FAST Klinik, Jakarta – Luka merupakan hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh diskontinuitas jaringan. Dalam keadaan ini dapat disebabkan oleh banyak faktor diantaranya trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik atau gigitan hewan lainnya.
Luka biasanya dapat sembuh dengan sendirinya jika luka tersebut tidak parah. Tetapi jika luka tersebut butuh penanganan yang serius seperti luka benda tajam yang dapat menimbulkan infeksi maka butuh pengobatan medis. Pengobatan yang dapat ditolong dalam luka adalah Hecting.
Apa Itu Hecting?
Hecting atau istilah dalam medis indonesia adalah penjahitan luka yang merupakan sebuah metode penutupan luka. proses ini akan mempersempit atau mendempetkan jarak antar luka, sehingga akan lebih mempermudah proses re-epitelisasi dan mempercepat penyembuhan luka . Tak hanya itu Fungsi dari Hecting juga untuk membantu pencegahan masuknya infeksi ke dalam luka.
Bagaimana Prosedur Dalam Hecting?
Dalam proses pelayanan Hecting ada beberapa tahapan yang harus dipersiapkan sebelum melakukan hecting atau penjahitan luka, persiapan yang harus dilakukan diantaranya
- Alat dan bahan prosedur,
- Sistematika prosedur, dan
- Hal-hal yang harus diperhatikan.
1. Alat dan Bahan Prosedur
Ada beberapa alat dan bahan yang harus dipersiapkan sebelum melakukan penjahitan luka diantaranya:
1. Sarung tangan steril,
2. Duk steril atau duk lubang,
3. Satu set bedah minor, yang terdiri dari,
- pinset anatomi
- pinset chirurgis
- nald folder
- gunting
- arteri klem
4. Jarum,
5. Benang jahit dengan jenis poliglaktin (Vicryl),
6. Kassa steril,
7. NaCl 0,9 %,
8. Cairan antiseptik,
9. Obat anestesi (Pehacain),
10. Plaster,
11. Gunting plester,
12. Kom steril,
13. Nierbeken, dan
14. Tempat sampah medis.
2. Sistematika Prosedur
Sebelum melakukan hecting (penjahitan luka) cuci tangan dengan hand scrub dan memakai sarung tangan. kemudian periksalah perlengkapan alat dan bahan penjahitan luka. setelah semuanya selesai lakukan beberapa tahapan berikut:
- Hal pertama yang harus dilakukan adalah membersihkan luka dengan cairan antiseptik,
- Lalu mengganti sarung tangan dengan sarung tangan steril,
- Kemudian memberikan anestesi di jaringan sekitar luka dengan anestesi lokal (lidokain, pehacaine) atau bisa juga dibersihkan luka dengan cairan lain contoh: NaCl 0,9 %,
- Jika luka masih kotor dapat gunakan larutan H2O2 dan perhidrol 10%,
- Memasang duk steril,
- Gunakan jarum medis untuk menjahit kulit, memasukkan benang ke lubang jarum,
- Pegang jarum menggunakan klem kemudian mulai menjahit luka secara perlahan,
- Jika luka tersebut dalam sampai jaringan otot maka dijahit lapis demi lapis,
- Mengikat benang pada luka menggunakan simpul potong benang,
- Lanjutkan jahitan luka sampai luka tertutup,
- Berikan desinfektan pada jahitan,
- Tutup dengan kasa steril dan hipafix,
- Membersihkan alat yang barusan digunakan, dan
- Selesai.
3. Hal-hal Yang Harus Diperhatikan
Jadi tadi itu penjelasan bagaimana tujuan dan tata cara penjahitan luka yang mana bertujuan untuk menutup luka, menghentikan pendarahan, menghindari infeksi, dan mencegah robekan luka semakin dalam.
- Saat menjahit perhatikan kulit pada tepi luka dengan jarum jahit, gunakan pinset sirurgis dan needle holder, benang jahit kulit luar
- Ukuran pada kulit yang diambil dari kedua tepi luka harus sama besarnya dan tidak lebih
- Pada pengambilan tusukan jarum di tepi terjauh, sebaiknya kurang lebih sejajar horizontal dengan tusukan jarum dari tepi luka terdekat.
- Pinggir luka diusahakan dalam keadaan terbuka keluar setelah penjahitan.
Jadi tadi itu penjelasan bagaimana tujuan dan tata cara penjahitan luka yang mana bertujuan untuk menutup luka, menghentikan pendarahan, menghindari infeksi, dan mencegah robekan luka semakin dalam.