Poliklinik Umum

Swab Mandiri berikut cara dan hasilnya akurat

Swab Mandiri berikut cara dan hasilnya akurat 650 433 Yudha Pratama

Pandemi Covid-19 di Indonesia saat ini semakin melonjak. Berbagai tes pun dilakukan untuk memastikan apakah terinfeksi virus corona atau tidak.

Salah satu tes yang banyak digunakan adalah swab antigen. Tes antigen merupakan pemeriksaan imunitas yang bertujuan untuk mendeteksi adanya antigen dari suatu virus yang menandakan adanya infeksi terhadap virus tersebut pada waktu itu.

Metode Swab Test Antigen

Saat ini pemeriksaan COVID-19 dapat dilakukan dengan menggunakan metode SWAB PCR & Rapid Test, atau biasa dikenal dengan Swab Test Antigen bahkan swab mandiri. 

Untuk melakukan pengetesan ini pada dasarnya Anda tidak perlu menunggu hingga merasakan gejala tertentu, tetapi sebagai kepedulian diri ini bisa menjadi salah satu cara. 

Adapun cara kerja swab antigen umumnya dilakukan dengan cara memasukkan atau mencolokkan alat (cotton swab) ke bagian dalam hidung hingga ke area nasofaring untuk mengambil sampel lendir. 

Sampel ini kemudian diuji dengan menggunakan alat serupa seperti rapid test untuk melihat hasilnya (istilah lain : Kaset Antigen). Setelah itu dalam beberapa menit hasilnya akan muncul.

FASTKit Swab mandiri Antigen

Sebagai bentuk kepedulian kami tentang bahaya COVID-19, kami terus berinovasi dengan menghadirkan berbagai kemudahan, kami menghadirkan Kit khusus antigen yang bisa digunakan oleh Anda dimana pun dengan Anda. Sebagai bentuk komitmen kami dalam menjaga kualitas layanan, proses Swab dapat dilakukan secara mandiri, dan akan di verifikasi melalui Video Call dengan dokter kami melalui Aplikasi FASTLab. 

Melalui pembahasan ini, kami menyediakan prosedur swab yang sesuai dengan standar yang berlaku.

Prosedur Swab

Disetiap kit antigen kami, kami menyediakan QRCode yang dapat digunakan oleh pasien sebelum melakukan swab. Berikut ini merupakan bagaimana prosedur melaksanakan Swab Mandiri. 

  1. Melakukan scan barcode yang tersedia di kemasan antigen kit dengan menggunakan fitur FASTKit di aplikasi FASTLab.
  2. Harap bersihkan tangan Anda sebelum memulai tes.
Swab mandiri
  1. Tambahkan 0,3 mL atau setara 10  tetes reagen ekstraksi ke dalam tube 
  1. Masukkan alat swab ke rongga hidung (~1,5cm – 2cm). Usapkan swab di sekeliling dinding setiap rongga hidung.
  1. Masukkan segera sampel swab ke dalam tabung yang sudah berisi cairan. Putar setidaknya 5 kali sambil di tekan hingga ke dasar tube.
  1. Biarkan alat swab berada di dalam tube setidak selama 1 menit
  2. Lepaskan cotton swab dengan menekan sisi tabung untuk mengeluarkan cairan yang ada di cotton swab.
  3. Siapkan kaset uji untuk menuangkan cairan sampel.
  4. Lepaskan kaset uji dari kantung yang disegel. 
  5. Membalik tabung ekstraksi specimen, menahan ekstraksi specimen tabung tegak, transfer 3 tetes atau sekitar 100 µL ke sumur specimen (S) dari kaset uji, kemudian mulai pengatur waktu. 
  6. Tunggu hingga garis berwarna muncul. Interpretasikan hasil tes dalam 15 menit.

Bagaimana Cara Membaca Hasil swab mandiri

Cara membaca hasil tes antigen atau swab mandiri bisa bervariasi tergantung jenis produk atau alat tes yang digunakan. Namun secara umum, hasilnya akan bisa dibaca dari garis yang muncul alat. 

Alat tes memberikan hasil positif jika muncul 2 garis, dan ditandai dengan garis C (Control) dan garis T (Test). Hasil positif didapat jika 2 garis muncul, masing-masing di tanda C dan T.  Dan untuk hasil negatif biasanya ditandai dengan satu garis pada tanda C, sedangkan garis pada tanda T tidak muncul.

Perlu diperhatikan, garis tanda C berfungsi menjadi kontrol yang seharusnya muncul apapun hasilnya, baik positif maupun negatif. Jika garis pada tanda C tidak muncul, maka artinya hasil tes invalid alias tidak valid.

Apa itu Episkleritis? Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Apa itu Episkleritis? Penyebab dan Cara Mengatasinya! 2251 2251 Yudha Pratama

Apa itu Episkleritis? Buat sobat Fast yang belum tahu tentang sklera, sklera merupakan bagian putih dari dalam bola mata, sedangkan konjungtiva merupakan lapisan yang menutupinya. Berbeda dengan skleritis yang menyerang bagian sklera dan dapat menyebabkan masalah serius, episkleritis umumnya tergolong masalah kesehatan ringan dan tidak menimbulkan dampak yang parah.

Apa itu Episkleritis?

Episkleritis merupakan kondisi mata yang mengalami peradangan antara sklera dan konjungtiva mata. Kondisi ini menyebabkan mata mengalami kemerahan, gatal dan terasa tidak nyaman. Peradangan Episkleritis ini dapat terjadi pada satu atau kedua mata.

Penyebab Episkleritis

Secara penelitian yang sudah dilakukan terhadap terjadinya Episkleritis pada mata, masih belum diketahui secara pasti penyebab dan pemicunya. Tetapi Episkleritis ini dapat terjadi pada orang dengan kondisi tertentu misalnya:

  1. Menderita penyakit sitematis, seperti Crohn, lupus atau rheumatoid arthritis
  2. Mengalami cedera pada mata
  3. Mengonsumsi obat-obat tertentu seperti bisfosfonat atau topiramate
  4. Gander perempuan
  5. Berusia 40 hingga 50 tahun
  6. Menderita penyakit akibat bakteri, virus dan bakteri
  7. Menderita kanker seperti limfoma hodgkin atau leukemia

Cara Mengatasi Episkleritis

Apa itu Episkleritis?

Jika sedang mengalami Episkleritis, biasanya akan dapat sembuh dengan sendirinya. Tetapi jika Episkleritis ini dirasa mengganggu pada penampilan Anda, maka Anda dapat menemui dokter untuk melakukan penanganan yang tepat dan memberikan beberapa pengobatan tertentu. Tetapi ada juga beberapa langkah yang dapat Anda lakukan sendiri untuk meredakan Episkleritis ini diantaranya:

  1. Menggunakan kompres air dingin saat mata tertutup
  2. Memakai obat tetes mata
  3. Mengenakan kacamata saat diluar ruangan untuk melindungi mata dari cahaya berlebih

Kapan Anda Harus Ke Dokter?

Perlu Anda ketahui tentang episkleritis biasanya tidak menimbulkan masalah serius dan dapat pulih dalam waktu singkat. Tapi, saat gejala terjadi terus-menerus selama 2-4 minggu, Anda perlu memastikan pemeriksaan ke dokter.

Pemeriksaan ke dokter dilakukan saat timbul rasa sakit yang parah sampai memengaruhi penglihatan. Hal itu dapat menjadi tanda adanya gangguan mata serius selain episkleritis.

Bagaimana Pencegahan Penyakit Episkleritis?

Karena penyebabnya belum diketahui secara pasti, episkleritis sulit untuk dicegah. Namun, beberapa cara di bawah ini bisa Anda lakukan untuk mengurangi risiko terkena episkleritis:

  1. Memeriksakan kesehatan secara rutin jika memiliki kondisi yang dapat meningkatkan risiko episkleritis,
  2. Melakukan upaya pencegahan terhadap infeksi, dan
  3. Tidak sembarang menggunakan obat, suplemen, atau produk herbal, tanpa terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter.

Apa itu bintitan? Apa Gejala dan Penyebabnya?

Apa itu bintitan? Apa Gejala dan Penyebabnya? 2250 2251 Yudha Pratama

Apa itu bintitan? Hordeolum atau nama lainnya yaitu bintitan. Bintitan adalah kondisi seperti bintil yang menyakitkan mirip jerawat atau bisul tumbuh di tepi kelopak mata. Bintitan sering terjadi karena infeksi bakteri dan biasanya hanya muncul pada salah satu kelopak mata.

Biasanya bintitan sering muncul pada bagian kelopak mata luar, tapi juga bisa timbul pada bagian dalam kelopak mata. Bintitan yang tumbuh di bagian dalam lebih menyakitkan daripada yang tumbuh di luar. Meski begitu, bintitan tidak sampai menyebabkan gangguan penglihatan.

Apa Saja Gejala Bintitan?

Apa itu bintitan?

Gejala utama bintitan adalah tumbuhnya bintil merah yang mirip dengan bisul kecil di kelopak mata, di dalam atau di luar kelopak mata. Gejala-gejala lain yang menyertai kondisi ini meliputi:

  • Mata merah,
  • Mata berair, dan
  • Kelopak mata bengkak dan nyeri.

Apa Saja Penyebab Bintitan?

Biasanya bintitan penyebab utamanya dari infeksi bakteri yang dinamakan Staphylococcus. Bakteri yang pada umumnya hidup di kulit dan juga bisa menyumbat kelenjar minyak pada bagian kelopak mata atau menimbulkan peradangan.

Penyebab lain dari bintitan adalah kuman dan kulit mati yang terperangkap di ujung kelopak mata.

  1. Menyentuh mata dengan tangan yang kotor,
  2. Menggunakan kosmetik yang sudah kedaluwarsa,
  3. Tidak membersihkan bekas kosmetik pada mata sebelum tidur,
  4. Memakai lensa kontak yang tidak steril,
  5. Mengalami peradangan pada ujung kelopak mata (blefaritis), dan
  6. Mengalami penyakit rosacea yang menyebabkan kulit wajah memerah.

Kapan Anda Harus Konsultasi Ke Dokter?

Bintitan dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Meski demikian, risiko terjadinya komplikasi tetap ada. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter jika bintitan tidak kunjung membaik setelah 48 jam.

Segeral berobat ke dokter jika pembengkakan menyebar hingga ke bagian lain di wajah, seperti pipi.

Apa Itu Pendarahan Subkonjungtiva? Mari Kita Simak!

Apa Itu Pendarahan Subkonjungtiva? Mari Kita Simak! 2250 2251 Yudha Pratama

Apa Itu Pendarahan Subkonjungtiva? Pendarahan subkonjungtiva yaitu sebuah kondisi yang terjadi ketika pembuluh darah kecil pecah tepat di bawah permukaan mata Anda. Konjungtiva tidak dapat menyerap darah dengan cepat, sehingga darah terperangkap.

Apa Gejala Pendarahan Subkonjungtiva?

  1. Iritasi mata yang sangat ringan,
  2. Perdarahannya adalah area merah terang yang jelas dan tajam di atas sclera,
  3. Para perdarahan subkonjungtiva, tidak ada darah yang keluar dari mata, dan
  4. Pendarahan terlihat kekuningan setelah darah terserap.

Apa Penyebab Pendarahan Subkonjungtiva?

Pendarahan subkonjungtiva disebabkan karena kondisi infeksi tubuh atau kornea (abrasi kornea, pemakaian lensa kontak dalam jangka waktu lama), perdarahan subkonjungtiva dapat terjadi akibat cedera mata traumatis, seperti:

  1. Pada kasus trauma (Valsalva),
  2. Batuk yang dipaksakan, muntah, bersin, tersedak, dan
  3. Adanya riwayat hipertensi.

Perdarahan subkonjungtiva sering terjadi pada bayi baru lahir. Dalam hal ini, kondisi ini diduga disebabkan oleh perubahan tekanan di seluruh tubuh bayi saat melahirkan.

Kapan Anda Harus Konsultasi Ke Dokter?

Apa Itu Pendarahan Subkonjungtiva?

Saat Anda sudah merasakan beberapa gejala yang parah, karena pendarahan subkonjungtiva. Anda seharusnya segera pergi melakukan pemeriksaan diri ke dokter, jika mata memerah disertai dengan gejala lain, seperti nyeri, gangguan penglihatan, atau keluarnya cairan dari mata. Anda harus segera konsultasikan ke dokter.

Faktor Resiko Perdarahan Subkonjungtiva?

Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena perdarahan subkonjungtiva, yaitu:

  • Lanjut usia,
  • Menderita diabetes,
  • Adanya tekanan darah tinggi (hipertensi),
  • Menderita gangguan pembekuan darah, dan
  • Mengonsumsi obat pengencer darah, seperti aspirin atau warfarin.

Apa itu konjungtivitis? Cari Tahu Cara Mengobatinya!

Apa itu konjungtivitis? Cari Tahu Cara Mengobatinya! 2251 2251 Yudha Pratama

Apa Itu Konjungtivitis? Konjungtivitis adalah sebuah kondisi mata merah yang di sebabkan oleh peradangan pada selaput yang melapisi permukaan bola mata. Selain mata menjadi merah, Konjungtivitis juga dapat menyebabkan rasa gatal dan juga mata berair. Konjungtivitis ini dapat terjadi pada salah satu bola mata atau keduanya.

Penyebab dan Gejala Konjungtivitis

Pada umumnya Konjungtivitis ini disebabkan oleh mata yang terinfeksi oleh virus, bakteri dan juga alergi. Meskipun umumnya disebabkan oleh beberapa infeksi di atas Konjungtivitis juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti:

  1. Iritasi karena shampo, asap, kotoran dan klorin,
  2. Jamur, parasit dan amuba,
  3. Reaksi terhadap obat tetes mata,
  4. debu, tungau atau lem pada prosedur Eyelash extension,
  5. Terpapar dari orang yang terinfeksi virus atau bakteri dari Konjungtivitis,
  6. Menatap seseorang yang mengalami Konjungtivitis, namun masih dalam penelitian lebih lanjut,
  7. Menggunakan lensa kontak yang tidak aman dan steril,
  8. Bertukar dengan kosmetik orang lain,
  9. Menggunakan kosmetik yang terkontaminasi oleh bakteri, dan
  10. Higienitas yang rendah.

Ketika mata seseorang terkena beberapa faktor yang ada di atas, mata akan dapat menimbulkan beberapa keluhan seperti mata merah, belekan, berair dan perih. Namun dalam kondisi Konjungtivitis ini tidak akan mengalami gangguan pada penglihatan kecuali sudah mengalami gejala parah.

Cara Mengobati Konjungtivitis

Gambar Mata Memerah

Jika Anda mengalami Konjungtivitis yang disebabkan oleh bakteri maka dapat diatasi dengan antibiotik, sedangkan Konjungtivitis yang disebabkan oleh alergi maka dapat diobati dengan antialergi. Kemudian jika dikarenakan oleh virus maka tidak perlu penanganan karena Konjungtivitis dapat sembuh dengan sendirinya.

Tetapi untuk membantu Anda jika merasa Konjungtivitis ini mengganggu mata maka Anda dapat melakukan beberapa langkah berikut seperti:

  1. Mencuci tangan dan tidak menyentuh matah,
  2. Tidak berbagi kosmetik dengan orang lain,
  3. Tidak menggunakan obat tetes mata yang sudah pernah di pakai, dan
  4. Kompress dengan air hangat atau dingin.

Jika Anda sedang mengalami Konjungtivitis dan merasakan seperti sakit mata, perasaan ada yang mengganjal di mata, pengelihatan kabur dan sensitif terhadap cahaya. Ada baiknya segera mengunjungi dokter atau fasilitas kelinik kesehatan, untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.

Apa Itu Konjungtiva? Kemasukan Benda Asing Sekitar Mata

Apa Itu Konjungtiva? Kemasukan Benda Asing Sekitar Mata 2251 2251 Yudha Pratama

Apa Itu Konjungtiva? Konjungtiva atau yang lebih dikenal dengan selaput putih yang mengelilingi bola mata hitam. Biasanya lokasi ini sering kali mendapatkan masalah ketika Anda melakukan kegiatan yang tidak aman, seperti kemasukan benda asing.

Ketika mata tidak dilindungi dengan benar ketika melakukan sebuah aktifitas, maka akan sangat rentan terkena benda-benda asing seperti debu, pasir, serpihan logam, hingga dengan serpihan kayu. Biasanya benda yang masuk kedalam mata atau sekitar konjungtiva tidak berbahaya, tetapi jika dibiarkan saja akan terasa tidak nyaman bahkan bisa menimbulkan masalah serius jika benda tersebut menyebabkan luka yang cukup dalam pada mata.

Gejala Benda Asing Masuk ke Dalam Mata

Beberapa gejala yang kerap di alami seseorang ketika mata mereka kemasukan benda asing adalah:

  1. Sensasi mata ada yang menjanggal,
  2. Terasa sakit ketika berkedip,
  3. Mata merah,
  4. Mata berair, dan
  5. Iritasi pada mata.

Penanganan Benda Asing Masuk Mata

Apa Itu Konjungtiva?

Setelah mengetahui dan merasakan ketika terdapat benda asing masuk kemata, ada baiknya pertolongan pertama yang dapat Anda lakukan sendiri adalah dengan cara membilas mata dengan air bersih dan mengalir. tetapi jika masih terasa sakit dan butuh penanganan yang tepat maka Anda harus membawakan diri ke rumah sakit atau klinik kesehatan. Tetapi berikut ini ada beberapa cara yang dapat membantu kondisi Anda sementara diantaranya:

  1. Tidak mengucek atau memegang area mata,
  2. Cuci tangan terlebih dahulu ketika ingin menyentuh area mata,
  3. Posisikan mata dengan pencahayaan yang terang untuk memeriksa mata,
  4. Periksa bagian atau sekitar konjungtiva mata,
  5. Angkat kelopak mata bagian atas dan juga bawah untuk melihat kondisi konjungtiva apakah terdapat benda asing, dan
  6. Minta bantuan orang lain, jika kesulitan untuk memeriksa mata sendiri.

Kesimpulan

Ketika sudah mengetahui terdapat benda asing ada baiknya dikeluarkan menggunakan air, dan jangan menggunakan alat yang dapat melukai mata seperti tusuk gigi, pinset, cotton bud, dan benda tajam lainnya.

Cara termudah ketika benda termasuk benda asing adalah merendam mata kedalam air, dengan begitu benda tersebut akan jatuh dan keluar dangan mudah. Tetapi jika benda tersebut sangat sulit untuk di keluarkan ada baiknya segera mengunjungi dokter atau fasilitas klinik kesehatan. Karena takutnya nanti akan menyebabkan mata tergores dan iritasi.

Apa itu Migrain? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Apa itu Migrain? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya 2251 2251 Yudha Pratama

Apa itu Migrain? Ketika kepala sudah cenat cenut menghadapi semua masalah dari berbagai aktivitas, pastinya Anda akan mengalami migrain. Selain dari flu, migrain juga sangat mengganggu aktivitas kita sehari-hari bahkan sampai tidak bisa konsentrasi pada suatu hal.

Tetapi apakah kamu tahu bahwa migrain adalah salah satu jenis sakit kepala yang tidak bisa disamakan dengan jenis lainnya. Migrain ini sering datang dan menyerang pada kepala hanya satu sisi saja. Ketika sakitnya sudah menyerang ia akan berdenyut sangat lama hingga berhari-hari.

Migrain bisa menyerang siapa saja dan kapan saja, menurut penelitian WHO orang yang berumur 18 hingga 65 tahun adalah orang yang paling rentan terkena migrain. Untuk kasus migrain ini pertama kali akan dirasakan oleh seseorang yang memasuki masa pubertas dan migrain yang paling berat umumnya dirasakan oleh seseorang yang berumur 35 tahun.

Penyebab Migrain

Migrain

Beberapa penelitian yang sudah dilakukan terhadap kasus migrain, tetapi hingga kini masih belum diketahui penyebab pasti dari seseorang mengalami migrain. Namun ketika seseorang mengalami migrain terdapat kelainan pada saat migrain tersebut terjadi. Ternyata saat seseorang mengalami migrain penyebabnya adalah turunnya kadar zat kimia yang ada di dalam otak yakni serotonin

Zat ini yang menyebabkan terjadinya trigeminal yakni salah satu saraf yang ada di otak merilis zat kimia pada meningen atau lapisan luar otak yang menyebabkan rasa nyeri.

Tetapi penyebab utama dari migran tersebut belum dipastikan, terdapat beberapa faktor lain yang menyebabkan migrain tersebut muncul diantaranya:

  1. Stress,
  2. Gelisah,
  3. Terlalu gembira,
  4. Depresi,
  5. Kelelahan,
  6. Kurang jam tidur,
  7. Hipoglikemia,
  8. Mengonsumsi obat-obat tertentu,
  9. Pola diet,
  10. Terlalu sering mengonsumsi makanan dengan rasa asin,
  11. Sering mengonsumsi makanan dengan pemanis buatan atau MSG,
  12. Sering minum kopi atau alkohol, dan
  13. Terjadinya perubahan hormon pada wanita.

Gejala Migrain

Setelah dari beberapa penyebab migrain yang ada di atas, lalu apa saja dampak jika sudah mengalami migrain?. Nah berikut ini Anda akan mengetahui beberapa dampak dan gejala yang Anda rasakan ketika terkena atau mengalami migrain:

1. Nyeri Pada Satu Sisi

Biasanya jenis sakit kepala pada umumnya adalah merasakan kedua sisi kepala terasa tegang dan juga nyeri. Tetapi bagaimana jika hanya satu sisi saja, nah nyeri satu saja merupakan pertanda Anda sedang mengalami migrain dan bukan jenis sakit kepala yang lainnya.

Sakit migrain ini jika tidak ditangani dengan tepat maka akan semakin parah, apalagi jika ditambahkan dengan melakukan berbagai aktivitas tambahan. Migrain ini juga akan mengalami rasa sakit seperti satu sisi kepala yang berdenyut, lemas, ditarik-tarik, di pukuli, dan sampai akhirnya sulit untuk melakukan kegiatan sehari-hari.

2. Sensitif Terhadap Cahaya

Ketika seseorang mengalami migrain otak mereka akan lebih cenderung aktif dan merasakan sakit. Hal ini akan ditambah apalagi dengan beberapa faktor di lingkungan sekitar seperti sensitif cahaya atau kebisingan.

Untuk sebagian orang yang mengalami migrain akan cenderung sangat sensitif terhadap cahaya, suara, dan bau yang juga menjadi penyebab migrain itu sendiri. Apalagi jika seseorang mengalami migrain disertai dengan sakit gigi.

3. Menguap

Umumnya satu atau dua hari seseorang sebelum mengalami migrain akan mengalami menguap lebih sering dari biasanya. Kebanyakan orang merasakan menguap adalah hal yang sangat mengganggu, tetapi menguap ini adalah respon tubuh untuk menyiapkan tubuh agar melakukan pengobatan migrain.

Selain dari menguap ketika terjadinya migrain adalah retensi cairan tubuh, kelelahan, haus, ketagihan makan, perubahan perilaku, dan masih banyak lainnya.

4. Aura

Ketika seseorang mengalami migrain pastinya tidak jauh dari yang namanya aura. Aura ini adalah semacam efek yang dialami oleh penglihatan seseorang, efek ini berupa gangguan pada pandangan yang berupa garis hitam, titik hitam, kilatan cahaya, dan juga berkunang-kunang.

Untuk migrain sendiri lebih cenderung terkena pada wanita, apalagi jika terdapat gejala aura hal ini harus diwaspadai karena jika seseorang mengalami aura ketika migrain akan dapat meningkatkan terkenanya stroke.

5. Perubahan Sensasi

Ketika Anda mengalami beberapa gejala seperti kesemutan pada kaki atau tangan, atau terdapat mati rasa pada lengan, kaki hingga wajah, semuanya masih berkaitan dengan migrain. Kondisi seperti ini pada umumnya berlangsung ketika Anda sedang mengalami migrain.

Selain gejala umum yang dapat dirasakan seseorang ketika mengalami migrain di atas, terdapat juga beberapa gejala lain yang dirasakan, seperti:

  1. Merasa dingin atau panas,
  2. Mengalami sakit perut dan diare,
  3. Tubuh menjadi berkeringat, dan
  4. Sangat sulit berkonsentrasi.

Cara Mengatasi Migrain

Setelah Anda mengetahui beberapa penyebab dan gejala yang dialami seseorang ketika mengalami migrain, lalu bagaimana Anda harus mengatasi migrain ini jika Anda terkena?. Berikut ini beberapa cara yang dapat Anda lakukan jika terkena migrain:

  1. Perbanyak minum air,
  2. Menenangkan diri,
  3. Kompress air dingin,
  4. Menggunakan minyak aromaterapi,
  5. Tidur cukup,
  6. Pijat refleksi,
  7. Pijat Akupresur,
  8. Minum-minuman hangat berbahan jahe,
  9. Olahraga,
  10. Mengonsumsi makanan yang mengandung magnesium,
  11. Makan pedas,
  12. Mengkonsumsi makanan berlemak sehat, dan lain-lain.

Kesimpulan

Jika Anda sudah melakukan beberapa pola hidup sehat dan melakukan penanganan untuk mengatasi migrain maka Anda akan bisa menjalani aktivitas seperti biasanya. Tetapi jika Anda mengalami gejala yang tidak kunjung sembuh juga, sebaiknya segera melakukan pengobatan dengan cara berkunjung kerumah sakit atau klinik kesehatan setempat.

Apa Itu Covid-19? || Bagaimana Cara Mencegah Virus Covid-19?

Apa Itu Covid-19? || Bagaimana Cara Mencegah Virus Covid-19? 2250 2251 Yudha Pratama

Apa Itu Covid-19?

Covid-19 atau dengan istilahnya severe acute respiratory syndrome coronavirus  2 atau (SARS-CoV-2) adalah sebuah virus yang dapat menyerang sistem pernapasan manusia hingga hewan. Virus ini dapat menginfeksikan sistem pernapasan manusia dengan gejala yang ringan, sedang hingga dengan kematian.

Apakah Covid-19 Dapat Menular?

Sangat bisa karena virus ini dapat menular dengan cara menyebar dari satu orang ke orang lain. Penularan ini dapat terbentuk dari percikan orang (Droplet) yang keluar dari sistem pernapasan sedang ia sedang batuk atau bersin.

Saat percikan tadi keluar dari sistem pernapasannya Droplet tadi dapat menempel pada benda benda di sekitarnya dan dapat bertahan beberapa jam hingga beberapa hari. 

Umumnya ketika seseorang yang sudah terpapar dari percikan tadi, orang tersebut akan mengalami beberapa gejala ringan sejak 5 hari terakhir ia menyentuh percikan. Maka dari itu bagi orang orang yang menderita komorbid wajib menggunakan masker.

Apa Yang Menjadi Penyebab Covid-19?

mencegah covid 19

Dari banyaknya penelitian yang dilakukan penyebab dari virus Covid-19 ini masih belum diketahui pasti. Namun banyak yang beranggapan bahwa penyebab dari virus ini berasal dari hewan dan dapat menjangkit dari hewan satu ke hewan lainnya, bahkan ke Manusia juga.

Dari informasi yang didapat hingga sekarang penyebab Virus ini berasal dari kota Wuhan, China. dan muncul pada bulan desember 2019 lalu.

Apa Saja Gejala Dari Covid-19?

Untuk gejala dari virus Covid-19 ini bervariasi, diantaranya:

  1. Demam,
  2. Batuk, dan
  3. Kesulitan Bernafas.

Tetapi jika sudah masuk ke tahap yang lebih serius maka Gejala dapat berupa menjadi Pneumonia Berat.

Bagaimana Cara Mencegah Virus Covid-19?

Untuk sekarang Pencegahan Virus Covid-19 adalah dengan cara melakukan Vaksinasi dosis lengkap, Namun harus tetap melakukan dan penerapan protokol kesehatan sehari-hari. yakni dengan cara:

  1. Memakai masker,
  2. Mencuci tangan dengan sabun,
  3. Memakai Hand Sanitizer,
  4. Tidak Menyentuh mata, hidung, mulut (Bagi Tangan Yang Belum Dicuci), dan
  5. Memeriksa diri jika terdapat beberapa gejala tadi.

Setelah mengetahui bagaimana cara mencegah covid 19 hal yang harus kamu lakukan dalam menerapkan protokol kesehatan lainnya adalah :

  1. Menerapkan etika batuk atau bersin,
  2. Membersihkan tempat atau benda yang sering digunakan,
  3. Menggunakan masker jika sedang sakit,
  4. Menggunakan masker ketika berada di ruangan tertutup dan di kendaraan umum,
  5. Selalu mencuci tangan dengan sabun,
  6. Berolahraga,
  7. Mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat dan bergizi,
  8. Hindari kontak langsung dengan orang yang tidak dikenal, dan
  9. Kurung niat keluar rumah jika tidak terlalu penting.

Baca juga : TIPS SEHAT LIBURAN SAMBIL WISATA KULINER

Sudah mencegah covid 19 tetapi Sudah Terpapar Covid-19?

Apabila sudah melakukan upaya-upaya mencegah covid 19 tetapi sudah mengalami beberapa gejala dan melakukan Tes PCR atau Antigen. Maka Anda dapat melakukan isolasi mandiri atau melakukan perawatan di rumah sakit terdekat. jika Anda melakukan isolasi mandiri beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu :

  1. Melakukan isolasi mandiri di ruangan tersendiri,
  2. Lakukan isolasi selama 10-14 hari sejak terpapar Covid-19,
  3. Selalu melakukan aktifitas fisik di dalam ruangan,
  4. Selalu mendapatkan akses keluar dan masuk udara segar,
  5. Menggunakan alat makan dan minum sendiri,
  6. Mencuci dan membersihkan pakaikan sendiri, dan
  7. Menjaga pola makan dan tidur yang teratur.

Namun jika Anda melakukan perawatan di rumah sakit terdekat maka yang harus dilakukan adalah :

  1. Melakukan Swab Test baik PCR/Antigen,
  2. Menyerahkan surat positif ke petugas penanganan Covid-19,
  3. Mempersiapkan pakaian dan alat untuk kebutuhan sehari-hari, dan
  4. Sisanya akan ditanggung oleh pihak rumah sakit seperti, tempat tinggal, makan, minum, vitamin dan lain lain.

Untuk sekarang penanganan dan perawatan di rumah sakit atau klinik kesehatan seperti konsultasi, melahirkan, operasi, cuci darah, hingga dengan vaksinasi untuk anak. akan dilakukan penanganan dengan cara yang berbeda ketika anda sedang mengalami atau menderita Covid-19. 

Hal mencegah covid 19 ini dilakukan agar penularan Covid-19 tidak terjadi dan dapat melakukan tindakan kesehatan untuk anda. Selanjutnya ketika sudah berada di rumah sakit ada baik nya berkonsultasi dengan dokter untuk tindakan terbaik yang harus dilakukan.

Kenali Apa Itu Suntik KB? || Cara Kerja dan Jenisnya?

Kenali Apa Itu Suntik KB? || Cara Kerja dan Jenisnya? 2251 2250 Yudha Pratama

FAST Klinik, Jakarta – Suntik KB adalah alat kontrasepsi hormonal yang mengandung hormon progestogen (progestin). Hormon ini adalah hormon hampir sama dengan yang dimiliki oleh wanita, yakni progesteron. Berfungsi untuk dapat menghentikan ovulasi.

Umumnya suntik KB ini disuntikan pada bagian tubuh bagian pantat (bokong), lengan atas, paha atau perut bagian bawah. Suntik ini biasanya dilakukan dalam 1 kali dalam sebulan atau lebih yang mana mengandung progestogen dan estrogen. Proses penyuntikan ini bertujuan untuk mencegah kehamilan.

Bagaimana Cara Kerja Suntik KB?

Secara umum suntik KB digunakan dengan cara disuntik pada bagian  tubuh seperti di bokong, lengan atas, paha atau di perut bagian bawah. Ketika disuntik, hormon progestogen tadi akan dilepaskan di dalam darah. Dalam kinerjanya hormon progesteron ada beberapa proses cara pencegahan pembuahan, diantaranya :

  1. Menghentikan proses pelepasan sel telur dari ovarium (ovulasi) setiap bulannya,
  2. Menjadikan lapisan rahim lebih tipis, hal ini bertujuan jika sel telur berhasil dibuahi, maka sel tersebut tidak akan bisa berkembang karena kondisi rahim yang tidak mendukung,
  3. Membuat lendir didalam rahim  lebih kental sehingga sperma akan lebih sulit masuk kedalam rahim untuk proses pembuahan sel telur.

Namun perlu diingat sebelum melakukan suntik Anda harus mengetahui jenis suntik KB apa yang akan digunakan karena dari setiap jenisnya penggunaannya juga berbeda. Lalu dari setiap jenis suntikan ini apa perbedaannya? berikut pembahasannya.

Jenis-Jenis Suntik KB?

Dalam penggunaan suntik KB terdapat 2 jenis yakni 1 bulan dan 3 bulan. Dan apa saja perbedaannya? simak penjelasannya dibawah ini :

1. Suntik 1 Bulan

Sama dengan nama Suntik KB nya yakni diberikan selama 1 bulan sekali, suntik ini mengandung hormon estrogen dan juga progestin. Yang dapat mencegah terjadinya kehamilan.

Perbedaannya dengan suntik 3 bulan, suntik ini tidak sangat berdampak pada tubuh. Sehingga tidak mengganggu terjadinya menstruasi yang teratur. Tak hanya itu jika menggunakan suntik 1 bulan dapat mengembalikan kesuburan dengan normal kembali. Rentan waktu ketika subur kembali yakni setelah 3 bulan setelah suntik 1 bulan dilakukan.

Namun dalam penggunaan suntik KB 1 bulan terdapat beberapa efek samping dan juga kekurangannya, diantaranya :

  • Memicu terjadinya perubahan pada sensasi hati,
  • Tidak disarankan pada wanita yang menderita sakit kepala (migrain),
  • Dapat menyebabkan sensasi sensitif pada payudara,
  • Menyebabkan pusing,
  • Dapat menyebabkan pendarahan yang tidak normal (jarang terjadi), dan
  • Tidak dapat melindungi diri dari infeksi menular seksual.

Selain terdapat kekurangan suntik KB 1 bulan juga terdapat kelebihan diantaranya :

  • Dapat mencegah kehamilan,
  • Mudah digunakan,
  • Dapat mengurangi resiko berbagai penyakit, dan
  • Bersifat sementara.

2. Suntik 3 Bulan

Cara kerja untuk suntik 3 bulan sama dengan suntik 1 bulan yakni disuntikan di beberapa bagian tubuh seperti di bokong, lengan atas atau perut bagian bawah. Dengan mengantarkan hormon yang ada di dalamnya yang dapat mencegah kehamilan.

Tetapi untuk suntik KB 3 bulan terdapat kelebihan dan juga kekurangannya, apa saja berikut penjelasannya:

Kelebihan suntik 3 bulan :

  • Sangat aman untuk ibu menyusui,
  • Mudah untuk mengkonsumsi pil KB setiap hari,
  • Tidak berpengaruh dengan obat-obat lainnya,
  • Tidak perlu mengingat masa sukur ketika ingin berhubungan seksual,
  • Jika ingin melakukan penghentian suntik, cukup hentikan saja dan tidak perlu konsultasi ke dokter, dan
  • Dapat berkurangnya resiko kanker ovarium dan kanker rahim.

Kekurangan Suntik 3 Bulan :

  • Terdapat beberapa efek samping yakni migrain, bertambah berat badan, nyeri atau sensitif di payudara, pendarahan tidak normal hingga menstruasi yang tidak teratur,
  • Ketika menggunakan suntik 3 bulan tingkat kesuburan dapat kembali dalam waktu cukup lama yakni berkisaran 1 tahun. Namun suntik ini biasanya dianjurkan bagi wanita yang tidak ingin segera atau dalam waktu dekat memiliki anak,
  • Tidak dapat melindungi diri dari penyakit seksual, namun bisa dibantu dengan menggunakan kondom saat berhubungan, dan
  • Bisa berisiko terhadap kepadatan tulang, namun risiko ini dapat berkurang ketika penggunaan sudah tidak digunakan lagi.

Ketika ingin menggunakan suntik KB 3 bulan tidak semua wanita bisa menggunakannya, namun ada beberapa wanita dengan kondisi yang harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. Berikut ini beberapa kondisi wanita yang tidak bisa menggunakan suntik 3 bulan :

  • Gangguan hati,
  • Penderita penyakit jantung,
  • Diabetes,
  • Kanker payudara,
  • Osteoporosis,
  • Pendarahan ketika menstruasi,
  • Pembekuan darah, dan
  • Migrain.

Jadi itu lah tadi fungsi dan kegunaan dari suntik KB yang berguna untuk mencegah kehamilan. Namun tidak untuk melindungi dari berbagai penyakit menular seksual lainnya, maka dari itu untuk mencegahnya Anda perlu menggunakan alat pengaman saat berhubungan seperti kondom. Tapi untuk informasi lebih lanjut untuk menggunakan suntik KB ada baiknya Anda berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Poliklinik Umum || Layanan Terbaru FASTLab

Poliklinik Umum || Layanan Terbaru FASTLab 2250 2250 Yudha Pratama

Poliklinik umum merupakan salah satu dari jenis layanan di Puskesmas yang memberikan pelayanan kedokteran berupa pemeriksaan kesehatan, pengobatan dan penyuluhan kepada pasien atau masyarakat, serta meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam bidang kesehatan.

Poliklinik umum juga merupakan tempat pelayanan yang bertugas melakukan pemeriksaan pasien secara umum dengan melihat indikasi atau gejala – gejala yang diderita oleh pasien. 

Namun sekarang FAST Klinik sudah tersedia Poli umum, dengan layanan yang sama di puskesmas pada umumnya. Dalam pelayanan poli umum yang kami berikan diantaranya:

Poliklinik umum
  1. Melaksanakan Pemeriksaan Fisik,
  2. Melakukan penatalaksanaan tindakan keperawatan,
  3. Diagnosa penyakit,
  4. Pengobatan,
  5. Penyuluhan,
  6. Memberikan atau melakukan rujukan untuk perawatan lebih lanjut secara tepat, cepat dan benar, dan
  7. Melaksanakan dan mengelola administrasi.

Pelayanan kesehatan dilakukan oleh dokter dan perawat yang memiliki sertifikat dan kompetensi yang dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan primer. Dalam menjalankan tugasnya, poli umum terintegrasi dengan seluruh unit pelayanan lainnya (poli gigi, poli Anak, Poli Ibu, Poli Gizi, Apotik, Lab, dll).

Manfaat Poliklinik Umum?

Membantu dalam menyehatkan ASN, Pensiunan serta masyarakat umum yang ada di lingkungan sekitar.