Knowledge Base

Apa itu Episkleritis? Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Apa itu Episkleritis? Penyebab dan Cara Mengatasinya! 2251 2251 Yudha Pratama

Apa itu Episkleritis? Buat sobat Fast yang belum tahu tentang sklera, sklera merupakan bagian putih dari dalam bola mata, sedangkan konjungtiva merupakan lapisan yang menutupinya. Berbeda dengan skleritis yang menyerang bagian sklera dan dapat menyebabkan masalah serius, episkleritis umumnya tergolong masalah kesehatan ringan dan tidak menimbulkan dampak yang parah.

Apa itu Episkleritis?

Episkleritis merupakan kondisi mata yang mengalami peradangan antara sklera dan konjungtiva mata. Kondisi ini menyebabkan mata mengalami kemerahan, gatal dan terasa tidak nyaman. Peradangan Episkleritis ini dapat terjadi pada satu atau kedua mata.

Penyebab Episkleritis

Secara penelitian yang sudah dilakukan terhadap terjadinya Episkleritis pada mata, masih belum diketahui secara pasti penyebab dan pemicunya. Tetapi Episkleritis ini dapat terjadi pada orang dengan kondisi tertentu misalnya:

  1. Menderita penyakit sitematis, seperti Crohn, lupus atau rheumatoid arthritis
  2. Mengalami cedera pada mata
  3. Mengonsumsi obat-obat tertentu seperti bisfosfonat atau topiramate
  4. Gander perempuan
  5. Berusia 40 hingga 50 tahun
  6. Menderita penyakit akibat bakteri, virus dan bakteri
  7. Menderita kanker seperti limfoma hodgkin atau leukemia

Cara Mengatasi Episkleritis

Apa itu Episkleritis?

Jika sedang mengalami Episkleritis, biasanya akan dapat sembuh dengan sendirinya. Tetapi jika Episkleritis ini dirasa mengganggu pada penampilan Anda, maka Anda dapat menemui dokter untuk melakukan penanganan yang tepat dan memberikan beberapa pengobatan tertentu. Tetapi ada juga beberapa langkah yang dapat Anda lakukan sendiri untuk meredakan Episkleritis ini diantaranya:

  1. Menggunakan kompres air dingin saat mata tertutup
  2. Memakai obat tetes mata
  3. Mengenakan kacamata saat diluar ruangan untuk melindungi mata dari cahaya berlebih

Kapan Anda Harus Ke Dokter?

Perlu Anda ketahui tentang episkleritis biasanya tidak menimbulkan masalah serius dan dapat pulih dalam waktu singkat. Tapi, saat gejala terjadi terus-menerus selama 2-4 minggu, Anda perlu memastikan pemeriksaan ke dokter.

Pemeriksaan ke dokter dilakukan saat timbul rasa sakit yang parah sampai memengaruhi penglihatan. Hal itu dapat menjadi tanda adanya gangguan mata serius selain episkleritis.

Bagaimana Pencegahan Penyakit Episkleritis?

Karena penyebabnya belum diketahui secara pasti, episkleritis sulit untuk dicegah. Namun, beberapa cara di bawah ini bisa Anda lakukan untuk mengurangi risiko terkena episkleritis:

  1. Memeriksakan kesehatan secara rutin jika memiliki kondisi yang dapat meningkatkan risiko episkleritis,
  2. Melakukan upaya pencegahan terhadap infeksi, dan
  3. Tidak sembarang menggunakan obat, suplemen, atau produk herbal, tanpa terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter.

Apa itu bintitan? Apa Gejala dan Penyebabnya?

Apa itu bintitan? Apa Gejala dan Penyebabnya? 2250 2251 Yudha Pratama

Apa itu bintitan? Hordeolum atau nama lainnya yaitu bintitan. Bintitan adalah kondisi seperti bintil yang menyakitkan mirip jerawat atau bisul tumbuh di tepi kelopak mata. Bintitan sering terjadi karena infeksi bakteri dan biasanya hanya muncul pada salah satu kelopak mata.

Biasanya bintitan sering muncul pada bagian kelopak mata luar, tapi juga bisa timbul pada bagian dalam kelopak mata. Bintitan yang tumbuh di bagian dalam lebih menyakitkan daripada yang tumbuh di luar. Meski begitu, bintitan tidak sampai menyebabkan gangguan penglihatan.

Apa Saja Gejala Bintitan?

Apa itu bintitan?

Gejala utama bintitan adalah tumbuhnya bintil merah yang mirip dengan bisul kecil di kelopak mata, di dalam atau di luar kelopak mata. Gejala-gejala lain yang menyertai kondisi ini meliputi:

  • Mata merah,
  • Mata berair, dan
  • Kelopak mata bengkak dan nyeri.

Apa Saja Penyebab Bintitan?

Biasanya bintitan penyebab utamanya dari infeksi bakteri yang dinamakan Staphylococcus. Bakteri yang pada umumnya hidup di kulit dan juga bisa menyumbat kelenjar minyak pada bagian kelopak mata atau menimbulkan peradangan.

Penyebab lain dari bintitan adalah kuman dan kulit mati yang terperangkap di ujung kelopak mata.

  1. Menyentuh mata dengan tangan yang kotor,
  2. Menggunakan kosmetik yang sudah kedaluwarsa,
  3. Tidak membersihkan bekas kosmetik pada mata sebelum tidur,
  4. Memakai lensa kontak yang tidak steril,
  5. Mengalami peradangan pada ujung kelopak mata (blefaritis), dan
  6. Mengalami penyakit rosacea yang menyebabkan kulit wajah memerah.

Kapan Anda Harus Konsultasi Ke Dokter?

Bintitan dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Meski demikian, risiko terjadinya komplikasi tetap ada. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter jika bintitan tidak kunjung membaik setelah 48 jam.

Segeral berobat ke dokter jika pembengkakan menyebar hingga ke bagian lain di wajah, seperti pipi.

Apa itu Migrain? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Apa itu Migrain? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya 2251 2251 Yudha Pratama

Apa itu Migrain? Ketika kepala sudah cenat cenut menghadapi semua masalah dari berbagai aktivitas, pastinya Anda akan mengalami migrain. Selain dari flu, migrain juga sangat mengganggu aktivitas kita sehari-hari bahkan sampai tidak bisa konsentrasi pada suatu hal.

Tetapi apakah kamu tahu bahwa migrain adalah salah satu jenis sakit kepala yang tidak bisa disamakan dengan jenis lainnya. Migrain ini sering datang dan menyerang pada kepala hanya satu sisi saja. Ketika sakitnya sudah menyerang ia akan berdenyut sangat lama hingga berhari-hari.

Migrain bisa menyerang siapa saja dan kapan saja, menurut penelitian WHO orang yang berumur 18 hingga 65 tahun adalah orang yang paling rentan terkena migrain. Untuk kasus migrain ini pertama kali akan dirasakan oleh seseorang yang memasuki masa pubertas dan migrain yang paling berat umumnya dirasakan oleh seseorang yang berumur 35 tahun.

Penyebab Migrain

Migrain

Beberapa penelitian yang sudah dilakukan terhadap kasus migrain, tetapi hingga kini masih belum diketahui penyebab pasti dari seseorang mengalami migrain. Namun ketika seseorang mengalami migrain terdapat kelainan pada saat migrain tersebut terjadi. Ternyata saat seseorang mengalami migrain penyebabnya adalah turunnya kadar zat kimia yang ada di dalam otak yakni serotonin

Zat ini yang menyebabkan terjadinya trigeminal yakni salah satu saraf yang ada di otak merilis zat kimia pada meningen atau lapisan luar otak yang menyebabkan rasa nyeri.

Tetapi penyebab utama dari migran tersebut belum dipastikan, terdapat beberapa faktor lain yang menyebabkan migrain tersebut muncul diantaranya:

  1. Stress,
  2. Gelisah,
  3. Terlalu gembira,
  4. Depresi,
  5. Kelelahan,
  6. Kurang jam tidur,
  7. Hipoglikemia,
  8. Mengonsumsi obat-obat tertentu,
  9. Pola diet,
  10. Terlalu sering mengonsumsi makanan dengan rasa asin,
  11. Sering mengonsumsi makanan dengan pemanis buatan atau MSG,
  12. Sering minum kopi atau alkohol, dan
  13. Terjadinya perubahan hormon pada wanita.

Gejala Migrain

Setelah dari beberapa penyebab migrain yang ada di atas, lalu apa saja dampak jika sudah mengalami migrain?. Nah berikut ini Anda akan mengetahui beberapa dampak dan gejala yang Anda rasakan ketika terkena atau mengalami migrain:

1. Nyeri Pada Satu Sisi

Biasanya jenis sakit kepala pada umumnya adalah merasakan kedua sisi kepala terasa tegang dan juga nyeri. Tetapi bagaimana jika hanya satu sisi saja, nah nyeri satu saja merupakan pertanda Anda sedang mengalami migrain dan bukan jenis sakit kepala yang lainnya.

Sakit migrain ini jika tidak ditangani dengan tepat maka akan semakin parah, apalagi jika ditambahkan dengan melakukan berbagai aktivitas tambahan. Migrain ini juga akan mengalami rasa sakit seperti satu sisi kepala yang berdenyut, lemas, ditarik-tarik, di pukuli, dan sampai akhirnya sulit untuk melakukan kegiatan sehari-hari.

2. Sensitif Terhadap Cahaya

Ketika seseorang mengalami migrain otak mereka akan lebih cenderung aktif dan merasakan sakit. Hal ini akan ditambah apalagi dengan beberapa faktor di lingkungan sekitar seperti sensitif cahaya atau kebisingan.

Untuk sebagian orang yang mengalami migrain akan cenderung sangat sensitif terhadap cahaya, suara, dan bau yang juga menjadi penyebab migrain itu sendiri. Apalagi jika seseorang mengalami migrain disertai dengan sakit gigi.

3. Menguap

Umumnya satu atau dua hari seseorang sebelum mengalami migrain akan mengalami menguap lebih sering dari biasanya. Kebanyakan orang merasakan menguap adalah hal yang sangat mengganggu, tetapi menguap ini adalah respon tubuh untuk menyiapkan tubuh agar melakukan pengobatan migrain.

Selain dari menguap ketika terjadinya migrain adalah retensi cairan tubuh, kelelahan, haus, ketagihan makan, perubahan perilaku, dan masih banyak lainnya.

4. Aura

Ketika seseorang mengalami migrain pastinya tidak jauh dari yang namanya aura. Aura ini adalah semacam efek yang dialami oleh penglihatan seseorang, efek ini berupa gangguan pada pandangan yang berupa garis hitam, titik hitam, kilatan cahaya, dan juga berkunang-kunang.

Untuk migrain sendiri lebih cenderung terkena pada wanita, apalagi jika terdapat gejala aura hal ini harus diwaspadai karena jika seseorang mengalami aura ketika migrain akan dapat meningkatkan terkenanya stroke.

5. Perubahan Sensasi

Ketika Anda mengalami beberapa gejala seperti kesemutan pada kaki atau tangan, atau terdapat mati rasa pada lengan, kaki hingga wajah, semuanya masih berkaitan dengan migrain. Kondisi seperti ini pada umumnya berlangsung ketika Anda sedang mengalami migrain.

Selain gejala umum yang dapat dirasakan seseorang ketika mengalami migrain di atas, terdapat juga beberapa gejala lain yang dirasakan, seperti:

  1. Merasa dingin atau panas,
  2. Mengalami sakit perut dan diare,
  3. Tubuh menjadi berkeringat, dan
  4. Sangat sulit berkonsentrasi.

Cara Mengatasi Migrain

Setelah Anda mengetahui beberapa penyebab dan gejala yang dialami seseorang ketika mengalami migrain, lalu bagaimana Anda harus mengatasi migrain ini jika Anda terkena?. Berikut ini beberapa cara yang dapat Anda lakukan jika terkena migrain:

  1. Perbanyak minum air,
  2. Menenangkan diri,
  3. Kompress air dingin,
  4. Menggunakan minyak aromaterapi,
  5. Tidur cukup,
  6. Pijat refleksi,
  7. Pijat Akupresur,
  8. Minum-minuman hangat berbahan jahe,
  9. Olahraga,
  10. Mengonsumsi makanan yang mengandung magnesium,
  11. Makan pedas,
  12. Mengkonsumsi makanan berlemak sehat, dan lain-lain.

Kesimpulan

Jika Anda sudah melakukan beberapa pola hidup sehat dan melakukan penanganan untuk mengatasi migrain maka Anda akan bisa menjalani aktivitas seperti biasanya. Tetapi jika Anda mengalami gejala yang tidak kunjung sembuh juga, sebaiknya segera melakukan pengobatan dengan cara berkunjung kerumah sakit atau klinik kesehatan setempat.

Sakit kepala Tension Type Headache? || Berikut Penjelasannya!

Sakit kepala Tension Type Headache? || Berikut Penjelasannya! 2251 2251 Yudha Pratama

FAST Clinic, Jakarta – Setiap orang pasti merasakan yang namanya sakit kepala, namun salah satu jenis sakit kepala yang sering dialami pada orang dewasa adalah Tension Type Headache (TTH). Sakit kepala jenis ini sering ditandai dengan terjadinya berulang dari beberapa waktu hingga dengan terjadinya sakit kepala kronik.

Tension Type Headache ini memiliki beberapa gejala yang khas dirasakan, seperti sensasi kepala tertekan, silau akan cahaya dan kepala terasa terikat. Lalu perasaan tertekan dan terikat tadi tak hanya di kepala saja, tetapi terjadi juga pada beberapa otot tubuh seperti otot leher dan bahu.

Jenis-Jenis atau sakit kepala Tipe Tension-Type Headache

Sakit kepala jenis ini juga memiliki beberapa kategori diantaranya:

  1. TTH sewaktu = Sakit yang terjadi pada sesekali tanpa berulang kali.
  2. TTH episodik = Sakit yang terjadi kurang dari 15 kali dalam sebulan, setidaknya dapat terjadi selama tiga bulan berturut-turut.
  3. TTH kronik = Sakit yang terjadi lebih dari 15 kali dalam sebulan, setidaknya dapat terjadi selama tiga bulan berturut-turut.

Tension Type Headache ini kerap terjadi pada orang dewasa khususnya perempuan dibandingkan laki-laki. Mayoritas yang terkena TTH pada usia produktif yakni 25 hingga 50 tahun. Latar belakang yang terkena dari TTH ini adalah mereka yang sibuk akan pekerjaan seperti meniti karir, beban pekerjaan, pekerjaan rumah tangga dan tenggat waktu karena pekerjaan.

Sakit kepala

Apa Penyebab Tension Type Headache

Penyebab utama dari sakit kepala jenis ini adalah beberapa faktor psikis, seperti pekerjaan, kelelahan, dan masalah pribadi tetapi beberapa faktor yang lainnya dapat juga menjadi penyebab Tension Type Headache ini diantaranya:

  1. Rasa cemas,
  2. Kurang berolahraga,
  3. Kondisi tubuh yang lelah,
  4. Postur tubuh yang tidak baik,
  5. Stress, emosional dan depresi,
  6. Menggunakan obat analgesik bebas ,
  7. Kurang istirahat karena tidak kenal waktu, dan
  8. Merasa lapar atau kekurangan cairan tubuh.

Jika dilihat dari beberapa faktor diatas yang menjadikan penyebab sakit kepala (Tension Type Headache) ternyata penyebab umum dari penyakit ini adalah stress dan depresi yang terkait dengan hubungan sosial, dari teman, keluarga, sekolah dan pekerjaan. Nah untuk beberapa contoh penyebab stress tersebut antara lain :

  1. Jam tidur yang kurang,
  2. Obesitas,
  3. Kehilangan pekerjaan,
  4. Tidak memiliki teman atau sahabat dekat,
  5. Memiliki anak baru,
  6. Memasuki dunia kerja,
  7. Memiliki sifat ingin sempurna (perfeksionis),
  8. Beraktivitas berlebihan,
  9. Kembali bersekolah,bekerja atau pelatihan, dan
  10. Memiliki masalah di rumah atau masalah kerukunan rumah tangga.

Dampak Dari sakit kepala (Tension Type Headache)

jika Anda mengalami sakit kepala (Tension Type Headache) hanya sewaktu, terdapat beberapa gejala yang dapat Anda rasakan seperti keluhan nyeri pada titik-titik tubuh tertentu seperti, nyeri bahu, nyeri punggung, nyeri kaki dan lainnya. 

Apabila sakit kepala Tension Type Headache ini dibiarkan saja dan tidak ditangani maka secara terus-menerus akan bisa menyebabkan tekanan darah meningkat sehingga resiko penyakit jantung dapat berkembang. Pada produksi hormon kortisol yang tinggi juga dapat  menjadi faktor pelepasan gula dalam darah sehingga diabetes tipe 2 pun akan meningkat.

Bagaimana Cara Mengatasi Tension Type Headache

Untuk mengatasi Tension Type Headache ini dapat Anda lakukan dengan bantuan kecil seperti pijatan pada otot-otot sekitar kepala, atau menggunakan obat luar seperti minyak urut atau minyak aromaterapi. Tetapi jika sering terjadi sakit kepala pada Anda, maka Anda harus melakukan pengobatan untuk mengatasinya dan bukan hanya meredakan gejalanya saja.

Selain itu mengelola stress dengan baik dan menyeimbangkan pola hidup sehat merupakan langkah pertama yang dapat mengatasi beberapa gejala Tension Type Headache ini. Sesibuk apapun kegiatan Anda ada baiknya sempatkan untuk beristirahat, dan olah raga yang teratur agar dapat melenturkan dan mengendurkan otot-otot yang tegang semalam melakukan aktivitas Anda.

Kesimpulan

Jika situasi dan kondisi Anda tidak kunjung baik ketika sudah melakukan beberapa penanganan yang ada di atas sebaiknya Anda melakukan konsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang baik dan cepat. Dokter juga dapat memberikan penanganan tambahan yang bila memang diperlukan oleh pasien seperti pemberian obat antidepresi, fisioterapi dan terapi akupunktur.

penyakit Tetanus? || Penyebab, Gejala dan Pengobatannya?

penyakit Tetanus? || Penyebab, Gejala dan Pengobatannya? 2251 2251 Yudha Pratama

FAST Clinic, Jakarta – Lockjaw atau yang sering disebut dengan Tetanus merupakan penyakit yang diakibatkan oleh bakteri yang menyebabkan struktur oto menjadi kaku dan tegang. Penyakit tetanus juga kerap dijadikan sebagai kondisi gawat darurat, karena jika tidak segera diobati maka akan menyebar keseluruh tubuh dan menyebabkan kematian.

Meskipun tetanus ini berbahaya, tetapi penyakit ini tidak menular dan dapat di cegah melalui pemberian vaksin tetanus. Tetapi sebagian orang juga, jika pernah terkena tetanus dan tidak memiliki kekebalan tubuh alami maka dikemudian hari dapat terkena tetanus dan terinfesi lagi di kemudian hari.

Penyebab Tetanus

Penyebab dari penyakit tetanus ini adalah terinfeksinya seseorang oleh bakteri clostridium tetani. Dari bakter tersebut memiliki spora yang mudah berkembang biak dimana saja seperti tanah, debu dan juga kotoran binatang. Tetapi terdapat beberapa kasus pada seseorang yang memiliki luka terbuka dan terkontaminasi oleh spora bakteri clostridium tetani ini, maka akan sangat mudah bakteri tersebut berkembang. Saat bakternya berkembang maka ia akan memproduksi racun yang sangat berbahaya yakni tetanospasmin.

Dari racun yang di produksi tadi dapat menyebabkan sistem sarat terutama pada oto akan menyebabkan terjadinya kekakuan dan juga kejang otot. Spora bakter ini dapat masuk ketubuh melalui beberapa kondisi, diantaranya:

  1. Luka yang terkontaminasi dengan tanah, debu, kotoran, hingga air liur,
  2. Luka yang terkena benda tajam seperti paku, jarum hingga logam berkarat,
  3. Luka bakar,
  4. Luka dengan jaringan sekitar mati,
  5. Prosedur operasi,
  6. Gigitan serangga,
  7. Luka cedera akibat terhimpit benda berat,
  8. Infeksi gigi dan penanganan yang kurang steril,
  9. Infeksi atau luka yang kronis, dan
  10. Infeksi yang kurang steril.

Gejala Yang di Rasakan Ketika Terkena Penyakit Tetanus

Ketika seseorang sudah terkontaminasi dengan spora bakteri clostridium tetani, maka masa inkubasi dari penyakit tersebut dapat timbul selama 3 hingga 21 hari. Tetapi rata-rata munculnya gejala awal pada minggu pertama, tergantung dari jenis dan lokasi luka pada tubuh. Berikut ini beberapa tanda dan gejala umum tetanus diantaranya:

  1. Kesulitan menelan,
  2. Kaku pada otot leher,
  3. Kaku pada otot rahang,
  4. Kaku pada otot perut, dan
  5. Kejang pada tubuh beberapa saat. tetapi biasanya kejadian ini akan sangat terasa sakit ketika terjadi. Biasanya kejadian ini disebabkan oleh angin, suara keras, cahaya dan sentuhan fisik.

Selain gejala diatas terdapat juga gejala yang dapat muncul juga:

  1. Berkeringat,
  2. Demam,
  3. Tensi, dan
  4. Denyut jantung bertambah.
Penyakit tetanus

Bagaimana Cara Pengobatan penyakit Tetanus

Ketika seseorang terkena luka atau goresan, pertolongan pertama yang dapat Anda lakukan adalah membersihkan area luka tersebut. Upaya ini dilakukan untuk mencegah pertumbuhan pada spora yang ada di dalam luka tersebut.

Tetapi jika Anda tidak menyadari atau bahwa tubuh Anda sudah terinfeksi apa belum ada baiknya bawa diri kedokter atau klikik kesehatan. Nantinya dokter akan memberikan pengobatan yang berfokus pada penanganan kejang otot, dan kemudian dokter juga akan memberikan pengobatan tetanus yang di sarankan seperti:

1. Antitoksin

Biasanya dokter akan memberikan sebuah obat antitoksin yang bernama TIG (Tetanus Immune Globulin). Tapi obat ini hanyalah menetralkan saja racun yang belum menyerang sistem otot pada tubuh.

2. Antibiotic

Seperti yang sudah diketahui bahwa Antibotik ini dapat membantu dalam melawan infeksi bakteri. Dalam kasus ini dokter biasanya akan memberikan penicillin untuk melawan bakteri tetanus. Biasanya pemberian antibiotik ini diberikan dengan cara di suntik atau di minum.

3. Sedatif

Ketika seseorang sudah merasakan beberapa sistem sarah yang terasa kaku dan tegang, dokter akan memberikan obat sedatif untuk meredakan dan menenangkan saraf otot tersebut. Untuk dosis yang digunakan pada penderita tetanus biasanya akan berdosis tinggi.

4. Vaksinasi

Selain menggunakan Antitoksin, Antibiotik dan juga sedatif, dokter juga dapat memberikan vaksin tetanus untuk melawan penyakit atau bakteri tetanus tersebut.

5. Obat lainnya

Dari ke empat pengobatan yang umum diberikan pada pasien tetanus, terdapat juga obat-obatan yang dapat diberikan pada pasien seperti beta blockers dan magnesium sulfat. Obat ini digunakan untuk mengatasi masalah pada pernapasan dan detak jantung.

Kapan harus kedokter ketika terkena penyakit tetanus

Ketika Anda atau anggota keluarga terdapat beberapa gejala yang ada di atas, ada baiknya segera melakukan tindakan dan pecegahan di rumah sakit atau klinik kesehatan untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat.

Kejang Demam, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kejang Demam, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya 2251 2251 Yudha Pratama

FAST Clinic, Jakarta – Kejang demam atau yang sering disebut dengan step adalah suatu kejadian kejang yang disebabkan oleh demam, ketika suhu tubuh anak tersebut sudah melebihi batas normal (suhu rektal diatas 38° C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium.

Saat terjadinya, tubuh anak tersebut akan mengalami guncangan hebat layaknya orang kejang pada umumnya, guncangan ini biasanya akan menyentak dilengan dan tungkai lalu akan dilanjutkan kehilangan kesadaran.

Kondisi ini sangat berbeda dengan ayan atau epilepsi, biasanya demam ini didahului dengan kondisi demam berbeda dengan epilepsi dan ayan yang dapat terjadi berulang, untuk kondisi saat seorang anak mengalami reaksinya yang dilakukan hanya terjadi beberapa saat dan tentunya hal ini akan membuat orang tua khawatir. Orang tua juga perlu waspada untuk kejadian seperti ini ketika terjadi pertama kali.

Ketika mengetahui kejadian tersebut sedang berlangsung, ada baiknya orang tua segera menghubungi dokter. Karena takutnya terjadi komplikasi yang lain seperti terjadi kejang selama 5 menit, muntah, leher kaku dan sesak napas.

Klasifikasi Kejang Demam

Untuk kejang demam sendiri dapat dibagikan menjadi 2 jenis yakni, sederhana dan kompleks. Dari kedua jenis tersebut memiliki kondisi yang berbeda-beda, untuk lebih jelas berikut penjelasannya.

1. Kejang Demam Sederhana

Kejang sederhana ini dapat berlangsung sementara atau singkat, terjadinya kejang ini kurang dari 15 menit dan dapat berhenti sendirinya. Bentuk dari kejang ini pada umumnya yakni tonik dan klinik serta tanpa gerakan fokal. Jenis sederhana ini tidak berulang dalam kurun waktu 24 jam kedepan. Pada umumnya kejang demam sederhana ini dapat terjadi di seluruh dunia sekitar 80%.

2. Kejang Demam Kompleks

Kejang demam ini dapat berlangsung lama yakni diatas atau lebih dari 15 menit, lalu jenis kompleks dapat terjadi sekitar 2 kali dalam kurun waktu 24 jam kedepan. Pada umumnya kejang ini dapat membuat si penderita mengalami pingsan atau tidak sadar, terjadi diseluruh dunia hanya 8% saja. Untuk ciri-ciri jika seseorang mengalami kejang demam kompleks diantaranya:

  • Kejang berlangsung lebih dari 15 menit
  • Kejang fokal atau kejang umum didahului dengan kejang parsial
  • Berulang lebih dari 1 kali dalam 24 jam.
Kejang demam

Kemungkinan Dapat Berulang

Pada suatu kasus kondisi ini berulang kembali dengan resiko atau faktor yang dimiliki oleh penderita diantaranya adalah:

  1. Berusia dibawah 12 bulan / 1 tahun
  2. Temperatur yang renda saat kejang
  3. Riwayat dalam keluarga
  4. Cepatnya kejang setelah demam

Penyebab

Banyak terjadinya kejang demam pada anak belum diketahui secara pasti. Tetapi pada saat terjadi kejang yang disertai dengan suhu meningkat dapat dipicu oleh beberapa hal, yakni:

1. Infeksi

Anak-anak dapat mengalami kejang pada saat ia mengalami demam akibat dari terinfeksinya virus atau bakteri

2. Mendapatkan Imunisasi

Beberapa kasus pada saat pemberian imunisasi kepada anak dapat menimbulkan demam yang dapat memicu terjadinya kejang demam. “Pentig untuk diketahui orang tua bahwa anak yang berusia 12 hingga 18 bulan lebih beresiko mengalami kejang demam. Tak hanya itu keluarga yang memiliki riwayat kejang demam juga dapat beresiko.”

Penanganan Jika Kejang Demam Terjadi Berulang

Beberapa kejadian orang tua akan takut apa yang akan terjadi kepada anaknya ketika kejang demam itu dapat berulang, tetapi orang tua tidak perlu khawatir karena beberapa hal berikut ini dapat dilakukan oleh orang tua ketika anaknya mengalami kejang lagi.

  1. Jangan panik dan tetap tenang.
  2. Kendorkan jika si anak memakai pakaian yang ketat terutama di bagian leher.
  3. Jika anak tidak sadar, lakukan posisi anak terlentang dengan kepala yang miring. Bersihkan muntah atau lendir jika keluar dari hidung atau mulut, Walau pada beberapa kejadian lidah anak dapat tergigit oleh karena itu jangan memasukan benda keras untuk menahannya.
  4. Catat untuk suhu tubuh, lama kejang dan juga bentuk kejang.
  5. Tetap bersama si anak semala mengalami kejang.
  6. Saat kejang berlangsung dapat Anda berikat obat penenang seperti diazepam rektal, tetapi jika telah berhenti jangan diberikan.
  7. Ketika kejang berlangsung selama lebih dari 5 menit ada baiknya bawa kerumah sakit atau klinik kesehatan untuk perawatan lebih lanjut.

Apa Dapat Di Cegah?

Pada umumnya kejang demam tidak dapat dicegah, termasuk dalam pemberian obat-obatan penurun panas dan obat anti kejang. Tetapi jika anak mengalami demam saat kejang, dokter akan memberikan obat penurun panas. Untuk pemberian obat anti kejang biasanya lewat dubur jika si anak mengalami kejang lebih dari 5 menit.

Perawatan Luka || Tujuan, Jenis-Jenis dan Prosedurnya?

Perawatan Luka || Tujuan, Jenis-Jenis dan Prosedurnya? 2251 2251 Yudha Pratama

FAST Clinic, Jakarta – Perawatan luka adalah usaha dalam merawat luka dengan upaya mencegah terjadinya infeksi, menghambat perkembangan kuman atau bakteri pada kulit di tubuh. Hal-hal yang dapat dilakukan dalam penyembuhan luka antara lain minum obat, makan-makanan bergizi, terapi dokter, dan istirahat yang cukup. Kulit termasuk kedalam 5 indra manusia yang dapat membantu aktivitas manusia sehari-hari. Kulit pun memiliki beberapa fungsi diantaranya:

  1. Sebagai kekebalan tubuh,
  2. Pengatur suhu,
  3. Sensasi,
  4. Produk vitamin D,
  5. Menyimpan lemak,
  6. Menjadi indra peraba, dan
  7. Mendukung penampilan.

Jika kulit mengalami luka, umumnya luka terbuka akan memerlukan perawatan yang intensif. Hal ini dilakukan karena tubuh sangat mudah terinfeksi oleh virus dan bakteri penyebab dari berbagai penyakit. banyak yang mengaanggap enteng oleh sebagian orang, namun jika diperhatikan lagi luka yang dibiarkan saja dan dianggap sepele maka akan menimbulkan akibat yang lebih serius.

Perawatan luka

Apa Tujuan Dari Perawatan Luka

Pada dasarnya luka ringan bisa diatasi dengan cara mandiri atau bisa sembuh dengan sendirinya, namun jika luka yang dialami lebih besar dan perlu penanganan berikut ini beberapa tujuan dari perawatan luka yang di lakukan:

  1. Mencegah luka dari infeksi
  2. Membersihkan luka dari nanah dan juga sel-sel kulit mati
  3. Mempercepat penyembuhan
  4. Mengganti perban atau balutan
  5. Meminimalisir bekas luka yang akan menjadi keloid

Apa Saja Jenis-Jenis Luka?

Membicarakan tentang perawatan luka pasti setiap orang akan melihat dan menemukan jenis luka yang berbeda-beda tergantung dari penyebab luka itu sendiri. Namun yang dapat diketahui mengenai jenis luka terdapat 2 yakni luka akut dan juga luka kronis. Dari jenis-jenis luka ini ada perbedaannya masing-masing, berikut penjelasannya!

1. Luka Akut

Luka akut adalah luka yang didapatkan secara tidak sengaja, luka ini membuat jaringan kulit rusak sehingga akan memberikan bekas yang nyata. Luka akut ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti benda tumpul, panas, listrik, proyektil, bahan kimia, gesekan hingga goresan. Luka akut ini biasanya bisa sembuh dengan sendirinya dan tidak perlu perawatan luka yang khusus.

2. Luka Kronis

Luka kronis adalah luka yang tidak bisa diatasi dengan perawatan luka biasa atau dapat sembuh dengan sendirinya. Luka kronis akan lebih memerlukan waktu penyembuhan sekitar 4 minggu singkatnya. Namun luka kronis ini juga dapat menjadi tahap inflamasi atau penyembuhan yang dibantu oleh sel darah putih dalam melawan kuman yang ada di dalam luka.

Luka kronis juga sering dianggap bahwa ada hubungannya dengan ekstrinsik dan intrinsik, seperti:

  1. Gizi buruk,
  2. Obat-obatan, dan
  3. Komorbiditas.

Kenapa Harus Dilakukan Perawatan Luka?

Perawatan luka sangat penting dilakukan, hal ini bertujuan untuk menghalau semakin parahnya luka yang dialami. Tak hanya luka yang menyebabkan infeksi namun ada beberapa hal yang dapat memperparah luka seperti:

  1. Kelainan bentuk,
  2. Amputasi,
  3. Kelemahan,
  4. Cacat fisik,
  5. Kelumpuhan,
  6. Hilangnya sensasi, dan
  7. Rentang gerak berkurang.

Apa Saja Persiapan Sebelum Melakukan Perawatan Luka?

Ketika Anda sedang mengalami luka baik luka akut atau luka kronis, Anda diharapkan untuk tidak melakukan hal-hal yang menghambat proses yang sedang berlangsung. Beberapa hal yang dapat menghambat proses perawatan luka adalah:

  1. Tidak mengkonsumsi obat yang mengandung aspirin (obat yang mengganggu proses penyembuhan luka),
  1. Tidak menggunakan atau memakai krim antiseptik, bahan-bahan yang bukan untuk merawat luka dan juga zat kimia lainnya.

Bagaimana Prosedurnya?

Dalam melakukan perawatan luka setiap dokter atau perawat bisa dilakukan berbeda-beda, Tetapi ada cara umum yang dapat dilakukan oleh dokter atau perawat meliputi:

  1. Cuci tangan menggunakan sabun dengan air bersih dan sarung tangan yang steril.
  2. Meminta pasien untuk menunjukan luka yang dialaminya.
  3. Membuka perban atau alat pelindung luka.
  4. Memeriksa secara keseluruhan luka dengan cara melihat dan merabanya apakah ada nana, nyeri, darah, jaringan yang mati, atau tanda-tanda infeksi lainnya.
  5. Membersihkan luka dengan kain kasa atau tisu medis yang dibasahi dengan larutan steril.
  6. Memberikan atau diolesi dengan salep atau krim khusus untuk luka yang dialami, misal krim antibiotik (untuk luka dengan tanda infeksi).
  7. Menutup luka dengan kain khusus sesuai dengan jenis luka yang dialami.
  8. Kemudian menempelkan perban atau pembalut untuk melindungi luka dari luar.

Apa Yang Dilakukan Setelah Perawatan Luka?

Sama seperti penjelasan di awal untuk membantu proses penyembuhan luka Anda dapat mengkonsumsi makanan yang bergizi, mengikuti terapi dokter, mengkonsumsi obat untuk luka, dan istirahat yang cukup. Namun ada juga beberapa hal yang harus anda lakukan ketika selesai melakukan proses perawatan luka diantaranya adalah:

  1. Sering minum air putih minimal 2L/hari.
  2. Membuka perban atau pembalut untuk mencegah luka semakin parah.
  3. Mengkonsumsi vitamin.
  4. Tidak menggaruk atau mengelupas luka yang dialami.
  5. Berkonsultasi dengan dokter jika ingin menggunakan obat lain.
  6. Menghindari aktivitas atau kegiatan yang memperparah luka.
  7. Menjalani pengobatan sesuai saran dokter jika Anda mengalami diabetes.

Kesimpulan

Jadi sudah tahu kan mengapa perihal sangat penting, karena untuk menghindari beberapa kemungkinan jika luka yang dialami dibiarkan saja ya tanpa perlu perawatan yang insentif. Untuk perawatan luka dapat Anda temukan pada pelayanan kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit dan juga klinik kesehatan terdekat.

AFF Hecting? || Berikut Penjelasannya!

AFF Hecting? || Berikut Penjelasannya! 2251 2251 Yudha Pratama

FAST Clinic, Jakarta – Aff Hecting atau yang lebih dikenal dengan sebutan melepas benang jahitan merupakan suatu tindakan pelepasan atau mengangkat jahitan. Proses ini dilakukan ketika sebelumnya sudah melakukan hecting atau penjahitan luka, dalam waktu tertentu yang sudah ditentukan dan harus diangkat jahitannya karena waktu hecting menggunakan benang yang tidak bisa diserap oleh kulit.

Pengangkatan jahitan luka ini bertujuan untuk meningkatkan proses penyembuhan jaringan kulit dan juga untuk mencegah infeksi. Jika luka bekas jahitan sudah kuat dan sembuh primer, maka jahitan atau benangnya dapat diangkat. Proses Aff Hecting biasanya dapat dilakukan ketika 5 hingga 10 hari setelah pasca hecting.

Bagaimana Proses Aff Hecting?

 Aff Hecting

Untuk melakukan proses Aff Hecting ada beberapa alat dan bahan yang harus dipersiapkan sebelum melakukan prosesnya, diantaranya:

  1. Gunting untuk angkat jahitan,
  2. Handschoen steril (Sarung tangan),
  3. Pinset anatomis 2 buah,
  4. Nierbeken (mangkok berbentuk ginjal),
  5. Handuk kecil,
  6. Gunting verban,
  7. Kasa secukupnya,
  8. Larutan klorin 0,5%,
  9. Perlak (alas tidur bayi),
  10. Tempat sampah medis,
  11. Kapas alkohol,
  12. Plester, dan
  13. Betadine.

Setelah semua alat dan bahan yang dibutuhkan terkumpul semua maka selanjutnya adalah tahap pemrosesan/pelaksanaan.

  1. Memberi tahu pasien proses akan segera dilakukan,
  2. Pasang tirai atau ruang khusus untuk melakukan proses,
  3. Pelaksanaan,
  4. Pasang perlak dan alasnya dibawah daerah yang akan dilakukan perawatan,
  5. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir,
  6. Pakai sarung tangan,
  7. Atur posisi pasien agar senyaman mungkin,
  8. Buka balutan luka lama dan bukang ke bengkok,
  9. Kaji luka (memastikan apakah luka sudah benar-benar kering),
  10. Angkat dan tahan bagian luar jahitan dengan pinset yang sudah disiapkan, kemudian potong benang di bagian bawah dan simpul dengan gunting Aff hecting,
  11. Cabut dan tarik benang dari kulit secara perlahan,
  12. Bersihkan luka menggunakan kasa betadine,
  13. Lakukan proses antisepsis,
  14. Tutup kembali luka dengan kasa steril,
  15. pasang plester,
  16. Rapikan pasien,
  17. Bersihkan alat,
  18. Lepas sarung tangan,
  19. Rendam alat dan sarung tangan kedalam larutan klorin 0,5%, dan
  20. Cuci tangan dan selesai.

Jadi tadi itu merupakan penjelasan dari Aff Hecting atau melepas jahitan yang bertujuan untuk menghindari infeksi atau memperbaiki kulit kita dan menghindari terbukanya luka kembali.

Home care layanan seperti apa?

Home care layanan seperti apa? 2251 2250 Yudha Pratama

FAST Clinik, Jakarta – Layanan home care adalah pelayanan kesehatan atau pelayanan sosial yang diberikan oleh rumah sakit atau klinik kesehatan dalam pelayanan kesehatan di rumah Anda. Pelayanan ini diberikan kepada orang orang tertentu, seperti orang-orang cacat, orang lansia, atau orang-orang yang tidak bisa meninggalkan rumah karena kondisi kesehatan tertentu.

Jadi pada dasarnya layanan home care ini ada layanan yang sama di rumah sakit namun hanya berbeda tempatnya saja. Maksudnya adalah pada petugas medis atau perawat yang akan berkunjung ke rumah Anda. Dalam layanan home care ini tenaga medis akan dibantu oleh alat-alat kesehatan lainnya yang telah dipersiapkan pada sebelumnya berangkat ke rumah Anda.

Layanan home care ini sudah cukup dikenal oleh sebagian masyarakat indonesia baik yang ada di kota-kota besar hingga di bagian pelosok indonesia. Tak hanya itu layanan home care juga menggunakan  alat-alat transportasi yang sudah difasilitasi dengan alat-alat tenaga medis, seperti mobil, kapal laut hingga dengan pesawat terbang.

Home care

Apa Saja Manfaat & Tujuan Dari Pelayanan Home Care?

Dalam terbentuknya layanan home care ini pasti terdapat maksud dan tujuan yang dituju agar mencapai suatu tujuan, diantaranya adalah:

  1. Meningkatkan penyembuhan dan pencegahan pasien agar tetap dalam keadaan prima,
  2. Mencegah dan memantau efek buruk dari penyakit si pasien,
  3. Meningkatkan pemahaman keluarga si pasien tentang kesehatan,
  4. Meningkatkan dan mempertahankan kondisi kesehatan pada pasien,
  5. Memberikan rasa aman dan kenyamanan terhadap pasien ,
  6. Pelayanan akan lebih cenderung optimal dan tepat sasaran karena melihat kondisi ekonomi pasien, dan
  7. Dapat meningkatkan wakri, biaya, pikiran dan tenaga.

Jenis-jenis Layanan Home Care

Selain dari beberapa tujuan yang dicapai dari pelayanan home care ini ada juga beberapa kegiatan yang disajikan dalam bentuk layanan home care, apa saja? berikut penjelasannya:

1. Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan atau perawatan kesehatan merupakan pemeliharaan atau peningkatan status kesehatan yang dilakukan melalui usaha-usaha pencegahan, diagnosis, terapi, hingga pemulihan, atau penyembuhan penyakit, cedera, serta gangguan fisik dan mental lainnya.

2. Pelayanan Rehabilitasi Medis

Pelayanan rehabilitasi medik merupakan pelayanan kesehatan terhadap gangguan fisik dan fungsi yang dapat diakibatkan oleh keadaan kondisi sakit, penyakit, atau cedera yang dilalui pada masa sebelumnya, melalui paduan intervensi medik, keterapian fisik dan atau rehabilitatif untuk mencapai kemampuan fungsi yang optimal.

3. Pelayanan Gizi

Pelayanan gizi adalah upaya memperbaiki, meningkatkan gizi makanan masyarakat, kelompok, individu atau klien yang merupakan suatu rangkaian kegiatan yang meliputi pengumpulan, pengolahan, analisis, simpulan, anjuran, implementasi dan evaluasi gizi, makanan dalam rangka mencapai status kesehatan optimal dalam kondisi sehat maupun sakit.

4. Kunjungan Ibu Hamil (ANC)

Kunjungan ANC atau yang lebih dikenal dengan kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter sedini mungkin saat merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan atau asuhan antenatal (perawatan ibu hamil).

5. Kunjungan Ibu Bersalin Home care (K1)

Kunjungan ibu bersalin home care atau K1 Adalah Untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun bayinya dengan jalan menegakkan hubungan harmonis dengan si ibu, Mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa antar ibu dan bayi, mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan. Asuhan ini sangat penting untuk menjamin bahwa proses dari kelahiran berjalan normal dan tetap selamat hingga lahir.

6. Kunjungan Bayi Homecare Dengan Resiko Tinggi

Latar Belakang adanya layanan ini adalah Tingginya angka kematian bayi di Indonesia mempunyai hubungan kuat dengan tidak ada kuatnya keadaan ibu, perawatan selama kehamilan, perawatan selama bersalin dan juga perawatan selama neonatus. Sebanyak 2 hingga 3 kematian bayi dapat dicegah jika bayi baru lahir mendapat perawatan yang efektif melalui kunjungan rumah atau home care.

7. Pengambilan Preparat Laboratorium Tertentu

Preparat adalah benda atau objek yang menjadi pengamatan (preparat atau sediaan) melalui mikroskop dari sebuah penelitian. Biasanya, Objek yang diamati berukuran kecil atau berupa potongan kecil dari suatu makhluk hidup. (Biasanya dalam kondisi seperti pandemi ini preparat yang dimaksud adalah sampel PCR yakni lendir si pasien.)

8. Pemasangan atau Penggantian Alat Kesehatan

Layanan ini guna untuk membantu pasien home care yang memerlukan dalam pemasangan atau penggantian alat-alat kesehatan lainnya seperti selang lambung, tube pernapasan, catheter, dan lain-lainnya.

9. Perawatan Luka & Stoma Home care

Perawatan luka adalah tindakan merawat luka dengan usaha dan upaya untuk mencegah infeksi, membunuh atau menghambat pertumbuhan kuman/bakteri pada kulit dan jaringan tubuh lainnya yang mengalami luka. Hal-hal yang dapat membantu penyembuhan luka antara lain dengan cara, makan makanan bergizi, mengikuti terapi dokter, minum obat secara teratur dan lain sebagainya.

10. Pemberian Obat Melalui Intravena & Muskuler

IV atau intravena merupakan metode pemberian obat melalui injeksi atau infus melalui intravena. Intravena sendiri memiliki arti ‘di dalam vena’. Jadi obat akan dimasukkan langsung ke pembuluh vena menggunakan jarum atau tabung yang disebut kateter IV.

11. Pijat Bayi Home care

Baby massage home care adalah pijatan yang dilakukan oleh petugas ahli dalam pemijatan bayi akan lebih mendekati usapan-usapan halus atau rangsangan raba (taktil) yang dilakukan pada permukaan kulit, manipulasi terhadap jaringan atau organ tubuh bayi bertujuan untuk menghasilkan efek terhadap syaraf otot, dan sistem pernafasan serta memperlancar sirkulasi darah didalam tubuh si bayi.

12. Perawatan Pasca Operasi

Pelayanan ini bisa dilakukan oleh pengidap stroke pasca operasi. Biasanya pengidap stroke membutuhkan proses perawatan yang cukup lama dan juga membutuhkan perhatian khusus. Layanan home care pada pengidap stroke biasanya akan meliputi beberapa fisioterapi. Selain itu, pelayanan ini juga dapat juga digunakan oleh pengidap kanker, gangguan mental, infeksi paru, depresi, meningitis, dan pneumonia.

13. Perawatan Lansia

Pelayanan ini biasanya dilakukan oleh orang-orang yang sibuk kerja dan tidak mempunyai waktu di rumah untuk merawat orang tuanya sehingga membutuhkan pelayanan. Dengan layanan ini, perawat akan sedia setiap saat untuk menemani lansia di rumah. Perawat diharuskan memiliki sifat yang penyabar dalam layanan ini.

14. Layanan PCR & Antigen

Dewasa ini selama pandemi, PCR dan Antigen merupakan kunci dari pemeriksakan diri dari bebas virus Covid-19. Dengan adanya layanan PCR dan Antigen home care maka dapat membantu masyarakat yang tidak bisa meninggalkan rumah, atau tidak ingin berpergian ke luar rumah. 

Dengan adanya bantuan layanan home care ini akan lebih dapat membantu pelanggan atau pasien dalam memenuhi kebutuhan yang diperlukan seperti masalah kesehatan dan juga lainnya. Jika tertarik dengan layanan ini Anda bisa menghubungi beberapa rumah sakit besar atau klinik kesehatan yang menyediakan layanan home care dengan pelayanan yang tersedia.

Diabetes, 10 Dampak Buruk Jika Sudah Terkena

Diabetes, 10 Dampak Buruk Jika Sudah Terkena 2251 2251 Yudha Pratama

FASTLab, Jakarta – Diabetes merupakan penyakit yang sangat umum dijumpai di Indonesia. Indonesia merupakan 10 Negara dengan jumlah penderita diabetes tertinggi pada tahun 2019.

Sedangkan persentase diabetes pada penduduk indonesia berkisaran pada umur 20-79 tahun berdasarkan regional tahun 2019. Jadi tak heran di seluruh rumah sakit banyak yang menerima pasien dengan keluhan diabetes.

Namun jika kamu seorang penderita maka kamu harus memulai hidup sehat dan selalu mengatur pola makan. Jika dilakukan pola hidup yang tidak sehat nantinya akan malah menyebabkan berbagai komplikasi yang tidak terduga.

Tanpa pengobatan dan juga gaya hidup yang tidak bisa mendukung untuk menurunkan kadar gula darah, tak bisa menutup kemungkinan bahwa pada tubuh kamu akan lebih banyak komplikasi-komplikasi yang akan terjadi

Tapi apakah kamu tahu apa saja dampak atau efek jika sudah terkena Diabetes? berikut beberapa efek buruk yang akan terjadi jika kamu sudah mengidapnya.

Beberapa Dampak dan Komplikasi Diabetes

Diabetes merupakan penyakit kronis yang disebabkan oleh pola hidup yang kurang sehat. Penyakit ini juga dapat mempengaruhi beberapa atau bahkan hampir seluruh organ yang ada di dalam tubuh. seperti pembuluh darah, jantung, paru-paru, hati, ginjal, mata, dan masih banyak lainnya. 

Berikut ini beberapa dampak dan komplikasi yang mungkin akan terjadi pada kamu jika tidak dapat menjaga kadar gula dalam tubuh dengan baik.

1. Kerusakan Sistem Peredaran Darah dan Kardiovaskular

Ketika sudah terkena, hal yang perlu diwaspadai adalah dengan sistem peredaran darah. karena diabetes dapat menurunkan elastisitas pembuluh darah yang mana bisa menyempitkan dan menghambat aliran darah.

Tak hanya itu penderita juga dapat menjadi lebih buruk ketika masalahnya lebih serius seperti :

  • Stroke,
  • Serangan jantung, dan 
  • Penyakit arteri perifer.

kemudian jika sistem aliran darah terganggu tak menutup kemungkinan ketika terdapat luka atau infeksi maka bisa lama dalam penyembuhannya.

2. Kerusakan Pada Sistem Saraf

Gejala yang disebabkan oleh diabetes selanjutnya adalah kerusakan saraf atau lebih dikenal dengan istilah Neuropati. Kerusakan saraf dapat mempengaruhi beberapa bagian tubuh dari sistem sarafnya.

Kemudian neuropati ini akan memberikan sensasi mati rasa terhadap ekstremitas terkhususnya pada bagian tubuh lengan dan kaki. kemudian karena adanya mati rasa pada tubuh, jika terdapat luka pada lengan atau kaki sehingga menyebabkan infeksi maka bisa menyebabkan komplikasi yang lebih parah.

3. Gangguan Pada Ginjal dan Sistem Kemih bagi diabetes

Dengan berjalannya waktu dan di dampingi hidup bersama diabetes, kadar gula tinggi juga dapat menyebabkan kerusakan pada organ ginjal. kerusakan yang dimaksud adalah terganggunya ginjal dalam menyaring limbah pada darah dan bisa berdampak menjadi gagal ginjal.

Banyak rumah sakit juga mengatakan bahwa pasien mereka mengalami gagal ginjal karena komplikasi dari diabetes.

4. Gangguan sistem Pencernaan

Fungsi Otonom dalam membantu sistem pencernaan dapat terganggu sistem sarafnya jika ia menderita diabetes. kerusakan pada sistem saraf yang dimaksud adalah di Gastroparesis, yang dapat mengganggu pada pencernaan ketika memindahkan makanan dari lambung ke usus kecil.

dan ketika sistem pencernaan tersebut terganggu dapat mengakibatkan :

  • Muntah,
  • Mual,
  • Kembung,
  • Sakit Perut,
  • Asam Lambung, dan
  • Penurunan Berat Badan.

5. Kesehatan Seksual Terganggu

Dengan memperhatikan dampak lain dari diabetes ini, dampak lainnya juga dapat dirasakan pada fungsi seksual dan mengirim sinyal terhadap rangsangan seksual.

Disfungsi ereksi ini dapat terjadi 3 kali lebih mungkin terhadap laki-laki yang menderita diabetes. dan biasanya dapat muncul pada 10 hingga 15 tahun lebih awal daripada pria yang tidak menderita diabetes.

6. Kerusakan Pada Kulit

Diabetes juga dapat menimbulkan beberapa kerusakan pada sistem kulit. namun gejalanya terdapat dari kasus terkecil hingga besar, untuk beberapa masalah yang dapat terjadi pada kulit jika seseorang menderita diabetes antara lain: 

  • Bercak hitam pada kulit,
  • Gatal,
  • Infeksi Bakteri,
  • Dermopati Diabetik,
  • Kulit Hitam,
  • Skin Tag,
  • Infeksi Jamur, dan
  • Lecet.

Tak hanya itu kerusakan pada kulit juga ketika seseorang menderita diabetes luka pada kulit akan lebih lama dalam proses penyembuhan dan ini bisa berdampak lebih buruk jika dibiarkan.

7. Diabetes menganggu Kesehatan Mental

Dalam hal ini si penderita diabetes akan lebih mudah terganggu terhadap jiwa mentalnya sebab di faktori dengan berbagai komplikasi dan juga masalah terhadap pengobatan yang ia lakukan.

Jika sudah terganggu pada kesehatan mental maka orang tersebut dapat dengan mudah mengalami komplikasi mental lainnya seperti gangguan kecemasan, stress, over panik dan juga depresi.

8. Terganggunya Kesuburan

Diabetes ternyata dapat mengganggu proses kesuburan pada pria maupun wanita. sebuah penelitian pada tahun 2009 menemukan kasus bahwa seorang anak wanita yang menderita diabetes type 1 dan masih berada di bawah umur 10 tahun lebih memungkinkan bahwa ada keterlambatan dalam menstruasi.

Kemudian ada juga penelitian pada tahun 2014 seorang anak laki-laki mengidap diabetes type 1 juga dalam masa pubertasnya mengalami keterlambatan.

Selain itu jika seorang pria dewasa menderita diabetes type 1 dan 2 lebih cenderung memiliki kualitas sperma yang terbilang rendah  dan bisa mengakibatkan kemandulan.

9. Rontoknya Rambut

Diabetes

Meski tidak terlalu berbahaya tapi perlu untuk diwaspadai. Kerontokan rambut yang disebabkan oleh terganggunya aliran darah ke folikel yang memberikan nutrisi pada rambut terganggu.

Jika folikel kekurangan aliran darah segar dengan nutrisi dan oksigen nantinya akan berdampak melemahnya dan tidak dapat dalam proses pertumbuhan rambut.

Kerontokan rambut ini yang menyebabkan kebotakan tak hanya di kepala saja. namun bisa di bagian tubuh yang lain juga bisa seperti lengan, kaki, alis dan bagian tubuh lainnya.

10. Masalah Metabolisme bagi penderita diabetes

Metabolisme adalah suatu proses didalam tubuh dalam tahap mengubah nutrisi menjadi energi.

Jika sudah terdapat gangguan dalam proses metabolisme dapat menjadikan beberapa komplikasi yang akan terjadi pada tubuh, diantaranya adalah:

  • Ketoasidosis diabetik,
  • Sindrom metabolik, dan
  • Hiperglikemik hiperosmolar.

Semua komplikasi yang memungkinkan akan terjadi tersebut akan membuat tubuh menjadi terganggu dalam tahap pengubahan beberapa nutrisi pada tubuh menjadi energi yang diperlukan. 

Dengan berbagai informasi mengenai dampak yang akan terjadi jika sudah terkena diabetes maka dapat membuat orang tersebut terhindar dari gangguan kecemasan atau Anxiety. Sehingga mereka dapat mengontrol pola hidup sehat yang dapat mengurangi resiko dan komplikasi.

Selalu melakukan check-up di fasilitas kesehatan atau rumah sakit dapat membantu penderita untuk meminimalisir dampak dari penyakit tersebut.