tips

Cara Penanganan Penderita Hepatitis, Bagi Ibu Hamil?

Cara Penanganan Penderita Hepatitis, Bagi Ibu Hamil? 2251 2251 Yudha Pratama

Hello Sobat FAST! Tahukah Anda, bahwa Ibu hamil itu mudah sekali terinfeksi virus hepatitis. Penyebab umum ikterus pada kehamilan adalah hepatitis virus akut. Hepatitis dapat disebabkan oleh penyakit yang khas terkait dengan kehamilan dan yang tidak terkait dengan kehamilan.

Kegiatan ini menguraikan evaluasi dan pengelolaan hepatitis virus pada kehamilan. Ini menyoroti peran tim kesehatan interprofessional dalam mengevaluasi dan meningkatkan perawatan untuk pasien dengan kondisi ini.

Overview

Penyebab umum penyakit kuning pada kehamilan adalah hepatitis virus akut. Hepatitis dapat disebabkan oleh penyakit yang khas terkait dengan kehamilan dan yang tidak terkait dengan kehamilan.

Penyakit unik yang terkait dengan kehamilan termasuk perlemakan hati akut pada kehamilan, hiperemesis gravidarum, kolestasis intrahepatik pada kehamilan, preeklamsia berat, dan sindrom HELLP (hemolisis, peningkatan enzim hati, dan jumlah trombosit yang rendah). 

Artikel ini akan mengulas virus hepatitis paling umum yang disebabkan oleh virus Hepatitis A, B, C, D dan E, penularan, komplikasi kehamilan, imunisasi, dan pilihan menyusui untuk ibu dan bayi yang terinfeksi.

Kenapa ibu hamil harus waspada terhadap hepatitis?

Hepatitits memiliki beberapa jenis seperti hepatitis A, hepatitis B, dan hepatitis C. Virus hepatitis jika tidak tertangani dengan baik, hepatitis untuk Ibu hamil bisa menyebabkan penyakit parah, kerusakan hati, bahkan kematian.

Hepatitis B dan C yang paling umum sering saat kehamilan. Hepatitis B adalah bentuk hepatitis yang paling sering ditularkan dari ibu ke bayi, dengan memiliki peningkatan risiko yang lebih besar.

Ada 90% wanita hamil dengan infeksi hepatitis B akut akan “mewarisi” virus tersebut ke bayi mereka. Sekitar 10-20% wanita dengan infeksi hepatitis B kronis akan menularkannya. Lalu sekitar 4% ibu hamil yang terinfeksi virus hepatitis C akan menyebarkannya ke bayi mereka.

Bagaimana ibu bisa terkena hepatitis saat hamil?

Hepatitis B dan C biasanya menyebar melalui darah dan cairan tubuh yang terinfeksi, contohnya seperti cairan vagina atau air mani. Hal itu yang bisa mendapatkannya dari hubungan seks tanpa kondom dengan orang yang terinfeksi.

Bagi risiko yang terkena hepatitis C melalui hubungan seks tergolong rendah jika Anda hanya memiliki satu pasangan. Hepatitis C paling sering terjadi pada orang yang lahir antara tahun 1945 dan 1965.

Apa gejala hepatitis saat hamil?

Gejala hepatitis saat hamil yaitu mual dan muntah, selalu merasa mudah kecapekan, kehilangan nafsu makan, demam, sakit perut (terutama di sisi kanan atas, lokasi hati berada), sakit pada otot dan persendian, serta jaundice alias penyakit kuning dan bagian putih mata yang menguning. 

Masalahnya adalah, gejala bisa mungkin tidak muncul selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun setelah infeksi, atau Anda mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali.

Apa dampak hepatitis saat hamil pada kesehatan ibu?

Infeksi dari virus hepatitis B ada kemungkinan bisa sembuh total dalam beberapa minggu tanpa pengobatan. Bagi ibu hamil yang sudah terbebas dari virus hepatitis B akan menjadi kebal terhadapnya. 

Kemudian berbeda dengan infeksi virus hepatitis B, ada kebanyakan orang dewasa yang terinfeksi virus hepatitis C (sekitar 75% sampai 85%) menjadi seorang carrier, alias “tuan rumah” dari virus. 

Kebanyakan carrier hepatitis mengembangkan penyakit hati jangka panjang. Segelintir lainnya akan mengembangkan sirosis hati dan masalah hati serius yang mengancam jiwa lainnya.

Pada kehamilan tersebut tidak akan mempercepat proses penyakit atau memperburuk, walaupun hati sudah terbebani dan terluka dengan sirosis, ini dapat meningkatkan risiko ibu hamil mengalami perlemakan hati. 

Perlemakan hati selama kehamilan, karena mungkin kekurangan enzim biasanya diproduksi oleh hati yang memungkinkan wanita hamil untuk memetabolisme asam lemak. Pada kondisi seperti ini dapat dengan cepat memperparah dan juga bisa mempengaruhi anak yang belum lahir.

Komplikasi dapat terjadi kepada ibu hamil seperti batu empedu, yang sering menimbulkan penyakit kuning selama kehamilan. Ada sekitar 6% dari semua kehamilan, sebagian karena perubahan garam empedu selama kehamilan.

Jika Anda menderita hepatitis B saat hamil, diperkirakan Anda mungkin lebih rentan mengalami ketuban pecah dini, diabetes gestasional, dan mengalami perdarahan berat pada akhir kehamilan.

Apa pengaruh hepatitis saat hamil pada bayi?

Secara umum bayi dalam kandungan tidak akan terpengaruh oleh virus hepatitis milik ibunya selama kehamilan. Tetapi, ada kemungkinan beberapa peningkatan risiko tertentu saat persalinan, seperti bayi lahir prematur, bayi lahir dengan berat rendah, atau kelainan anatomi dan fungsi tubuh bayi.

Risiko lainnya adalah bayi Anda bisa terinfeksi saat lahir. Bayi mungkin terinfeksi hepatitis B saat lahir jika ibu positif memiliki virusnya. Biasanya, penyakit ini diteruskan ke anak yang terkena paparan darah dan cairan vagina ibu selama proses persalinan. 

Pada infeksi virus hepatitis B bisa sangat parah bagi si bayi. Hal itu bisa mengancam nyawa mereka. Apabila anak terinfeksi virus hepatitis B semasa kecil, sebagian besar kasusnya akan berlanjut menjadi kronis.

Hepatitis kronis inilah yang bisa berakibat buruk pada kesehatan anak di kemudian hari, yaitu berupa kerusakan hati (sirosis) dan kadang kanker hati (terutama jika disertai infeksi virus hepatitis C).

Di sisi lain, kecil peluangnya untuk Anda menurunkan virus hepatitis C ke bayi. Hanya 4-6% bayi yang lahir dari ibu positif hepatitis C akan terinfeksi virus. Ini berarti hampir semua bayi yang lahir dari ibu dengan hepatitis C tidak akan terkena virusnya. 

Risiko penularan hepatitis C dari ibu ke anak baru meningkat jika ibu memiliki jumlah virus (viral load) yang tinggi atau sekaligus memiliki HIV di waktu yang bersamaan.

Bagaimana mengatasi hepatitis saat hamil?

Ketika Anda pergi ke dokter untuk kunjungan prenatal pertama Anda, Anda akan menjalani serangkaian tes darah rutin, termasuk untuk memeriksa virus hepatitis B (HBV). Jika hasil tes Anda negatif HBV dan belum menerima vaksin hepatitis B.

Jika Anda baru terpapar hepatitis selama kehamilan, Anda juga mungkin akan diberi vaksin immunoglobulin untuk mencegah Anda terkena penyakit ini. Vaksin ini aman untuk wanita hamil dan bayi yang sedang berkembang. 

Sementara itu, tidak ada vaksin yang tersedia sampai saat ini untuk melindungi virus hepatitis C. Menghindari jenis perilaku berisiko adalah satu-satunya cara untuk mencegah infeksi jenis ini. Jika Anda positif hepatitis C, Anda tidak akan bisa mendapatkan obat standar.

Pengobatan utamanya adalah kombinasi dua obat yang disebut pegylated interferon dan ribavirin. Obat lain terkadang bisa ditambahkan: baik boceprevir atau telaprevir. Namun, tidak satupun obat ini terbukti aman selama kehamilan dan ribavirin dapat menyebabkan cacat lahir.

Persalinan normal lewat vagina maupun operasi caesar sama amannya untuk pasien hepatitis B dan C. Tidak ada perbedaan dari tingkat penularan yang diketahui saat membandingkan kedua metode persalinan.

Haruskah Bayi Saya imunisasi Hepatitis?

Semua bayi harus di vaksin untuk menghindari hepatitis B. Jika Anda tidak terinfeksi virus hepatitis B, bayi tetap harus mendapatkan vaksin dosis pertama sebelum Anda meninggalkan rumah sakit. 

Dosis yang tersisa diberikan dalam 6-18 bulan ke depan. Ketiga suntikan HBV diperlukan untuk perlindungan seumur hidup, dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan agar semua bayi menerimanya, terlepas dari kondisinya.

Jika Anda terinfeksi hepatitis B, dokter akan memberikan suntikan antibodi hepatitis B untuk bayi Anda dalam 12 jam setelah melahirkan. Vaksin ini sudah cukup untuk memberikan perlindungan jangka pendek bagi bayi terhadap virus tersebut.

Jika Anda terinfeksi virus hepatitis C, biasanya bayi dapat diuji dari usia delapan minggu dengan menggunakan tes deteksi viral PCR. Ini harus diikuti dengan tes PCR lain dalam 4-6 minggu setelahnya dan tes antibodi hepatitis C saat bayi berusia 12-18 bulan.

Jika bayi Anda positif hepatitis C, ia akan mendapat perawatan lebih lanjut. Ia harus rutin melakukan pemeriksaan fisik, tes darah dan kemungkinan pemindaian ultrasound atau tes lainnya. Tidak semua anak dengan hepatitis C diberikan obat-obatan resep.

Peraturan Baru Pemakaian Masker Di Era Endemi?

Peraturan Baru Pemakaian Masker Di Era Endemi? 1200 1200 Yudha Pratama

Endemi, Penggunaan masker pada masa pandemi terkhususnya di Indonesia sangat diperketat oleh pemerintah. Hal ini bertujuan untuk penanganan penyebaran virus Covid-19 di Indonesia.

Namun semakin berkembang dan berjalannya dalam penanganan Covid-19 di Indonesia yang semakin terkendali dalam beberapa waktu terakhir, maka keluarlah kebijakan baru dari presiden indonesia dengan surat edaran yang berbunyi :

Pemerintah memutuskan untuk melonggarkan kebijakan pemakaian masker. Jika masyarakat sedang beraktivitas di luar ruangan atau di area terbuka yang tidak padat orang, maka diperbolehkan untuk tidak menggunakan masker” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi)”

Lantas bagaimana jika seseorang tersebut berada di dalam ruangan atau berada di dalam transportasi umum? serta bagaimana kebijakan penggunaan masker bagi lansia dan orang yang sedang sakit?

Kebijakan yang dikeluarkan sudah pasti mengikuti berkembangnya penanganan Covid-19 di indonesia, namun dengan ada kebijakan tersebut masih ada beberapa aturan yang harus diperhatikan masyarakat yang telah disampaikan oleh presiden joko widodo. diantaranya:

1. Aturan Memakai Masker Di Dalam Ruangan Atau Berada Di Dalam Transportasi Umum Era Endemi.

Berdasarkan pernyataan jokowi, warga yang beraktifitas di dalam ruangan (kantor, sekolah, institusi, pelayanan, jasa dan sebagainya) masih wajib menggunakan masker. begitu juga ketika sedang berada di dalam angkutan transportasi umum seperti (bus, mobil, kereta api, pesawat, kapal laut dan sebagainya). 

Selanjutnya dalam penanganan Covid-19 bagi para pelaku perjalanan Domestik dan internasional yang sudah di vaksin lengkap atau 2 dosis tidak perlu melampirkan hasil bukti tes Covid-19.

Endemi

2. Aturan Memakai Masker Bagi Lansia Dan Orang Yang Sedang Sakit Era Endemi.

Peraturan bagi masyarakat untuk melonggarkan memakai masker di luar ruangan memang mendapat respon yang baik terlebih lagi bagi mereka yang bekerja di luar ruangan (outdoor). namun bagaimana jadinya peraturan ini yang berlaku bagi mereka yang masih dalam tahap pemulihan dari sakit atau lansia?

Kebijakan tersebut harus diikuti oleh mereka yang memasuki kategori tersebut, karena bagi mereka yang menderita komorbid (Penyakit paru paru, Diabetes, Hipertensi, penyakit ginjal, penyakit jantung) masih wajib menggunakan masker di luar ruangan.

Hal ini bertujuan untuk mempercepat kesembuhan mereka serta tanpa menjangkit orang orang yang ada di sekitar mereka. 

Selanjutnya dalam mengikuti peraturan tersebut ada beberapa pertanyaan bagaimana cara memakai masker dengan benar di era sekarang? berikut langkah-langkahnya:

  1. Biasakan mencuci tangan terlebih dahulu, menggunakan air dan sabun atau menggunakan hand sanitizer. 
  2. pastikan kondisi hidung tidak dalam keadaan pilek atau berair.
  3. setelah itu ambil masker dan pakai, pastikan masker menutupi hidung, mulut, dan dagu. (untuk masker bisa masker medis).
  4. kemudian tekan kawat yang ada di masker bagian atas agar menutupi wajah bagian atas.

Berikutnya adalah bagaimana cara melepaskan masker ketika sudah digunakan oleh kita? ini langkah-langkahnya:

  1. Ganti masker anda ketika masker sudah rusak, kotor atau basah.
  2. Lepas masker dari kaitan telinga.
  3. sobek bagian tengah masker agar tidak digunakan oleh orang lain.
  4. buanglah masker pada tempat sampah yang sudah disediakan.
  5. dan terakhir, cuci kembali tangan menggunakan sabun dan air atau bisa juga menggunakan hand sanitizer.

Kesimpulan Peraturan di Era Endemi?

Meskipun kebijakan pelonggaran masker ini sudah diberlakukan di masyarakat tetapi dalam meningkatkan penanganan Covid-19 hingga 0%, maka haruslah kita menggunakan masker ketika berada di manapun dan kapanpun. hal ini juga tidak salah ketika kita ingin lebih waspada terhadap penyakit yang berada di lingkungan sekitar kita.

TIPS SEHAT LIBURAN SAMBIL WISATA KULINER

TIPS SEHAT LIBURAN SAMBIL WISATA KULINER 2251 2251 Yudha Pratama

Tips sehat. Hello Sobat Fast! Tahukah Anda, bahwa berwisata sekaligus menikmati kuliner lezat merupakan dua aktivitas yang sangat disukai banyak orang. Ketika Anda sedang melakukan perjalanan ke tempat yang baru dan juga banyak orang yang menikmati kuliner lokal.

Hal ini akan sangat menyenangkan, jika ternyata Anda termasuk orang yang senang melakukan aktivitas travelling/wisata ke tempat yang belum pernah Anda kunjungi. Lalu budaya yang terdapat di sebuah daerah memang mempengaruhi berbagai jenis kuliner yang terdapat di sana.

Ketika Anda sedang berada di tengah perjalanan liburan, tanpa mengetahui makanan yang dikonsumsi ternyata kurang cocok dengan Anda. Apa yang akan terjadi? Ketidaknyamanan karena timbul sembelit, diare, migrain, pusing, mual atau dampak lainnya. 

Berikut tips sehat dan informasi agar kita bisa menikmati liburan 100% sambil asik berkulineran, ikuti beberapa tips sehatnya di bawah ini:

1. Menentukan Tempat Wisata Yang Tidak Terlalu Ramai

Tips sehat

Pada masa pandemi, lebih baik Anda mencari tahu terlebih dahulu beberapa referensi sebelum berangkat ke destinasi wisata tertentu untuk memastikan kondisi dan fasilitasnya. Anda bisa tentukan tema wisata dan tempat tujuannya terlebih dahulu. Kemudian pilih destinasi wisata yang lebih sepi  atau tidak terlalu ramai untuk menghindarkan wisatawan dari kerumunan.

Hal tersebut bukan hanya sekedar untuk menghindari kerumunan, tetapi bisa membuat Anda bisa lebih leluasa untuk memilih beberapa kuliner di tempat tersebut. Jika tempat tersebut ramai, pasti Anda sangat malas dan tidak terlalu merasa menikmati kulineran tersebut.

2. Kebersihan Makanan

Tips sehat

Tahap kedua Anda wajib untuk memperhatikan kebersihan makanan dan tangan Anda. Selalu membawa atau siap sedia hand sanitizer atau mencuci tangan sebelum makan. Kita sering kali lupa, ketika sedang menunggu-nunggu makananan dan siap untuk disantap jadi lupa untuk mencuci tangan.

Walau pandemi Covid-19 sudah mulai menyurut, tidak ada salahnya kita tetap menjaga kesehatan. Karena itu untuk kebaikan kita juga baik sekarang atau kedepannya.

3. Menjaga Kesehatan

Tips sehat

Soal kesehatan harus menjadi prioritas utama kita, jangan sampai ketika sedang asik liburan atau sesudah liburan jadi sakit. Liburan bukan berarti Anda bisa mengabaikan kesehatan, satu hal penting yang mesti dilakukan sebelum maupun di tengah aktivitas liburan adalah memastikan tubuh dalam kondisi yang baik-baik saja (sehat).

Baca juga : Vitamin A, manfaat, sumber dan efek sampingnya

Tetap menjaga istirahat yang cukup, jangan lupa juga untuk makan tepat waktu, berolahraga, perbanyak minum air putih, dan untuk daya tahan tubuh tambahan yaitu konsumsi vitamin agar tubuh kita selalu dalam keadaan fit. Jangan sampai, alih-alih makin segar usai liburan, setelah liburan, Anda malah sakit.

4. Hindari Makanan-makanan Sensitif

Tips sehat

Tips sehat selanjutnya, Jika Anda memiliki alergi makanan, sensitivitas atau intoleransi terhadap makanan tertentu seringkali tidak diketahui penyebabnya secara jelas. Efek samping dari makanan tertentu yang membuat Anda merasa tidak nyaman. 

Gejala yang disebabkan oleh intoleransi makanan tidak terjadi langsung setelah mengkonsumsi makanan tertentu. Biasanya, akan terasa setelah melewati beberapa jam atau bahkan beberapa hari setelah mengonsumsi makanan, sehingga rasanya sulit menerka penyebabnya.

Lalu cara untuk mengetahui apakah Anda memiliki sensitivitas atau intoleransi terhadap makanan tertentu? Anda bisa coba check up atau konsultasi dengan dokter spesialis yang ada di FASTLab.id. Pemeriksaan ini dapat membuat Anda untuk mengetahui makanan apa saja yang mungkin harus Anda hindari ketika sedang wisata liburan dan sekaligus kulineran.

Setelah melakukan pemeriksaan, jadi Anda bisa mengetahui jenis-jenis makanan apa saja yang harus dihindari, yang dapat dikonsumsi secara terbatas dan makanan yang bebas dikonsumsi tanpa keraguan.

Kesimpulan

Dari beberapa penjelasan diatas, semoga bisa bermanfaat untuk Anda yang mau melakukan kegiatan liburan wisata dan kulineran. Jangan lupa untuk menjaga daya tahan tubuh dan membawa perlengkapan obat-obatan. Sebelum berpergian mempersiapkan semua keperluan dan jangan lupa untuk menghindari tempat berkerumun. Jadi sehat selalu ya Sobat Fast!

5 CARA SEDERHANA MENJAGA KEBUGARAN MENTAL

5 CARA SEDERHANA MENJAGA KEBUGARAN MENTAL 2251 2251 Yudha Pratama

Hello Sobat Fast! Tahukah Anda, bahwa dalam meningkatkan kebugaran secara keseluruhan, Anda bukan hanya berfokus pada kesehatan fisik. Namun kesehatan mental juga memainkan peran yang besar dalam kehidupan, kesehatan mental Anda sebagai kemampuan diri sendiri dalam mengelola perasaan dan menghadapi kesulitan sehari-hari.

Selama ini ada banyak pemahaman tentang apa yang kita pikirkan bisa mempengaruhi tubuh fisik kita, begitu juga apa yang sedang kita alami di tubuh fisik akan mempengaruhi kualitas pemikiran Anda. Terganggunya kesehatan pikiran oleh pemikiran dan perasaan negatif akan memicu keluarnya hormon dan reaksi kimia dalam tubuh yang mempengaruhi kondisi fisik secara negatif, ketika hal ini berlangsung berkepanjangan fenomena ini telah memicu munculnya masalah fisik yang sebenarnya bermula dari pikiran.

Beberapa faktor bisa mempengaruhi kesehatan mental seseorang (kebugaran). Di antaranya faktor biologis seperti gen atau kimia di otak, pengalaman hidup, dan riwayat keluarga. Berikut beberapa cara menjaga kesehatan mental yang perlu dilakukan setiap hari:

1. Positif Thinking

Berusaha untuk selalu positif thinking, memang tidak semudah yang kita fikirkan. Namun ternyata saat kita mencoba untuk positif thinking memiliki pengaruh sangat baik untuk menjaga kebugaran mental. Positif Thinking sebaiknya dimulai dengan berbicara pada diri sendiri (self-talk). Jika self-talk Anda terlalu kebanyakan negatif, maka pandangan hidup Anda kemungkinan memiliki perasaan pesimis. Tetapi sebaliknya, jika self-talk Anda sebagian besar positif, maka Anda kemungkinan orang yang optimis dan memiliki kepercayaan diri. Pemikiran positif akan memiliki keterampilan dalam mengatasi stres yang lebih baik dan bermanfaat bagi kesehatan mental secara keseluruhan.

Pada penelitian telah menunjukkan, bahwa cara Anda berpikir positif tentang diri sendiri dapat memiliki efek yang kuat pada kejiwaan Anda. Ketika Anda memandang diri Anda sendiri dan memikirkan hal negatif, maka kita juga merasakan efek negatifnya. Sebaliknya, jika membiasakan diri menggunakan kata-kata yang membuat lebih positif, maka hal ini membuat Anda jadi lebih optimis dan kebugaran pun akan terbangun.

2. Sering Berolahraga Untuk Kebugaran Tubuh

kebugaran

Ketika tubuh Anda aktif bergerak tidak hanya baik untuk kesehatan fisik, tetapi juga berkontribusi positif pada kesehatan mental. Jadi aktif bergerak dapat meningkatkan harga diri, memotivasi diri sendiri, dan mengubah kimia di otak menjadi lebih positif. Coba sering Anda rutinkan untuk beranjak dari tempat duduk setiap 20 menit sekali, lakukan jalan kaki untuk mengambil minum atau ke kamar mandi. Fisik dan mental juga mempengaruhi, semakin prima seseorang rutin berolahraga setidaknya 30 menit lakukan setia hari.

Pilihlah jenis olahraga yang dilakukan di luar ruangan. Lalu hirup udara di luar ruangan bisa membantu meredakan stres. Maka tubuh akan melepaskan endorfin, sehingga membantu menyingkirkan stres dan bisa meningkatkan suasana hati Anda sebelum dan sesudah berolahraga. Jadi seperti itulah sebabnya olahraga, dalam penangkal stres, kecemasan, dan depresi yang ampuh.

Baca juga : Apakah Virus Hepatitis A Berbahaya? || Bisa Disembuhkan?

3. Mencoba Hal Baru

Pernahkah Anda berhenti sejenak dari rutinitas yang sering kali Anda lakukan? 

Mencoba sesuatu hal baru dapat membantu menjaga otak tetap sehat dengan membiarkan otak tetap aktif dan meningkatkan vitalitasnya, melakukan kegiatan yang baru dapat Anda lakukan secara sederhana dalam kehidupan sehari-hari seperti mencoba makanan baru, traveling, mencoba cara baru untuk menyelesaikan tugas rutin, dan menggunakan rute yang berbeda untuk pergi bekerja atau supermarket.

Pada penelitian telah menunjukkan, bahwa mempelajari keterampilan baru dapat meningkatkan kesejahteraan mental. Jadi ketika Anda sedang mempelajari ilmu atau pengetahuan baru, kepercayaan diri dan harga diri Anda bisa meningkat. Selain itu, mempelajari keterampilan baru juga membuka peluang seseorang terhubung dengan orang lain. Ingat, tak perlu muluk-muluk menerapkan target tertentu. Cukup Anda lakukan sesuatu yang baru dan bisa menarik untuk bisa rutin dijalani.

4. Multitasking

Jika seseorang memiliki kemampuan multitasking,  memang itu sebuah kemampuan yang bagus dan biasanya juga banyak dibutuhkan dalam dunia kerja. Multitasking merupakan sebuah kemampuan untuk mengerjakan beberapa hal sekaligus pada saat yang bersamaan. Ada banyak orang bisa melakukan multitasking dengan harapan mempermudah dan mempersingkat waktu. Pada kenyataannya, terjadi dalam beberapa hal tentang multitasking, cenderung tidak membuat lebih produktif, melainkan hanya menciptakan lebih banyak masalah daripada menyelesaikannya.

Secara otak kita sebenarnya hanya dapat fokus pada satu tugas dalam satu waktu dan tidak didesain untuk menampung beberapa tugas berat dalam waktu bersamaan. Mungkin kita tidak merasa bahwa tugas tersebut berat, namun kenyataannya melakukan pergantian tugas secara terus menerus dalam waktu yang cepat dan bersamaan adalah hal yang berat untuk dilakukan oleh otak kita. Oleh karena itu, multitasking dapat mengganggu kinerja otak dan menyebabkan otak kehilangan kemampuan untuk berpikir tajam, serta dapat mengganggu memori jangka panjang.

5. Luangkan Waktu Untuk Beristirahat Dan Kebugaran

Ketika Anda sudah mulai merasa memiliki beban pikiran, coba istirahatkan fisik dan mental Anda sejenak. Anda bisa coba untuk lakukan meredakan stres secara instan, coba lakukan latihan pernapasan sederhana. Anda bisa coba untuk memejamkan mata dan tarik napas dalam-dalam sampai 10 kali. Saat mengambil, menahan, dan mengeluarkan napas, masing-masing lakukan dalam empat hitungan.

Pada saat-saat semua pekerjaan terasa seperti terlalu banyak, menjauhlah, dan lakukan apapun kecuali hal yang membuat kamu semakin stres, setidaknya sampai Anda merasa sedikit lebih baik. hal terbaik yang bisa Anda lakukan yaitu latihan pernapasan sederhana: Tutup mata dan ambil 10 tarikan napas dalam-dalam. Untuk masing-masing tarikan napas, hitung sampai empat saat menarik napas, tahan selama empat hitungan, dan buang napas untuk empat hitungan. Hal ini bekerja baik untuk membantu Anda melawan stres.

Jadi mulai sekarang, Anda memiliki berbagai cara langkah-langkah positif sederhana untuk menjaga kebugaran mental Anda. Cara menjaga kesehatan mental seperti yang disebutkan diatas tidaklah sulit dilakukan, Anda hanya memerlukan menerapkannya secara bertahap dan penuh ketelatenan dalam menerapkannya supaya mendapatkan manfaat jangka panjang.

Obat Herbal Hepatitis ? || Berikut Penjelasannya

Obat Herbal Hepatitis ? || Berikut Penjelasannya 2251 2251 Yudha Pratama

Hello Sobat FAST! Tahukah Anda, bahwa saat ini hepatitis telah merajalela di beberapa negara. Salah satunya negara kita tercinta yaitu Indonesia. Virus hepatitis bisa menyebabkan peradangan kronis pada hati. 

Bagi pengobatan hepatitis diperlukan untuk mengurangi keparahan hingga mencegah komplikasi. Obat herbal hepatitis dapat membantu untuk pemulihan hepatitis. Beberapa bahan alami yang dapat mengatasi hepatitis apa sajakah? Mari kita bahas dalam artik kali ini.

Penjelasan Obat Herbal Hepatitis

Tahukah Sobat Fast, bahwa beberapa ilmuwan telah menunjukkan bagaimana pengobatan alami memberikan cara yang lebih murah untuk pencegahan dan pengobatan virus hepatitis. 

Contohnya seperti :

  • Daun sambiloto,
  • Phyllanthus amarus, 
  • Alpukat, 
  • Kunyit, 
  • Bawang putih, dan 
  • Kola sambiloto.

Secara konvensional virus hanya dapat ditanggulangi dengan vaksinasi, skrining massal, dan pengobatan. Namun pemerintah tidak segera melakukan tindakan penyelamatan jiwa ini mungkin karena implikasi biaya yang besar, karena merawat lebih dari 25 juta orang yang terinfeksi.

Ada 5 jenis virus hepatitis, yaitu hepatitis A, B, C, D, dan E. Masing-masing gejala hepatitis bisa berbeda untuk setiap orang, jadi untuk pengobatannya pun berbeda dan disesuaikan dengan kondisi pasien. 

Selain mengatasinya dengan obat dokter, ternyata ada beberapa bahan atau metode alternatif yang bisa membantu mengatasi pengobatan virus hepatitis. Tetapi, harus diingat bahwa obat herbal hepatitis ini tidak bisa menyembuhkan penyakit seutuhnya.

Obat herbal hepatitis

1. Milk Thistle

Obat Herbal pertama yaitu milk thistle, salah satu pengobatan hepatitis tradisional yang sudah terkenal sejak lama. Ekstrak tanaman ini banyak digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan yang berkaitan dengan organ hati, saluran empedu, dan kantung empedu.

Ada beberapa penelitian, terlihat bahwa obat herbal hepatitis ini dapat membantu menghambat virus hepatitis memasuki sel hati. Namun untuk  penggunaannya belum bisa digunakan sebagai obat utama untuk mengatasi gejala hepatitis.

2. Teh Hijau Obat Herbal Hepatitis

Selanjutnya yaitu dengan mengkonsumsi minuman yang terbuat dari teh hijau, karena bisa menjadi salah satu obat herbal hepatitis secara alami. Pasalnya, teh hijau mengandung antioksidan bernama katekin yang dapat membantu melindungi sel hati.

Pada kandungan polifenol dalam teh hijau berpotensi untuk menghambat virus agar tidak masuk ke sel hati. Pengobatan hepatitis tradisional ini tidak dianjurkan secara berlebihan karena justru menyebabkan kerusakan hati pada sebagian orang.

3. Zinc

Zinc merupakan mineral yang sangat penting untuk banyak fungsi tubuh. Ketika seseorang mengalami hepatitis, kadar zinc di dalam tubuh akan menurun. Hal inilah yang membuat pasien kerap mengalami kekurangan zinc.

Solusinya, Anda bisa mencoba minum suplemen zinc sebagai obat herbal hepatitis. Penelitian dari  Journal of Clinical Biochemistry and Nutrition (2012) bahkan pernah menemukan bahwa pasien hepatitis C yang minum suplemen zinc mengalamai risiko kanker hati. 

Zinc bekerja dengan cara menghambat proses peradangan dan aktivitas protein penyebab kerusakan jaringan pada hepatitis C kronis. Selain itu, zinc juga baik untuk menjaga fungsi liver. Pasalnya, orang dengan penyakit liver kronis memiliki kadar zinc yang rendah.

4. Kunyit

Kemudian ada kunyit salah satu bahan herbal yang tak asing. Beberapa orang menggunakan kunyit untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan, kecuali tidak untuk menjaga kesehatan organ hati. 

Senyawa dari kurkumin pada kunyit menghambat masuknya seluruh genotip virus hepatitis C. Kurkumin juga merusak virus hepatitis C sehingga mengganggu proses infeksi ke liver. Tidak hanya hepatitis C, kurkumin juga menghambat aktivitas DNA virus hepatitis B.

5. Ginseng

Pada bahan satu ini juga yaitu ginseng bisa menjadi obat herbal mengatasi virus hepatitis. Hal ini dikarenakan pengobatan hepatitis tradisional ini mampu melindungi organ hati dari kerusakan akibat virus serta kemunculan jaringan parut atau fibrosis.

Namun untuk Anda yang sedang menjalani perawatan dengan obat golongan imatinib atau raltegravir, ginseng tidak boleh dikonsumsi. Hal ini dikarenakan interaksi obat ini akan menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan, seperti kerusakan liver.

Baca juga : Mabuk Perjalanan? Penyebab, Gejala dan Mengobatinya?

6. Temulawak Obat Herbal Hepatitis

Kemudian untuk obat mengatasi hepatitis tidak hanya kunyit, tetapi temulawak pun mengandung kurkumin. Temulawak memiliki senyawa kurkumin yang bersifat antioksidan sehingga bisa mengurangi peradangan pada liver.

Jadi, temulawak termasuk bagian dari obat herbal dalam mengatasi hepatitis yang bisa mengurangi komplikasi yang diakibatkan peradangan berkepanjangan, seperti kerusakan liver. Selain itu, kandungan kurkumin berpotensi menghambat penggandaan virus hepatitis B. 

Manfaat dari obat herbal Temulawak yaitu bisa menekan keparahan penyakit satu ini. Tak heran, temulawak menjadi obat herbal untuk penyakit hepatitis B. Serupa dengan kunyit, kurkumin pada temulawak juga menghambat infeksi hepatitis C ke liver.

7. Meditasi & Yoga

Terakhir Anda bisa mencoba melakukan kegiatan meditasi dan yoga dalam mengatasi penyakit hepatitis C, terutama yang sudah kronis, tentu bisa menurunkan kualitas hidup Anda. Tak jarang pasien yang mengalaminya merasa cemas dan stres. 

Dokter suka menyarankan pasien melakukan meditasi dan yoga. Walaupun tidak bisa mengobati hepatitis seutuhnya, cara tersebut bisa meringankan beban yang Anda rasakan dan membuat tubuh terasa lebih nyaman secara alami. 

Kegiatan meditasi ini diharapkan bisa melepas diri dari pikiran-pikiran yang membuat cemas serta membuat tubuh lebih rileks. Kemudian latihan peregangan saat yoga dapat mengurangi rasa sakit atau pegal-pegal yang Anda rasakan selama mengalami gejala.

Kesimpulan Obat Herbal Hepatitis

Pada penjelasan diatas terlepas dari penggunaan obat medis atau herbal untuk mengatasi hepatitis, Anda perlu menjalani tes darah rutin. Ini berguna agar dokter mengetahui secara pasti sejauh mana hati Anda masih berfungsi. 

Kemudian untuk pengobatan hepatitis akut dan kronis berbeda satu sama lainnya. Beristirahat, meringankan gejala dan menjaga asupan cairan yang memadai dianjurkan untuk pengobatan hepatitis virus akut.

Medical Check-up (MCU) Apa Itu? || Berikut 5 Alasan Penting

Medical Check-up (MCU) Apa Itu? || Berikut 5 Alasan Penting 2251 2251 Yudha Pratama

Hello Sobat Fast! Untuk Anda yang masih muda dan tidak pernah sakit, kemudian Anda telah menyimpulkan merasa sehat-sehat saja. Justru karena masih muda itulah Anda harus mengetahui kondisi medis. Merasa sehat dan tidak pernah sakit bukan berarti Anda benar-benar sehat.

Ada banyak sekali yang harus Anda periksa ketika medical check-up (MCU), seperti gula darah, tekanan darah, kolesterol, jantung, mata, kulit, telinga, gigi, tulang dan lainnya. Ini sangat penting dan perlu dilakukan secara berkala.

Jika Anda masih cukup ragu untuk melakukan Medical Check-up, kita akan bahas beberapa alasan yang dapat menjadi bahan pertimbangan Anda dalam mendengarkan isyarat yang telah diberikan oleh tubuh Anda :

1. Deteksi Penyakit Sejak Dini

Pada pemeriksaan kesehatan yang dilakukan secara rutin memungkinkan dokter untuk mengetahui tanda-tanda penyakit yang mungkin tidak diketahui oleh pasien. Karena pemeriksaan rutin, dokter dapat mendiagnosis kondisi yang berpotensi parah atau mengancam jiwa.

Selain memeriksa tingkat kesehatan, medical check-up (MCU)merupakan langkah antisipasi yang efektif dalam mendeteksi kemungkinan adanya penyakit serius dalam tubuh dan risiko-risikonya.

MCU

2. Mencegah Penyakit Untuk Berlanjut

Ketika Anda sering melakukan medical check-up (MCU), Anda akan mengetahui gejala yang sedang Anda alami, kemudian Anda bisa mencegah penyakit tersebut, agar tidak berlanjut ke tahap yang lebih serius.

Pada beberapa penyakit yang mengancam jiwa dapat secara bertahap menumpuk di dalam tubuh bahkan sebelum gejala fisik muncul, dengan deteksi dini, Anda akan memiliki peluang lebih tinggi untuk mendapatkan perawatan yang tepat dengan segera.

3. Mendorong Kebiasaan Sehat Untuk Medical Check-up (MCU)

Ketika Anda sudah mengetahui kondisi tubuh dengan sering melakukan Medical Check-up (MCU), jadi Anda akan lebih peduli dalam merawat tubuh, tentunya Anda akan melakukan berbagai macam cara yang direkomendasikan oleh dokter dalam merawat tubuh Anda sendiri.

Dalam hal inilah yang pada akhirnya akan mendorong Anda untuk mengubah pola perilaku ke arah yang lebih sehat, seperti mengubah menu makanan, aktivitas olahraga atau fisik, serta mengendalikan stres dengan cara yang tepat.

Pada pemeriksaan kesehatan secara teratur, seseorang memiliki akses mendapatkan informasi penting yang bisa memantau kesehatan fisik, mental, dan emosional mereka sehingga mereka bisa mengambil tindakan dan membuat sebuah keputusan yang bijaksana untuk kesejahteraan mereka.

4. Medical Check-up Hemat Biaya

Ketika Anda mengeluarkan biaya untuk medical check-up (MCU) itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan biaya yang harus Anda bayarkan untuk menyembuhkan penyakit berat yang sudah tergolong parah. Itulah mengapa kita sangat perlu mengetahui kondisi kesehatannya sedini mungkin.

Jadi semakin awal Anda melakukan pemeriksaan kesehatan dan melakukan tindakan antisipasi, semakin kecil pula biaya yang perlu dikeluarkan nantinya. Seperti yang kita ketahui, perkembangan penyakit ke arah yang lebih berbahaya akan berpotensi pada perawatan medis jangka panjang yang sangat mahal.

5. Memiliki Rekam Medis Medical Check-up!

Kesimpulan Dari Medical Check-up (MCU)

Medical Checkup yang dilakukan secara rutin dapat menghasilkan catatan medis yang konsisten. Catatan ini dapat menjadi informasi penting tentang kondisi kesehatanmu dari waktu ke waktu sehingga analisa dan tindakan medis yang diambil dapat terukur dan akurat.