blefaritis

Apa itu bintitan? Apa Gejala dan Penyebabnya?

Apa itu bintitan? Apa Gejala dan Penyebabnya? 2250 2251 Yudha Pratama

Apa itu bintitan? Hordeolum atau nama lainnya yaitu bintitan. Bintitan adalah kondisi seperti bintil yang menyakitkan mirip jerawat atau bisul tumbuh di tepi kelopak mata. Bintitan sering terjadi karena infeksi bakteri dan biasanya hanya muncul pada salah satu kelopak mata.

Biasanya bintitan sering muncul pada bagian kelopak mata luar, tapi juga bisa timbul pada bagian dalam kelopak mata. Bintitan yang tumbuh di bagian dalam lebih menyakitkan daripada yang tumbuh di luar. Meski begitu, bintitan tidak sampai menyebabkan gangguan penglihatan.

Apa Saja Gejala Bintitan?

Apa itu bintitan?

Gejala utama bintitan adalah tumbuhnya bintil merah yang mirip dengan bisul kecil di kelopak mata, di dalam atau di luar kelopak mata. Gejala-gejala lain yang menyertai kondisi ini meliputi:

  • Mata merah,
  • Mata berair, dan
  • Kelopak mata bengkak dan nyeri.

Apa Saja Penyebab Bintitan?

Biasanya bintitan penyebab utamanya dari infeksi bakteri yang dinamakan Staphylococcus. Bakteri yang pada umumnya hidup di kulit dan juga bisa menyumbat kelenjar minyak pada bagian kelopak mata atau menimbulkan peradangan.

Penyebab lain dari bintitan adalah kuman dan kulit mati yang terperangkap di ujung kelopak mata.

  1. Menyentuh mata dengan tangan yang kotor,
  2. Menggunakan kosmetik yang sudah kedaluwarsa,
  3. Tidak membersihkan bekas kosmetik pada mata sebelum tidur,
  4. Memakai lensa kontak yang tidak steril,
  5. Mengalami peradangan pada ujung kelopak mata (blefaritis), dan
  6. Mengalami penyakit rosacea yang menyebabkan kulit wajah memerah.

Kapan Anda Harus Konsultasi Ke Dokter?

Bintitan dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Meski demikian, risiko terjadinya komplikasi tetap ada. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter jika bintitan tidak kunjung membaik setelah 48 jam.

Segeral berobat ke dokter jika pembengkakan menyebar hingga ke bagian lain di wajah, seperti pipi.

Apa itu Blefaritis? Gejala & Penyebabnya!

Apa itu Blefaritis? Gejala & Penyebabnya! 2251 2251 Yudha Pratama

Apa Itu Blefaritis? Peradangan yang terjadi pada kelopak mata Anda, disebabkan dari beberapa bagian seperti bengkak, kemerahan, dan berminyak. Selain tidak enak dipandang, kondisi ini juga dapat membuat penderitanya merasa tidak nyaman. Meski begitu, blefaritis umumnya tidak menular.

Apa Saja Gejala Blefaritis?

Pada umumnya blefaritis sering terjadi pada kedua mata. Tetapi, blefaritis juga bisa terjadi di satu mata, walaupun terbilang kasusnya cukup jarang. Adanya beberapa gejala yang muncul akibat blefaritis pada umumnya yaitu :

  1. Bengkak dan kemerahan di kelopak mata,
  2. Kelopak mata terasa gatal,
  3. Mata merah,
  4. Bulu mata dan tepi kelopak mata penuh dengan kotoran mata,
  5. Kelopak mata menjadi lengket,
  6. Kelopak mata terasa berminyak,
  7. Mata tampak berair atau malah tampak kering,
  8. Mata terasa berpasir,
  9. Sensasi terbakar atau tersengat di mata,
  10. Pengelupasan kulit di sekitar mata,
  11. Bulu mata rontok,
  12. Sering mengedipkan mata,
  13. Penglihatan buram, dan
  14. Mata menjadi sensitif terhadap cahaya.

Apa Saja Penyebab Blefaritis?

Perlu Anda ketahui tentang penyebab dari blefaritis ada 2 yaitu : akut dan kronis. Blefaritis akut bisa bersifat ulseratif atau non ulseratif. Blefaritis ulseratif disebabkan oleh infeksi yang biasanya oleh bakteri Stafilokokus

Infeksi virus seperti infeksi Herpes simplex dan varicella zoster juga bisa menyebabkan blefaritis ulseratif. Sementara blefaritis non ulseratif biasanya merupakan reaksi alergi, seperti atopik atau musiman.

1. Blefaritis Anterior

  • Infeksi bakteri Staphylococcus,
  • Reaksi alergi terhadap produk kosmetik mata,
  • Ketombe dari kulit kepala atau alis yang jatuh ke kelopak mata, dan
  • Infeksi kutu di bulu mata.

2. Blefaritis Posterior

  • Penyumbatan kelenjar minyak yang terletak di bagian dalam kelopak mata (kelenjar meibom),
  • Rosacea,
  • Kelainan fungsi kelenjar meibom, dan
  • Dermatitis seboroik.