Cacar Monyet

Cacar monyet ( Monkeypox) Awas penularan dan gejalanya

Cacar monyet ( Monkeypox) Awas penularan dan gejalanya 2250 2250 Yudha Pratama

Masyarakat Indonesia beberapa pekan terakhir dikabarkan kasus baru oleh WHO (World Health Organization) yakni cacar monyet (monkeypox).  Hingga saat ini sudah dilaporkan bahwa sudah menyebar ke 12 negara dalam kategori non endemis yang terdapat di dalam 3 regional WHO, diantaranya Amerika, Eropa dan Western Pacific.

Tentu hal tersebut semakin membuat masyarakat menjadi lebih waspada terhadap penyakit ini, lantas apa sebenarnya penyakit cacar monyet ini dan bagaimana kita harus menyikapinya? berikut penjelasannya!

Apa Itu Cacar Monyet

Cacar monyet

Cacar monyet atau dengan istilahnya penyakit zoonosis langka yang disebabkan oleh virus monkeypox. Virus ini masih termasuk kedalam kategori genus Orthopoxvirus dalam keluarga poxviridae, genus ini masih sama halnya dengan virus penyebab cacar atau virus variola, virus vaccinia (yang digunakan untuk vaksin cacar) dan virus cacar sapi.

Sejarah Cacar Monyet

Pada kasusnya cacar monyet ini ditemukan pada tahun 1958 yang mana pada saat ini wabah ini sangat mirip dengan penyakit cacar yang menyerang koloni monyet untuk dipelihara sebagai bahan penelitian, karena itulah yang menyebabkan penyakit ini dinamakan cacar monyet atau monkeypox.

Dengan kejadian tersebut penyakit ini  sudah ditemukan dapat menyerang manusia pada tahun 1970 di RDK (Republik Demokratik Kango). Selain itu dengan peristiwa tersebut cacar monyet sudah dilaporkan menginfeksi orang-orang yang berada di negara Afrika tengah dan negara barat lainnya seperti:

  1. Kamerun
  2. RAT (Republik Afrika Tengah)
  3. RDK (Republik Demokratik Kango)
  4. Pantai gading
  5. Gabon
  6. Nigeria
  7. Liberia
  8. Republik kongo, dan
  9. Sierra leone.

Penyebab dan Penularan Cacar Monyet (monkeypox)

Awalnya kasus ini dapat menular kepada manusia adalah bersentuhannya dengan hewan yang sudah terinfeksi, orang yang sudah terinfeksi hingga yang sudah terkontaminasi virus ini. Tak sampai disitu virus ini juga terdapat terjadi pada ibu hamil hingga calon bayi pun dapat terjangkit juga. Virus ini tak hanya saat manusia bersentuhan dengan hewan yang terkontaminasi saja tetapi dapat pula menyebar melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi.

Disamping itu ketika virus ini sudah menyebar pada manusia dapat dengan mudah ditularkan pada orang-orang sekitar, yakni melalui kontak langsung dengan cairan tubuh, bersentuhan dengan luka orang yang terinfeksi hingga benda atau cairan yang sudah tersentuh dengan si penderita.

Pada peristiwa yang menyebabkan cacar monyet ini sudah beberapa spesies hewan yang telah diidentifikasikan, namun hal tersebut masih dilakukan penelitian lebih lanjut. Meskipun nama virus ini adalah virus cacar monyet, namun monyet bukanlah penyebab utama dari virus ini.

Gejala Cacar Monyet

Cacar Monyet

Dengan kasus yang sudah dilakukan penelitian menyatakan bahwa, pada manusia gejala cacar monyet (monkeypox) ini hampir sama dengan gejala cacar air pada umumnya tetapi lebih ringan. Namun yang membedakannya adalah terdapat pembengkakan pada kelenjar getah bening sedangkan untuk cacar air tidak ditemukan.

Masa inkubasi terkenanya seseorang terhadap cacar monyet ini adalah sekitar 2 hingga 3 minggu.

Berikut ini beberapa gejala dan tanda seseorang terkena cacar monyet:

  1. Demam diatas 38°
  2. Sakit kepala
  3. Pembengkakan kelenjar getah bening
  4. Sakit punggung
  5. Nyeri otot
  6. Kelemahan tubuh (Asthenia), dan
  7. Lesi cacar (benjolan berisi air atau nanah di seluruh tubuh).

Cara Pencegahan dan Pengobatannya

Memang ada benarnya ketika ingin terhindar dari suatu penyakit ataupun wabah selalu mengingat pepatah “lebih baik mencegah daripada mengobati” hal ini tentu menjadi lumrah bagi masyarakat Indonesia.

Lalu bagaimana caranya kita untuk mencegah dari terjangkit virus cacar monyet ini, yang mana sewaktu-waktu dapat menyerang Anda hingga keluarga Anda tercinta. Nah berikut ini beberapa tindakan pencegahan yang dapat mencegah infeksi virus cacar monyet (monkeypox):

  1. Menghindari kontak dengan bahan apapun, seperti bersentuhan dengan seseorang, hewan yang sakit, hingga tempat tidur.
  2. Hindari kontak dengan hewan yang termasuk ke dalam reservoir virus (hewan yang sakit atau yang mati di daerah yang terjangkit cacar monyet).
  3. Selalu mencuci tangan dengan benar ketika habis bersentuhan dengan hewan atau manusia yang terinfeksi.
  4. Memasak daging merah dengan benar dan matang.
  5. Memisahkan atau mengkarantina pasien yang terinfeksi.
  6. Menggunakan APD saat merawat pasien yang terinfeksi.

Tetapi jika kita lihat dengan adanya kasus ini yang sudah menyebar pada 12 negara, tentu kita harus mengetahui juga bagaimana cara pengobatan cacar monyet (monkeypox) ini. Namun dengan kasus yang sudah terjadi dan sudah dinyatakan bahwa cacar monyet ini dapat sembuh dengan sendirinya.

Dalam masa inkubasi atau selama pasien sakit yakni 3 hingga 4 minggu atau satu bulan, pasien dapat sembuh dengan sendirinya asalkan si pasien tidak menderita penyakit atau infeksi tambahan. Tidak memiliki penyakit komorbid yang dapat menyebabkan bertambah beratnya pasien untuk sembuh.

Kesimpulan

Meskipun penyakit cacar monyet ini sudah menyerang di 12 negara tadi, dan saat ini pun, Kementerian Kesehatan sudah memberikan konfirmasi terkait adanya penyakit cacar monyet di Indonesia. Oleh karena itu kita sangat wajib untuk waspada dan selalu berhati-hati, jika Anda mendapati gejala dan juga tanda yang sesuai dijelaskan diatas tadi sangat diharapkan untuk Anda segera melapor pada fasilitas pelayanan kesehatan supaya dapat ditangani dengan cepat.

Dengan adanya kasus ini kita juga mestinya sudah harus belajar dari kejadian-kejadian sebelumnya sama seperti Covid-19, oleh karena itu selalu tetap menjaga protokol kesehatan baik diri sendiri hingga dengan keluarga tercinta.