Apa Itu Mastitis? Mungkin untuk sebagian wanita ada yang sudah tahu tentang penyakit Mastitis. Istilah Mastitis memang sedikit asing bagi sebagian orang, tapi untuk ibu hamil yang tengah menunggu HPL adalah kondisi yang wajib dipahami.
Contohnya seperti ASI yang menyimpan banyak sekali manfaat dan kebaikan untuk bayi atau ibu nya. Pada perjuangan seorang ibu dalam memberikan ASI selama 2 tahun kehidupan anak sangatlah berkesan.
Menyusui merupakan hal yang alami, tetapi ada banyak kendala yang mungkin bisa dialami saat masa awal menyusui. Seperti di minggu pertama setelah melahirkan sebagian ibu bisa saja tidak dapat menyusui dengan lancar, karena sakitnya payudara terasa saat ASI keluar dari puting.
Hal ini sebenarnya tidak berkaitan dengan masalah kesehatan dari diri ibu, namun terkadang stres dan rasa tidak percaya diri membuat proses menyusui memberikan efek samping tersebut.
Adanya sebuah pembengkakan payudara dan salah posisi saat menyusui bisa menjadi penyebab ibu merasakan nyeri saat menyusui. Hal tersebut ada pada kondisi yang bisa menyebabkan nyeri saat menyusui disebut dengan Mastitis.
Apa Saja Gejalanya?
Gejala yang dapat dialami seseorang ketika terkena Mastitis terdapat pada salah satu payudara dan terjadi secara tiba-tiba, berikut gejalanya:
- Payudara kemerahan dan terasa hangat
- Pembengkakan pada payudara
- Payudara terasa nyeri ketika disentuh
- Nyeri dan terasa sensasi terbakar pada payudara
Tetapi dengan gejala tersebut terdapat pula beberapa gejala yang dapat terjadi juga diantaranya:
- Menggigil
- Demam
- Lemas dan lelah
- Pegal-pegal
- Mual
- Keluar cairan nanah pada puting payudara
- Benjolan pada payudara
- Pembengkakan kelenjar getah bening di area leher atau ketiak
Apa Saja Penyebabnya?
Terdapat 2 kondisi wanita yang menyebabkan terjadinya Mastitis, yakni wanita menyusui dan tidak menyusui berikut penjelasannya:
Wanita menyusui
- Bayi tidak cukup menyusu
- Posisi mulut bayi yang tidak tepat ketika menyusu
- Pengeluaran ASI yang tidak teratur
- ASI yang dihasilkan terlalu banyak
- Terlalu sering menyusui dari satu payudara saja
- Proses menyapih bayi yang terlalu cepat
Wanita tidak menyusui
- Tindikan pada payudara
- Cedera pada payudara
- Pemasangan implan pada payudara
- Mencukur atau mencabut bulu di sekitar puting
- Kondisi diabetes, penyakit kronik, HIV/AIDS
- Penyakit kulit seperti eksim
- Sistem imun yang lemah, misalnya seseorang yang sedang menjalani radioterapi
Apa Saja Faktornya?
Ada beberapa faktor yang harus Sobat FAST ketahui sebelum risiko payudara meningkat, seperti:
- Pernah mengalami infeksi payudara.
- Sering stres atau terlalu lelah.
- Kurang asupan nutrisi.
- Perokok aktif.
- Sering melakukan olahraga berat.
- Menggunakan bra terlalu ketat.
Apa Saja Pengobatannya?
Beberapa pengobatan berikut ini dapat Anda lakukan secara mandiri diantaranya:
- Kompres dengan air hangat selama 15 menit dalam 4 x sehari
- Perbanyak istirahat dan mencukupi cairan tubuh
- Hindari pakaian yang terlalu ketat
- Konsumsi makanan tinggi akan nutrisi
- Konsumsi obat pereda nyeri seperti paracetamol dan ibuprofen
- Pijat relaksasi pada payudara untuk melancarkan penyumbatan, terutama pada area benjolan terus mengarah ke puting untuk melancarkan aliran ASI.
Selain itu untuk meredakan gejala Mastitis ini dapat Anda melakukannya dengan cara:
- Menyusui dengan payudara yang mengalami pembengkakan.
- Lihat posisi mulut bayi dengan benar ketika sedang menyusu.
- Perah ASI menggunakan pompa ASI atau dengan tangan saat payudara terasa penuh.
- Lakukan menyusui secara teratur setiap 2 jam sekali dengan posisis payudara yang berbeda-beda.
- Konsultasi dengan dokter.
Kapan Anda Harus Ke Dokter?
Jika Anda telah merasakan beberapa gejala yang telah dijelaskan diatas, ada sebaiknya untuk segera pergi konsultasi ke dokter. Agar bisa mendapatkan pengobatan pertama dan jangan dibiarkan untuk menghindari penyakit tambah parah.
Terima kasih untuk sobat FAS sudah membaca artikel ini sampai selesai, semoga bisa bermanfaat dan jangan lupa untuk membaca juga artikel kami yang lainnya. Bila Anda memiliki sebuah pertanyaan bisa komen di kolom yang tersedia di bawah ini.
Jangan lupa untuk download aplikasi FASTLab!