Blog

Perawatan Luka || Tujuan, Jenis-Jenis dan Prosedurnya?

Perawatan Luka || Tujuan, Jenis-Jenis dan Prosedurnya? 2251 2251 Yudha Pratama

FAST Clinic, Jakarta – Perawatan luka adalah usaha dalam merawat luka dengan upaya mencegah terjadinya infeksi, menghambat perkembangan kuman atau bakteri pada kulit di tubuh. Hal-hal yang dapat dilakukan dalam penyembuhan luka antara lain minum obat, makan-makanan bergizi, terapi dokter, dan istirahat yang cukup. Kulit termasuk kedalam 5 indra manusia yang dapat membantu aktivitas manusia sehari-hari. Kulit pun memiliki beberapa fungsi diantaranya:

  1. Sebagai kekebalan tubuh,
  2. Pengatur suhu,
  3. Sensasi,
  4. Produk vitamin D,
  5. Menyimpan lemak,
  6. Menjadi indra peraba, dan
  7. Mendukung penampilan.

Jika kulit mengalami luka, umumnya luka terbuka akan memerlukan perawatan yang intensif. Hal ini dilakukan karena tubuh sangat mudah terinfeksi oleh virus dan bakteri penyebab dari berbagai penyakit. banyak yang mengaanggap enteng oleh sebagian orang, namun jika diperhatikan lagi luka yang dibiarkan saja dan dianggap sepele maka akan menimbulkan akibat yang lebih serius.

Perawatan luka

Apa Tujuan Dari Perawatan Luka

Pada dasarnya luka ringan bisa diatasi dengan cara mandiri atau bisa sembuh dengan sendirinya, namun jika luka yang dialami lebih besar dan perlu penanganan berikut ini beberapa tujuan dari perawatan luka yang di lakukan:

  1. Mencegah luka dari infeksi
  2. Membersihkan luka dari nanah dan juga sel-sel kulit mati
  3. Mempercepat penyembuhan
  4. Mengganti perban atau balutan
  5. Meminimalisir bekas luka yang akan menjadi keloid

Apa Saja Jenis-Jenis Luka?

Membicarakan tentang perawatan luka pasti setiap orang akan melihat dan menemukan jenis luka yang berbeda-beda tergantung dari penyebab luka itu sendiri. Namun yang dapat diketahui mengenai jenis luka terdapat 2 yakni luka akut dan juga luka kronis. Dari jenis-jenis luka ini ada perbedaannya masing-masing, berikut penjelasannya!

1. Luka Akut

Luka akut adalah luka yang didapatkan secara tidak sengaja, luka ini membuat jaringan kulit rusak sehingga akan memberikan bekas yang nyata. Luka akut ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti benda tumpul, panas, listrik, proyektil, bahan kimia, gesekan hingga goresan. Luka akut ini biasanya bisa sembuh dengan sendirinya dan tidak perlu perawatan luka yang khusus.

2. Luka Kronis

Luka kronis adalah luka yang tidak bisa diatasi dengan perawatan luka biasa atau dapat sembuh dengan sendirinya. Luka kronis akan lebih memerlukan waktu penyembuhan sekitar 4 minggu singkatnya. Namun luka kronis ini juga dapat menjadi tahap inflamasi atau penyembuhan yang dibantu oleh sel darah putih dalam melawan kuman yang ada di dalam luka.

Luka kronis juga sering dianggap bahwa ada hubungannya dengan ekstrinsik dan intrinsik, seperti:

  1. Gizi buruk,
  2. Obat-obatan, dan
  3. Komorbiditas.

Kenapa Harus Dilakukan Perawatan Luka?

Perawatan luka sangat penting dilakukan, hal ini bertujuan untuk menghalau semakin parahnya luka yang dialami. Tak hanya luka yang menyebabkan infeksi namun ada beberapa hal yang dapat memperparah luka seperti:

  1. Kelainan bentuk,
  2. Amputasi,
  3. Kelemahan,
  4. Cacat fisik,
  5. Kelumpuhan,
  6. Hilangnya sensasi, dan
  7. Rentang gerak berkurang.

Apa Saja Persiapan Sebelum Melakukan Perawatan Luka?

Ketika Anda sedang mengalami luka baik luka akut atau luka kronis, Anda diharapkan untuk tidak melakukan hal-hal yang menghambat proses yang sedang berlangsung. Beberapa hal yang dapat menghambat proses perawatan luka adalah:

  1. Tidak mengkonsumsi obat yang mengandung aspirin (obat yang mengganggu proses penyembuhan luka),
  1. Tidak menggunakan atau memakai krim antiseptik, bahan-bahan yang bukan untuk merawat luka dan juga zat kimia lainnya.

Bagaimana Prosedurnya?

Dalam melakukan perawatan luka setiap dokter atau perawat bisa dilakukan berbeda-beda, Tetapi ada cara umum yang dapat dilakukan oleh dokter atau perawat meliputi:

  1. Cuci tangan menggunakan sabun dengan air bersih dan sarung tangan yang steril.
  2. Meminta pasien untuk menunjukan luka yang dialaminya.
  3. Membuka perban atau alat pelindung luka.
  4. Memeriksa secara keseluruhan luka dengan cara melihat dan merabanya apakah ada nana, nyeri, darah, jaringan yang mati, atau tanda-tanda infeksi lainnya.
  5. Membersihkan luka dengan kain kasa atau tisu medis yang dibasahi dengan larutan steril.
  6. Memberikan atau diolesi dengan salep atau krim khusus untuk luka yang dialami, misal krim antibiotik (untuk luka dengan tanda infeksi).
  7. Menutup luka dengan kain khusus sesuai dengan jenis luka yang dialami.
  8. Kemudian menempelkan perban atau pembalut untuk melindungi luka dari luar.

Apa Yang Dilakukan Setelah Perawatan Luka?

Sama seperti penjelasan di awal untuk membantu proses penyembuhan luka Anda dapat mengkonsumsi makanan yang bergizi, mengikuti terapi dokter, mengkonsumsi obat untuk luka, dan istirahat yang cukup. Namun ada juga beberapa hal yang harus anda lakukan ketika selesai melakukan proses perawatan luka diantaranya adalah:

  1. Sering minum air putih minimal 2L/hari.
  2. Membuka perban atau pembalut untuk mencegah luka semakin parah.
  3. Mengkonsumsi vitamin.
  4. Tidak menggaruk atau mengelupas luka yang dialami.
  5. Berkonsultasi dengan dokter jika ingin menggunakan obat lain.
  6. Menghindari aktivitas atau kegiatan yang memperparah luka.
  7. Menjalani pengobatan sesuai saran dokter jika Anda mengalami diabetes.

Kesimpulan

Jadi sudah tahu kan mengapa perihal sangat penting, karena untuk menghindari beberapa kemungkinan jika luka yang dialami dibiarkan saja ya tanpa perlu perawatan yang insentif. Untuk perawatan luka dapat Anda temukan pada pelayanan kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit dan juga klinik kesehatan terdekat.

AFF Hecting? || Berikut Penjelasannya!

AFF Hecting? || Berikut Penjelasannya! 2251 2251 Yudha Pratama

FAST Clinic, Jakarta – Aff Hecting atau yang lebih dikenal dengan sebutan melepas benang jahitan merupakan suatu tindakan pelepasan atau mengangkat jahitan. Proses ini dilakukan ketika sebelumnya sudah melakukan hecting atau penjahitan luka, dalam waktu tertentu yang sudah ditentukan dan harus diangkat jahitannya karena waktu hecting menggunakan benang yang tidak bisa diserap oleh kulit.

Pengangkatan jahitan luka ini bertujuan untuk meningkatkan proses penyembuhan jaringan kulit dan juga untuk mencegah infeksi. Jika luka bekas jahitan sudah kuat dan sembuh primer, maka jahitan atau benangnya dapat diangkat. Proses Aff Hecting biasanya dapat dilakukan ketika 5 hingga 10 hari setelah pasca hecting.

Bagaimana Proses Aff Hecting?

 Aff Hecting

Untuk melakukan proses Aff Hecting ada beberapa alat dan bahan yang harus dipersiapkan sebelum melakukan prosesnya, diantaranya:

  1. Gunting untuk angkat jahitan,
  2. Handschoen steril (Sarung tangan),
  3. Pinset anatomis 2 buah,
  4. Nierbeken (mangkok berbentuk ginjal),
  5. Handuk kecil,
  6. Gunting verban,
  7. Kasa secukupnya,
  8. Larutan klorin 0,5%,
  9. Perlak (alas tidur bayi),
  10. Tempat sampah medis,
  11. Kapas alkohol,
  12. Plester, dan
  13. Betadine.

Setelah semua alat dan bahan yang dibutuhkan terkumpul semua maka selanjutnya adalah tahap pemrosesan/pelaksanaan.

  1. Memberi tahu pasien proses akan segera dilakukan,
  2. Pasang tirai atau ruang khusus untuk melakukan proses,
  3. Pelaksanaan,
  4. Pasang perlak dan alasnya dibawah daerah yang akan dilakukan perawatan,
  5. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir,
  6. Pakai sarung tangan,
  7. Atur posisi pasien agar senyaman mungkin,
  8. Buka balutan luka lama dan bukang ke bengkok,
  9. Kaji luka (memastikan apakah luka sudah benar-benar kering),
  10. Angkat dan tahan bagian luar jahitan dengan pinset yang sudah disiapkan, kemudian potong benang di bagian bawah dan simpul dengan gunting Aff hecting,
  11. Cabut dan tarik benang dari kulit secara perlahan,
  12. Bersihkan luka menggunakan kasa betadine,
  13. Lakukan proses antisepsis,
  14. Tutup kembali luka dengan kasa steril,
  15. pasang plester,
  16. Rapikan pasien,
  17. Bersihkan alat,
  18. Lepas sarung tangan,
  19. Rendam alat dan sarung tangan kedalam larutan klorin 0,5%, dan
  20. Cuci tangan dan selesai.

Jadi tadi itu merupakan penjelasan dari Aff Hecting atau melepas jahitan yang bertujuan untuk menghindari infeksi atau memperbaiki kulit kita dan menghindari terbukanya luka kembali.

Apa Itu Nebulizer, Fungsi dan Prosedurnya Bagaimana?

Apa Itu Nebulizer, Fungsi dan Prosedurnya Bagaimana? 2250 2250 Yudha Pratama

FAST Clinic, Jakarta – Dalam bidang kedokteran Nebulizer adalah alat medis yang digunakan untuk mengubah obat dalam bentuk cair menjadi uap. Obat ini akan lebih mudah masuk ketika digunakan untuk pasien yang menderita penyakit paru-paru seperti asma, PPOK, pneumonia, fibrosis sistik, dan penyakit  paru lainnya.

Saat menggunakan alat ini akan dibantu oleh petugas medis dalam penggunaannya dari persiapan alat, selang, wadah obat, dan juga masker. Ketika persiapan sudah selesai pasien akan diminta untuk bernapas secara perlahan dan menghirup uap yang keluar dari masker yang terhubung dengan mesin. Selama proses ini berlangsung obat dapat langsung diserap melalui saluran pernapasan dan mencapai ke paru-paru.

Gambar Nebulizer

Mengapa Diperlukan Pengobatan Menggunakan Nebulizer?

Ketika pengobatan penyakit seperti asma, PPOK, pneumonia dan penyakit paru-paru lainnya yang sedang terjadi, pengobat menggunakan obat cair dan inhaler akan tidak cukup  ampuh dalam pemberian obat. 

Hal ini dikarenakan penyempitan saluran pernapasan sedang terjadi sehingga akan lebih sulit untuk masuk ke dalam paru-paru. Sebaliknya dengan menggunakan nebulizer dengan cara mengubah obat cair menjadi uap akan lebih mempermudah dalam pemberian obat hingga ke paru-paru.

Bagaimana Prosedurnya?

Secara umum prosedur pelayanan nebulizer akan disiapkan oleh tenaga medis rumah sakit ataupun klinik kesehatan. Dengan pelayanan yang baik dari tahap persiapan hingga proses pengobatan berjalan lancar akan memberikan rasa nyaman dan aman ke pasien yang ditanganinya. Lantas bagaimana prosedur pengobatan nebulizer ini?

Prosedur Pelayanan Nebulizer

  1. Pasien memasuki Ruang Pelayanan Umum,
  2. Petugas akan mengarahkan pelanggan ke ruang Tindakan,
  3. Petugas memastikan terlebih dahulu kebenaran data pelanggan dengan memanggil 2 identitas,
  4. Petugas menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan yang akan dijalankan,
  5. Petugas menanyakan persetujuan terlebih dahulu ke pelanggan dan menandatangani formulir persetujuan tindakan selanjutnya,
  6. Petugas akan menempatkan set nebulizer di meja yang dekat dengan pelanggan,
  7. Petugas akan mengisi nebulizer dengan aquades sesuai takaran yang diperlukan,
  8. Petugas memastikan alat terlebih dahulu dapat berfungsi dengan baik atau tidak,
  9. Petugas memasukkan obat sesuai dosis dari dokter,
  10. Petugas memasang masker ke pelanggan,
  11. Petugas menghidupkan mesin nebulizer dan meminta pelanggan untuk bernafas perlahan,
  12. Petugas melakukan evaluasi tindakan yakni melihat, meraba, mendengarkan, dan mendata,
  13. Petugas akan melakukan konsultasi kepada dokter jika hasil evaluasi tadi masih kurang baik, dan
  14. Petugas akan mengarahkan pelanggan ke Apotek dan ke Kasir untuk melakukan pembayaran bila pelanggan Umum atau rawat jalan.

Siapa saja yang membutuhkan pengobatan nebulizer?

Biasanya penggunaan nebulizer diberikan kepada seseorang atau pasien yang tidak bisa menggunakan pengobatan secara inhaler. Misalnya bayi, anak-anak, penderita dengan penyakit berat, pasien yang memerlukan obat dengan dosis yang besar. Contoh beberapa penyakit yang berhubungan dengan paru-paru

  1. Asma
  2. Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
  3. Cystic fibrosis
  4. Bronkiektasis
  5. Bronkiolitis

Home care layanan seperti apa?

Home care layanan seperti apa? 2251 2250 Yudha Pratama

FAST Clinik, Jakarta – Layanan home care adalah pelayanan kesehatan atau pelayanan sosial yang diberikan oleh rumah sakit atau klinik kesehatan dalam pelayanan kesehatan di rumah Anda. Pelayanan ini diberikan kepada orang orang tertentu, seperti orang-orang cacat, orang lansia, atau orang-orang yang tidak bisa meninggalkan rumah karena kondisi kesehatan tertentu.

Jadi pada dasarnya layanan home care ini ada layanan yang sama di rumah sakit namun hanya berbeda tempatnya saja. Maksudnya adalah pada petugas medis atau perawat yang akan berkunjung ke rumah Anda. Dalam layanan home care ini tenaga medis akan dibantu oleh alat-alat kesehatan lainnya yang telah dipersiapkan pada sebelumnya berangkat ke rumah Anda.

Layanan home care ini sudah cukup dikenal oleh sebagian masyarakat indonesia baik yang ada di kota-kota besar hingga di bagian pelosok indonesia. Tak hanya itu layanan home care juga menggunakan  alat-alat transportasi yang sudah difasilitasi dengan alat-alat tenaga medis, seperti mobil, kapal laut hingga dengan pesawat terbang.

Home care

Apa Saja Manfaat & Tujuan Dari Pelayanan Home Care?

Dalam terbentuknya layanan home care ini pasti terdapat maksud dan tujuan yang dituju agar mencapai suatu tujuan, diantaranya adalah:

  1. Meningkatkan penyembuhan dan pencegahan pasien agar tetap dalam keadaan prima,
  2. Mencegah dan memantau efek buruk dari penyakit si pasien,
  3. Meningkatkan pemahaman keluarga si pasien tentang kesehatan,
  4. Meningkatkan dan mempertahankan kondisi kesehatan pada pasien,
  5. Memberikan rasa aman dan kenyamanan terhadap pasien ,
  6. Pelayanan akan lebih cenderung optimal dan tepat sasaran karena melihat kondisi ekonomi pasien, dan
  7. Dapat meningkatkan wakri, biaya, pikiran dan tenaga.

Jenis-jenis Layanan Home Care

Selain dari beberapa tujuan yang dicapai dari pelayanan home care ini ada juga beberapa kegiatan yang disajikan dalam bentuk layanan home care, apa saja? berikut penjelasannya:

1. Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan atau perawatan kesehatan merupakan pemeliharaan atau peningkatan status kesehatan yang dilakukan melalui usaha-usaha pencegahan, diagnosis, terapi, hingga pemulihan, atau penyembuhan penyakit, cedera, serta gangguan fisik dan mental lainnya.

2. Pelayanan Rehabilitasi Medis

Pelayanan rehabilitasi medik merupakan pelayanan kesehatan terhadap gangguan fisik dan fungsi yang dapat diakibatkan oleh keadaan kondisi sakit, penyakit, atau cedera yang dilalui pada masa sebelumnya, melalui paduan intervensi medik, keterapian fisik dan atau rehabilitatif untuk mencapai kemampuan fungsi yang optimal.

3. Pelayanan Gizi

Pelayanan gizi adalah upaya memperbaiki, meningkatkan gizi makanan masyarakat, kelompok, individu atau klien yang merupakan suatu rangkaian kegiatan yang meliputi pengumpulan, pengolahan, analisis, simpulan, anjuran, implementasi dan evaluasi gizi, makanan dalam rangka mencapai status kesehatan optimal dalam kondisi sehat maupun sakit.

4. Kunjungan Ibu Hamil (ANC)

Kunjungan ANC atau yang lebih dikenal dengan kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter sedini mungkin saat merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan atau asuhan antenatal (perawatan ibu hamil).

5. Kunjungan Ibu Bersalin Home care (K1)

Kunjungan ibu bersalin home care atau K1 Adalah Untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun bayinya dengan jalan menegakkan hubungan harmonis dengan si ibu, Mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa antar ibu dan bayi, mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan. Asuhan ini sangat penting untuk menjamin bahwa proses dari kelahiran berjalan normal dan tetap selamat hingga lahir.

6. Kunjungan Bayi Homecare Dengan Resiko Tinggi

Latar Belakang adanya layanan ini adalah Tingginya angka kematian bayi di Indonesia mempunyai hubungan kuat dengan tidak ada kuatnya keadaan ibu, perawatan selama kehamilan, perawatan selama bersalin dan juga perawatan selama neonatus. Sebanyak 2 hingga 3 kematian bayi dapat dicegah jika bayi baru lahir mendapat perawatan yang efektif melalui kunjungan rumah atau home care.

7. Pengambilan Preparat Laboratorium Tertentu

Preparat adalah benda atau objek yang menjadi pengamatan (preparat atau sediaan) melalui mikroskop dari sebuah penelitian. Biasanya, Objek yang diamati berukuran kecil atau berupa potongan kecil dari suatu makhluk hidup. (Biasanya dalam kondisi seperti pandemi ini preparat yang dimaksud adalah sampel PCR yakni lendir si pasien.)

8. Pemasangan atau Penggantian Alat Kesehatan

Layanan ini guna untuk membantu pasien home care yang memerlukan dalam pemasangan atau penggantian alat-alat kesehatan lainnya seperti selang lambung, tube pernapasan, catheter, dan lain-lainnya.

9. Perawatan Luka & Stoma Home care

Perawatan luka adalah tindakan merawat luka dengan usaha dan upaya untuk mencegah infeksi, membunuh atau menghambat pertumbuhan kuman/bakteri pada kulit dan jaringan tubuh lainnya yang mengalami luka. Hal-hal yang dapat membantu penyembuhan luka antara lain dengan cara, makan makanan bergizi, mengikuti terapi dokter, minum obat secara teratur dan lain sebagainya.

10. Pemberian Obat Melalui Intravena & Muskuler

IV atau intravena merupakan metode pemberian obat melalui injeksi atau infus melalui intravena. Intravena sendiri memiliki arti ‘di dalam vena’. Jadi obat akan dimasukkan langsung ke pembuluh vena menggunakan jarum atau tabung yang disebut kateter IV.

11. Pijat Bayi Home care

Baby massage home care adalah pijatan yang dilakukan oleh petugas ahli dalam pemijatan bayi akan lebih mendekati usapan-usapan halus atau rangsangan raba (taktil) yang dilakukan pada permukaan kulit, manipulasi terhadap jaringan atau organ tubuh bayi bertujuan untuk menghasilkan efek terhadap syaraf otot, dan sistem pernafasan serta memperlancar sirkulasi darah didalam tubuh si bayi.

12. Perawatan Pasca Operasi

Pelayanan ini bisa dilakukan oleh pengidap stroke pasca operasi. Biasanya pengidap stroke membutuhkan proses perawatan yang cukup lama dan juga membutuhkan perhatian khusus. Layanan home care pada pengidap stroke biasanya akan meliputi beberapa fisioterapi. Selain itu, pelayanan ini juga dapat juga digunakan oleh pengidap kanker, gangguan mental, infeksi paru, depresi, meningitis, dan pneumonia.

13. Perawatan Lansia

Pelayanan ini biasanya dilakukan oleh orang-orang yang sibuk kerja dan tidak mempunyai waktu di rumah untuk merawat orang tuanya sehingga membutuhkan pelayanan. Dengan layanan ini, perawat akan sedia setiap saat untuk menemani lansia di rumah. Perawat diharuskan memiliki sifat yang penyabar dalam layanan ini.

14. Layanan PCR & Antigen

Dewasa ini selama pandemi, PCR dan Antigen merupakan kunci dari pemeriksakan diri dari bebas virus Covid-19. Dengan adanya layanan PCR dan Antigen home care maka dapat membantu masyarakat yang tidak bisa meninggalkan rumah, atau tidak ingin berpergian ke luar rumah. 

Dengan adanya bantuan layanan home care ini akan lebih dapat membantu pelanggan atau pasien dalam memenuhi kebutuhan yang diperlukan seperti masalah kesehatan dan juga lainnya. Jika tertarik dengan layanan ini Anda bisa menghubungi beberapa rumah sakit besar atau klinik kesehatan yang menyediakan layanan home care dengan pelayanan yang tersedia.

Promo Swab Antigen Pelajar #BisaLebihSehat

Promo Swab Antigen Pelajar #BisaLebihSehat 2560 1440 Yudha Pratama

Hello Sobat FAST! Tahukah Anda? Rapid test antigen saat ini menjadi salah satu syarat untuk melakukan perjalanan di tengah Pandemi Covid-19. Hal ini disebabkan tes COVID-19 yang dilakukan saat awal gejala muncul dapat mendorong pasien untuk mendapatkan penanganan yang lebih cepat dan tepat.

Rapid Test Antigen salah satu cara untuk mendeteksi keberadaan virus corona di dalam tubuh seseorang. Metode ini dinilai lebih akurat jika dibandingkan dengan rapid test antibodi karena dapat mendeteksi keberadaan antigen virus yang diambil dari sampel di bagian dalam hidung dan tenggorokan. Hal ini dilakukan dengan menemukan protein dari virus tersebut. 

Pada program #BisaLebihSehat mulai 1 Agustus 2022 – 31 Agustus 2022, harga spesial Swab Antigen Rp. 45.000,- dalam promo Kemerdekaan, dengan hanya menunjukan Kartu Pelajar kepada Petugas FAST Point seluruh cabang FASTLab di Indonesia.

Syarat & Ketentuan :

  1. Periode promo berlaku 1 – 31 Agustus 2022.
  2. Promo hanya berlaku melalui aplikasi FASTLab.
  3. Promo berlaku di seluruh FAST Point  Indonesia.
  4. Promo berlaku untuk customer dengan status pelajar (menunjukan kartu pelajar).
  5. Promo tidak dapat digabungkan dengan promo lain.
  6. Follow Instagram @fastlab.id, @inet.net.id & @deltacloud.id
  7. Memberi ulasan layanan kami di Google Review.

Periode Program :

Berlaku hingga 31 Agustus 2022.

Diabetes, 10 Dampak Buruk Jika Sudah Terkena

Diabetes, 10 Dampak Buruk Jika Sudah Terkena 2251 2251 Yudha Pratama

FASTLab, Jakarta – Diabetes merupakan penyakit yang sangat umum dijumpai di Indonesia. Indonesia merupakan 10 Negara dengan jumlah penderita diabetes tertinggi pada tahun 2019.

Sedangkan persentase diabetes pada penduduk indonesia berkisaran pada umur 20-79 tahun berdasarkan regional tahun 2019. Jadi tak heran di seluruh rumah sakit banyak yang menerima pasien dengan keluhan diabetes.

Namun jika kamu seorang penderita maka kamu harus memulai hidup sehat dan selalu mengatur pola makan. Jika dilakukan pola hidup yang tidak sehat nantinya akan malah menyebabkan berbagai komplikasi yang tidak terduga.

Tanpa pengobatan dan juga gaya hidup yang tidak bisa mendukung untuk menurunkan kadar gula darah, tak bisa menutup kemungkinan bahwa pada tubuh kamu akan lebih banyak komplikasi-komplikasi yang akan terjadi

Tapi apakah kamu tahu apa saja dampak atau efek jika sudah terkena Diabetes? berikut beberapa efek buruk yang akan terjadi jika kamu sudah mengidapnya.

Beberapa Dampak dan Komplikasi Diabetes

Diabetes merupakan penyakit kronis yang disebabkan oleh pola hidup yang kurang sehat. Penyakit ini juga dapat mempengaruhi beberapa atau bahkan hampir seluruh organ yang ada di dalam tubuh. seperti pembuluh darah, jantung, paru-paru, hati, ginjal, mata, dan masih banyak lainnya. 

Berikut ini beberapa dampak dan komplikasi yang mungkin akan terjadi pada kamu jika tidak dapat menjaga kadar gula dalam tubuh dengan baik.

1. Kerusakan Sistem Peredaran Darah dan Kardiovaskular

Ketika sudah terkena, hal yang perlu diwaspadai adalah dengan sistem peredaran darah. karena diabetes dapat menurunkan elastisitas pembuluh darah yang mana bisa menyempitkan dan menghambat aliran darah.

Tak hanya itu penderita juga dapat menjadi lebih buruk ketika masalahnya lebih serius seperti :

  • Stroke,
  • Serangan jantung, dan 
  • Penyakit arteri perifer.

kemudian jika sistem aliran darah terganggu tak menutup kemungkinan ketika terdapat luka atau infeksi maka bisa lama dalam penyembuhannya.

2. Kerusakan Pada Sistem Saraf

Gejala yang disebabkan oleh diabetes selanjutnya adalah kerusakan saraf atau lebih dikenal dengan istilah Neuropati. Kerusakan saraf dapat mempengaruhi beberapa bagian tubuh dari sistem sarafnya.

Kemudian neuropati ini akan memberikan sensasi mati rasa terhadap ekstremitas terkhususnya pada bagian tubuh lengan dan kaki. kemudian karena adanya mati rasa pada tubuh, jika terdapat luka pada lengan atau kaki sehingga menyebabkan infeksi maka bisa menyebabkan komplikasi yang lebih parah.

3. Gangguan Pada Ginjal dan Sistem Kemih bagi diabetes

Dengan berjalannya waktu dan di dampingi hidup bersama diabetes, kadar gula tinggi juga dapat menyebabkan kerusakan pada organ ginjal. kerusakan yang dimaksud adalah terganggunya ginjal dalam menyaring limbah pada darah dan bisa berdampak menjadi gagal ginjal.

Banyak rumah sakit juga mengatakan bahwa pasien mereka mengalami gagal ginjal karena komplikasi dari diabetes.

4. Gangguan sistem Pencernaan

Fungsi Otonom dalam membantu sistem pencernaan dapat terganggu sistem sarafnya jika ia menderita diabetes. kerusakan pada sistem saraf yang dimaksud adalah di Gastroparesis, yang dapat mengganggu pada pencernaan ketika memindahkan makanan dari lambung ke usus kecil.

dan ketika sistem pencernaan tersebut terganggu dapat mengakibatkan :

  • Muntah,
  • Mual,
  • Kembung,
  • Sakit Perut,
  • Asam Lambung, dan
  • Penurunan Berat Badan.

5. Kesehatan Seksual Terganggu

Dengan memperhatikan dampak lain dari diabetes ini, dampak lainnya juga dapat dirasakan pada fungsi seksual dan mengirim sinyal terhadap rangsangan seksual.

Disfungsi ereksi ini dapat terjadi 3 kali lebih mungkin terhadap laki-laki yang menderita diabetes. dan biasanya dapat muncul pada 10 hingga 15 tahun lebih awal daripada pria yang tidak menderita diabetes.

6. Kerusakan Pada Kulit

Diabetes juga dapat menimbulkan beberapa kerusakan pada sistem kulit. namun gejalanya terdapat dari kasus terkecil hingga besar, untuk beberapa masalah yang dapat terjadi pada kulit jika seseorang menderita diabetes antara lain: 

  • Bercak hitam pada kulit,
  • Gatal,
  • Infeksi Bakteri,
  • Dermopati Diabetik,
  • Kulit Hitam,
  • Skin Tag,
  • Infeksi Jamur, dan
  • Lecet.

Tak hanya itu kerusakan pada kulit juga ketika seseorang menderita diabetes luka pada kulit akan lebih lama dalam proses penyembuhan dan ini bisa berdampak lebih buruk jika dibiarkan.

7. Diabetes menganggu Kesehatan Mental

Dalam hal ini si penderita diabetes akan lebih mudah terganggu terhadap jiwa mentalnya sebab di faktori dengan berbagai komplikasi dan juga masalah terhadap pengobatan yang ia lakukan.

Jika sudah terganggu pada kesehatan mental maka orang tersebut dapat dengan mudah mengalami komplikasi mental lainnya seperti gangguan kecemasan, stress, over panik dan juga depresi.

8. Terganggunya Kesuburan

Diabetes ternyata dapat mengganggu proses kesuburan pada pria maupun wanita. sebuah penelitian pada tahun 2009 menemukan kasus bahwa seorang anak wanita yang menderita diabetes type 1 dan masih berada di bawah umur 10 tahun lebih memungkinkan bahwa ada keterlambatan dalam menstruasi.

Kemudian ada juga penelitian pada tahun 2014 seorang anak laki-laki mengidap diabetes type 1 juga dalam masa pubertasnya mengalami keterlambatan.

Selain itu jika seorang pria dewasa menderita diabetes type 1 dan 2 lebih cenderung memiliki kualitas sperma yang terbilang rendah  dan bisa mengakibatkan kemandulan.

9. Rontoknya Rambut

Diabetes

Meski tidak terlalu berbahaya tapi perlu untuk diwaspadai. Kerontokan rambut yang disebabkan oleh terganggunya aliran darah ke folikel yang memberikan nutrisi pada rambut terganggu.

Jika folikel kekurangan aliran darah segar dengan nutrisi dan oksigen nantinya akan berdampak melemahnya dan tidak dapat dalam proses pertumbuhan rambut.

Kerontokan rambut ini yang menyebabkan kebotakan tak hanya di kepala saja. namun bisa di bagian tubuh yang lain juga bisa seperti lengan, kaki, alis dan bagian tubuh lainnya.

10. Masalah Metabolisme bagi penderita diabetes

Metabolisme adalah suatu proses didalam tubuh dalam tahap mengubah nutrisi menjadi energi.

Jika sudah terdapat gangguan dalam proses metabolisme dapat menjadikan beberapa komplikasi yang akan terjadi pada tubuh, diantaranya adalah:

  • Ketoasidosis diabetik,
  • Sindrom metabolik, dan
  • Hiperglikemik hiperosmolar.

Semua komplikasi yang memungkinkan akan terjadi tersebut akan membuat tubuh menjadi terganggu dalam tahap pengubahan beberapa nutrisi pada tubuh menjadi energi yang diperlukan. 

Dengan berbagai informasi mengenai dampak yang akan terjadi jika sudah terkena diabetes maka dapat membuat orang tersebut terhindar dari gangguan kecemasan atau Anxiety. Sehingga mereka dapat mengontrol pola hidup sehat yang dapat mengurangi resiko dan komplikasi.

Selalu melakukan check-up di fasilitas kesehatan atau rumah sakit dapat membantu penderita untuk meminimalisir dampak dari penyakit tersebut.

Bahaya Virus Hepatitis Di Kala Pandemi Covid-19! || Simak Penjelasannya!

Bahaya Virus Hepatitis Di Kala Pandemi Covid-19! || Simak Penjelasannya! 2251 2251 Yudha Pratama

FASTLab, Jakarta – Masyarakat Indonesia masih berada di angin lalunya wabah Virus Covid-19. Namun kini masyarakat Indonesia juga harus diterjang lagi dengan kasus yang cukup menghebohkan, yakni dengan penyakit Hepatitis akut.

Dalam kasus ini pemerintah pun melakukan himbauan terhadap masyarakat agar lebih waspada terhadap penyakit ini. Namun bagaimana dengan penderita Hepatitis A,B,C,D dan E yang masih di era pandemi sekarang. 

Umumnya orang-orang yang menderita Hepatitis akan melakukan konsultasi dan pengobatan berkala di rumah sakit terdekat, tetapi yang membedakan sekarang adalah kondisi pandemi yang masih belum selesai. oleh karena itu sebagian orang orang akan merasa lebih takut untuk melakukan hal itu kerumah sakit.

Tapi faktanya adalah setiap orang yang menderita Hepatitis wajib melakukan konsultasi dan pengobatan secara rutin, hal ini bertujuan agar si penderita tidak mengalami gejala yang lebih serius.

Karena dalam waktu kurang lebih 15 tahun kedepan Hepatitis akan menjadi sirosis atau pengerutan, bahkan menjadi kanker hati.

Tetapi untuk sekarang dalam pengobatan yang dilakukan di rumah sakit dapat dilakukan, karena sekarang dalam pelayanan dan penanganan wabah virus Covid-19 yang mulai teratasi dapat membuat angin segar bagi penderita hepatitis.

Untuk saat ini pengobatan yang dilakukan dirumah sakit bagi si penderita adalah dengan melakukan vaksin hepatitis B agar  virus yang ada di dalam tubuh tidak berkembang.

Gejala Umum Hepatitis

Gambar Hepatitis ilustrasi

Selain itu jika kalian yang masih waspada terhadap penyakit hepatitis dan apa saja gejalanya berikut penjelasannya:

  1. Mual dan muntah,
  2. Demam,
  3. Mudah kelelahan,
  4. Urin gelap,
  5. Fases pucat,
  6. Nyeri sendi,
  7. Nyeri perut,
  8. Penyakit kuning,
  9. Kehilangan nafsu makan, dan
  10. Penurunan berat badan.

Kapan Harus Ke Dokter

Gambar Konsultasi ke Dokter Ilustrasi

Untuk mencegah dalam perihal ini ada baik nya selalu menjaga dan melakukan pola hidup sehat serta melakukan pengecekan kesehatan di unit pelayanan kesehatan terdekat. Hal ini bertujuan agar di kemudian hari akan berdampak pada kita serta keluarga kita. Pada akhirnya keluarga kita akan terhindar dari hepatitis serta komplikasi penyakit yang lainnya. Maka dari itu cintai keluarga dari kesehatan sekarang.

Benarkah Covid-19 Telah Usai? Yuk Baca Selengkapnya!

Benarkah Covid-19 Telah Usai? Yuk Baca Selengkapnya! 2251 2251 Yudha Pratama

Hello Sobat Fast! Tahukah Anda, bahwa telah ramai dibicarakan di media sosial seperti Facebook atau Instagram, adanya postingan terkait membicarakan Vaksin Covid-19 yang tak berguna. Lalu dari aliansi dokter dunia menyatakan, bahwa pandemi Corona sudah berakhir. 

Informasi dari Liputan6.com, mengklaim bahwa Vaksin Covid-19 sudah tidak berguna dan soal Covid-19 sudah berakhir adalah salah atau bisa dikatakan hoax. Pada kenyataannya masih terjadi penyebaran Covid-19 di seluruh dunia.

Menurut data World O Meters, sampai saat ini ada 58.488.517 kasus dan menewaskan 1.386.334 orang dari 220 negara. Khususnya di Indonesia melansir data dari covid-19.go.id, ada 493.308 kasus positif dan menewaskan 15.774 orang.

Menurut Prof. Hindra Irawan Satari, SpA(K), MTropPaed, dari Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) telah menyampaikan, tentang mitos yang mengatakan Vaksin mengandung zat berbahaya adalah tidak benar, karena kandungan Vaksin sudah  diuji sejak pra klinik.

Kondisi di Indonesia

Covid 19

Lalu Bagaimana Kondisi di Indonesia saat ini? Menurut Kementerian Kesehatan RI menyampaikan saat ini pandemi COVID-19 di Indonesia beralih menjadi endemi, membutuhkan waktu dan persiapan yang panjang untuk menjadi endemi.

“Kita jangan bicara dulu masuk fase endemi. Sekarang fasenya bagaimana pandemi ini terkendali kemudian kita masuk ke fase yang kita sebut pra-endemi, baru kemudian kita nyatakan sebagai endemi,” ucap dari juru bicara vaksinasi COVID-19 Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi.

“Penting adalah bagaimana laju penularan itu terus menerus ditekan dalam kurun waktu tertentu. Kemarin kan kita sudah sempat sampai kurang dari 1 mulai September. September, Oktober, November, Desember. Baru kurang-lebih tiga bulan kurang dari satu tiba-tiba ada varian baru,” pungkasnya.

Kapan Pandemi Covid 19 Berakhir?

Covid 19

Pada beberapa waktu lalu, dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan informasi melegakan. Fase akut Covid-19, kemungkinan bisa berakhir pada pertengahan tahun 2022.

Disebut fase akut karena angka vaksin yang tinggi di beberapa negara, ditambah rendahnya tingkat keparahan varian Omicron dibandingkan varian sebelumnya. Walau pun begitu bukan berarti pandemi berakhir sepenuhnya.

“Tapi (pandemi Covid-19) tidak (berakhir sepenuhnya). Tidak ketika 70.000 orang dalam seminggu meninggal karena penyakit yang dapat dicegah dan diobati,” kata Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

“Tidak ketika 83% penduduk Afrika belum menerima vaksin dosis tunggal,” lanjutnya. “Tidak ketika sistem kesehatan terus tegang dan retak di bawah beban kasus. Tidak ketika kita memiliki virus yang sangat menular yang beredar hampir tidak terkendali, dengan pengawasan yang terlalu sedikit untuk melacak evolusinya.”

Walau pun untuk fase akut pandemi akan berakhir, dari Ghebreyesus memberikan peringatan, bahwa masyarakat seluruh dunia harus bersiap-siap untuk potensi lebih banyak varian yang muncul. Menurut dia kondisi ideal untuk varian yang lebih menular dan lebih berbahaya bisa terjadi kapan saja.

Pernyataan optimis dari Tedros ini bukan yang pertama kali. Namun pada awal tahun 2022, ia pun sempat berujar, bahwa status darurat kesehatan masyarakat bisa dicabut tahun ini.

Kemudian Tedros pun meminta agar pasokan vaksin, alat tes corona hingga perawatan pasien diberikan secara adil. Menurutnya, dunia tidak akan bisa ‘bebas’ dari Covid-19, jika masih banyak negara yang kesulitan dalam mengatasi pandemi karena keterbatasan fasilitas kesehatan.

Pada bulan Mei lalu Presiden Joko Widodo telah mengumumkan pelonggaran aturan Covid-19. Kebijakan aturan pelonggaran dikeluarkan karena pandemi di Indonesia sudah terkendali. Salah satu aturannya yaitu tentang kelonggaran menggunakan masker.

Bapak Presiden Joko Widodo mengumumkan hal itu saat dalam tayangan konferensi pers di Istana Bogor melalui YouTube Sekretariat Presiden. Saat ini masyarakat telah diperbolehkan untuk tidak menggunakan masker ketika sedang beraktivitas di luar ruangan atau di area terbuka yang tidak padat orang.

Kesimpulan

Jadi pada intinya memang kasus Covid-19 ini telah pelan-pelan mereda, tapi kita harus tetap menjaga kebersihan dan kesehatan juga. Bila dari tubuh kita sudah mulai merasakan ada gejala flu dan batuk, sebaiknya tetap menggunakan masker. Pada penjelasan diatas semoga bisa dipahami oleh Sobat FAST! Terima kasih sudah membaca artikel ini dan jangan lupa untuk membaca artikel FASTLab yang lainnya.

Varian Covid-19 Yang Paling Berbahaya! || Penularan Cepat!

Varian Covid-19 Yang Paling Berbahaya! || Penularan Cepat! 2251 2251 Yudha Pratama

FASTLab, Jakarta – Dunia bahkan indonesia kurang lebih 2 tahun terakhir sudah dilanda oleh pandemi virus Covid-19, yang mana membuat sejumlah negara harus melakukan lokcdown gegara virus ini. Namun dengan beriringnya waktu virus ini dari hari ke hari semakin berkembang dan melakukan mutasi diri, sehingga berbagai varian pun bermunculan.

Namun dari berbagai varian tersebut apakah kamu tahu varian apa yang paling berbahaya dan harus di waspadai? tentu ada, untuk membuat kamu lebih paham varian Covid apa yang paling berbahaya, berikut lengkap penjelasannya!

Virus Covid-19 Varian Omicron

Gambar Omicron ilustrasi

Varian Covid-19 dengan jenis B.1.1.529 atau yang lebih dikenal dengan nama Omicron sudah ditetapkan oleh organisasi kesehatan dunia (WHO) sebagai varian covid-19 yang paling berbahaya.

Hal ini dibeberkan pada penemuan kasus di Afrika Selatan. Sebab varian ini memiliki setatus Varian of Concern (VOC) maksud dari varian of concern ini adalah varian Covid-19 yang memiliki 3 kreteria diantaranya:

  1. Mudah menyebar,
  2. Tingkat Infeksi, dan
  3. Kemampuan Melabui Sistem Kekebalan Tubuh.

Kemudian yang menjadikan Omicron ini sebagai varian yang berbahaya karena ditemukannya kasus dengan mudahnya menyebar pada manusia. dikutip dari laman detikHealth  bahwa rata-rata orang yang terketa varian omicron ini berkisaran umur 18-35 tahun dengan vaksin dosis rendah.

Dokter paru-paru yang menangani kasus ini pun menjelaskan bahwa Gejala yang dialami oleh pasien, dengan orang yang sudah vaksin dosis renda akan mudah mengalami gejala sebagai berikut:

  1. Demam (bisa menjadi parah jika tidak ditangani),
  2. Sakit tenggorokan,
  3. Batuk,
  4. Pilek,
  5. Nyeri di dada, dan
  6. Gejala masuk angin.

Namun untuk seseorang yang sudah dilengkapi dengan vaksin jenis apapun atau booster, maka orang tersebut akan mengalami gejala ringan seperti gejala flu biasa.

Maka dari itu setiap masyarakat Indonesia di kebut dengan program vaksinasi dosis lengkap, hal ini bertujuan agar setiap warga indonesia dapat meminimalisir penularan dari varian Omicron ini serta selalu menerapkan prokes kesehatan dengan ketat.

Prokes yang dapat dilakukan oleh setiap masyarakat adalah dengan tetap menjaga 5 M yakni :

  1. Memakai Masker,
  2. Menjaga Jarak,
  3. Mengurangi Mobilitas,
  4. Menjauhi Kerumunan, dan
  5. Mencuci tangan dengan sabun / Hand Sanitizer.

Jika semua prokes sudah dijalani dan selalu menerapkan dalam kehidupan sehari hari maka akan mampu mengembalikan masa-masa sebelum pandemi dan dapat berkumpul lagi dengan teman-teman dan keluarga tercinta.

Apa Itu Covid-19? || Bagaimana Cara Mencegah Virus Covid-19?

Apa Itu Covid-19? || Bagaimana Cara Mencegah Virus Covid-19? 2250 2251 Yudha Pratama

Apa Itu Covid-19?

Covid-19 atau dengan istilahnya severe acute respiratory syndrome coronavirus  2 atau (SARS-CoV-2) adalah sebuah virus yang dapat menyerang sistem pernapasan manusia hingga hewan. Virus ini dapat menginfeksikan sistem pernapasan manusia dengan gejala yang ringan, sedang hingga dengan kematian.

Apakah Covid-19 Dapat Menular?

Sangat bisa karena virus ini dapat menular dengan cara menyebar dari satu orang ke orang lain. Penularan ini dapat terbentuk dari percikan orang (Droplet) yang keluar dari sistem pernapasan sedang ia sedang batuk atau bersin.

Saat percikan tadi keluar dari sistem pernapasannya Droplet tadi dapat menempel pada benda benda di sekitarnya dan dapat bertahan beberapa jam hingga beberapa hari. 

Umumnya ketika seseorang yang sudah terpapar dari percikan tadi, orang tersebut akan mengalami beberapa gejala ringan sejak 5 hari terakhir ia menyentuh percikan. Maka dari itu bagi orang orang yang menderita komorbid wajib menggunakan masker.

Apa Yang Menjadi Penyebab Covid-19?

mencegah covid 19

Dari banyaknya penelitian yang dilakukan penyebab dari virus Covid-19 ini masih belum diketahui pasti. Namun banyak yang beranggapan bahwa penyebab dari virus ini berasal dari hewan dan dapat menjangkit dari hewan satu ke hewan lainnya, bahkan ke Manusia juga.

Dari informasi yang didapat hingga sekarang penyebab Virus ini berasal dari kota Wuhan, China. dan muncul pada bulan desember 2019 lalu.

Apa Saja Gejala Dari Covid-19?

Untuk gejala dari virus Covid-19 ini bervariasi, diantaranya:

  1. Demam,
  2. Batuk, dan
  3. Kesulitan Bernafas.

Tetapi jika sudah masuk ke tahap yang lebih serius maka Gejala dapat berupa menjadi Pneumonia Berat.

Bagaimana Cara Mencegah Virus Covid-19?

Untuk sekarang Pencegahan Virus Covid-19 adalah dengan cara melakukan Vaksinasi dosis lengkap, Namun harus tetap melakukan dan penerapan protokol kesehatan sehari-hari. yakni dengan cara:

  1. Memakai masker,
  2. Mencuci tangan dengan sabun,
  3. Memakai Hand Sanitizer,
  4. Tidak Menyentuh mata, hidung, mulut (Bagi Tangan Yang Belum Dicuci), dan
  5. Memeriksa diri jika terdapat beberapa gejala tadi.

Setelah mengetahui bagaimana cara mencegah covid 19 hal yang harus kamu lakukan dalam menerapkan protokol kesehatan lainnya adalah :

  1. Menerapkan etika batuk atau bersin,
  2. Membersihkan tempat atau benda yang sering digunakan,
  3. Menggunakan masker jika sedang sakit,
  4. Menggunakan masker ketika berada di ruangan tertutup dan di kendaraan umum,
  5. Selalu mencuci tangan dengan sabun,
  6. Berolahraga,
  7. Mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat dan bergizi,
  8. Hindari kontak langsung dengan orang yang tidak dikenal, dan
  9. Kurung niat keluar rumah jika tidak terlalu penting.

Baca juga : TIPS SEHAT LIBURAN SAMBIL WISATA KULINER

Sudah mencegah covid 19 tetapi Sudah Terpapar Covid-19?

Apabila sudah melakukan upaya-upaya mencegah covid 19 tetapi sudah mengalami beberapa gejala dan melakukan Tes PCR atau Antigen. Maka Anda dapat melakukan isolasi mandiri atau melakukan perawatan di rumah sakit terdekat. jika Anda melakukan isolasi mandiri beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu :

  1. Melakukan isolasi mandiri di ruangan tersendiri,
  2. Lakukan isolasi selama 10-14 hari sejak terpapar Covid-19,
  3. Selalu melakukan aktifitas fisik di dalam ruangan,
  4. Selalu mendapatkan akses keluar dan masuk udara segar,
  5. Menggunakan alat makan dan minum sendiri,
  6. Mencuci dan membersihkan pakaikan sendiri, dan
  7. Menjaga pola makan dan tidur yang teratur.

Namun jika Anda melakukan perawatan di rumah sakit terdekat maka yang harus dilakukan adalah :

  1. Melakukan Swab Test baik PCR/Antigen,
  2. Menyerahkan surat positif ke petugas penanganan Covid-19,
  3. Mempersiapkan pakaian dan alat untuk kebutuhan sehari-hari, dan
  4. Sisanya akan ditanggung oleh pihak rumah sakit seperti, tempat tinggal, makan, minum, vitamin dan lain lain.

Untuk sekarang penanganan dan perawatan di rumah sakit atau klinik kesehatan seperti konsultasi, melahirkan, operasi, cuci darah, hingga dengan vaksinasi untuk anak. akan dilakukan penanganan dengan cara yang berbeda ketika anda sedang mengalami atau menderita Covid-19. 

Hal mencegah covid 19 ini dilakukan agar penularan Covid-19 tidak terjadi dan dapat melakukan tindakan kesehatan untuk anda. Selanjutnya ketika sudah berada di rumah sakit ada baik nya berkonsultasi dengan dokter untuk tindakan terbaik yang harus dilakukan.