FAST Clinic, Jakarta – Perawatan luka adalah usaha dalam merawat luka dengan upaya mencegah terjadinya infeksi, menghambat perkembangan kuman atau bakteri pada kulit di tubuh. Hal-hal yang dapat dilakukan dalam penyembuhan luka antara lain minum obat, makan-makanan bergizi, terapi dokter, dan istirahat yang cukup. Kulit termasuk kedalam 5 indra manusia yang dapat membantu aktivitas manusia sehari-hari. Kulit pun memiliki beberapa fungsi diantaranya:
- Sebagai kekebalan tubuh,
- Pengatur suhu,
- Sensasi,
- Produk vitamin D,
- Menyimpan lemak,
- Menjadi indra peraba, dan
- Mendukung penampilan.
Jika kulit mengalami luka, umumnya luka terbuka akan memerlukan perawatan yang intensif. Hal ini dilakukan karena tubuh sangat mudah terinfeksi oleh virus dan bakteri penyebab dari berbagai penyakit. banyak yang mengaanggap enteng oleh sebagian orang, namun jika diperhatikan lagi luka yang dibiarkan saja dan dianggap sepele maka akan menimbulkan akibat yang lebih serius.
Apa Tujuan Dari Perawatan Luka
Pada dasarnya luka ringan bisa diatasi dengan cara mandiri atau bisa sembuh dengan sendirinya, namun jika luka yang dialami lebih besar dan perlu penanganan berikut ini beberapa tujuan dari perawatan luka yang di lakukan:
- Mencegah luka dari infeksi
- Membersihkan luka dari nanah dan juga sel-sel kulit mati
- Mempercepat penyembuhan
- Mengganti perban atau balutan
- Meminimalisir bekas luka yang akan menjadi keloid
Apa Saja Jenis-Jenis Luka?
Membicarakan tentang perawatan luka pasti setiap orang akan melihat dan menemukan jenis luka yang berbeda-beda tergantung dari penyebab luka itu sendiri. Namun yang dapat diketahui mengenai jenis luka terdapat 2 yakni luka akut dan juga luka kronis. Dari jenis-jenis luka ini ada perbedaannya masing-masing, berikut penjelasannya!
1. Luka Akut
Luka akut adalah luka yang didapatkan secara tidak sengaja, luka ini membuat jaringan kulit rusak sehingga akan memberikan bekas yang nyata. Luka akut ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti benda tumpul, panas, listrik, proyektil, bahan kimia, gesekan hingga goresan. Luka akut ini biasanya bisa sembuh dengan sendirinya dan tidak perlu perawatan luka yang khusus.
2. Luka Kronis
Luka kronis adalah luka yang tidak bisa diatasi dengan perawatan luka biasa atau dapat sembuh dengan sendirinya. Luka kronis akan lebih memerlukan waktu penyembuhan sekitar 4 minggu singkatnya. Namun luka kronis ini juga dapat menjadi tahap inflamasi atau penyembuhan yang dibantu oleh sel darah putih dalam melawan kuman yang ada di dalam luka.
Luka kronis juga sering dianggap bahwa ada hubungannya dengan ekstrinsik dan intrinsik, seperti:
- Gizi buruk,
- Obat-obatan, dan
- Komorbiditas.
Kenapa Harus Dilakukan Perawatan Luka?
Perawatan luka sangat penting dilakukan, hal ini bertujuan untuk menghalau semakin parahnya luka yang dialami. Tak hanya luka yang menyebabkan infeksi namun ada beberapa hal yang dapat memperparah luka seperti:
- Kelainan bentuk,
- Amputasi,
- Kelemahan,
- Cacat fisik,
- Kelumpuhan,
- Hilangnya sensasi, dan
- Rentang gerak berkurang.
Apa Saja Persiapan Sebelum Melakukan Perawatan Luka?
Ketika Anda sedang mengalami luka baik luka akut atau luka kronis, Anda diharapkan untuk tidak melakukan hal-hal yang menghambat proses yang sedang berlangsung. Beberapa hal yang dapat menghambat proses perawatan luka adalah:
- Tidak mengkonsumsi obat yang mengandung aspirin (obat yang mengganggu proses penyembuhan luka),
- Tidak menggunakan atau memakai krim antiseptik, bahan-bahan yang bukan untuk merawat luka dan juga zat kimia lainnya.
Bagaimana Prosedurnya?
Dalam melakukan perawatan luka setiap dokter atau perawat bisa dilakukan berbeda-beda, Tetapi ada cara umum yang dapat dilakukan oleh dokter atau perawat meliputi:
- Cuci tangan menggunakan sabun dengan air bersih dan sarung tangan yang steril.
- Meminta pasien untuk menunjukan luka yang dialaminya.
- Membuka perban atau alat pelindung luka.
- Memeriksa secara keseluruhan luka dengan cara melihat dan merabanya apakah ada nana, nyeri, darah, jaringan yang mati, atau tanda-tanda infeksi lainnya.
- Membersihkan luka dengan kain kasa atau tisu medis yang dibasahi dengan larutan steril.
- Memberikan atau diolesi dengan salep atau krim khusus untuk luka yang dialami, misal krim antibiotik (untuk luka dengan tanda infeksi).
- Menutup luka dengan kain khusus sesuai dengan jenis luka yang dialami.
- Kemudian menempelkan perban atau pembalut untuk melindungi luka dari luar.
Apa Yang Dilakukan Setelah Perawatan Luka?
Sama seperti penjelasan di awal untuk membantu proses penyembuhan luka Anda dapat mengkonsumsi makanan yang bergizi, mengikuti terapi dokter, mengkonsumsi obat untuk luka, dan istirahat yang cukup. Namun ada juga beberapa hal yang harus anda lakukan ketika selesai melakukan proses perawatan luka diantaranya adalah:
- Sering minum air putih minimal 2L/hari.
- Membuka perban atau pembalut untuk mencegah luka semakin parah.
- Mengkonsumsi vitamin.
- Tidak menggaruk atau mengelupas luka yang dialami.
- Berkonsultasi dengan dokter jika ingin menggunakan obat lain.
- Menghindari aktivitas atau kegiatan yang memperparah luka.
- Menjalani pengobatan sesuai saran dokter jika Anda mengalami diabetes.
Kesimpulan
Jadi sudah tahu kan mengapa perihal sangat penting, karena untuk menghindari beberapa kemungkinan jika luka yang dialami dibiarkan saja ya tanpa perlu perawatan yang insentif. Untuk perawatan luka dapat Anda temukan pada pelayanan kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit dan juga klinik kesehatan terdekat.