Daily Archives :

Thursday, December 1, 2022

Hari AIDS Sedunia – Bagaimana Cara Pencegahannya?

Hari AIDS Sedunia – Bagaimana Cara Pencegahannya? 1024 683 Yudha Pratama

Hari AIDS Sedunia  setiap tahun diperingati pada tanggal 1 Desember. Penetapan tersebut dengan tujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dunia terhadap wabah penyakit AIDS yang sangat berbahaya.

AIDS atau Acquired Immune Deficiency merupakan suatu kumpulan gejala dan infeksi sindrom yang muncul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia lantaran virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh manusia.

Menurut WHO, HIV masih menjadi masalah kesehatan masyarakat global yang serius dan sejauh ini telah merenggut 36,3 juta jiwa. Di Tahun 2020 tercatat sekitar 680.000 orang meninggal terkait HIV dan 1,5 juta orang tertular.

Ada sekitar 37,7 juta orang yang hidup dengan HIV per akhir tahun 2020 dan lebih dari dua pertiganya 25,4 juta berada di wilayah Afrika. Penyakit tersebut sampai saat ini belum ada obatnya.

Adanya peningkatan akses ke pencegahan, diagnosis, pengobatan, dan perawatan HIV yang efektif, infeksi HIV telah menjadi kondisi bagi kesehatan kronis yang bisa dikelola. Ketersediaan layanan yang memungkinkan seseorang hidup dengan HIV, untuk menjalani hidup yang panjang dan sehat.

Sejarah Hari AIDS Sedunia?

Adanya sejarah yang tercipta dibalik hari AIDS sedunia berasal dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Menteri Kesehatan Sedunia tahun 1988. Kala itu ada beberapa negara yang tengah menjalankan program pencegahan AIDS bagi masyarakat dunia.

Pada pertemuan tersebut ada beberapa organisasi internasional di seluruh dunia menyepakati Hari AIDS di tanggal 1 Desember. Menteri kesehatan juga menganggap momentum penting dalam menghormati orang yang telah meninggal karena HIV/AIDS.

Di tahun 1995 Presiden Amerika Serikat telah meresmikan Hari AIDS Sedunia pada tanggal 1 Desember. Berikutnya di tahun 2005, United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS) menjadi pelopor kampanye hari AIDS Sedunia.

Sobat FAST harus tahu, bahwa sebelum memilih tema, mereka berkonsultasi dengan organisasi kesehatan global lainnya. Tugas ini diserahkan kepada World AIDS Campaign (WAC) di tahun 2005.

Mengenal Tanda dan Gejalanya?

Hari AIDS Sedunia

Gejala yang timbul telah bervariasi pada stadium infeksi, meskipun begitu orang yang hidup dengan HIV cenderung paling menular dalam beberapa bulan pertama setelah terinfeksi. Ada banyak yang tidak menyadari status mereka sampai tahap selanjutnya.

Pada beberapa minggu pertama setelah terjadinya infeksi awal, mungkin tidak merasakan atau mengalami gejala, seperti:

Saat infeksi semakin melemahkan sistem kekebalan, mereka bisa mengembangkan tanda dan gejala lainnya. Contohnya seperti:

  • Pembengkakan kelenjar getah bening,
  • Penurunan berat badan,
  • Demam,
  • Diare, dan
  • Batuk.

Tanpa adanya pengobatan, penyakit tersebut bisa berkembang semakin parah, seperti:

Bagaimana Penularannya?

Penyakit HIV dapat ditularkan melalui pertukaran berbagai cairan tubuh dari orang yang terinfeksi, contohnya seperti:

  • Darah,
  • ASI,
  • Air mani, dan 
  • Cairan vagina.

HIV juga bisa terjadi penularan dari ibu ke anaknya selama masa kehamilan dan persalinan. Bukan hanya itu saja, ada berbagai jarum suntik yang terkontaminasi, alat suntik dan transfusi darah juga bisa menularkan HIV.

Bagaimana Cara Pencegahan Penularannya?

Infeksi HIV bisa dikurangi dengan cara pertahankan perilaku aman, seperti melakukan perilaku seks berisiko dan menggunakan narkoba. Jika bertemu ODHA, bersikap wajar dan jangan mendiskriminasi atau memberikan cap negatif, namun beri dukungan dan jika berinteraksi dengan ODHA, tidak perlu takut tertular.

Hal yang perlu Anda ketahui, bahwa virus HIV tidak akan menular melalui:

  • Sentuhan,
  • Keringat, dan
  • Berbagi makanan.

Kesimpulan

HIV hanya menular melalui cairan kelamin dan darah. Upaya dalam pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS bertujuan dalam mewujudkan target Three Zero pada 2030, antara lain tidak ada lagi penularan infeksi baru HIV, tidak ada lagi kematian akibat AIDS, dan tidak ada lagi stigma dan diskriminasi kepada orang yang menderita virus HIV.

Semoga bisa bermanfaat pada artikel kali ini dan terima kasih sudah membacanya sampai selesai, jangan lupa untuk membaca artikel kami yang lainnya. Bila mana memiliki pertanyaan, bisa melalui kolom komentar yang tersedia dibawah.