Hecting

AFF Hecting? || Berikut Penjelasannya!

AFF Hecting? || Berikut Penjelasannya! 2251 2251 Yudha Pratama

FAST Clinic, Jakarta – Aff Hecting atau yang lebih dikenal dengan sebutan melepas benang jahitan merupakan suatu tindakan pelepasan atau mengangkat jahitan. Proses ini dilakukan ketika sebelumnya sudah melakukan hecting atau penjahitan luka, dalam waktu tertentu yang sudah ditentukan dan harus diangkat jahitannya karena waktu hecting menggunakan benang yang tidak bisa diserap oleh kulit.

Pengangkatan jahitan luka ini bertujuan untuk meningkatkan proses penyembuhan jaringan kulit dan juga untuk mencegah infeksi. Jika luka bekas jahitan sudah kuat dan sembuh primer, maka jahitan atau benangnya dapat diangkat. Proses Aff Hecting biasanya dapat dilakukan ketika 5 hingga 10 hari setelah pasca hecting.

Bagaimana Proses Aff Hecting?

 Aff Hecting

Untuk melakukan proses Aff Hecting ada beberapa alat dan bahan yang harus dipersiapkan sebelum melakukan prosesnya, diantaranya:

  1. Gunting untuk angkat jahitan,
  2. Handschoen steril (Sarung tangan),
  3. Pinset anatomis 2 buah,
  4. Nierbeken (mangkok berbentuk ginjal),
  5. Handuk kecil,
  6. Gunting verban,
  7. Kasa secukupnya,
  8. Larutan klorin 0,5%,
  9. Perlak (alas tidur bayi),
  10. Tempat sampah medis,
  11. Kapas alkohol,
  12. Plester, dan
  13. Betadine.

Setelah semua alat dan bahan yang dibutuhkan terkumpul semua maka selanjutnya adalah tahap pemrosesan/pelaksanaan.

  1. Memberi tahu pasien proses akan segera dilakukan,
  2. Pasang tirai atau ruang khusus untuk melakukan proses,
  3. Pelaksanaan,
  4. Pasang perlak dan alasnya dibawah daerah yang akan dilakukan perawatan,
  5. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir,
  6. Pakai sarung tangan,
  7. Atur posisi pasien agar senyaman mungkin,
  8. Buka balutan luka lama dan bukang ke bengkok,
  9. Kaji luka (memastikan apakah luka sudah benar-benar kering),
  10. Angkat dan tahan bagian luar jahitan dengan pinset yang sudah disiapkan, kemudian potong benang di bagian bawah dan simpul dengan gunting Aff hecting,
  11. Cabut dan tarik benang dari kulit secara perlahan,
  12. Bersihkan luka menggunakan kasa betadine,
  13. Lakukan proses antisepsis,
  14. Tutup kembali luka dengan kasa steril,
  15. pasang plester,
  16. Rapikan pasien,
  17. Bersihkan alat,
  18. Lepas sarung tangan,
  19. Rendam alat dan sarung tangan kedalam larutan klorin 0,5%, dan
  20. Cuci tangan dan selesai.

Jadi tadi itu merupakan penjelasan dari Aff Hecting atau melepas jahitan yang bertujuan untuk menghindari infeksi atau memperbaiki kulit kita dan menghindari terbukanya luka kembali.

Hecting? || Bagaimana Prosedur Dalam Hecting?

Hecting? || Bagaimana Prosedur Dalam Hecting? 2251 2251 Yudha Pratama

FAST Klinik, Jakarta – Luka merupakan hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh diskontinuitas jaringan. Dalam keadaan ini dapat disebabkan oleh banyak faktor diantaranya trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik atau gigitan hewan lainnya.

Luka biasanya dapat sembuh dengan sendirinya jika luka tersebut tidak parah. Tetapi jika luka tersebut butuh penanganan yang serius seperti luka benda tajam yang dapat menimbulkan infeksi maka butuh pengobatan medis. Pengobatan yang dapat ditolong dalam luka adalah Hecting.

Apa Itu Hecting?

Hecting atau istilah dalam medis indonesia adalah penjahitan luka yang merupakan sebuah metode penutupan luka. proses ini akan mempersempit atau mendempetkan jarak antar luka, sehingga akan lebih mempermudah proses re-epitelisasi dan mempercepat penyembuhan luka . Tak hanya itu Fungsi dari Hecting juga untuk membantu pencegahan masuknya infeksi ke dalam luka.

Bagaimana Prosedur Dalam Hecting?

Gambar Hecting

Dalam proses pelayanan Hecting ada beberapa tahapan yang harus dipersiapkan sebelum melakukan hecting atau penjahitan luka, persiapan yang harus dilakukan diantaranya

  1. Alat dan bahan prosedur,
  2. Sistematika prosedur, dan
  3. Hal-hal yang harus diperhatikan.

1. Alat dan Bahan Prosedur

Ada beberapa alat dan bahan yang harus dipersiapkan sebelum melakukan penjahitan luka diantaranya:

1. Sarung tangan steril,

2. Duk steril atau duk lubang,

3. Satu set bedah minor, yang terdiri dari,

  • pinset anatomi
  • pinset chirurgis 
  • nald folder 
  • gunting 
  • arteri klem

4. Jarum,

5. Benang jahit dengan jenis poliglaktin (Vicryl),

6. Kassa steril,

7. NaCl 0,9 %,

8. Cairan antiseptik,

9. Obat anestesi (Pehacain),

10. Plaster,

11. Gunting plester,

12. Kom steril,

13. Nierbeken, dan

14. Tempat sampah medis.

2. Sistematika Prosedur

Sebelum melakukan hecting (penjahitan luka) cuci tangan dengan hand scrub dan memakai sarung tangan. kemudian periksalah perlengkapan alat dan bahan penjahitan luka. setelah semuanya selesai lakukan beberapa tahapan berikut:

  1. Hal pertama yang harus dilakukan adalah membersihkan luka dengan cairan antiseptik,
  2. Lalu mengganti sarung tangan dengan sarung tangan steril,
  3. Kemudian memberikan anestesi di jaringan sekitar luka dengan anestesi lokal (lidokain, pehacaine) atau bisa juga dibersihkan luka dengan cairan lain contoh: NaCl 0,9 %,
  4. Jika luka masih kotor dapat gunakan larutan H2O2 dan perhidrol 10%,
  5. Memasang duk steril,
  6. Gunakan jarum medis untuk menjahit kulit, memasukkan benang ke lubang jarum,
  7. Pegang jarum menggunakan klem kemudian mulai menjahit luka secara perlahan,
  8. Jika luka tersebut dalam sampai jaringan otot maka dijahit lapis demi lapis, 
  9. Mengikat benang pada luka menggunakan simpul potong benang,
  10. Lanjutkan jahitan luka sampai luka tertutup,
  11. Berikan desinfektan pada jahitan,
  12. Tutup dengan kasa steril dan hipafix,
  13. Membersihkan alat yang barusan digunakan, dan
  14. Selesai.

3. Hal-hal Yang Harus Diperhatikan

Jadi tadi itu penjelasan bagaimana tujuan dan tata cara penjahitan luka yang mana bertujuan untuk menutup luka, menghentikan pendarahan, menghindari infeksi, dan mencegah robekan luka semakin dalam.

  1. Saat menjahit perhatikan kulit pada tepi luka dengan jarum jahit, gunakan pinset sirurgis dan needle holder, benang jahit kulit luar
  2. Ukuran pada kulit yang diambil dari kedua tepi luka harus sama besarnya dan tidak lebih
  3. Pada pengambilan tusukan jarum di tepi terjauh, sebaiknya kurang lebih sejajar horizontal dengan tusukan jarum dari tepi luka terdekat.
  4. Pinggir luka diusahakan dalam keadaan terbuka keluar setelah penjahitan.

Jadi tadi itu penjelasan bagaimana tujuan dan tata cara penjahitan luka yang mana bertujuan untuk menutup luka, menghentikan pendarahan, menghindari infeksi, dan mencegah robekan luka semakin dalam.