi/mengep (suara terdengar keras ketika bernapas).
Selain itu penyakit ini juga biasanya disebabkan oleh polusi atau asap rokok yang dihirup terus menerus dalam jangka waktu yang lama.
2. Croup
Croup merupakan suatu penyakit yang diderita oleh anak-anak bahkan orang dewasa yang mana mengganggu pita suara. Biasanya penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus, gejala yang sering ditimbulkan oleh penyakit ini adalah ketika batuk terdengar suara menggonggong.
3. Epiglotitis
Epiglotitis merupakan pembengkakan pada epiglotis yang mana berfungsi untuk menutup saluran pernapasan ketika sedang makan atau minum. Biasanya penyakit ini disebabkan oleh bakteri atau bahkan virus dan juga cedera pada tenggorokan.
Umumnya gejala yang dapat dirasakan pada seseorang yang menderita epiglotitis adalah demam tinggi, tenggorokan sakit, suara serak, sesak napas hingga kesulitan dan nyeri ketika ingin menelan.
4. Pneumonia
Pneumonia merupakan penyakit paru-paru yang disebabkan oleh infeksi dan membuat organ yang ada di paru-paru meradang. Biasanya penyebab dari Pneumonia ini adalah virus, bakteri dan juga jamur. Umumnya gejala yang dirasakan dari seseorang yang mengidap pneumonia adalah
- Batuk berdahak,
- Sesak napas,
- Lemas,
- Demam,
- Nyeri di dada,
- Mual,
- Linglung, dan
- Muntah.
Penyakit ini bisa memungkinkan penderita mengalami akut hingga dengan kronis atau jangka lama, sehingga perlu perawatan di rumah sakit. Dan penderita pneumonia akan lama sembuh jika si penderita mengalami imun yang lemah, merokok, diabetes, penyakit jantung, dan masih banyak lainnya.